Share

4. Ijab Kabul

Penulis: Neysa Karina
last update Terakhir Diperbarui: 2024-05-23 11:17:27

Akhirnya yang ditunggu tiba juga, calon pengantin laki-laki dengan keluarga dan kerabatnya mengantarkan ke kediaman calon pengantin perempuan.

Mereka disambut kedatangannya oleh keluarga calon pengantin perempuan dan segera mempersilahkan mereka masuk sambil menerima seserahan yang dibawa oleh pihak calon pengantin laki-laki.

Tibalah saatnya acara inti setelah didahului dengan sambutan-sambutan dan pembacaan ayat suci Al Qur'an. Kami semua mendengarkan dengan khidmat lantunan ayat suci Al Qur'an yang dibacakan oleh Om Ahmad adik ipar Papa.

Saat akan dilakukan ijab kabul terjadi bisik-bisik antara Papa dengan Penghulu. Ternyata Papa tidak bersedia menjadi waliku. Aku terhenyak, demikian pula dengan keluarga besar Papaku. Mama hanya terdiam tidak bereaksi apapun.

Aku hanya diam menatap Papa, sedemikian tidak setujukah Papa sampai tidak mau menjadi waliku. Papa benar-benar menolak untuk menikahkan aku dengan Arsya. Akhirnya aku menggunakan wali hakim, aku sendiri tidak mengerti kenapa jadi begini.

Papa langsung mundur dan mempersilakan pihak penghulu untuk melanjutkan pekerjaannya. Mama hanya melirik Papa tanpa mengatakan apapun.

Sekejap kemudian keheningan ini berakhir setelah akhirnya dilafalkan ijab kabul sampai selesai.

Seketika terdengar suara " SAH!! ",

Arsya menyelesaikan tugasnya dengan baik tanpa protes kepada Papa. Tatapan mata Papa yang tajam padanya membuat Arsya menunduk. Aku yang melihat pemandangan itu hanya bisa memejamkan mata sesaat.

Entah apa yang ada dalam pikiran Papa saat itu. Aku benar-benar merasakan kekecewaan Papa sangat dalam. Namun tidak kurasakan tanggapan apapun dari pihak keluarga Arsya, mereka benar-benar tidak peka dengan apa yang baru saja terjadi. Bahkan terkesan sangat tidak peduli.

Aku menghirup udara sebanyak-banyaknya, aku takut akan ada yang terjadi lagi setelah ini. Ya Allah apakah ini pertanda tidak baik? Lagi-lagi aku merasa takut dengan semuanya ini.

Flash back

Seminggu sebelum kami menikah dan setelah aku menemui Farel, Arsya juga

menemuiku saat aku baru tiba dari ibukota. Kami terlibat pembicaraan yang menurutku cukup menguras emosinya.

Aku ingat ketika Arsya menceritakan tentang mantan kekasihnya yang seharusnya dia nikahi. Sebenarnya aku malas meresponnya karena menurutku memang tidak penting. Yang bisa kulakukan saat itu hanya menjadi pendengar yang baik saja.

Mungkin Arsya sedang membutuhkan orang yang siap mendengar keluh kesahnya. Aku hanya diam tidak bereaksi apapun, namun Arsya tidak peduli. Kemudian mengalirlah cerita dari bibirnya. Bagaimana mantan kekasihnya Lyana yang seharusnya kini bersanding dengannya malah mengkhianatinya.

Aku terkejut saat melihat air mata yang menetes dipipinya, kelihatannya Arsya terlalu  berharap pada mantannya untuk setia padanya. Namun ternyata selingkuhan mantannya yang bernama Deni adalah pesuruh dirumah keluarga Lyana, jelas ini sangat melukai harga dirinya.

Awalnya Lyana tidak mau mengakui, namun akhirnya setelah dipaksa mengaku setelah bertemu dengan pihak keluarga Arsya barulah Lyana mau terbuka. Tadinya pihak keluarga Lyana ingin Arsya yang bertanggungjawab menikahi Lyana.

Keluarga Lyana menginginkan Arsya menjadi ayah dari janin yang sedang dikandung Lyana. Tentu saja Arsya menolak mentah-mentah karena merasa tidak pernah menyentuh Lyana. Keluarga Lyana merasa terhina dengan penolakan Arsya.

