Ketika aku mengerjapkan, mataku. Tiba tiba, aku berada di sebuah puskesmas. Aku melihat seorang gadis, ia sangat cantik sekali.
Gadis itu, sangat manis sekali. Senyumannya sangat cantik, bibirnya pink. Secantik dan manis semanis buah Strawbery.
"Kamu tidak apa apa?"tanya gadis itu, sambil tersenyum menatapku dengan sangat lekat.
"Aku tidak apa apa, hanya agak pusing saja. Karena mungkin aku belum makan siang,"ungkapku kepada gadis cantik ini."Kenapa kamu tidak makan?" tanya gadis cantik itu sambil tersenyum.
"Aku tidak sempat makan, karena sepulang sekolah. Aku langsung berlajar, di perpustakaan. Aku sibuk sekali,"jawabku sambil tersenyum menatap gadis cantik ini."Tetapi ini, sudah jam lima sore. Aku ada roti, kamu mau? Roti ini untukmu. Ayo di makan," ucap gadis cantik ini, sambil memberikan rotinya kepadaku."Terimakasih Nona, perkenalkan aku adalah Adrian. Salam kenal," ucapku sambil menjabat tangan gadis cantik ini.
"Salam kenal, kembali Adrian. Aku Shella. Semoga kita dapat bertemu lagi. Oia makan dulu rotinya Adrian, sehabis itu minum obat. Baru aku antar pulang," ucap gadis cantik ini, sambil tersenyum ke arahku.
"Terimakasih Shella, kamu sangat baik sekali. Sudah mau mengantarkanku pulang. Nanti belok kiri, itu cat berwarna hijau rumahku. Terimakasih banyak Shella,"ucapku sambil tersenyum.
"Iya Adrian, aku pulang dulu. Kapan kapan aku main ke rumahmu, titip salam kepada kedua orang tuamu,"ucap Shella sambil tersenyum.
Setelah perpisahanku dengan Shella, aku masuk ke rumah. Aku langsung menemui Ayah dan Ibuku. Ya ampun, Ayah dan Ibuku, menangis. Ayah Ibuku bersedih, Ayah dan Ibu aku kenapa menangis iya. Aku tidak tak tega melihat mereka berdua menangis.Ternyata Tante Cindy, Tante Cindy datang berkunjung bersama dengan keluargaku yang lain. Mereka semua menghina Ayah dan Ibuku.
Tega sekali, mereka semua. Memangnya kemiskinan perlu di tertawakan dan dijadikan bahan ejekan. Apakah mungkin mereka tidak sadar jika sesuatu saat roda pasti berputar? Jika mereka sedang di atas. Belum tentu selamanya di atas. Suatu saat, pasti mereka akan di bawah. Merasakan penderitaan kami, yang mereka bilang orang miskin.
"Ibu dan Ayah kenapa menangis?"tanyaku kepada Ayah dan Ibuku.
"Ayah dan Ibu sedih, karena Tante Cindy, Tante Mella dan Tante Rena. Datang ke sini, mereka semua menghina keadaan rumah kita,"ungkap Ibu sambil menitikan air mata."Ini semua salah Ayah, karena Ayah miskin. Keluarga kita jadi di hina seperti ini,"keluh Ayah sambil menangis.
"Sudahlah Yah, sudahlah Ibu. Jangan menangis lagi. Tidak usah di pikirin perkataan mereka, biarkan saja mereka menghina kita. Kita boleh miskin, tetapi kita jangan menangis. Yang ada mereka malahan senang, ketika kita terpuruk. Lebih baik kita bangkit dari ketepurukan ini, Ayah dan Ibu doakan saja. Setelah Lulus Sekolah SMA, Adrian akan melanjutkan Akademi di AAL. Setelah lulus Adrian akan menjadi Perwira TNI AL, Adrian janji akan membawa harum nama keluarga kita, jadi tidak akan lagi merendahkan harga diri dan martabat keluarga kita. Adrian janji,"ungkap Adrian dengan semangat yang tinggi.
