Angeline menarik napas, lalu mengembuskannya dengan kasar.
"Iya, cuma masalah sepele gitu aja dibesar-besarin! Lagian, kamu harusnya bersyukur! Aku udah ngasih tempat tinggal mewah dan makan gratis selama 5 tahun. Kalo bukan karena kebaikan hatiku, kamu pasti masih jadi gelandangan." Angeline mencemooh suaminya. Sejak pernikahannya dengan Leroy diatur oleh Ramisa 5 tahun lalu, dia dan kedua orang tuanya tidak kuasa untuk menolak. Maka, sekarang adalah waktu yang tepat untuk mengajukan perceraian. Leroy menggeleng. Dia berkata, "Angel, kamu nggak salah muji diri sendiri? Nyatanya, Nenek Ramisa adalah orang yang udah nolong aku dari jalanan, bukan kamu!" Angeline tidak terima. Dia merasa Leroy sudah keterlaluan. Angeline membalas perkataan Leroy. "Jangan lupa, aku selalu ngasih kamu upah Rp5 juta setiap bulan. Jadi sebenernya, kamu memang cuma Suami benalu di sini. Akulah yang biayain hidup kamu, bukan sebaliknya." Itu benar! Angeline tidak mengada-ada. Setiap tanggal 1, Leroy selalu mendapatkan uang saku dari istrinya sebanyak Rp5 juta sesuai dengan upah buruh di kota Aston. Angeline menganggap itu adalah upah Leroy karena telah mengerjakan semua pekerjaan rumah. Terkadang, Angeline memotong upahnya menjadi Rp3 juta jika Leroy membuatnya kesal. Leroy kecewa. Dia berpikir, 'Jadi di mata kamu, aku cuma seorang buruh? Aku pikir, kamu tulus. Padahal aku ini Suami kamu, Angel. Apa nggak ada sedikitpun rasa saling menghargai di hati kamu?' Masih dengan sikapnya yang tenang, Leroy berbicara. "Tapi kenapa, bisa-bisanya kamu ngomong kalo selingkuh itu hal sepele yang nggak perlu dibesar-besarin?! Aku jadi penasaran, apa yang ada di dalam otak kamu?!" Leroy sudah tidak sanggup lagi menekan emosi. Dia melontarkan kata-katanya begitu saja kepada Angeline. "Roy, karena sekarang status kamu masih jadi Suamiku ... meskipun aku ngelakuin sebuah kesalahan fatal, kamu harus tetap nanggung dosanya. Paham, nggak?" Leroy geleng-geleng. Dia meninggalkan Angeline dan pergi ke kamar mandi. Angeline pun berteriak, "Leroy, ayo bercerai!" Namun seperti biasa, Leroy mengabaikannya. *** Pukul 9:00 malam waktu kota Aston. "Leroy! Cepetan bawa air cuci kaki ke sini!" Saat Leroy sedang mengerjakan sesuatu di handphone, terdengar suara sopran wanita memanggil namanya. Leroy membuka laci lemari dan menyimpan handphone. Lalu, dia berlari keluar kamar menghampiri ibu mertuanya. Sesampainya di ruang keluarga, Leroy terkejut melihat banyaknya kantong belanjaan brand-brand mewah kelas atas di lantai. Dia berdiri kaku dan tidak melakukan apapun. "Ngapain bengong? Bawa dan simpen semua belanjaan di kamar! Terus, ambil air cuci kaki buat saya dan David sekarang!" Vanessa Hudgens, istri David yang merupakan ibu mertua Leroy. Hobinya menghamburkan gaji suami. Karena Vanessa merasa, David berasal dari keluarga kaya raya. Jadi, sangat wajar bila dia menghabiskan banyak uang untuk pergi bersenang-senang dengan geng sosialitanya. "I-iya, Ma," sahut Leroy. Vanessa melotot. Dia berteriak, "Apaan?! Saya kan udah bilang, jangan panggil Mama!" "Bikin jijik aja!" timpal David. "Panggil kami dengan sebutan Tuan dan Nyonya! Ngerti, kan?!" Leroy tertegun sejenak. Lalu, mengangguk, "Iya, Tuan." Selama lima tahun menjadi menantu David dan Vanessa, Leroy selalu menunjukkan sikap tenang. Dia tidak pernah melawan ataupun membalas perlakuan keluarga Angeline yang semena-mena. Dia menahan semuanya demi Ramisa. "Bagus." David tersenyum puas. "Anjing peliharaan emang harus nurut. Kalo nggak gitu, yaa nggak dapet makan dan tempat tinggal." Wajah Leroy langsung merah padam dengan tatapan menyalak. Hati Leroy terasa sangat sakit. Angeline dan kedua mertuanya