Aku yang mendengar ceritanya hanya termangu, apakah Arsya berharap simpati darinya dan berharap aku tersentuh mendengar ceritanya. Ternyata aku menanggapinya dengan diam dan tidak berkomentar apapun.

Keluarga Lyana yang sudah merasa malu akhirnya segera meninggalkannya. Lyana hanya bisa menangis menyesali kebodohannya. Dia sama sekali tidak menyangka akan mengalami hal memalukan seperti ini. Kini keluarganya sudah tidak mempedulikannya lagi.

Tidak lama kemudian Arsya melanjutkan kembali ceritanya. Akhirnya Lyana menikah dengan Deni dan dikaruniai seorang anak laki-laki.

Setelah selesai menceritakan semuanya Arsya menghapus air matanya, aku hanya diam tidak bereaksi apapun. Sampai akhirnya dia mengatakan ingin serius membina rumah tangga denganku. Kembali aku menatap netranya yang masih ada sisa air mata, aku hanya menarik nafas panjang.

Kalaupun aku menolaknya aku harus berpikir ulang, karena yang akan aku terima pasti kemarahan dari Mamaku.

Aku hanya mengangguk perlahan, saat ini yang terbayang hanya reaksi Mamaku jika aku membatalkan pernikahan ini.

Begitulah yang terjadi dan berakhir di acara ijab kabul hari ini. Semua menunjukkan rasa puas karena ijab kabul berjalan dengan lancar. Kekhawatiran yang tadi sempat terpancar di wajah-wajah mereka sirna sudah.

Resepsi berjalan dengan baik tidak ada hambatan apapun. Aku hanya tersenyum sekedarnya, rasanya sudah malas mengikuti acara ini. Lelah dan ingin segera beristirahat, tiba-tiba datang rombongan teman-teman dari ibukota. Tentu saja senyuman langsung menghias bibirku.

Aku memeluk mereka satu persatu, rasa bahagia menyeruak didadaku. Kami larut dalam rasa haru karena sejak saat ini aku sudah berhenti bekerja. Aku akan menjadi istri yang baik dan mengikuti imamku.

Saat aku sedang fokus menatap teman-temanku, datanglah sesosok laki-laki yang selalu membuatku tersenyum. Aku reflek melirik laki-laki disampingku yang kini berstatus suami. Namun yang kulirik rupanya tidak menyadari jika akan kedatangan tamu istimewa yang telah membuat hatiku hancur berkeping.

Dia hadir membawa keluarganya, maminya juga adik-adiknya. Mereka menyalamiku, saat Farel menyalamiku dia berbisik "Maaf." Aku hanya membuang muka. Ternyata dia juga mengatakan permohonan maafnya kepada Mamaku.

Mendapat kata-kata itu Mamaku hanya melengos dan tidak meresponnya sama sekali. Mungkin Mamaku masih sakit hati karena tidak ada tanggapan saat beliau meminta kejelasan hubungan kami.

Lebih baik aku memang pura-pura tidak tahu. Merekapun membawa kado yang cukup besar untuk kami, kemudian menikmati makanan yang kami sediakan. Secara fisik tidak terlihat sama sekali kesedihan dan lukanya, atau jangan-jangan dia tidak merasa terluka sama sekali dan aku saja yang ke ge-er an.

Ya sudahlah, aku juga harus menunjukkan kalau aku baik-baik saja jangan sampai kehancuranku terlihat oleh mereka. Aku harus menegakkan kepalaku, terlihat bahagia agar mereka tahu kalau aku tidak terluka sama sekali. Hari ini aku memang harus memakai topeng sampai acara ini selesai.

Pernikahan sudah usai, tapi apa yang kurasa hanya kehampaan. Aku tidak berani menampakkan wajah tidak sukaku saat memasuki kamar pengantin kami. Pernikahan kami memang sederhana, tidak menggunakan fasilitas hotel.

Kami  menikah disebuah gedung pertemuan setelah sebelumnya melakukan akad nikah dikediaman mempelai perempuan yaitu dirumahku.

Lelah mendera tubuhku, karena saat menikah kondisiku sedang kedatangan tamu bulanan maka tidak ada malam pertama. Kami tidur cepat karena sudah merasa sangat lelah setelah menjadi raja dan ratu sehari.