"Iya nak, Ayah dan Ibu pasti doakan yang terbaik. Demi kesuksesan kamu,"ungkap Ayah dan Ibuku."Terimakasih iya Yah, terimakasih iya Ibu. Adrian masuk ke kamar dulu iya. Adrian mau istirahat,"ucapku sambil tersenyum menatap wajah Ayah dan Ibuku.
Aku masuk ke dalam kamarku, aku tidur di atas tempat kasur kesayanganku. Aku langsung tidur. Aku sungguh lelah dan letih, karena besok hari Sabtu dan Minggu. Aku menginap di rumah Mami dan Papi angkatku.Aku tertidur, sangat pulas sekali. Aku terbangun, sekitar jam lima pagi. Aku segera mandi dan berangkat ke rumah Mami dan Papi angkatku.
Mami dan Papi angkatku, ketika aku sedang datang. Sedang sarapan, Mami dan Papiku mengajak aku untuk sarapan bersama.Kami bertiga sarapan bersama, Mamiku memasak Kwitiaw Siram udang, serta Kwitiaw Goreng Ayam.
Setelah selesai sarapan, aku mencuci piring. Kini aku bersama kedua orang tuaku sedang menonton TV ditemani Ubi dan Singkong Bakar yang telah Ibu dan Ayah Bakar."Sebentar lagi kamu kan lulus sekolah SMA, jadi Papi sudah memutuskan untuk kuliahkan kamu ke Surabaya. Kamu Sekolah militer AALnya di Surabaya nak,"ucap Papi memberikan pemberitahuan kepadaku."Thanks iya Pi,"ucapku sambil tersenyum.Iya satu tahun lagi aku sekolah SMA, aku akan buktikan jika aku pantas menjadi prajurit TNI AL. I m coming Surabaya. Aku akan menuntut ilmu di sana. Aku akan berjuang demi mengapai cita citaku. Ya Tuhan permudahkanlah jalan."Sekarang Papi dan Adrian siap siap, Mami mau ajak kalian ke sesuatu tempat. Jangan menolak,"perintah Mami kepadaku dan Papi."Memangnya mau kemana Mi?"tanya Papi kepada Mami."Tentu saja, mau ke salon. Kita perawatan dan treatmen, setelah itu kita ke Gereja. Kita akan berdoa dengan khusyu,"ucap Mami sambil tersenyum.
Aku, Mami dan Papi. Akhirnya pergi ke salon untuk perawatan dan treatment. Kami di Salon selama dua jam, seluruh tubuhku. Seluruh tubuhku, diluluri semua. Wajahku di facial, supaya tidak jerawatan. Setelah selesai, aku segera ke Gereja. Di Gereja aku, Mami dan Papi berdoa dan khusyu.
Tuhanku mohon, kabulkan permintaanku. Aku ingin, ketika lulus nanti. Aku akan lulus dengan nilai terbaik. Aku ingin menjadi yang terbaik dari yang terbaik, aku ingin dapat menjalani Sekolah Militer yang baik di AAL. Aku ingin lulus Taruna dengan nilai tertingi, aku ingin menjadi prajurit terbaik bangsa. Yang mengharumkan nama baik bangsa, harga diri dan martabat keluargaku. Lindungilah kedua orang tuaku, kedya orang tua angkatku dari marabahaya yang mengancam. Lindungilah mereka semua, dari marabahaya.
Tuhan aku minta, semoga engkau memberikan anak yang lucu. Untuk Mami dan Papi angkatku. Semoga Mami dan Papi tak kesepian tatkala aku di Surabaya.
Amien, setelah selesai berdoa di Gereja. Kami menemui Pastor dan Suster. Mami dan Papiku menyumbang sedikit uang, untuk Gereja tersebut.
