Share

Arena Kota Biramaki.

Author: Jimmy Chuu
last update Last Updated: 2025-02-18 19:24:17
Setelah malam kejadian di kediaman Wakil Menteri, Kota Biramaki gempar. Kabar tentang kemunculan Siluman Kelelawar dari Gurun Hadarac menyebar seperti api di tengah rumput kering.

Setiap sudut kota ramai membicarakan kemungkinan bahwa makhluk legendaris itu telah memasuki wilayah mereka.

Kebenaran tentang Siluman Kelelawar itu diumumkan oleh Pemimpin Sekte Tao Langit Murni, Tian Zhang.

Setelah Dai Duyi melaporkan kejadian saat bertarung melawan Rong Tian, malam itu juga di aula sekte di Gunung Qingyun, yang hanya berjarak sepuluh menit dari ibukota, Tian Zhang duduk di balik meja kayu jati.

Kuas di tangannya menari-nari di atas kertas.

“Siluman Kelelawar iblis itu nyata,” tulisnya, tinta hitam mengalir lancar di atas kertas darikulti kayu.

“Kini dia telah merambah dan masuk ke ibukota. Dia menghabisi seorang pelayan pria di kediaman Wakil Menteri Adat dan Budaya. Namun, beruntung murid Sekte Langit Murni kami, Dai Duyi, berhasil mengusirnya setelah pertarungan sengit selama lima ratus
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tiga Puluh Petarung.

    “Tuan-tuan, mohon minggir. Beri ruang bagi pelajar lemah ini,” ucap Rong Tian dengan nada merendah, seolah ingin menampilkan diri sebagai sosok yang tak berdaya.Namun, sikapnya yang tenang dan matanya yang tajam sebenarnya menyimpan sesuatu yang jauh lebih berbahaya.Alih-alih memberi ruang, para petarung itu malah semakin mendekat, sikap mereka semakin berani.Beberapa dari mereka bahkan mulai menggerayangi kantong Rong Tian, berusaha mencuri uangnya. Rong Tian hanya diam, membiarkan mereka bertindak sejenak, sebelum akhirnya menunjukkan siapa dirinya sebenarnya.Ekspresi Rong Tian berubah menjadi hitam. “Kalian sungguh manusia sampah. Tidak tahu diri!” bisik Rong Tian, suaranya rendah penuh rasa benci.Tangannya bergerak cepat, seperti gerakan tarian yang halus namun mematikan. Suara desiran halus terdengar. Dan dalam sekejap, dia sudah menempelkan jimat di dada setiap petarung itu, tanpa mereka sadari.Tiba-tiba...“TOLONG!”“Mati aku!”Tiga puluh petarung itu terjatuh ke lantai d

    Last Updated : 2025-02-18
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Perjumpaan Yang Tidak Sesuai Keinginan.

    Kedamaian sementara menyelimuti Kota Biramaki, meskipun di balik ketenangan itu, gelombang perubahan sedang bergulir.Rong Tian menikmati rumah pribadinya yang terletak di sudut kota. Rumah itu tidak terlalu sederhana, namun juga tidak berlebihan dalam kemewahan.Dua pelayan utama, Paman Wu dan Bibi Lan, memimpin lebih dari lima pelayan yang menjaga rumah dengan penuh dedikasi. Selain itu, ada tiga puluh tukang pukul yang merupakan petarung handal dari Arena Kota Biramaki.Pagar rumah yang tinggi dan pintu besar yang kokoh bertuliskan "Kediaman Keluarga Rong" menjadi penanda bahwa keluarga ini bukanlah keluarga biasa. Dalam waktu singkat, nama Keluarga Rong menjadi buah bibir di kalangan penduduk kota.“Keluarga Rong? Apakah mereka keturunan bangsawan dari kota lain?” tanya seorang warga sambil mengamati rumah itu dari kejauhan.“Tidak. Aku tidak pernah mendengar nama Keluarga itu sebelumnya. Tapi aku melihat banyak pria bertubuh tinggi di sana, sepertinya mereka kultivator. Rumah ini

    Last Updated : 2025-02-19
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Gadis Bernama Qi Yu.

