Beranda / Romansa / Istri Palsu Presdir / 46. Sekarang, Papa?

Share

46. Sekarang, Papa?

Penulis: Velmoria
last update Terakhir Diperbarui: 2025-07-08 16:55:48

Ivy sempat terpaku.

Si kecil langsung memeluk salah satu kakinya erat, wajah mungilnya menempel di paha Ivy, lalu mulai menangis tersedu.

Semua orang seketika terdiam. Percakapan berhenti. Tatapan beralih ke arah Ivy dan anak kecil itu.

Ivy yang masih berdiri di samping Ethan menunduk pelan, satu tangannya terangkat ragu-ragu, sebelum akhirnya menyentuh kepala si kecil dengan lembut.

“Hei ... kau salah orang, Sayang,” ucap Ivy pelan, suaranya nyaris berbisik.

Tapi si kecil makin erat memeluk, bahkan menggigit bibirnya agar tak menangis lebih keras.

Ivy refleks menoleh ke Ethan. Wajahnya tenang, tapi sorot matanya jelas menunjukkan kepanikan.

Ia sempat membungkuk, berniat meraih si kecil ke pelukannya.

“Jangan.” Suara Ethan terdengar pelan, namun tegas. “Biar aku saja.”

Ia sudah bergerak lebih dulu. Berlutut, lalu mengangkat anak itu dengan gerakan sigap. Satu lengannya menyangga tubuh mungil itu, tangan lainnya menyelip di punggung.

Anak perempuan itu masih terisak, tapi kini wajahnya
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Istri Palsu Presdir   193. Aku akan mendengarkannya

    “Hmm ...” Ethan menarik napas pelan. “Dulu aku pernah menghukum orang-orang yang membohongi dan mengkhianatiku, tanpa sempat bertanya kenapa mereka melakukannya.” Ia menatap Ivy lama sebelum menambahkan, “Tapi mungkin sekarang aku akan memberinya kesempatan untuk menjelaskan semuanya. Aku akan mendengarkannya.” Ivy menahan napas tanpa sadar. Kalimat Ethan terdengar ringan di telinganya, tapi maknanya terasa jauh lebih dalam dari yang bisa ia perkirakan. Mungkin saja itu cuma berlaku pada masalah tertentu. Bisa saja, ketika Ethan tahu semua yang ia sembunyikan, reaksi dan sikapnya tidak lagi sama seperti ucapan pria itu barusan. Ethan hanya belum tahu yang sebenarnya. Kalau sudah tahu, pasti akan lain ceritanya. Sambil menduga-duga apa yang bisa terjadi, tangan Ivy yang sedari tadi diam di atas selimut kini perlahan menggenggam kain itu erat-erat. Ia menunduk sedikit, berpura-pura memperhatikan pola benang di ujung seprei atau apa pun yang bisa membuatnya tidak perlu menat

  • Istri Palsu Presdir   192. Harus Bagaimana?

    “Aku mencarimu di kamarku, tapi sepertinya kau lebih suka di kamar ini, ya?” Ethan melangkah masuk, menutup pintu di belakangnya.Ivy segera berdiri menyambut Ethan, tapi tidak langsung menjawab pertanyaan pria itu. Ia mendadak gugup seperti orang yang berbuat salah.Saat Ethan menghampirinya, ia justru melihat pria itu menghela napas panjang.“Aku sangat membutuhkan ini,” gumamnya, dan sebelum Ivy sempat bertanya apa maksudnya, Ethan sudah memeluk wanita itu dari belakang.Pelukan yang hangat, berat, membuat jantung Ivy berdebar kencang seketika.“Baru jam empat sore, Ethan ...” tegurnya pelan, mencoba terdengar tenang. “Kenapa kau pulang secepat ini?”“Karena aku tidak ingin menunggu malam untuk bisa melihatmu,” balas Ethan tanpa melepas pelukannya.Ivy tidak bisa menyembunyikan rasa senangnya karena ucapan Ethan, namun kegelisahannya tentang Isla dan Anastasia ​masih terlalu menguasainya. Sehingga akhirnya membuat senyumnya urung terukir. Ia cuma mengusap lembut lengan Ethan yang