"Pi, Mami lapar kita makan yugh, Adrian kita makan yugh!"ajak Mami kepadaku dan Papi.
"Ayo Mi,"ucap Papi sambil tersenyum.
"Ayo Mi,"ucapku sambil tersenyum.
Aku, Mami dan Papi sedang menikmati Bakmie dan Bakso lobster. Sungguh masakan yang enak, sungguh menggugah selera. Kami semua, makan dengan sangat lahapnya.
Aku, Mami dan Papi sampai nambah tiga kali. Rasanya enak sekali, sangking enak dan lezatnya. Kami sampai nambah, mungkin masakan ini di buat turun menurun. Makanya rasanya enak dan lezat.
"Mami sudah pesan dua porsi, untuk Ayah Ibumu Adrian. Nanti di antarkan, Mami juga sudah membayarnya,"ucap Mami sambil tersenyum.
Ketika kami mau pulang, tiba tiba Mami pingsan dan tak sadarkan diri. Aku dan Papi sangat panik. Kami berdua, membawa Mami ke rumah sakit. Ketika menuju rumah sakit. Mobil kami ke habisan bensin. Aku sampai mendorong mobil hingga menuju pom bensin.Bersambung.Setelah aku berpamitan kepada mereka, keluargaku yang sangat aku sayangi, cintai dan kasihi. Kami seleluarga saling berpelukan."Attends que je revienne bébé, je t'aime tellement. je t'aime plus que tout," ucapku dengan mengucap istriku.(Tunggu aku kembali sayang, aku sangat mencintaimu. Sangat mencintaimu melebihi apa pun,)"Pourquoi manger beaucoup, ton estomac est encore mince Adrian. Il faut manger beaucoup, boire des vitamines et des fruits aussi. Nous devons toujours être en bonne santé, ne pas tomber malade," ucap Tono yang sudah terlihat bagaikan Ibu-ibu."Oui mon cher mari, je t'attendrai mon cher. Je serai longtemps plus tard, j'attendrai," ucap Istriku Tiara dengan tersenyum.(Iya suamiku sayang, aku akan menantikanmu sayang. Lama akan aku nanti sebentar akan aku tunggu,)"Ma fille Deborah, prends bien soin de maman. Prends bien s
"Sayang sudah malam ayo kita tidur, sudah malam. Besok aku masih libur. Nanti kamu aku ajak jalan-jalan sayang," ucapku dengan senyuman."Iya suamiku tersayang, aku mau berlibur menemani kamu sayang. Kemana pun kamu berada sayang," ucap Tiara dengan tersenyum.Udara pagi yang sangat dingin, karena Kota Papua sedang di guyur hujan. Aku dan Tiara kini sedang menyiapkan sarapan untuk anak-anak kami yang sangat kami sayangi dan cintai."Ayo sarapan sayang!" ajak Tiara dengan tersenyum."Ayo istriku," jawabku dengan tersenyum."dear you why? Why are you like that dear, don't be gloomy dear. Then your handsome is gone," goda aku kepada Tiara istriku.(Sayang kamu kenapa? Kok kamu seperti itu sayang, jangan murung sayang. Nanti ganteng kamu hilang,)"I'm worried and anxious, soon I have a year's assignment in France. I hope you are patient and wait for me to come back, I go for work and come home for love.
