หน้าหลัก / Fantasi / Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam / Pertemuan Aliran Iblis di Gunung Bisikan - Part I.

แชร์

Pertemuan Aliran Iblis di Gunung Bisikan - Part I.

ผู้เขียน: Jimmy Chuu
last update ปรับปรุงล่าสุด: 2025-03-14 18:18:52

Sementara pertarungan sengit antara Pemimpin Tian dan An Ying masih berlangsung di Puncak Qingyun, mari kita mundur beberapa hari, sebelum Pertunjukan Pedang yang akan mengguncang dunia persilatan.

Jauh dari Sekte Langit Murni, berdiri Gunung Bisikan. Namanya saja sudah membuat bulu kuduk berdiri.

Gunung ini terkenal karena kabut tebal yang selalu menyelimutinya, seperti selubung rahasia, serta suara-suara aneh yang terdengar saat angin berhembus di antara bebatuan dan pepohonan tua, seperti bisikan arwah yang tak tenang.

Konon, suara-suara itu adalah bisikan arwah penasaran yang tak bisa kembali ke alam baka, arwah yang terjebak di antara dunia.

Tak seorang pun dapat membuktikannya, namun tak seorang pun berani meremehkannya.

Tepat saat kentongan pertama berbunyi, menandakan jam sebelas malam, puncak Gunung Bisikan yang biasanya sunyi, seperti kuburan yang tak berpenghuni, mulai dipenuhi bayangan-bayangan hitam, seperti malam yang merangkak turun.

Satu per satu, sosok-sosok misteri
อ่านหนังสือเล่มนี้ต่อได้ฟรี
สแกนรหัสเพื่อดาวน์โหลดแอป
บทที่ถูกล็อก

บทที่เกี่ยวข้อง

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertemuan Aliran Iblis di Gunung Bisikan - Part II.

    Di tengah kekacauan itu, sosok pemimpin Sekte Api Neraka, Yan Mo, hanya duduk dengan tenang di sudut panggung, seperti patung yang tak berasa. Ia adalah pria paruh baya dengan rambut merah, seperti api yang membara.Matanya memancarkan kekejaman yang tak terbendung, seperti mata harimau yang lapar. Meski begitu, bibirnya menyunggingkan senyum dingin penuh rahasia, senyum yang menyimpan banyak rahasia.Sekte Api Neraka dikenal sebagai sekte aliran iblis terkuat kedua setelah Sekte Bayangan Kegelapan, sekte yang disegani dan ditakuti. Kekuatan mereka yang terkuat di kalangan sekte aliran iblis seluruh dunia persilatan, membuat semua mengakui diam-diam kalau keduanya adalah pimpinan aliran iblis, dua kekuatan yang tak bisa dipisahkan.Namun, pemimpin Sekte Api Neraka tetap diam, seperti dewa yang menyaksikan dunia, seolah menikmati kekacauan yang terjadi di hadapannya, seolah ia sedang menunggu sesuatu. Senyum dinginnya semakin lebar saat melihat An Ying yang mulai menunjukkan ketidaks

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kemunculan Raja Kelelawar Hitam - Palsu?

    Sosok misterius itu tertawa, suaranya menggema di puncak gunung. Tawa yang dingin, menusuk tulang, membawa tekanan aura Qi yang luar biasa mengerikan. Aura hitam pekat menyebar dari tubuhnya, memenuhi area pertemuan.Beberapa kultivator yang baru mencapai Tahap Awal langsung berlutut, tak kuat menahan tekanan Qi.Yang lebih lemah lagi pingsan, tubuh mereka tergeletak tak berdaya.Para pemimpin sekte yang tadinya hendak pergi, kini membeku. Mata mereka terbelalak, wajah mereka pucat. Bahkan An Ying dan Yan Mo tampak terkejut, meski mereka masih bisa berdiri tegak."Raja Kelelawar Hitam!" seseorang berteriak, suaranya gemetar ketakutan."Tidak mungkin! Raja Kelelawar Hitam sudah mati seratus tahun lalu!""Bagaimana bisa dia masih hidup?""Pasti penipu! Raja Kelelawar Hitam yang asli jauh lebih mengerikan!"Teriakan kaget memenuhi udara malam. Beberapa pemimpin sekte mundur, siap kabur jika situasi memburuk.An Ying berbalik perlahan, matanya menyipit menatap sosok di kursi tulang. "Raja