    Setelah melontarkan kata-kata hinaan seolah tidak pernah mengenal Rong Tian, Zhao Hua, putri Wakil Menteri, menarik tangan Chang Zhong dengan gerakan yang penuh kepastian. Suaranya manja, namun mengandung nada merendahkan, sambil melirik Rong Tian.“Kakak Chang, ayo kita pergi,” Ekspresinya manja dibuat-buat, “Aku sudah tak sabar menikmati layanan paripurna di kediaman. Untuk apa kita menghabiskan waktu melayani anak kusir yang tidak tahu tempatnya ini!”Zhao Hua lalu menggenggam erat tangan Chang Zhong, merasakan kehangatan yang membuat hatinya berdebar.Biasanya, Chang Zhong tak pernah mengizinkannya menyentuh tangannya, apalagi berbicara sambil menatap matanya langsung. Pemuda itu selalu menjaga jarak, bahkan cenderung dingin. Namun, hari ini pemuda pujaan hatinya tidak bereaksi menolaknya.Lalu Zhao Hua merasa ini adalah kesempatan emas untuk lebih dekat, dengan Chang Zhong.“Ini kesempatan terbaikku untuk menjerat kakak Chang. Kelak, jika sudah memilikinya seutuhnya sebagai keka

    Last Updated : 2025-02-20
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Harta Raja Kelelawar Hitam.

    Dua orang tukang pukul itu baru saja mengangkat tangan mereka untuk menghalangi Rong Tian dan Qi Yu ketika suara angin berdesir terdengar. Udara seketika berubah dingin, seolah dunia tiba-tiba berhenti.Chetar! Chetar!Cambuk di tangan Qi Yu meliuk laksana ular bertubuh panjang yang lapar.Ujung cambuk yang bermata pisau bergerigi bergerak dengan presisi, menyasar titik akupunktur di leher salah satu penjaga. Tangan kirinya ikut bergerak, asap hitam tipis keluar dari telapaknya, membentuk bayangan hitam yang siap menyusup ke paru-paru penjaga lainnya.“Ampun!”“Tolong!”Kedua penjaga itu tak menyangka bahwa sosok yang baru datang ini ternyata amat lihai. Mereka hanya bisa berteriak pelan, tubuh mereka kaku, siap menerima nasib yang tak terelakkan.Namun, dalam gerakan yang hampir tak terlihat, ada dua lembar kertas jimat melayang lebih cepat dari serangan Qi Yu.Jimat itu membentur kepala cambuk bergerigi, dan menghantam asap hitam berbentuk silet manusia – serangan Qi Yu. Dampaknya s

    Last Updated : 2025-02-20
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Suku Xuefeng.

    “Kamu terkejut, bukan? Adik kecil... aku lihat meskipun bukan dari kalangan dunia persilatan, kamu tahu juga siapa Raja Kelelawar Hitam, bukan?” ujar Qi Yu dengan bangga, matanya bersinar dengan kesombongan yang jelas.“Sebagai pimpinan kultivator aliran iblis, ratusan tahun lalu Raja Kelelawar Hitam memang disegani!” Qi Yu menarik napas, menekankan kata-katanya. “Tak heran kalau kalangan di luar orang Jianghu juga mendengar nama besarnya!”Sementara itu, Rong Tian terdiam, mencerna informasi dari Qi Yu. Dia terkejut bukan karena pidato panjang lebar Qi Yu, tetapi karena berita bahwa harta karun peninggalan Raja Kelelawar Hitam menjadi rebutan.“Padahal, bukankah harta itu sudah aku temukan? Akulah waris Raja Kelelawar,” batin Rong Tian bingung, tak tahu bagaimana menyampaikan ini pada Qi Yu.Melihat ekspresi Rong Tian yang berubah dari kaget menjadi merenung, Qi Yu menepuk bahu Rong Tian dengan lembut, meski terasa kasar.“Jangan khawatir, Adik Rong. Meskipun kamu bukan dari dunia pe

    Last Updated : 2025-02-21
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Peta Palsu.

