Home / Fantasi / Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam / Aksi kejam Sang Pembunuh Bayaran.

Share

Aksi kejam Sang Pembunuh Bayaran.

Author: Jimmy Chuu
last update Huling Na-update: 2025-03-19 16:18:29

Angin gurun bertiup lembut, menggerakkan pasir-pasir halus di sekitar kereta mewah dan para pengawalnya yang kini dikelilingi oleh lima puluh perampok. Matahari senja menyinari pemandangan tegang itu, menciptakan bayangan-bayangan panjang yang menari di atas pasir keemasan.

Hanim berdiri dengan anggun di hadapan pemimpin perampok yang masih terpana oleh kecantikannya. Senyum manis tersungging di bibirnya, namun matanya yang biru cemerlang tetap dingin dan waspada.

"Bagaimana, Tuan Perampok?" tanya Hanim dengan suara selembut sutra. "Apakah kau tertarik dengan tawaranku?"

Pemimpin perampok menelan ludah dengan susah payah. Wajahnya yang penuh jerawat semakin memerah. Dia turun dari kudanya dengan gerakan canggung, lalu berjalan mendekati Hanim dengan langkah yang tidak stabil.

"T-tentu saja," jawabnya dengan suara serak. "Apa... apa yang kau tawarkan, Nona Cantik?"

Hanim tertawa kecil, suaranya bagai denting lonceng perak yang merdu. Dia mengulurkan tangannya yang lentik, menyentuh pip
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sang Pewaris Kegelapan – Part II.

    Jimat itu melesat di udara seperti kilatan cahaya hitam, terlalu cepat untuk dihindari.Jimat tersebut menempel tepat di mulut Xiao Yunhai, menciptakan cahaya ungu kehitaman yang menyebar ke seluruh wajahnya.Pangeran Mahkota mencoba berteriak, namun tidak ada suara yang keluar. Mulutnya terkunci rapat, seolah dijahit oleh benang tak terlihat.Keringat dingin semakin deras mengalir di wajah Xiao Yunhai yang kini dipenuhi ketakutan murni. Tangannya berusaha melepaskan jimat tersebut, namun setiap sentuhan hanya membuat rasa sakit menjalar ke seluruh tubuhnya."Pangeran Mahkota!" seru para pengikutnya dengan panik.Lin Xiaoyu dan Zhao Jingyi, dua murid Sekte Hua San, melangkah maju dengan wajah pucat. Mereka membungkuk dalam ke arah Rong Tian."Tuan Rong," ucap Lin Xiaoyu dengan suara yang berusaha tetap tenang, "atau harus kami panggil Raja Kelelawar Hitam? Kami mohon ampuni Pangeran Mahkota. Dia hanya... terbawa emosi.""Benar," tambah Zhao Jingyi. "Meski dia telah bersikap tidak sopa

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Sang Pewaris Kegelapan.

    Ketakutan merayap di seluruh Kota Daqi seperti kabut beracun yang tak terlihat namun terasa mencekik.Jantung ribuan penduduk berdegup kencang dalam dada mereka, napas tertahan di tenggorokan yang mendadak kering. Bahkan mereka yang berada jauh dari Penginapan Awan Perak merasakan aura mencekam yang mengambang di udara malam.Di distrik timur, seorang ibu muda terbangun dengan keringat dingin membasahi seluruh tubuhnya. Bayi dalam gendongannya menangis tanpa henti, seolah merasakan ancaman yang tak terlihat."Ada apa ini?" bisiknya pada kegelapan, matanya melebar oleh ketakutan yang tak bisa dijelaskan.Di kuil kecil di pinggiran kota, lilin-lilin pemujaan mendadak padam bersamaan, meski tidak ada angin yang bertiup. Para biksu yang sedang bermeditasi membuka mata mereka, wajah mereka pucat pasi."Energi iblis," bisik biksu tertua, tangannya gemetar saat membentuk mudra perlindungan.Di menara pengawas, para penjaga malam saling berpandangan dengan cemas.Langit malam yang biasanya di

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Seruling Pengundang Kegelapan.