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-14
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Raja Kelelawar Hitam (Palsu) Tiada Tanding

    Keheningan mematikan menyelimuti puncak Gunung Bisikan.Tubuh Yan Mo, pemimpin Sekte Api Neraka yang disegani, tergeletak lemah di tanah. Darah segar mengalir dari sudut bibirnya, membasahi tanah. Wajahnya yang biasanya angkuh kini dipenuhi rasa takut dan tak percaya.Para pemimpin sekte aliran iblis yang menyaksikan pertarungan singkat itu membeku. Mata mereka terbelalak, napas tertahan di tenggorokan. Tak ada yang berani bersuara, bahkan sekadar berbisik pun mereka takut."Lima jurus..." bisik seorang pemimpin Sekte Racun Mematikan, suaranya nyaris tak terdengar. "Hanya lima jurus untuk mengalahkan Yan Mo...""Mustahil," timpal pemimpin Sekte Arwah Terkutuk di sampingnya. "Yan Mo adalah kultivator Tahap Fondasi level 5! Bagaimana mungkin dia dikalahkan semudah itu?"Pemimpin Sekte Tulang Berbisik menggelengkan kepalanya perlahan. "Jika dia benar-benar Raja Kelelawar Hitam, maka kita semua dalam bahaya besar.""Tapi Raja Kelelawar Hitam seharusnya sudah lama mati," bantah pemimpin Se

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Perebutan Pedang Berhati Api.

    Pertarungan antara An Ying dan Pemimpin Tian semakin memanas. Kotak kayu itu kini berpindah tangan, berada dalam genggaman Tian Zhang dari Sekte Langit Murni.An Ying murka, matanya menyala bagai bara. "Kurang ajar! Kau tak tahu siapa yang kau hadapi!" teriaknya, menerjang dengan hawa racun mematikan.Keduanya, master kultivasi itu bertarung dalam gerkan bagai kilat, meninggalkan bayangan buram di udara. Setiap benturan energi mereka menciptakan gelombang kejut yang mengguncang tanah."Teknik Bayangan Kegelapan: Sembilan Bayangan Mematikan!" seru An Ying. Seketika, tubuhnya terpecah menjadi sembilan bayangan identik, mengepung Pemimpin Tian dari segala arah.Pemimpin Tian tetap tenang, pedangnya bergerak anggun namun mematikan, membentuk benteng serangan yang menyapu semua bayangan sekaligus."Teknik Pedang Langit Murni: Lingkaran Pembersih Iblis!"Pedangnya menciptakan lingkaran cahaya biru, menyapu bayangan An Ying, memaksa pemimpin Sekte Bayangan Kegelapan itu kembali ke wujud asli

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-15
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kemarahan Sang Pewaris Kultivasi Iblis - Bagian I

    Kabut tipis menyelimuti Gunung Bisikan, menelan segalanya dalam kegelapan saat sosok bertopeng yang mengaku Raja Kelelawar Hitam melesat ke dalam hutan pinus. Pedang Berhati Api, terenggut dari Sekte Langit Murni, kini berada di tangannya.Para kultivator dari berbagai sekte masih terpaku, bagai patung batu yang terkejut.Di tengah kerumunan, Rong Tian berdiri, wajahnya sepucat salju. Keringat dingin membasahi pelipisnya. Bukan karena rasa takut pada sosok misterius itu, melainkan karena kebenaran yang jauh lebih mengkhawatirkan—ia tahu, sosok itu bukanlah Raja Kelelawar Hitam yang sesungguhnya."Tidak mungkin..." Rong Tian bergumam pada dirinya sendiri, tangannya mengepal erat, buku-buku jarinya memutih. "Bagaimana bisa dia menyaru sempurna sebagai Raja Kelelawar Hitam?"Sebagai pewaris sejati Raja Kelelawar Hitam, Rong Tian mengenali dengan jelas bahwa teknik yang digunakan sosok bertopeng itu hanyalah tiruan kasar dari Teknik Kelelawar Hitam yang asli. Namun, Rong Tian harus mengak

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-16
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Misi Rahasia di Istana Kaisar.