sudah menginjak-injak harga diri Leroy. Oh, apakah seorang menantu pria yang tinggal menumpang di keluarga istri masih memiliki harga diri?! Tahun ini, Leroy Opulent berusia 29 tahun. Dia terkenal dengan julukan menantu benalu keluarga Donsu di seluruh kota Aston. Leroy hidup sengsara karena dijadikan babu oleh keluarga David Donsu. Selama Leroy bekerja di perusahaan Aston Pizza Delivery Order, Vanessa selalu meminta semua gajinya. Karena itulah, Leroy hanya memiliki uang lemburan dan Angeline tidak keberatan dengan hal itu. Karena Angeline menganggap gajinya lebih besar daripada Leroy. "Ngapain bengong lagi, hah?! Cepetan sana pergi!" Vanessa kembali membentak Leroy. Leroy pergi membawa semua belanjaan Vanessa ke kamar mertuanya. Setelah beberapa saat, dia kembali ke ruang keluarga dengan membawa wadah bulat berisi air hangat dan handuk kecil. Leroy berjongkok di depan Vanessa dan David yang sedang duduk di sofa panjang. Dia mulai membersihkan kedua kaki Vanessa. Angeline memanggil David dengan tidak bersemangat. "Papa!" Angeline datang dengan membawa sebuah dokumen. Wajahnya lesu. "Kenapa?" tanya David. "Kok muka kamu ditekuk gitu? Ada masalah di perusahaan?" Angeline duduk di sofa single. "Papa tau, kan? Aku ini kepala divisi penjualan Donsu Group. Tapi, penjualan bulan ini turun drastis. Kalo begini terus, Kakek bisa marah sama aku dan keluarga kita."Sebulan kemudian, di dalam kapal pesiar Opulent Majesty."Tuan Muda, tenanglah!"Itu adalah kata-kata menenangkan dari Adipati. Dia dan Jay berdiri di belakang Leroy yang memunggungi mereka."Paman, mana permen jerukku?" Leroy menjulurkan tangan meminta permennya.Adipati langsung memberikan satu buah permen padanya. Tanpa membalikkan badan, Leroy membuka bungkus permen."Tuan Muda, Anda ganteng banget pakai tuxedo begini!" Bastian memuji Leroy.Di kapal pesiar mewah inilah acara pernikahan Leroy dan Alexa akan digelar. Seminggu sebelumnya, Leroy dan Alexa telah mengucapkan janji suci pernikahan di rumah mewah Leroy yang berada di kawasan Opulent Manor Residences. Setelah dokter menyatakan kondisi kesehatan Eddy membaik, Leroy segera menggelar pernikahan dengan Alexa. Karena dia tidak ingin menundanya lagi. Plak!Assad memukul bokong Bastian dengan tongkatnya.Assad menegur cucunya. "Tian, jangan terus-terusan menggoda Tuan Muda!"Leroy mengenakan jas linen dengan warna pastel yang
"Kak, aku mohon pengampunan kamu." Leroy dan Alexa berjalan melewati keluarga David Donsu. Mereka mendengar suara Dita yang lemah. Lalu, keduanya menghentikan langkah. Bastian langsung berteriak, "Jaga Tuan dan Nyonya Muda!"Bastian tidak ingin keluarga Donsu menyentuh kedua tuannya. Jadi, dia memerintahkan para pengawal memblokir jalan.Dalam sekejap, Leroy dan Alexa sudah dikelilingi pengawal Geng Naga Merah. Leroy terlihat santai saat kedua mantan mertua dan mantan iparnya berlutut meminta pengampunan.Di sebelah kiri Dita, David dan istrinya menunduk, menatap lantai. "Kami berdua juga mohon pengampunan kamu, Roy." Di belakang mereka, Bahran memaksakan diri untuk berlutut. Hayden menjadi kesal.Hayden berkata dengan emosi, "Kakek, jangan begini! Kitaー"Bahran diam saja. Lalu, Grigory mengambil alih situasi. "Tuan Hayden, cepat berlutut!" pintanya. Hayden diam saja. Dia melihat seluruh anggota keluarga Donsu sudah berlutut mengikuti gestur tubuh Bahran.Grigory berkata lagi, "M