    Kembali ke keadaan yang kacau di penginapan..."Tembak!"Para pemanah mengarahkan anak panah mereka ke paviliun Rong Tian, ujung-ujung tajam berkilau dalam kegelapan seperti bintang-bintang jatuh yang siap menghujam bumi."Lepas!" teriak Xiao Yunhai, tangannya menghempas udara dengan gerakan tajam.Dalam sekejap, ratusan anak panah melesat ke udara, menciptakan desiran tajam yang membelah keheningan malam. Suara itu mengingatkan pada ribuan sayap serangga yang terbang bersamaan, mengerikan dan mengancam. Panah-panah berkilau dalam cahaya bulan seperti hujan perak yang mematikan, melengkung indah di langit malam sebelum menukik tajam menuju paviliun Rong Tian.Aroma logam dan minyak yang digunakan untuk merawat anak panah tercium samar di udara, bercampur dengan bau keringat para prajurit yang tegang menunggu hasil serangan mereka.Wajah Xiao Yunhai mengeras dalam kepuasan kejam, matanya tak berkedip mengikuti lintasan panah-panah yang siap menghujani targetnya.Bibirnya melengkung da

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertempuran Neraka di Penginapan.

    Dari teras pavilliun, dilingkari hawa kegelapan.Rong Tian hanya tersenyum tipis, tidak menjawab pertanyaan tersebut. Ia mengangkat seruling hitamnya, memposisikannya di bibir."Mungkin sudah waktunya kalian melihat apa yang sebenarnya bisa dilakukan oleh seorang kultivator iblis," ucapnya dengan suara rendah yang mengandung ancaman tersembunyi.Namun sebelum bibirnya menyentuh seruling, sebuah suara lantang memecah keheningan malam."Berhenti!"Rong Tian menoleh, matanya menangkap sosok Pangeran Mahkota Xiao Yunhai yang berdiri di atap bangunan tak jauh dari paviliunnya. Di belakangnya, puluhan prajurit kekaisaran berbaris rapi, siap menerima perintah."Rong Tian," seru Xiao Yunhai, suaranya penuh otoritas. "Serahkan kotak itu, dan aku akan membiarkanmu pergi meninggalkan Kekaisaran Yue Chuan dengan selamat. Ini kesempatan terakhirmu."Rong Tian mengangkat alisnya, sedikit terkejut dengan kehadiran Pangeran Mahkota dan pasukannya. Namun keterkejutannya berubah menjadi kewaspadaan saa

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Bayangan Hitam di Paviliun Gelap.

    Balik beberapa waktu kebelakang,Di dalam paviliun yang diselimuti kegelapan, Rong Tian duduk bersila di atas permadani sutra hitam.Matanya terpejam, napasnya teratur seperti ombak yang menyapu pantai dengan lembut. Energi qi hitam keunguan berputar di sekitar tubuhnya, membentuk lingkaran terfokus, yang berkilau samar dalam keremangan.Meski matanya tertutup, seluruh inderanya terbuka lebar.Melalui koneksinya dengan Formasi Sembilan Lingkaran Neraka, ia bisa merasakan setiap gerakan, setiap bisikan, setiap tetes darah yang jatuh di luar paviliunnya.Aroma kematian mengambang di udara.Hawa mengerikan campuran anyir darah yang mengering, daging yang membusuk, dan energi qi yang terbakar. Bau yang akan membuat orang biasa muntah, namun bagi Rong Tian, itu adalah aroma kemenangan.Suara pertempuran menembus keheningan malam, diiringi jeritan kesakitan, denting logam beradu, desisan energi qi yang bertabrakan.Zombie Zarina dan Li Wei bergerak tanpa lelah, menyerang siapapun yang beran

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Serangan Tengah Malam – Part II.

    Zombie Zarina melayang naik, berhadapan langsung dengan Xie Tianhun di langit malam. Tangannya yang pucat bergerak dengan kecepatan luar biasa, menciptakan lima cakar energi hitam yang melesat ke arah pemimpin Sekte Mentari Ufuk Barat."Teknik Iblis, Cakar Setan," bisik zombie itu dengan suara yang terdengar seperti angin yang melewati kuburan tua.Xie Tianhun berusaha menghindar, namun hanya berhasil menghindari tiga cakar.Dua cakar lainnya menghantam tubuhnya, menciptakan luka menganga di dada dan lengannya. Ia terhuyung di atas awan hitamnya, darah segar mengalir dari luka-lukanya."Bagaimana mungkin..." ia tergagap, terkejut dengan kekuatan serangan tersebut.Zombie Zarina tidak memberinya kesempatan untuk pulih. Dengan gerakan cepat, ia melancarkan serangan kedua, pusaran energi hitam yang menarik Xie Tianhun ke dalamnya."Teknik Iblis, Pusaran Kegelapan," bisik zombie itu.Xie Tianhun berusaha melawan, menciptakan perisai api hitam di sekitar tubuhnya. Namun perisai itu hancur

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status