    Malam di Istana Kaisar Bei Fang, selalu diliputi keagungan. Bulan purnama, bagai permata di langit, memancarkan cahaya keemasan pada atap-atap istana.Para penjaga, bagai patung batu, berdiri tegak di pos mereka. Para pelayan dan dayang, bergerak bagai hantu, menyelesaikan tugas terakhir sebelum istana terlelap.Di atas salah satu bubungan istana, bayangan hitam bergerak lincah. Rong Tian, berpakaian serba hitam, menutupi seluruh tubuhnya, bahkan wajahnya tertutupp sapu tangan, kecuali mata.Dia melompat ringan dalam tekni Qinggong yang sempurna, tampak seperti dewa-dewa.Gearakannya begitu mengesankan, saat berpindah dari satu bubungan ke bubungan lain. Pakaiannya yang ketat berwarna gelap, tak bersuara, meski angin malam berdesir kencang.Rong Tian berhenti sejenak, matanya yang tajam menyapu kompleks istana. Paviliun-paviliun megah berdiri anggun, dikelilingi taman-taman indah dan danau-danau kecil yang memantulkan cahaya bulan."Di mana kediaman Guru Negara Lin Zhao?" gumamnya pel

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-17
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Paviliun Anggrek

    Rong Tian mengamati Pavilium Anggrek dari kejauhan, menimbang langkah selanjutnya. Sosok guru negara yang misterius yang dilihatnya tadi telah menghilang ke dalam keramaian, meninggalkan banyak pertanyaan di benaknya. "Aku harus masuk ke dalam," putusnya.Sebagai kultivator iblis tahap Kuasi Eliksir Emas, menyusup ke dalam rumah bordil semewah apapun bukanlah tantangan berarti baginya. Dengan gerakan cepat, Rong Tian melompat turun dari atap, mendarat tanpa suara di gang sempit di samping bangunan.Matanya yang tajam segera menemukan pintu belakang yang menuju ke dapur. Dua pelayan sedang keluar membawa sampah, memberikan kesempatan sempurna bagi Rong Tian untuk menyelinap masuk.Di dalam dapur, suasana sibuk dengan para koki dan pelayan yang mondar-mandir menyiapkan hidangan dan minuman untuk para tamu. Rong Tian dengan cepat mengambil seragam pelayan yang tergantung di dekat pintu belakang dan mengenakannya. Ia juga mengambil nampan berisi cangkir-cangkir arak, sempurna untuk p

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-17
  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kejutan di Paviliun Anggrek.

    Rong Tian masih terpaku pada gadis pemain pipa, tatapannya tak beranjak. Tiba-tiba, sebuah tepukan keras mendarat di bahunya!"Hei, kau! Apa yang kau lakukan, berdiri bagai arca batu?" Kepala pelayan berdiri di belakangnya, wajahnya merah padam. "Para tamu di meja sebelah sudah menanti arak segar! Cepat layani mereka!"Rong Tian segera menundukkan kepala, berpura-pura ketakutan. "Maafkan saya, Tuan. Saya akan segera.""Dasar tak berguna! Kalau bukan karena kekurangan pelayan malam ini, sudah kutendang kau keluar!" omel kepala pelayan itu sebelum berlalu, melanjutkan omelannya pada pelayan lain.Rong Tian menghela napas pelan. Penyamarannya hampir saja terbongkar. Ia harus lebih berhati-hati.Selama satu jam berikutnya, Rong Tian terpaksa menjalankan peran sebagai pelayan, mondar-mandir mengantarkan arak dan hidangan kepada para tamu yang kian mabuk.Matanya tetap waspada, mencari celah untuk menyelinap ke ruangan VIP di balik tirai merah.Kesempatan itu akhirnya tiba, ketika pertunjuk

    ปรับปรุงล่าสุด : 2025-03-17

บทล่าสุด

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Kegelisahan Pangeran Mahkota.

