Home / Romansa / Istri Palsu Presdir / 137. Hanya Isla?

Share

137. Hanya Isla?

Author: Velmoria
last update Last Updated: 2025-09-10 23:17:54

Tubuh Ethan nyaris ambruk ke lantai jika Ivy tidak menahan sekuat tenaga.

“Ethan!” Suaranya pecah. Panik menguasai, ia menoleh cepat ke lorong. “Seseorang—siapa saja! Martin! Tolong cepat!”

Dalam hitungan detik, Martin berlari bersama dua pelayan pria. Mereka membantu menopang tubuh Ethan yang berat, lalu mengangkat pria itu dengan hati-hati menuju kamar Ethan.

Ivy terus mengikuti, langkahnya terburu namun tetap menggenggam tangan Ethan, seolah itu satu-satunya pegangan agar tidak membuatnya semakin kacau di tengah kepanikan.

Martin tidak perlu diberi perintah, karena ia langsung paham apa yang harus dilakukan. Setelah mengangguk hormat singkat pada Ivy, ia bergegas menelpon dokter keluarga.

Begitu Ethan direbahkan di ranjang, Ivy duduk di sisi tempat tidur, mengusap wajah Ethan yang pucat. “Bertahanlah … dokter sebentar lagi datang.”

Mansion seketika berubah hening menegangkan, hanya suara napas berat Ethan dan isakan tertahan Ivy yang terdengar.

Perasaan tidak menentu membuat
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Istri Palsu Presdir   143. Dia Tahu Sesuatu Tentangku?

    Sehari setelah Ethan sembuh, kabar duka datang dari Cassia. Wanita itu mengabarkan bahwa Emma—gadis kecil penghuni panti St. Hildegarde pengidap lupus—telah tiada.Ivy menahan napas, hatinya sesak. Ia sempat tertegun, seketika teringat pada saudara kembarnya.Kabar terakhir dari Adrian, kondisi Isla masih sama seperti sebelumnya.“Baik-baik saja, Istriku?” tanya Ethan pelan, lembut sambil melingkarkan lengan di pundak sang istri dari samping. Ia juga baru saja mendapatkan kabar serupa dari dokter yang menangani Emma.Ivy mengangguk. Lalu memejamkan mata sejenak, seraya menghirup napas dan mengembuskannya perlahan, sebelum akhirnya segera mengajak Ethan untuk bersiap.Dan di sepanjang perjalanan menuju pemakaman, suasana di dalam mobil terasa sunyi.Ivy menatap keluar jendela, bibirnya menegang, tapi air mata seolah menolak keluar. Ia bersedih, sangat. Namun setetes pun tidak ada yang mau jatuh.Ia tahu umur Emma memang tidak lama lagi, namun tetap saja ada rasa terkejut dan kehilangan

  • Istri Palsu Presdir   142. Janji?

    Pagi itu, Ivy bangun duluan. Memperhatikan Ethan dengan seksama. Memastikan pria itu baik-baik saja.Sangking tidak ingin Ethan terbangun, Ivy bergerak seminim mungkin. Bahkan ia tidak berani cuma untuk sekadar menempelkan telapak tangannya ke kening Ethan.Ia hanya merasakan napas pria itu dan coba mengartikannya sendiri. Sepertinya … sudah lebih baik dari semalam, namun pasti Ethan-lah yang lebih paham apa yang dirasakan tubuhnya.Setelah menatap Ethan dengan beragam beban pikiran di kepalanya yang terus berputar-putar, ia menghela napas pelan. Jangan begini. Ethan sedang sakit. Pria itu ingin ia ada di sisinya, maka sebisa mungkin ia harus merawat Ethan.Saat ia hendak turun dari ranjang, berniat meminta pelayan mengantarkan sarapan, tiba-tiba tangan kekar Ethan langsung menahan pergelangan tangannya.“Jangan,” suara Ethan serak, lemah tapi tegas. Matanya terbuka, menatap Ivy lurus. Padahal cuma gerakan kecil, tapi ia langsung terbangun.“Mau ke mana, Istriku?”Ivy terdiam, menela

  • Istri Palsu Presdir   141. Dia dan Kegilaannya (21+)