    Rong Tian mengikuti Qi Yu menyusuri jalanan Kota Biramaki, menuju Pasar Timur, tempat segala sesuatu bisa ditemukan. Saat itu hari sudah sore, tetapi keadaan tetap ramai.Suara pedagang terdengar berteriak menawarkan dagangan, sementara pembeli menawar dengan suara yang tak kalah keras.Bau makanan menguar di udara, ketika penjaja makanan siap saji berteriak menawarkan hidangan seperti roti kukus isi daging atau bakmi. Aroma roti kukus isi daging dan kuah pangsit menggoda selera Rong Tian, membuatnya berhenti menatap dagangan kuliner dengan penuh minat.Tapi Qi Yu mendengus dingin, matanya tetap fokus pada tujuan mereka."Kita datang ke pasar bukan untuk bersenang-senang. Mari kita mencari toko yang menjual peta. Penting sekali jika ingin mengikuti perburuan, kita memiliki petunjuk atau peta wilayah yang akan kita jelajahi," ujar Qi Yu dengan nada serius.Pada saat itu, peta tidak dijual sembarangan. Kalau pun ada, paling-paling peta yang tidak lengkap, dengan keterangan seadanya.Pet

    Last Updated : 2025-02-22
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pemilik Toko Busana Yang Arogan.

    Guna melengkapi perjalanan mereka menuju Gunung Qingyun, yang letaknya tak jauh dari Kota Biramaki, Qi Yu mengajak Rong Tian untuk bertukar pakaian.Ia menatap Rong Tian dengan wajah berkerut, matanya menyipit seperti sedang menilai setiap detail penampilannya. Setelah beberapa saat, dia akhirnya melontarkan pendapatnya.“Aku tahu kalau penampilanku tidak meyakinkan sebagai kultivator aliran Putih. Tapi kamu, meski berpenampilan seperti pelajar atau sastrawan, dengan busana dominan hitam itu, kamu lebih cocok disebut iblis kecil aliran iblis,” ujar Qi Yu, suaranya datar tanpa ekspresi.Rong Tian merasa dadanya berdebar kencang. Dia khawatir penyamarannya sebagai sosok manusia fana yang bukan kultivator iblis sudah ditebak oleh Qi Yu.Namun, Rong Tian berusaha menenangkan diri dan menjawab dengan suara yang tenang, “Benarkah, Kakak Qi Yu? Aku kira busana warna hitam memberi kesan elegan penampilanku.”Qi Yu tertawa lepas, suaranya menggema di udara malam yang sepi. Dia melambai tangan,

    Last Updated : 2025-02-23
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kejamnya Dunia Hitam.

    “Tunggu! Jangan bunuh dia!” teriak Rong Tian dengan suara yang penuh kekhawatiran. Tangannya terulur nampak ingin menghentikan Qi Yu. Tapi terlambat.Dalam pikirannya, Rong Tian tidak menyangka bahwa hanya karena masalah sepele—penyepelean Qi Yu sebagai gadis tak beruang—gadis saliran iblis itu sudah berniat menghabisi nyawa pemilik toko.Rong Tian merasa hal ini tak masuk akal. Baginya, hinaan dan cibiran semacam ini sudah biasa dia terima sejak kecil. Namun, Qi Yu tampaknya memiliki cara berpikir yang berbeda.Namun, teriakan peringatannya terlambat.Dari mulut Qi Yu, gadis itu meludah ke arah wajah pemilik toko. “Cuih!” Cairan ludahnya berwarna ungu gelap, tampak mengerikan. Ketika ludah itu mendarat di wajah pemilik toko, seketika suara lolongan keras menggema di dalam toko yang sempit.Pemilik toko itu langsung menutup wajahnya dengan kedua tangan, tubuhnya terjatuh terduduk.Suara kesakitan mendominasi ruangan saat dia merasakan wajahnya terbakar seperti disiram api. Tampaknya,

    Last Updated : 2025-02-24

Latest chapter

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Ambisi yang Tersapu Angin.