    Jeritan kesakitan memenuhi udara saat kedelapan pria itu jatuh berlutut, memegangi bahu kanan mereka yang kini tanpa tangan. Wajah mereka pucat pasi, campuran antara rasa sakit yang luar biasa dan ketakutan yang mendalam. Senjata-senjata mereka tergeletak sia-sia di tanah, masih digenggam oleh tangan-tangan yang kini terpisah dari tubuh pemiliknya."Ampun! Ampun!" teriak pemimpin kelompok, air mata dan ingus mengalir di wajahnya yang pucat. Keangkuhan dan kesombongannya lenyap seketika, digantikan oleh ketakutan yang mendalam. "Kami tidak tahu... kami tidak tahu Tuan adalah...""Tuan Muda Iblis yang asli," bisik salah satu anak buahnya, suaranya bergetar hebat. "Ampuni kami, Tuan... kami hanya murid bodoh yang tidak tahu apa-apa..."Rong Tian menatap kedelapan pria itu dengan pandangan dingin, tidak ada belas kasihan di matanya yang tajam. "Kalian menghina dan mengancam orang yang salah. Anggap ini pelajaran untuk tidak menilai orang dari penampilannya saja."Akhir-akhirnya, semak

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Cakar Setan dan Hukuman Kilat.

    Tawa mengejek kembali terdengar dari kedelapan pria itu, begitu keras hingga beberapa burung terbang ketakutan dari pohon-pohon di sekitar jalan setapak. Namun tawa mereka terhenti seketika saat Rong Tian mengangkat tangannya dengan gerakan yang hampir tidak terlihat oleh mata biasa."Seperti katak di dasar sumur yang tidak pernah melihat luasnya samudra," ucap Rong Tian pelan, suaranya dingin seperti es di musim dingin. "Kalian terlalu sombong untuk ukuran kultivator tingkat rendah."Pemimpin kelompok itu terdiam sejenak, terkejut dengan keberanian Rong Tian. Namun keterkejutan itu segera berganti dengan kemarahan yang meledak-ledak."Kau!" teriaknya, wajahnya merah padam seperti kepiting rebus. "Berani sekali kau menghina kami! Anak-anak, beri pelajaran pada pengecut ini! Potong tangannya agar dia tidak bisa lagi berpura-pura menjadi Tuan Muda Iblis!"Kedelapan pria itu bergerak serentak, masing-masing mengeluarkan senjata mereka. Pedang, golok, dan cambuk berkilau tertimpa sinar

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertemuan dengan Pangeran Mahkota Liu Jinhai.

    Salah satu anak buahnya, pria kurus dengan rambut panjang yang diikat tinggi, melangkah maju dengan senyum mengejek. "Mungkin dia memang ingin menjadi Tuan Muda Iblis. Lihat pakaiannya, lihat gaya rambutnya!" Ia berjalan mengelilingi Rong Tian, mengamatinya seperti pedagang yang menilai barang dagangan. "Tapi sayang sekali, peniruan yang buruk. Tuan Muda Iblis yang asli memiliki aura yang bisa membuat orang biasa pingsan hanya dengan tatapannya.""Dan kau," tambah pria lain dengan guratan luka membekas di lehernya, "hanya membuat kami ingin tertawa!"Gelak tawa meledak dari kedelapan pria itu, bergema di sepanjang jalan setapak. Para penonton yang berkumpul ikut tertawa, beberapa bahkan menunjuk-nunjuk Rong Tian dengan sikap merendahkan.Rong Tian tetap diam, matanya yang tajam mengamati kedelapan pria itu dengan seksama, menilai kekuatan dan kelemahan mereka dalam sekejap. Dari aliran qi yang ia rasakan, kedelapan pria ini berada di tingkat Fondasi Akhir, jauh di bawah levelnya sen

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pendakian Menuju Gunung Hehuan.