Aku mengikuti langkah kaki putriku, setelah putriku memasuki kelas. Aku sangat senang dan bahagia sekali. Ternyata ini hanya kehawatiran aku saja.Setelah sudah aman, aku segera berangkat menuju ke rumah sakit. Aku pergi ke rumah sakit guna membeli obat. Aku membeli obat sakit kepala. Aku berasa kepalaku sakit seperti di tusuk beribu-ribu jarum.Ya Tuhan kepalaku pusing sekali, bagaikan ada seribu jarum yang menancap beribuan jarum yang menusuk jantungku.Aku ke rumah sakit, setelah selesai aku melakukan pemeriksaan di rumah sakit.Aku segera menuju ke Batalionku.Ada kunjungan Bapak KASAL dan Bapak Panglima TNI.Bapak KASAL dan Bapak Panglima memberikan suport dan dukungan kepadaku, memberikan suport dan dukungan kepadaku secara langsung."Adrian minggu depan, besok kamu harus siap-siap iya. Karena besok kamu ke Batalion," ucap Bapak Kasal dan Bapak Panglima dengan tersenyum."Te
Aku langsung menghampiri, istriku yang nampaknya wajahnya sangat pucat pasih. Aku langsung menatap Tiara."Sayang setelah kamu selesai masak, setelah kita selesai makan. Kita pergi yugh!" ajakku dengan tersenyum menatap ke arah Tiara."Iya mas, mas kamu ajak aku ke mana?" tanya Tiara kepadaku."Aku mau ajak kamu ke sesuatu tempat, udah selesai masaknya. Kita makan sama-sama," ucap aku dengan senyuman."Mas kamu dan Debora mandi dulu, supaya bersih baru boleh makan. Masa main makan saja kalian berdua harus steril dan bersih," ucap Tiara dengan tersenyum.Aku dan Debora putriku, masuk ke kamar kami masing-masing. Setelah aku dan putriku rapih, aku dan Debora langsung ke meja makan. Tiara sebagai istri dan Ibu yang sangat baik.Dengan tersenyum manis dan cantik, Tiara melayaniku dengan menyendoki aku dan anak-anak kami nasi beserta lauk dan pauknya."Terima kasih sayang," ucapku dengan tersenyum.
"Боже мій, Хаді, ти так задушився. З вами все гаразд?Bozhe miy, Khadi, ty tak zadushyvsya. Z vamy vse harazd?" tanyaku dengan memberikan segelas air putih untuknya.(Ya ampun Hadi, kau sampai tersendak seperti itu. Kau tidak apa-apa?)"Дякую, що дав мені води, ти дуже добрий Адріан. Я подавився, тому що кімчі був занадто гострим,Dyakuyu, shcho dav meni vody, ty duzhe dobryy Adrian. YA podavyvsya, tomu shcho kimchi buv zanadto hostrym," keluh Hadi dengan tersenyum kecut.(Terima kasih sudah memberikan aku air putih, kau baik sekali Adrian. Aku tersendak karena kimchinya terlalu pedas sekali sangat pedas sekali rasanya,)"Вибач, Хаді, я забув, що ти не дуже любиш гостре, через мене ти подавився. Мені шкода Хаді,Vybach, Khadi, ya zabuv, shcho ty ne duzhe lyubysh hostre, cherez mene ty podavyvsya. Meni shkoda Khadi," ucap Kim Soek Jin dengan tulus.(Maaf Hadi aku lupa kau tidak terlalu suka pedas, gara-gara aku kau jadi te
"Hi Adrian, how are you? This is Mr. Rudi Hartanto, I hope you are always healthy. I have something important to say," ucap Bapak Panglima TNI.(Halo Adrian, kau apa kabar? Ini saya Bapak Rudi Hartanto, semoga kabar kamu sehat selalu. Ada hal penting yang ingin saya sampaikan,)"Good afternoon General, good General, I will obey whatever the General's mandate and orders are. Excuse me, General, may I know what?" tanyaku dengan sangat penasaran.(Selamat sore Jenderal, baik Jenderal saya akan menuruti amanah dan titah Jenderal apapun itu. Maaf Jenderal kalau boleh tau apa iya?)"Next week, your term of service is over. You will be assigned to Papua. You study French for two months I give you time, you are assigned to France for one year. If you are willing?" ucap Bapak Panglima TNI memberikan penjelasan kepadaku.(Minggu depan, masa dinasmu usai. Kamu akan di tugaskan di Papua. Kamu pelajari Bahasa Perancis selama dua bulan sa