"Kamu pikir, kamu siapa?!"Alexa membalas ajakan Angeline. Dia tertawa sinis. "Kamu?!" Angeline menghentakkan kaki. Saat Angeline ingin bicara, Chika sudah bicara lebih dulu. "Eh, Nona! Kamu itu cuma pelakor," ujar Chika, tanpa tahu malu. "Cewek yang dicintai Tuan Leroy dari dulu sampai sekarang cuma Bu Angel. Sadar diri, dong!"Alexa tidak sedikit pun terprovokasi. Dia justru tertawa.Di masa lalu, Chika sama sekali tidak pernah menghormati Leroy. Tapi sekarang, setelah mengetahui identitas Leroy, Chika berusaha menjilatinya. Alexa bertanya dengan santai. "Suamiku, memang bener begitu?""Nggak."Hanya dengan menjawab satu kata, Alexa paham bahwa Leroy tidak ingin mengungkit masa lalu."Gina, karena dia udah menyebarkan hoax, tampar mulutnya 20 kali!" perintah Alexa, ketus.Usia Alexa 22 tahun. Dia wanita muda yang pemberani. Ditambah lagi, kedudukannya saat ini sebagai Nyonya Muda keluarga Opulent. Siapa yang berani cari mati padanya?"Baik, Nyonya." Gina langsung menampar mulut
"Apa?! Mama masuk rumah sakit dan Dokter nggak berani menangani?!"Detik itu juga, handphone Mario berdering. Denadaーadik bungsunya, menelepon. Pandangan Mario dan Angeline saling beradu. Dalam suasana hati yang tidak menentu, Mario berusaha menstabilkan emosi yang kian meningkat."Mama muntah darah. Aku ikut Charles dan Alric bawa Mama ke beberapa rumah sakit dan semuanya menolak."Dari nada bicara Denada, Mario tahu kondisi ibu kandungnya pasti tidak biasa. Apalagi ibunyaーJennings White, memiliki sakit pencernaan yang menahun. Mario Narawangsa adalah anak dari pasangan Henry dan Jennings. Anak pertama mereka bernama Charles Narawangsa, anak ke-2 Mario, anak ke-3 Alric dan anak ke-4 Denada."Apa kata mereka?" tanya Mario, khawatir."Mereka bilang ...." Suara Denada lenyap dan berganti suara isak tangis. Mario mulai panik. "Nada, pihak rumah sakit bilang apa?! Kenapa mereka nggak mau menangani Mama?""Mario, kamu memang pembawa bencana!"Itu adalah suara Charles. Dia dan Mario mema
"Vera, kamu ngapain di sini?!" Bahran tidak bisa menahan diri saat melihat wanitanya datang. Tapi, mengapa Vera memanggil Leroy dengan sebutan Tuan Muda juga? Bahran ingin menghampiri Vera, tetapi Hayden segera berteriak. "Grigory, jaga Kakek!" Romeo menatap anak pertamanyaーEdwin Donsu. "Lindungi Mama dan Zilla!" "Oke, Pa," sahut Edwin. "Ma, Zilla, ayo ke belakang!" Jay langsung berteriak, "Jangan ada yang beranjak! Atau kaki kalian akan dipotong!" Romeo dan keluarganya membeku. Mereka akhirnya pasrah. Begitu juga dengan keluarga Moiz dan David Donsu. Sebagian lantai ballroom sudah kotor karena darah Samuel. Wajah Samuel mulai memucat. Namun, pengawal Geng Naga Merah masih tidak melepaskannya. Jika Geng Naga Merah mampu memotong jari Samuel, tentu saja mereka juga mampu memotong kaki keluarga Donsu. Vera menatap sinis Bahran. "Aku ke sini bukan untuk kamu, Bahran. Jangan lupa, kita udah putus setahun yang lalu!" Benar! Vera telah memutuskan hubungannya dengan Bahran secara
"Kepala naga merah!"Seseorang berteriak. Para tamu undangan saling pandang. Begitu juga dengan kedua mempelai pengantin.Hayden menarik tangan ayahnya agar menjauh dari para pengawal. Kedua matanya memelototi lambang di dada para pengawal.Hayden menatap Bahran dan Austin. "Mundur!" teriaknya. Sebagai seorang CEO Donsu Group, Hayden tentu sudah bertemu lebih banyak orang. Jadi, dia sering mendengar tentang Geng Naga Merah yang populer itu.Karena Hayden sudah berkata seperti itu, maka Bahran hanya bisa menyuruh Grigory melakukan perintahnya. Sedangkan anggota keluarga Donsu lainnya hanya bisa patuh.Angeline tidak mengerti. Jadi, dia bertanya kepada Bahran. "Kakek, ini pesta pernikahanku dan Mario. Kenapa Kakek malah mengikuti perintah Hayden?" "Bu Angel, tenang dulu!" pinta Chikaーsang asisten, yang sejak tadi bersamanya. Mario gelisah. Dia terlahir dari keluarga kaya kelas satu. Maka, dia sudah pasti mengerti maksud Hayden.Mario mengguncang kedua bahu istrinya. "Angel, kamu ngga