Menurutku memang tidak ada yang istimewa, semuanya biasa saja. Setelah menikah kami masih tinggal dirumah kedua orangtuaku selama kami belum memiliki rumah ataupun menyewa rumah.

Setelah pernikahan usai, aku melihat Papa jadi semakin pendiam. Kami yang biasanya berkumpul dan bercengkerama di sore hari kini sudah tidak lagi. Jika Papa pulang kerja, langsung masuk kamar atau nonton tv sebentar setelah sebelumnya mengisi perutnya terlebih dahulu.

Sampai akhirnya setelah seminggu kami tinggal dirumah Mamaku kini kami keluar untuk menempati rumah yang disewa suamiku. Pemilihan rumah tinggalku juga yang mencarikan mertuaku.

Ternyata rumah yang disewa suamiku jauh dari kediaman Mamaku. Aku hanya diam menatap rumah yang baru saja kami sewa. Aku pasti takut jika suamiku berangkat mendapat shift malam, maka aku pastikan aku akan menunggu dirumah Mamaku sampai suamiku pulang.

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terbaru

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   151. Akhir Cerita

    Kegigihan Irgi mendekati Cristal patut diacungi jempol. Oscar senang melihat adiknya kini mulai merespon kehadiran Irgi. Mendapat sambutan yang cukup baik dari Cristal tentu saja membuat Irgi semakin semangat membuat Cristal jatuh cinta padanya.Akhirnya setelah sekian lama berjuang Irgi mendapatkan apa yang dia inginkan. Cristal menerima cintanya dan mau dijadikan kekasihnya. Bahkan mereka juga akhirnya menjalani hubungan dengan serius.Perjalanan cinta mereka diakhiri dengan pernikahan, rupanya jodoh Cristal akhirnya dengan Irgi. Cristal juga mencoba untuk melepas bayangan masa lalunya. Dia juga tidak akan mengganggu lagi rumah tangga Aldo yang sudah bahagia bersama keluarganya.Sedangkan Arga kini mulai menata hidupnya bersama Lisda meskipun ternyata Lisda mengalami masalah di rahimnya. Bagi Arga tidak menjadi masalah karena dia juga sudah memiliki Nino.Dyara sahabat Arga akhirnya terus hidup bersama Arsya dan Alea putrinya. Dia tidak bisa meninggalkan Alea meskipun tidak mencinta

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   150. Cristal Sakit

    Ica merasa lega setelah kepergian Cristal, begitu juga dengan Aldo. Sedangkan Cristal pulang dengan wajah ditekuk, dia benar-benar geram karena semua rencananya digagalkan oleh Nino.Cristal tidak menyangka kalau Nino ternyata ada di situ, awalnya Cristal pikir Nino sedang bersama Arga. "Kamu sudah pulang Cristal? " Suara Bariton Oscar terdengar menyapanya. Mata Cristal membelalak melihat Oscar ada di rumah."Sejak kapan kakak ada di sini? " Oscar tersenyum mendengar pertanyaan yang menurutnya aneh dari Cristal. "Bukankah sebentar lagi kamu akan menikah? Tentu saja aku tidak akan melewatkan momen bahagia adikku! "Cristal terhenyak, tubuhnya langsung luruh di kursi. "Aku ngga tau kak, pernikahanku dengan Aldo sepertinya belum bisa dilaksanakan dalam waktu dekat ini. "Kini Oscar yang melotot tidak terima, "Memangnya kenapa lagi si Aldo itu? Bikin ulah lagi ya. Sekarang apa dia mundur lagi membatalkan pernikahan karena alasan perempuan itu lagi? "Cristal mengangguk tegas, "Aku benci d

