Beranda / Urban / Pria Perkasa Penakluk Wanita / 5 Curhat yang Berlanjut ke Kamar Tidur

Share

5 Curhat yang Berlanjut ke Kamar Tidur

Penulis: Heartwriter
last update Terakhir Diperbarui: 2025-02-15 16:24:20

Tanpa kata-kata, dan tanpa ada kesepakatan, tanpa ada kata cinta dan tanpa ada yang komando, keduanya mulai tenggelam dalam ciuman yang panas.

Keduanya menyatukan bibir, saling hisap dan saling pagut dengan semua rasa yang ada, seolah dua orang remaja yang sedang dimabuk cinta.

Lidah mereka berdua sudah saling pagut dan menambah hasrat di dada mereka berdua.

Tangan Rangga mulai masuk menyusup ke bagian dada Ratna hingga dia menemukan dua bongkahan montok yang menambah gairahnya melonjak-lonjak.

"Rangga, lakukan apa yang kau mau, Rangga. Ohhhh."

"Iya, Ratna. Kita akan balas perbuatan pasangan kita dengan perselingkuhan indah di antara kita."

"Oh. Aku suka kata-kata itu. Perselingkuhan indah. Awhhhh." Ratna tersentak kaget karena sentakan penuh gairah yang dilakukan Rangga di bagian dadanya.

"Buka bajuku, sayang. Kita lakukan sebelum Rahul datang," kata Ratna tidak sabaran.

Rangga tersenyum. Dia bangkit dari ranjang, dan turun untuk membalikkan tubuhnya.

Dia mengeluarkan handphone untuk membuka aplikasi pelacak sinyal handphonenya Rahul.

Ternyata posisi Rahul masih berada jauh dari rumah ini. Karena itu, dengan tenangnya dia mulai membuka bajunya.

Sementara Ratna yang melihat Rangga mulai membuka baju, kini mulai ikut-ikutan membuka bajunya. "Ayo, sayang," kata Ratna tidak sabaran.

Rangga membalikkan tubuhnya saat tubuhnya sudah polos tanpa sehelai benangpun dengan tongkol yang terlihat jelas, gagah perkasa mengundang hasrat wanita.

Ratna yang melihat itu, langsung terkagum-kagum. "Benar-benar gede. Gak sangka kalau tongkol segede ini, masih juga dikhianati."

"Itu kenyataannya. Sudahlah. Tidak usah memikirkan istriku. Mari kita berdua, lupakan istriku dan juga suamimu. Lupakan kedua pengkhianat itu."

"Kamu benar, Rangga. Mari kita lakukan kegiatan menarik untuk melupakan dua pengkhianat itu."

Rangga mengangguk dan tersenyum puas.

"Aku di atas ya?" pinta Ratna sambil melirik kebanggan Rangga yang sudah tegak mempesona itu.

Dia mulai membayangkan enaknya memainkan benda besar itu di dalam miliknya.

"Iya, Ratna. Kamu boleh di atas," jawab Rangga.

Dengan barang kebanggan Rangga yang besar itu, maka Ratna pikir dia bisa mengarahkannya itu menuju ke titik-titik sensitif di kedalaman bagian intinya yang pada akhirnya akan membuat dia merasa keenakan dan dengan cepat akan meraih surga yang dia impikan.

Rangga yang sudah tampil polos itu, mulai merebahkan tubuhnya di tengah-tengah pembaringan milik Ratna ini.

Sementara Ratna sudah menaruh kedua lututnya di ranjang, menunggu hingga Rangga sudah berada di posisi yang dia kehendaki.

Setelah Rangga berada di posisi yang dikehendaki Ratna, maka Ratna mulai mendekati Rangga.

Keduanya saling berciuman beberapa saat. Setelah itu, Ratna mulai mengarahkan bagian intinya untuk mendekati pusaka besar milik Rangga.

Sesaat kemudian, Ratna menggigit bibirnya. Dia merasakan kesakitan saat sebuah benda paling besar yang pernah masuk di area kewanitaannya, kini masuk menerobos hingga memberikan rasa sakit yang teramat sangat baginya.

Rangga sendiri bisa melihat ekspresi kesakitan di wajah Ratna itu. Karena itu, dia tidak memaksakan diri. "Sakit ya?"

"Iya nih. Uft. Baru sekarang aku kayak gini. Pusaka kamu bener-bener gede, Rangga."

Rangga sempat tersenyum bangga. Tapi saat dia teringat kalau istrinya, Jojo, bisa selingkuh dengan orang lain padahal setiap saat bisa menikmati pusaka miliknya ini. Maka kebanggaan di wajah Rangga langsung menghilang, dan berganti dengan rasa kecewa.