  • Istri Palsu Presdir   191. Terungkap

    Ivy dan Ethan bercinta dengan penuh perasaan. Sejenak, Ivy melupakan kegelisahan hatinya, namun meluapkannya lewat seks mereka yang intens dan berulang.Ivy terus menikmati, sambil tetap diliputi oleh rasa sesak di dada. Dari senja sampai paginya, ia hampir tidak ingin Ethan berhenti berada di dalam dirinya.Ia merasa seperti hilang akal. Sampai akhirnya tertidur nyenyak dalam dekapan hangat Ethan.***Dua hari setelahnya.Langit siang itu mendung tipis. Udara di sekitar mansion terasa lebih lembap dan tampak muram, membuat Ivy memilih untuk minum teh lebih cepat hari ini.Setelah teh disajikan, Ivy membiarkannya sejenak sebelum diminum. Ia memilih membaca buku untuk menenangkan pikirannya yang masih saja kacau pasca kabar sadarnya Isla. Karena tidak bisa berkonsentrasi penuh, Ivy berniat melanjutkan membaca buku di balkon. Udara di sana pasti lebih menyenangkan. Rasanya agak pengap di sini. Mungkin itu disebabkan oleh kegelisahan hatinya yang masih saja belum mereda.Meletakkan cang

  • Istri Palsu Presdir   190. Resah Saat Bersamamu

    Sore harinya, Ivy duduk di sofa, memandangi cangkir teh yang mengepul di tangannya dengan tatapan kosong.Pikirannya masih penuh oleh gambaran saudara kembarnya yang sudah sadar.Ia sudah mencoba menenangkan diri, tapi pikirannya terus berputar ke arah yang sama.Tanpa sadar, ia menyesap teh yang baru saja diseduh pelayan beberapa menit lalu.Panasnya langsung menyambar lidah.Ivy tersentak kecil, hampir menjatuhkan cangkir dari tangannya. “A—ah!”Belum sempat ia bereaksi lebih jauh, suara langkah berat terdengar cepat dari arah pintu.Ethan baru saja pulang. Jasnya masih melekat di bahu, dan tanpa berpikir, ia melempar tas kerja di sofa lalu segera mendekat.“Sayang!” Suaranya terdengar sedikit panik ketika melihat wajah istrinya memerah.Ia langsung merebut cangkir itu dari tangan Ivy, meletakkannya terburu di meja, lalu meraih dagu sang wanita. Tanpa memberi kesempatan untuk bertanya, ia menunduk dan menempelkan bibirnya pada bibir istrinya.Sentuhan itu spontan, bukan lembut sepen

  • Istri Palsu Presdir   189. Cemas yang Samar

    Ivy mencoba memastikan sekali lagi. Ia memiringkan kepala, menatap lama inisial samar di pojok halaman itu.Huruf pertama tampak seperti ... huruf A? Tapi bagian lainnya tertutup tinta hitam tebal. Dari sisa guratan di bawahnya, samar-samar seperti membentuk nama.“... Voss?” gumam Ivy pelan, hampir tidak yakin dengan dugaannya sendiri.Ia mencoba menggeser kertas lain di bawahnya, berharap ada tembusan tulisan dari tekanan pena, tapi nihil.Dan anehnya, catatan itu seperti sengaja disembunyikan di antara berkas lama—bukan dokumen utama, melainkan salinan yang terlipat di balik map.Ivy menggigit bibir, memandangi catatan kecil itu sekali lagi.Ia tahu Ethan tidak akan melewatkan detail sekecil ini. Perlahan ia memahami cara kerja pria itu. Dan kalau pun Ethan berniat menyembunyikan darinya, tidak akan mungkin mudah ditemukan seperti ini di ruang kerja.Berarti, tulisan ini masih tersisa. Yang artinya memang ada sesuatu yang Ethan simpan untuk sementara waktu.Bukan karena Ethan tidak

  • Istri Palsu Presdir   188. Seseorang Selain Stella

    Ivy memajukan wajah dengan spontan, dan bibir mengecup bibir Ethan. “Ya, aku puas. Sangat puas, Sayang. Terima kasih,” bisiknya, setengah terengah.Ethan kembali menatap sang istri dalam-dalam. “Kau menikmatinya?”“Sangat,” angguk Ivy. “Bagaimana denganmu?”Ethan tersenyum. Senyum yang membuat Ivy terpana. Dalam situasi seperti apa pun, Ethan tetap selalu terlihat sempurna, tanpa cela.“Aku juga, Sayang ...” Lalu ujung jarinya mencolek hidung Ivy. “Justru aku nyaris kewalahan menghadapimu yang sangat ‘lapar’ hari ini.”Ivy tertawa, tanpa rasa canggung, tapi tetap saja tersipu.Mereka mulai mengenakan pakaian secara bergantian. Ivy dibantu oleh Ethan, begitu pun sebaliknya.Saat mereka sudah berpakaian lengkap kembali, Ivy menawarkan bantuan, ketika melihat segaris lelah di raut Ethan. “Mau aku yang menyetir kali ini?”Sedetik hening, lalu Ivy tersentak begitu ia sadar bahwa dirinya masihlah ‘Isla’ di mata semua orang, termasuk pria di sampingnya itu.“Kau ... bisa menyetir—”“Hahaha,

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status