Share

Bab 4. Wanita Lain

Carver tidak berubah sejak dia berumur 5 tahun. Sudah memiliki hidung mancung dan tampan dengan kulit putih bersih.

"Lalu mengapa kamu meninggalkanku ketika aku masih kecil? Apakah kamu tidak mencintaiku dan ibuku?" Carver mulai marah.

"Aku berharap kamu tahu, Carver. Aku meninggalkanmu di rumah bersama ibumu karena aku pergi ke luar negeri. Aku sedang mencari pekerjaan, dan setiap bulan aku mengirim uang ke ibumu di rumah," jawab Jackson.

Carver merasa seolah-olah dia telah ditempa oleh sebongkah besi besar yang menghantam tubuhnya. Merasakan kebalikan dari apa yang dikatakan ibunya, kepalanya tiba-tiba menjadi pusing saat dia menerima fakta yang berlawanan dengan apa yang sudah dia ketahui.

Ibunya selalu mengatakan kepadanya bahwa ayahnya meninggal karena terlalu banyak minum. Dan ibunya memilih untuk menikah dengan pria baik lainnya, kemudian memiliki seorang putri yang saat itu menjadi saudara adik Carver.

Namun apa yang dia jalani sebelum menikah dengan Violeth, dia hidup seperti gelandangan selama bertahun-tahun bersama adiknya setelah ibunya meninggal karena kecelakaan dengan suami barunya. Saat itu mereka hanya tinggal di rumah kontrakan, karena tidak mampu membayar, Carver dan adiknya diusir oleh pemilik kontrakan. 

"Ibumu dulu membenciku. Jadi ketika aku memutuskan untuk bekerja di luar negeri, ibumu lalu memilih untuk menikah lagi," kata Jackson.

"Ibumu mengkhianatiku.Ibumu menikah lagi padahal statusku masih suaminya," imbuhnya.

Carver tampaknya tidak mempercayai kebenaran.

"Sekarang, ibu sudah meninggal, ayah."

"Hmm, ayah sudah tahu segalanya."

"Carver, kamu harus tahu. Aku membangun perusahaan ini untuk masa depanmu. Aku sudah lama mencarimu, akhirnya aku bisa menemukanmu lagi."

"Tapi adikku sekarang sudah meninggal."  Carver tampak murung.

"Carver, jangan bilang ibumu punya anak dengan laki-laki lain yang merupakan suami barunya?"

Carver hanya menganggukkan kepalanya dengan wajah sedih saat mengingat adik satu-satunya yang meninggal beberapa bulan lalu, saat ia baru berusia 7 tahun.

"Sudahlah! Dia bahkan bukan garis keturunanku," kata Jackson.

"Tapi ayah. Aku mencintainya seperti adik perempuanku sendiri."

"Ayo, Carver. Yang penting kamu sudah bertemu ayah. Mulai sekarang, kamu harus tinggal bersamaku di rumah mewah ini."

"Tinggal dengan ayah?"  Carver terkejut.

Permintaan Jackson untuk tinggal bersama di mansion Carver tidak dapat dilaksanakan. Karena statusnya sebagai suami dari Violeth Fletcher.

Jackson menatap Carver, dia tahu ada masalah yang menggantung di wajah Carver meskipun dia tidak tahu masalah apa yang ada di pikiran Carver.

"Tidak hanya tentang rumah mewah, tapi aku juga sudah menyiapkan seorang wanita untukmu. Dia sangat cantik dan berprestasi," tambah Jackson.

"Seorang wanita?" Carver mengerutkan kening.

"Aku akan menjodohkanmu dengan seorang wanita bernama Clara. Aku yakin Clara akan mencintaimu," kata Jackson.

Sebelum Carver sempat menjawab, dia mendengar seseorang mengetuk pintu kamar.

"Silakan masuk!"  Jackson memerintahkan seseorang di balik pintu untuk masuk. Dia sendiri mengira itu adalah Richard.  Seperti yang dia tahu, Richard meninggalkan ruangan.

Pintu dibuka oleh tangan seorang gadis.

Carver menatap tangan yang perlahan membuka pintu. Perlahan seorang wanita cantik melangkah masuk ke dalam ruangan.

"Oh, Clara? Astaga, aku tidak menyangka kamu datang ke sini," kata Jackson dengan senyum ramah.

"Selamat pagi paman. Saya membawakan makanan dari restoran untuk sarapan paman pagi ini." Clara membawa beberapa makanan yang dia beli dari restoran.

Carver segera menoleh ke arah lain, jangan sampai dia terkesan dengan wanita cantik dan kulit putih yang tampak familiar bagi ayahnya.

Mengingat sudah menikah dengan Violeth, Carver tidak mau memandang wanita lain sembarangan.

Jackson memberi isyarat agar Clara duduk. Clara kebetulan duduk tepat di samping Carver.

"Paman, siapa pemuda ini?" Clara bertanya ketika dia melihat Carver di ruang kerja Jackson.

"Dia Carver," kata Jackson.

Clara terkejut melihat Jackson "Apa maksudmu Carver putramu?"

"Benar, Clara. Carver adalah putraku yang akan kujodohkan denganmu. Apa kau mulai jatuh cinta pada putraku?" Jackson bertanya, berharap Clara akan dengan senang hati setuju.

Clara tersenyum malu. Dia memalingkan muka saat jantungnya berdetak terlalu kencang saat dia bertatapan dengan Carver, pria yang sangat tampan.

Dan sialnya, meski Carver berusaha untuk tidak menatap wajah cantik Clara. Ia malah melihat dari dekat dan mulai terpesona dengan kecantikan wanita itu.  Carver tidak bisa menerima perjodohan ini, lagipula Carver sudah punya istri.

Saat itulah Clara menerima telepon.  Setelah menerima telepon, Clara berpamitan untuk pergi karena ada urusan mendesak.

"Paman Jackson, aku harus pergi. Mungkin kita bisa bertemu lain kali," kata Clara.

"Pertemuan selanjutnya, aku akan bertemu ayahmu. Sebentar lagi, kamu juga akan menjadi menantuku setelah bertunangan dengan Carver." Jackson tersenyum penuh harap.

Tidak lama kemudian, Clara pergi.

Jackson kemudian menatap putranya, dan berkata. "Carver, apakah kamu menyukai penampilan Clara? Ayah ingin kamu hidup mewah mulai sekarang dan mendapatkan pasangan terbaik, yaitu bertunangan dengan Clara."

"Tentang pertunangan, aku tidak bisa, ayah!"

Jackson kaget, tapi dia tidak akan menyerah demi kebaikan masa depan anaknya.  "Apakah kamu masih ragu dengan Clara? Jika kamu ragu, aku akan menunggu sampai kamu benar-benar yakin untuk bertunangan dengan Clara."

Carver menarik napas dalam-dalam, enggan mengatakan yang sebenarnya tentang apa yang sedang terjadi. Carver tidak mungkin bertunangan dengan Clara, sementara Carver sendiri sudah memiliki seorang istri. 

"Carver, setelah kamu bertunangan dan menikahi Clara." Jackson belum selesai menjelaskan, kata-katanya terpotong.

"Aku tidak ingin diperintah. Jika ayah bersikeras, ayah tidak akan bisa melihatku lagi," kata Carver.

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status