    Kota Fengluo berdiri angkuh di kaki gunung yang menjulang tinggi, diselimuti kabut tipis yang tak pernah benar-benar sirna. Berbeda dengan kota-kota lain di Dataran Tengah yang dipenuhi warna-warna cerah dan suara tawa, Fengluo dibalut nuansa kelam dan bisikan-bisikan rahasia.Bangunan-bangunannya didominasi warna hitam dan merah gelap, dengan ukiran naga dan makhluk mitologi lainnya yang seolah mengawasi setiap sudut kota.Atap-atap melengkung tajam seperti cakar yang siap mencengkeram langit, sementara lentera-lentera merah berpendar redup, menciptakan bayangan-bayangan yang menari di dinding-dinding batu.Inilah pusat berbagai aliran iblis di Dataran Tengah, tempat di mana praktik-praktik yang dianggap terlarang di wilayah lain justru berkembang dan dihormati.Udara di sini terasa berbeda, lebih berat dan kaya akan energi yin yang pekat, membuat kultivator biasa merasa tidak nyaman dan tertekan. Namun bagi mereka yang telah memilih jalan kultivasi iblis, tempat ini adalah surga yan

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Fenomena Tuan Muda Iblis.

    Xiao Hu menatap gurunya dengan bingung."Menghindar? Tapi bukankah mereka perampok? Kereta kita ditarik empat kuda perkasa, jelas menunjukkan bahwa kita bukan orang biasa. Seharusnya mereka justru tertarik, bukan?""Seperti kata pepatah, 'bahkan harimau pun tahu kapan harus mundur'," jawab Rong Tian, masih menatap ke luar jendela."Ada sesuatu yang tidak kita ketahui."Perjalanan mereka berlanjut tanpa gangguan, melewati hutan-hutan lebat, sungai-sungai jernih, dan lembah-lembah hijau yang membentang luas.Dua hari berlalu dengan damai, tanpa satu pun perampok atau bandit yang berani menghadang mereka. Fenomena yang sangat tidak biasa untuk jalur perdagangan yang terkenal berbahaya ini.Pada sore hari ketiga, mereka akhirnya melihat tembok tinggi Kota Fengluo di kejauhan. Kota ini, yang terletak di kaki Gunung Fengluo, adalah pusat perdagangan dan kultivasi terbesar di bagian utara Dataran Tengah.Tembok kotanya yang tinggi dan kokoh dilapisi formasi perlindungan yang berpendar kebiru

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Ketika Legenda Menjadi Mode.

    Malam telah merangkak naik di langit Kota Tianzhou, menyelimuti jalanan dengan kegelapan yang hanya diterangi oleh lentera-lentera yang bergoyang pelan tertiup angin.Bintang-bintang berkilauan di langit seperti permata yang ditaburkan di atas kain beludru hitam, menyaksikan dalam diam saat kereta kayu berukir dengan empat kuda hitam perkasa melaju keluar dari gerbang utara kota.Rong Tian duduk dengan tenang di dalam kereta, matanya terpejam seolah bermeditasi. Di hadapannya, Xiao Hu masih terjaga, sesekali melirik keluar jendela dengan waspada.Kejadian dengan Guru Negara Long Jian beberapa jam lalu masih membekas jelas dalam ingatannya, menciptakan campuran rasa kagum dan kekhawatiran yang tidak bisa ia sembunyikan."Shizun," Xiao Hu akhirnya memberanikan diri memecah keheningan. "Apakah Guru Negara Long Jian benar-benar akan mencari kita di Sekte Hehuan?"Rong Tian membuka matanya perlahan, cahaya bulan yang menembus jendela kereta menciptakan kilau misterius di matanya yang dalam

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Adu Tenaga.