    Liu Jinhai menatap kosong ke arah ruangan yang telah kehilangan cahayanya. Seluruh rencananya, seluruh janjinya, seluruh ambisinya—semuanya hancur dalam semalam.Bagaimana ia akan mempertanggungjawabkan janjinya untuk membiayai dunia persilatan jika tak ada harta tersisa? Bagaimana ia akan menjelaskan hilangnya seluruh harta kepada Kaisar dan Permaisuri?Di luar gudang, bulan purnama mulai tenggelam di ufuk barat, seolah turut berduka atas kejatuhan seorang pangeran yang terlalu tinggi bermimpi. Angin dingin berhembus melalui jendela yang terbuka, membawa aroma samar peony dari taman istana.Pangeran Mahkota Liu Jinhai masih terduduk di lantai gudang yang kini kosong melompong.Tangannya gemetar menyentuh lantai marmer yang dingin, tempat peti-peti harta karun sebelumnya tersusun rapi. Tidak ada yang tersisa kecuali debu dan beberapa keping koin emas yang terselip di celah lantai.Semua harta dari Dataran Jin Cao milik Dinasti Xi Tian—gulungan-gulungan kuno berisi teknik kultivasi rah

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Rampasan Dinasti Xi Tian.

    Pangeran Mahkota Liu Jinhai, dengan langkah sedikit terhuyung akibat anggur yang terlalu banyak ia teguk, berjalan menyusuri koridor panjang menuju kediamannya.Lentera-lentera jade menyinari jalannya, menciptakan bayangan-bayangan yang menari di dinding berukir. Penjaga istana membungkuk hormat saat ia lewat, tidak berani menatap langsung wajah pewaris tahta.Ketika mencapai pintu kediamannya yang dijaga dua pengawal elit, Pangeran Mahkota merasakan perubahan aneh di udara.Suhu mendadak turun drastis, menciptakan kepulan uap dari napasnya yang hangat. Lentera-lentera di sekitarnya berkedip lemah, seolah kehilangan kekuatan melawan kegelapan yang tiba-tiba menyelimuti koridor."Siapa di sana?" tanya salah satu pengawal dengan waspada, tangannya bergerak ke arah pedang di pinggangnya.Tidak ada jawaban, hanya hembusan angin dingin yang membuat bulu kuduk meremang. Kemudian, dari kegelapan di ujung koridor, muncul sosok berjubah hitam.Ia melangkah tanpa suara, seolah melayang beberapa

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Janji-Janjinya Sang Pangeran.

    Istana Kekaisaran Bai Feng berdiri megah di puncak bukit tertinggi Kota Xiangyang, dikelilingi tembok putih setinggi lima belas zhang yang berkilau keperakan di bawah sinar bulan purnama.Atap-atap bangunannya yang berlapis emas menangkap cahaya bintang, menciptakan ilusi ribuan permata yang tersebar di seluruh kompleks istana.Taman-taman yang dirancang dengan ketelitian sempurna membentang di antara paviliun-paviliun mewah, dengan kolam teratai dan jembatan melengkung yang merefleksikan keanggunan dinasti yang telah berkuasa selama tiga ratus tahun.Di jantung kompleks istana, Pavilion Bunga Peony Permaisuri Huang bersinar terang malam itu. Lentera-lentera merah dan ungu bergantung dari langit-langit berukir, menyinari ruangan dengan cahaya hangat yang memantul pada dinding-dinding berlapiskan sutra keemasan.Aroma dupa mahal dari Dataran Selatan mengambang di udara, berpadu dengan wangi teh putih langka dan hidangan-hidangan mewah yang tersaji di atas meja-meja kayu cendana.Permai

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Darah dan Pasir: Kebangkitan Tuan Muda Iblis.

