Share

14. Sosok asli Ambar Wijaya

Pukul 20.55

Seperti biasa, Jamelah menemani Kakek Sutejo hingga orang tua itu tertidur. Setelah sang kakek tertidur, ia keluar dari kamar menuju ruang tamu. Gadis itu merasa ada seseorang mengikutinya dari belakang. Dia segera menoleh. Dan tiba-tiba ...

Bugh!

Seseorang memukul keras punggungnya dari belakang. Jamelah pun terjatuh sekali pukul. Samar-samar dia melihat kaki seseorang melangkah di hadapannya. Tak jelas, pandangannya mulai kabur, gelap, dan ia pun tak sadarkan diri.

Jamelah terbangun oleh suara nyamuk yang terus beterbangan ke sana ke mari di sekitar telinganya. Sebuah ruangan berlantai tanah, gelap, dingin, dan sedikit berangin. Bau aroma asap rokok, menggempul memenuhi ruangan. Dia terbangun dalam keadaan tangannya terikat melingkar ke belakang kursi dan kakinya terikat lurus di bagian bawah betis.

"Uhuk ... uhuk! Di mana ini? Aku benci asap rokok!" gumamnya terbatuk-batuk.

Tiba-tiba, mucul tepat di hadapan wajah Jamelah, sosok wajah wanita sedang mengapit suatu benda k
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status