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   149. Rencana Cristal

    Cristal benar-benar terkejut dengan perubahan Aldo. Dia masih shock setelah menerima jawaban dari Aldo. Cristal segera menyambar kunci mobilnya, dia tau pasti ada yang tidak beres dengan pekerjaan paranormal yang dia percaya untuk mengganggu ketenangan keluarga Aldo."Loh Cristal, kamu mau kemana sore-sore begini sebentar lagi mau magrib, pamali anak gadis keluar rumah. Apalagi kamu sebentar lagi mau menikah! " Mama Cristal setengah berteriak untuk melarang anaknya pergi.Tapi Cristal tidak menjawabnya, dia terus melangkah mengabaikan permintaan mamanya. Dia langsung masuk ke mobilnya untuk mendatangi paranormal tersebut. Dia tidak mau Aldo lepas darinya untuk yang kedua kalinya.Kali ini dia tidak akan diam saja. Dia ingin kembali membuat Aldo tergila-gila padanya. Namun sesampainya di sana yang terlihat adalah bendera kuning di ujung gang tempat tinggal paranormal itu.Cristal melihat anak paranormal yang pernah dikenalkan padanya sedang sibuk mengeluarkan kursi bersama seorang tet

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   148. Aldo Sadar

    Ica menatap tajam suaminya, dia ingin mendengar jawaban Aldo. Baginya tiada maaf jika berurusan dengan pengkhianatan. "Maafkan aku sayang, aku tidak akan mengulanginya lagi."Ica tersenyum sinis, "Aku hanya memberikan kesempatan satu kali saja mas. Jika mas tidak memanfaatkan kesempatan itu maka aku yang akan mundur." Kata-kata tegas Ica membuat Aldo tersentak."Sayang, apa maksudmu? Kita sudah memiliki dua anak lalu kamu akan meninggalkan aku? " Ica terkekeh pelan, "Kamu pikir aku tidak berani melakukannya mas, bagiku seorang laki-laki yang sudah berselingkuh dia tidak akan melakukannya hanya sekali, jika dia memiliki kesempatan pasti dia akan melakukannya lagi."Aldo lagi-lagi terhenyak, "Aku sendiri bingung sayang, kenapa aku melakukannya. Padahal aku sangat mencintaimu. " Kini Ica yang curiga dengan kata-kata Aldo. "Apa maksudmu mas? "Aldo kini terlihat bingung, " Aku tidak mencintai Cristal dari dulu. Tapi sekarang aku bingung karena mulai ingin didekatnya terus. Sampai akhirnya

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   147. Kejutan Menyakitkan

    Kania mulai disibukkan dengan acara pernikahan ayahnya dengan ibu Suci. Dia mulai bisa menerima Edy kembali secara perlahan. Meskipun belum bisa sepenuhnya namun Kania berusaha demi Ghania.Tidak disangka Feri juga akhirnya bisa menerima kenyataan kalau Kania sekarang sudah menjadi istri Edy dan kembali bersatu setelah rumah tangga mereka sempat diganggu oleh Arum.Kini Arum dan Pardi harus menjalani hukuman mereka karena perbuatan mereka sendiri. Sedangkan Arga masih mencoba mempertahankan pernikahannya dengan Lisda agar tidak bercerai kembali.Nino hanya bisa mendukung keputusan ayahnya. Dia juga tidak mau ikut campur karena khawatir ayahnya terluka lagi. Meskipun akhirnya Lisda kembali ke rumah namun dia masih curiga dengan hubungan Arga dengan Mona.Hingga suatu saat Lisda bertemu dengan Mona yang sedang menggandeng laki-laki lain di sebuah restoran saat dia sedang makan dengan Nino. Netranya menatap lekat ke arah Mona, hingga Nino curiga dengan pandangan ibu sambungnya.Nino hany

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   146. Penangkapan Arum

    Edy menatap lekat wajah Kania, berkali-kali dia mengutuk dirinya. Bagaimana bisa dia mengkhianati rumah tangganya hanya demi seorang Arum?"Kania, maafkan aku? Maaf kalau selama ini aku menyakitimu dengan menikahi Arum. Maaf karena aku sudah mengabaikanmu dan Ghania. Bolehkah aku memintamu dengan sangat agar kita bisa kembali lagi bersama seperti dulu? "Kania hanya menatap Edy dengan keraguan. "Tidak ada yang perlu dimaafkan, karena semua ini mungkin takdir yang harus kujalani. Meskipun aku tak mau tapi aku harus menerimanya. Aku masih belum bisa memberikan jawaban atas permintaanmu, karena hatiku masih belum sembuh mas! "Edy hanya termangu mendengar jawaban dari Kania. Tutur kata yang disampaikan Kania benar-benar menyentuh hatinya yang terdalam, bahkan dia merasa seperti ditampar oleh kenyataan. Kali ini dia harus menerima keputusan Kania, meskipun hatinya tidak rela.Demi menyatukan kembali keutuhan rumah tangganya, Edy lagi-lagi harus menekan egonya. Dia tidak mau dijauhi oleh K