    Mata Ivy berkaca-kaca, meski tubuhnya terguncang hebat oleh hentakan pria itu. Dengan susah payah ia membuka mulut, napasnya patah-patah. “Ya … baiklah, Ethan. Hhh … aku akan mengingatnya dengan baik.” Suaranya serak, hampir tertelan erangannya sendiri. Ethan mendengus puas, ciumannya menghantam bibir Ivy kasar, penuh rasa memiliki. “Katakan kau hanya milikku, Sayang,” desisnya parau di sela desahan. Dorongannya makin menggila, seolah ingin menancap lebih dalam setiap kali Ivy mengucap kata-kata itu. Mata Ivy berkabut hasrat, menatap lekat mata gelap Ethan. “Aku hanya milikmu, Ethan.” Senyum melebar Ethan menandakan kepuasan di balik raut pucatnya. Bibirnya kembali melumat bibir Ivy dengan begitu geram dan sayang. Ivy tidak diam saja. Ia turut memainkan lidahnya di dalam mulut Ethan. Membuat pria itu terkekeh di sela ciuman mereka. “Kau benar-benar nakal, Sayang. Aku jadi menginginkan sesuatu lagi,” bisik Ethan dengan bergairah. Ivy mengerjapkan mata. Keningnya mengerut

  • Istri Palsu Presdir   140. Ingin Selalu Menjadi Satu (21+)

    Ivy tersenyum samar meski napasnya masih berat, membiarkan dirinya terkurung dalam dekap Ethan. Ia tidak mau mempertanyakan kata ‘maaf’ itu lebih jauh.Lalu ia menggenggam pergelangan tangan pria itu, menghentikan gerakan mengusap, lalu menempelkan wajahnya ke dada Ethan yang basah oleh keringat. “Jangan minta maaf … aku mau semuanya darimu,” bisiknya pelan, tulus, membuat ketegangan yang tersisa di tubuh Ethan perlahan mereda.Hening itu hanya bertahan sebentar. Dada Ethan naik-turun keras, matanya menatap Ivy dari jarak dekat. Bibirnya menempel di telinga Ivy, suaranya serak, penuh gairah yang kembali menyala.“Kalau begitu, ayo kita mulai yang sesungguhnya … biarkan aku memasukimu, Sayang.”Ivy terdiam sepersekian detik, wajahnya panas mendengar bisikan itu, meski kerap kali diucapkan oleh Ethan dan sering kali ia dengar dalam beberapa hari ini.Tubuhnya masih lengket oleh keringat dan cairan, tapi desiran di perutnya sudah kembali menggeliat. Ia menoleh, menatap Ethan dengan mata

  • Istri Palsu Presdir   139. Membalas Rasa Rindu (21+)

    Ivy membiarkan tangannya menyusuri punggung dan bahu Ethan, menahan diri dari rasa cemas akan kondisi pria itu, namun tetap memberi kehangatan dan rasa aman. Ivy menunduk, menempelkan dahinya ke dada Ethan, merasakan detak jantung pria ini. “Aku juga merindukanmu, Ethan,” jawabnya pelan, menenangkan sekaligus membalas rasa rindu itu. Ethan tersenyum samar. Mengecup puncak kepala Ivy dan merasakan kejantanannya lebih sensitif dari ketika saat ia tidak sakit seperti sekarang. Ujung kejantanannya menusuk perut sang istri, membuatnya langsung bergairah dalam rasa panas yang berlipat ganda. Refleks Ivy mendongak saat tubuhnya mulai merasakannya, dan karena kewanitaannya terasa berdenyut dan basah. “Aku … sudah basah, bahkan sebelum kau menyentuhku lebih dalam,” aku Ivy, wajahnya memanas padahal bukan dirinya yang demam. “Apa kau merasakannya?” Ia mengecup pelan dagu Ethan yang seketika terkekeh pelan dalam suara yang serak dan berat. “Ya, Sayang,” angguk Ethan, tatapannya meng

  • Istri Palsu Presdir   138. Sungguh Sangat Merindukanmu

    Namun tiba-tiba, suara Dokter Roland memecah lamunan Ivy.“Kondisi Ethan masih stabil untuk sekarang. Tapi jelas ia terlalu menekan diri sendiri,” jelasnya, tertuju pada Ivy.Ivy mengangguk. Menekan diri sendiri? Kata itu terasa menohok, tapi ia buru-buru mengumpulkan keberanian untuk bertanya.“Jadi, Dokter … sebenarnya seberapa serius ini? Maksudku, Ethan hampir tidak pernah sakit, bukan?”Roland menatap Ivy sejenak, sorotnya hangat tapi tetap tegas. “Benar. Selama aku merawat keluarga ini, Ethan termasuk yang paling jarang tersentuh penyakit. Malam ini … bisa dibilang hal yang cukup langka.” Ia menutup catatannya perlahan.“Karena itu, sebagai istrinya, tolong jaga agar ia tidak menekan dirinya lebih jauh. Kurangi stresnya, beri ia tenang. Percayalah, kehadiran Anda akan lebih berarti daripada obat apa pun.”Ivy mengangguk cepat, walau tidak yakin apa ia mampu mengurangi stres Ethan, apalagi sampai meminta pria itu untuk tidak menekan diri seperti ini lagi.Akhirnya, Dokter Roland

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status