    Selama tiga bulan penuh, Rong Tian tenggelam dalam kultivasi intensif.Waktu seolah kehilangan maknanya di gua itu. Kadang-kadang, sosok muda Xiao Hu muncul di mulut gua, membawa perbekalan dari Kota Biramaki.Ia tidak pernah berani mengganggu gurunya yang sedang dalam kondisi kultivasi mendalam, hanya meninggalkan makanan dan ramuan di dekat pintu masuk sebelum kembali menuruni tebing dengan langkah ringan yang menunjukkan kemajuan qinggong-nya.Xiao Hu sendiri telah mengalami kemajuan pesat. Di bawah bimbingan tidak langsung Rong Tian dan dengan bantuan manual kultivasi dasar yang diberikan padanya, bocah pengemis itu kini telah mencapai Ranah Awal level 3.Tubuhnya yang dulu kurus kering kini mulai menunjukkan otot-otot yang padat, dan matanya yang dulu redup oleh kelaparan kini bersinar dengan kewaspadaan seorang kultivator muda.Yang mengejutkan, Xiao Hu tidak mengikuti jalur kultivasi iblis seperti gurunya.Sebuah manual kultivasi peninggalan Dinasti Xi Tian yang Rong Tian temuk

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tablet Emas dan Benih yang Terkutuk.

    Rong Tian kemudian beralih ke Tian Guan Zong yang berusaha bangkit dengan bertumpu pada pedangnya.Dengan satu tendangan ringan, ia mengirim pedang itu terbang, membuat Tian Guan Zong jatuh kembali ke lantai. Tangannya yang cepat meraih kubus kristal berisi Benih Rumput Emas dari kantong penyimpanan Tian Guan Zong."Kau... tidak tahu apa yang kau lakukan, anak muda," ucap Tian Guan Zong di antara batuk darahnya. "Kedua harta itu tidak boleh disatukan..."Rong Tian hanya tersenyum tipis, memasukkan kedua harta karun legendaris itu ke dalam kantong penyimpanannya.Kemudian, dengan gerakan yang mengejutkan semua orang, ia melompat tinggi ke udara, menembus atap aula yang terbuat dari kayu keras seolah itu hanyalah kertas tipis.Para tamu undangan bergegas keluar aula, mendongak ke langit untuk melihat sosok Rong Tian yang kini melayang di udara seperti burung rajawali.Cahaya bulan menyinari sosoknya yang gagah, jubah hitamnya berkibar tertiup angin malam. Dengan satu gerakan anggun, ia

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Dua Master vs. Sang Iblis.

    Energi qi keemasan berputar di sekitar Rong Tian seperti badai pasir, menyerang dari segala arah dengan kecepatan dan kekuatan yang luar biasa.Nyonya Huang dan Tian Guan Zong berusaha bertahan, menggunakan harta karun mereka untuk menciptakan perisai pelindung, namun serangan Rong Tian terlalu kuat dan terlalu cepat."Naga Emas Menyembur," serunya, melanjutkan ke jurus kelima.Energi qi keemasan berkumpul di ujung pedangnya, membentuk kepala naga yang mengaum sebelum melesat dengan kecepatan luar biasa. Lantai aula bergetar hebat saat energi naga itu menyerang, meninggalkan jejak keemasan di udara.Nyonya Huang menggigit bibirnya hingga berdarah, matanya berkilat marah."Tidak kusangka seorang bocah berani menentang dua pemimpin sekte bintang lima sekaligus!" Ia mengaktifkan kekuatan penuh Tablet Emas Langit Barat, menciptakan kubah energi merah keunguan yang melindunginya.Tian Guan Zong tidak kalah murka. Dengan gerakan cepat, ia mengeluarkan seluruh kekuatan Benih Rumput Emas, men

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Teknik Pedang Angin Padang Rumput.