    Long Jian menatap Rong Tian dengan tatapan menilai. Keheningan yang mencekam menyelimuti jalan itu selama beberapa saat, hanya diinterupsi oleh suara angin yang masih bertiup kencang."Anda berbicara dengan baik, tuan muda," ucap Long Jian akhirnya. "Tapi kata-kata tidak selalu mencerminkan kebenaran. Mari kita lihat apakah kekuatan Anda sehebat mulut Anda."Tanpa peringatan, Long Jian menggerakkan tangannya dalam gerakan cepat yang hampir tidak terlihat oleh mata biasa. Telapak tangannya mendorong udara kosong di hadapannya, namun efeknya luar biasa. Gelombang qi biru keperakan melesat ke arah Rong Tian dengan kecepatan luar biasa, membuat udara bergetar dan tanah di bawahnya retak."Telapak Langit Runtuh," bisik Long Jian, suaranya hampir tidak terdengar.Serangan itu cukup kuat untuk menghancurkan batu granit, bahkan membuat kultivator Tahap Eliksir Emas level satu terluka parah. Long Jian jelas berharap untuk mempermalukan pemuda lancang di hadapannya, membuktikan bahwa ada ja

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Pertemuan di Senja Hari. 

    Cahaya senja menyinari meja kayu tempat Rong Tian dan Xiao Hu masih duduk dengan tenang. Hidangan yang tadinya mengepul panas kini sudah dingin, tersentuh hanya sedikit. Kejadian dengan Penatua Wei telah menghilangkan selera makan mereka, meski Rong Tian tetap menikmati Arak Bunga Peach dengan ketenangan yang kontras dengan ketegangan di sekitarnya."Kita berangkat malam ini juga," ucap Rong Tian setelah meletakkan cawan araknya. Matanya menatap keluar jendela, mengamati langit yang mulai berubah warna dari jingga keemasan menjadi ungu kemerahan. "Tidak bijaksana berlama-lama di kota yang tidak bersahabat."Xiao Hu mengangguk cepat, masih terpesona dengan kekuatan Shizun-nya yang baru saja ia saksikan. "Ke mana kita akan pergi, Shizun?""Kota Fengluo," jawab Rong Tian singkat. "Kita harus tiba sebelum perhelatan di Sekte Hehuan dimulai."Lao Wang, yang sejak tadi diam dengan wajah pucat, akhirnya bersuara. "Saya akan mengambil kereta di penginapan, Tuan. Kita sudah membayar untuk

  • Pewaris Kultivasi Iblis, Raja Kelelawar Hitam   Senja, Darah, dan Ancaman.

    Tantangan itu membuat Penatua Wei terdiam sejenak.Ia bisa merasakan aura dingin yang memancar dari pemuda di hadapannya, sesuatu yang tidak biasa untuk kultivator seusianya. Namun, egonya terlalu besar untuk mundur di hadapan murid-muridnya."Baiklah, jika itu yang kau inginkan!" Penatua Wei mengambil posisi bertarung, energi qi biru keperakan mulai berputar di sekitar tubuhnya."Aku akan memberimu pelajaran yang tidak akan kau lupakan!"Dengan gerakan cepat, Penatua Wei melancarkan serangan pertama. Telapak tangannya yang besar bergerak dalam pola rumit, menciptakan gelombang qi yang melesat ke arah Rong Tian.Udara bergetar saat energi qi biru keperakan itu membelah ruangan, menghancurkan beberapa piring dan mangkuk yang berada di jalurnya."Telapak Awan Menggulung!" teriak Penatua Wei, suaranya penuh keyakinan.Rong Tian menatap gelombang energi yang mendekat dengan ekspresi tenang. Tidak ada ketakutan, tidak ada keraguan di matanya yang dalam. Bahkan tidak ada gerakan untuk meng

สำรวจและอ่านนวนิยายดีๆ ได้ฟรี
เข้าถึงนวนิยายดีๆ จำนวนมากได้ฟรีบนแอป GoodNovel ดาวน์โหลดหนังสือที่คุณชอบและอ่านได้ทุกที่ทุกเวลา
อ่านหนังสือฟรีบนแอป
สแกนรหัสเพื่ออ่านบนแอป
DMCA.com Protection Status