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   145. Arum Histeris

    Kania terlihat melirik sinis ke arah Edy. Sedangkan Edy benar-benar tidak menyangka kalau Arum yang selama ini selalu menunjukkan dirinya lemah dan tidak berdaya ternyata sekejam itu pada Kania.Arum benar-benar tidak bisa lagi berpura-pura selalu menjadi korban Kania. Selama ini Edy percaya kalau dia adalah orang yang selalu teraniaya oleh keluarga Broto. Kini dia melihat sendiri kenyataan di depan matanya."Maafkan aku Kania, maafkan karena selama ini mataku tidak bisa melihat kebenaran." Arum yang tadinya sudah menyangka kalau Edy akan memilihnya dari pada Kania, kini menunggu dengan dada berdebar penuh kecemasan."Hari ini aku sudah mendengar dan melihat permasalahannya. Aku hanya bisa berharap kamu memaafkan kebodohanku selama ini yang mau saja percaya dengan semua yang dikatakan Arum padaku. "Kedua mata Arum kini membola, dia yang awalnya sangat percaya diri kalau Edy akan memilihnya kini mulai kebingungan. Dihadapan Kania dan mertuanya Subroto akhirnya Edy menjatuhkan talak un

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   144. Kebohongan Arum Terbongkar

    Pardi mulai tidak nyaman hidupnya, tatapan sinis menantunya kini dia dapatkan tanpa ampun. "Sebenarnya apa sih yang ada di otak ayah saat itu? Apakah ayah tidak memikirkan reputasi pekerjaanku? " Edy benar-benar geram mengetahui perbuatan ayah Arum yang membuatnya malu di kantor. "Edy, lihat mertuamu? Apa kamu sedang menuai apa yang kamu tanam Ed?" Rio meledeknya saat mereka bertemu kembali di tempat mereka biasa berkumpul. Edy merasa malu dan tidak punya muka untuk bertemu dengan teman-teman satu kantornya juga mereka yang tinggal didekat rumahnya. Pardi hanya terdiam mendengar pertanyaan Edy menantunya. Dia merasa bersalah telah mencoreng nama baik menantunya, bahkan Edy tidak sudi untuk membantunya mengeluarkan dirinya dari penjara. Dan akhirnya berita itu juga sampai ke telinga Arum. Bahkan Arum yang awalnya tidak percaya, kini ayahnya sudah ditemuinya di penjara membuat dia harus menerima kenyataan menyakitkan ini. "Ayah, ternyata ada sisi lain didiri ayah yang tidak pernah

  • Pesona Istri Yang Tak Dianggap   143. Bertemu Calon Pendamping Ayah

    Arga masih bingung menghadapi sikap Lisda yang menurutnya terlalu berlebihan. Apakah ini dikarenakan dia belum juga memiliki momongan setelah menikah dengannya? Mungkin dia khawatir dengan kondisi tubuhnya yang sampai saat ini belum juga ada tanda-tanda ke arah itu.Nino memperhatikan ayahnya yang sedang nonton TV tapi terlihat tidak fokus. Nino sebenarnya tidak mau mengganggu ayahnya, tapi karena rasa penasarannya yang tinggi akhirnya dia memberanikan diri menegur ayahnya."Apa ayah menyesal membiarkan mama Lisda pergi dari rumah?" Terlihat tatapan menyelidik dari Nino kepadanya, membuat dia jadi kikuk. "Ngga, ayah ngga mikirin itu. Memangnya kenapa No?""Nino ngga suka liat mama Lisda merajuk kaya gitu. Padahal kan, seharusnya itu tidak perlu terjadi. Dan semuanya bisa dibicarakan tanpa perlu menggunakan drama seperti tadi. "Arga hanya tersenyum menanggapi kata-kata Nino, dia tidak bisa menjelaskannya untuk saat ini. Dia hanya tidak ingin mengalami kegagalan kembali dalam rumah ta

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status