An Wuji melangkah maju dengan gerakan yang tetap anggun namun kontras mengerikan dengan tatapan dingin membunuh yang terpancar dari matanya.Setiap langkahnya di atas lantai kayu menciptakan bunyi derit pelan yang menambah atmosfer mencekam."Kami tidak membutuhkan emas, perak, ataupun posisi yang Yang Mulia tawarkan. Master Huang Leiyu dari Organisasi Sungai Gelap telah membayar dengan jumlah yang sangat cukup untuk mendapatkan kepala Yang Mulia.""Huang Leiyu? Penyelundup garam gelap itu?" Tao Zhen terkesiap dengan mata membelalak lebar karena terkejut. Potongan-potongan puzzle dalam benaknya mulai tersusun."Jadi memang benar ada jaringan penyelundupan besar-besaran yang beroperasi di kota ini!""Terlambat sudah untuk melanjutkan investigasi Yang Mulia," Yao Qianhuan mengangkat belatinya yang berkilau menakutkan ketika terkena cahaya lilin yang berkedip-kedip. Refleksi logam dingin itu menari-nari di dinding bagaikan bayangan kematian."Selamat tinggal selamanya, Yang Mulia Tuan Ta
An Wuji tertawa kecil dengan suara merdu, sengaja memiringkan kepalanya dengan gaya menggoda yang ia pelajari bertahun-tahun. Tangannya yang lembut menyentuh dada bidang Tao Zhen."Apakah Yang Mulia berkeinginan untuk mencicipi rasanya?"Tao Zhen tidak membuang waktu sedikitpun, matanya berkilat penuh nafsu ketika langsung mencondongkan tubuh gemuknya untuk mencium bibir merah An Wuji.Namun, ketika jarak antara wajah mereka tinggal beberapa jari saja, An Wuji tiba-tiba mendorong dada Tao Zhen dengan lembut namun tegas."Jangan terburu-buru, Yang Mulia," bisik An Wuji dengan suara yang dibuat manja. "Biarkan hamba mempersiapkan diri dengan lebih baik untuk melayani Yang Mulia dengan sempurna."An Wuji bangkit dengan gerakan yang penuh perhitungan, perlahan-lahan mulai melepas jubah luar sutranya dengan gerakan yang dibuat menggoda.Kain halus itu jatuh ke lantai dengan bunyi lembut. Tao Zhen menelan ludah dengan susah payah ketika melihat lekuk tubuh yang tersembunyi di balik pakaian
Momen intim dan mesra mereka tiba-tiba terganggu oleh kedatangan manajer teater yang menghampiri dengan senyuman lebar terpasang di wajah tuanya. Mata kecilnya berkilat serakah, mencerminkan kegembiraan atas keuntungan tak terduga yang baru saja ia peroleh."An Wuji, engkau mendapatkan seorang tamu istimewa yang sangat berpengaruh untuk malam ini," kata manajer tua itu dengan nada gembira, tangannya menunjukkan kantung emas berisi koin yang baru diterimanya dari Lao Wang.Bunyi gemerincing logam terdengar ketika ia menggoyang-goyangkan kantung tersebut. "Tao Zhen, pedagang garam resmi kekaisaran yang terpandang, sangat berkeinginan agar engkau bersedia menemaninya di Penginapan Bulan Perak setelah seluruh pertunjukan malam ini berakhir."An Wuji dan Yao Qianhuan saling bertukar pandang yang sarat makna tersembunyi.Nama Tao Zhen bukanlah nama yang asing bagi telinga mereka berdua. Kedua mata mereka berkilat dengan pemahaman yang sama ketika mendengar nama target mereka disebutkan."Ta
Lampu-lampu minyak yang tergantung di sekeliling ruangan mulai diredupkan secara bertahap, menciptakan suasana mistis dan magis.Gong perunggu besar dipukul dengan kuat sebanyak tiga kali berturut-turut, bunyi nyaringnnya bergema di seluruh ruangan, menandakan bahwa pertunjukan yang ditunggu-tunggu akan segera dimulai.Tirai sutra merah berbordir emas terangkat perlahan dengan anggun, menampilkan latar belakang langit biru cerah dengan sembilan matahari bersinar terang yang tampak begitu nyata.Semua pemandangan ini diciptakan dengan menggunakan teknik ilusi tingkat tinggi yang memanfaatkan kekuatan spiritual, membuat seluruh penonton yang hadir terkesiap kagum dan bertepuk tangan meriah."Kisah legendaris Hou Yi, sang pemanah agung yang perkasa, dan Chang'e, sang dewi bulan yang cantik jelita," gumam Tao Zhen pada dirinya sendiri dengan suara rendah, mata kecilnya berbinar penuh antisipasi dan kegembiraan.Seorang penari pria dengan postur tubuh tinggi tegap dan kostum pemanah tradis
Angin laut membawa aroma garam yang tajam dan menguar kuat dari deretan gerobak kayu jati yang berjajar rapi sepanjang dermaga utama Pelabuhan Kota Lingxu Hai Shi.Tao Zhen, seorang pedagang garam berlisensi kekaisaran yang terpandang, mengangkat lengan baju sutranya untuk mengusap tetesan peluh yang mengalir deras di dahi lebarnya.Tubuh gempalnya yang mengenakan jubah brokat berwarna hijau zamrud bergoyang pelan ketika ia meledakkan tawa keras, menanggapi laporan penting dari salah seorang kepercayaannya."Jadi demikianlah keadaannya? Mereka berani menyelundupkan garam di bawah hidung para pejabat Kekaisaran?" Tao Zhen menepuk perut buncitnya dengan kepuasan, suara tepukannya bergema di tengah hiruk pikuk pelabuhan.Mata kecilnya yang tajam berkilat penuh perhitungan licik, menyapu seluruh area pelabuhan dengan cermat meski bibirnya tebal terus tersenyum ramah bagaikan pedagang pada umumnya.Tahun ini, perdagangan garam telah menjadi komoditas strategis yang diawasi dengan sangat ke
Rong Tian menoleh, melihat kerumunan yang mulai terbentuk di sekitar pria tua yang membagikan selebaran. Beberapa orang tampak antusias, berbicara dengan penuh semangat tentang pertunjukan yang akan datang."Katanya pemain baru akan memerankan Hou Yi si Pemanah!" seru seorang pedagang kain kepada temannya. "Kemampuan memanahnya luar biasa, seperti sungguhan!""Dan dewi bulannya akan dibawakan oleh penari terbaik dari Kekaisaran Selatan," tambah yang lain. "Konon ia bisa melayang di udara seperti benar-benar terbang ke bulan!"Rong Tian mendekat, mengambil selebaran yang disodorkan padanya.Matanya menelusuri gambar yang tercetak di kertas, tentang seorang pemanah dengan busur emas mengarahkan panahnya ke sembilan matahari, sementara seorang wanita cantik dengan jubah putih melayang di sampingnya, membawa pil yang bercahaya."Kisah klasik tentang Hou Yi yang menyelamatkan dunia dengan memanah jatuh delapan dari sembilan matahari," ucap pria tua yang membagikan selebaran."Kemudian dibe