    Tian Guan Zong tidak kalah cepat. Tangannya bergerak dalam pola yang berbeda, menciptakan gelombang qi putih kebiruan dengan semburat hijau yang membentuk sembilan bintang bercahaya di sekitarnya."Formasi Bintang Utara," balasnya dengan suara dalam yang bergema.Kedua serangan melesat ke arah Rong Tian dari dua arah berbeda, menciptakan pemandangan spektakuler berupa gelombang energi merah keunguan dan putih kebiruan yang menyatu dalam pusaran mematikan.Udara bergetar hebat oleh kekuatan dahsyat yang dilepaskan, menciptakan angin kencang yang membuat jubah dan rambut para penonton berkibar liar.Namun Rong Tian tetap berdiri tenang di tempatnya, seolah tidak melihat bahaya yang mendekat. Saat kedua serangan hampir mencapainya, ia akhirnya bergerak.Dengan gerakan yang hampir tidak terlihat oleh mata biasa, ia mengaktifkan Jaring Kegelapan, salah satu jurus iblis tingkat tinggi yang ia kuasai."Jaring Kegelapan," bisiknya, suaranya hampir tidak terdengar.Seketika, energi qi hitam pe

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Tawaran Menggoda di Aula.

    Aula Bunga Peony yang megah kini menjadi saksi bisu pertarungan kekuasaan yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah dunia persilatan.Udara terasa berat oleh sisa-sisa energi qi yang saling bertabrakan, menciptakan lapisan tipis kabut spiritual yang berpendar dalam berbagai warna.Lantai marmer yang semula putih bersih kini dipenuhi retakan dan kawah kecil, bukti nyata dari pertarungan dahsyat antara Nyonya Huang Wenling dan Tian Guan Zong.Para tamu undangan berdiri mematung di pinggir aula, wajah mereka pucat oleh ketakutan dan kekaguman. Tidak ada yang berani bersuara, bahkan untuk berbisik.Semua mata tertuju pada tiga sosok yang berdiri di tengah aula: Nyonya Huang Wenling dengan Tablet Emas Langit Barat, Tian Guan Zong dengan Benih Rumput Emas, dan Rong Tian yang baru saja bangkit dari kursi kehormatannya.Nyonya Huang Wenling adalah yang pertama memecah keheningan. Dengan gerakan anggun yang diperhitungkan, ia melangkah mendekati Rong Tian. Gaun hitamnya yang mewah ber

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pedang Pemurnian Langit vs Peony Abadi.

    Namun, Tian Guan Zong tidak bergerak hingga detik terakhir.Dengan gerakan cepat yang hampir tidak terlihat, ia mengangkat telapak tangannya, menciptakan perisai qi putih kebiruan berbentuk bintang delapan sudut."Perisai Bintang Utara," ucapnya tenang.Bunga peony bertabrakan dengan perisai bintang, menciptakan ledakan energi kedua yang lebih kuat dari sebelumnya. Lantai marmer di bawah kaki mereka retak lebih dalam, serpihan-serpihan kecil melayang ke udara sebelum jatuh kembali seperti hujan kristal.Tanpa jeda, Tian Guan Zong melancarkan serangan balasan. Ia mencabut pedangnya dengan gerakan cepat, menciptakan suara berdenting yang tajam membelah udara. Pedang panjang berwarna biru langit itu berkilau tertimpa cahaya, memancarkan aura suci yang membuat beberapa kultivator iblis mundur dengan tidak nyaman."Pedang Pemurnian Langit," serunya, mengayunkan pedang dalam gerakan melintang.Sebuah gelombang qi putih kebiruan melesat dari ujung pedangnya, membentuk bulan sabit raksasa yan

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status