Untung saja rasa kecewa Rangga itu tidak berlangsung lama karena sesudah itu, Ratna mulai menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga Rangga mulai keenakan saat pusaka besar miliknya mulai mendapatkan service luar biasa dari Ratna.

"Makasih ya. Tapi sayangnya, mungkin itu tidak dirasakan suamiku. Dia selalu menganggurkan aku."

"Kemungkinan suami kamu tidak puas kalau cuma berhubungan dengan satu wanita. Mungkin dia cepat menjadi bosan."

Ratna mengangguk. "Ya. Suamiku pernah mengakuinya. Dia suka bosan kalau cuma berhubungan denganku, karena itu dia selalu mencari variasi di luar dengan wanita lain. Bahkan dia juga masih tidak puas saat dia sudah aku izinkan untuk mengambil istri kedua."

Walaupun sebenarnya bagi Rangga permainan ini masih kalah mengasyikkan dibandingkan saat dia menggarap istrinya, tapi dia berusaha memuji-muji Ratna agar supaya nanti akan terbuka jalan bagi dia untuk menghancurkan rumah tangga musuh besarnya, Rahul, yang sangat dia benci ini.

Karena itu, Rangga terus memuji-muji Ratna sambil terus menggenjot tubuh Ratna.

"Kamu jangan khawatir. Aku akan memberikanmu banyak kenikmatan supaya kamu bisa melupakan sakit hatimu kepada suamimu itu."

Ratna betul-betul menjiwai apa yang terjadi ini. Dia sangat menikmatinya. Perselingkuhan pertamanya ini terasa begitu nikmat bagi Ratna

Dia tidak mau kehilangan momentum ini, karena itu dia terus bergerak dan bergerak, dan dalam pikirannya tidak ada lagi ketakutannya akan suaminya.

Ratna lupa kalau Rahul bisa datang setiap saat, karena saat ini Ratna ingin menikmati betul-betul kebersamaan dia dengan Rangga ini.

Dia terus melakukan pergerakan dan pergerakan untuk mengimbangi pergerakan Rangga.

Apa yang terjadi di antara mereka berdua ini, terus mendatangkan rasa nikmat yang luar biasa bagi keduanya.

Tapi saat itulah Rangga putuskan untuk melihat handphonenya dan dia begitu kaget saat melihat di aplikasi pelacak lokasi yang dia punya, karena dia melihat posisi Rahul yang sudah berada di dekat rumah ini yang jaraknya cuma sekitar 500 meter saja dari rumah ini.

Karena itu, Rangga buru-buru melepaskan dirinya dari Ratna dan buru-buru memakai bajunya.

"Kamu kenapa? Kok udahan? Kan kamu belum crot?" tanya Ratna.

"Aku dapat firasat kalau bapak kemungkinan sudah berada dekat dengan rumah ini," jawab Rangga sekenanya. Karena tentu saja dia tidak mungkin mengatakan dengan jujur kalau dia sudah memasang aplikasi di handphonenya Rahul itu.

Mendengar jawaban Rangga ini, Ratna pun teringat dengan suaminya. Teringat dengan pernikahannya. Karena itu dia juga segera melompat ke bawah ranjang dan memakai bajunya kembali.

Ratna mengintip dari balik pintu kamarnya. Setelah dirasa aman, dia segera meminta Rangga untuk keluar dari kamarnya.

Begitu Rangga keluar dari kamarnya Ratna, kemudian dia menuju ke arah atas untuk menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2 di rumah ini.

Saat Rangga baru saja hendak masuk ke kamarnya, dia terkejut melihat seseorang tengah duduk di bangku di samping pintu kamarnya.

Keadaan di tempat ini sangat gelap karena lampu belum dipasang, karena itu Rangga harus memicingkan matanya hingga dia mengetahui kalau orang yang sedang duduk di bangku itu adalah Tiara, anak paling bungsu dari Rahul dan Ratna. "Belum tidur, Tiara?"

"Iya. Aku ingin kamu mengantarku malam ini."

"Mengantarmu ke mana?"

"Menggerebek rumah kos-an."

"Kenapa harus digerebek?"

"Aku baru dapat berita dari temanku kalau pacarku sedang berkunjung di rumahnya Nina, musuhku di sekolah. Dia suka menggoda pacarku. Jadi aku ingin memastikannya langsung.” Tiara menatap Rangga dengan tatapan kesal.

Namun, bagi Rangga ini adalah kesempatan bagi dia untuk mendekati Tiara karena itu dia tidak mau membuang kesempatan ini.

Begitu mereka berdua turun ke bawah, saat itulah Rahul turun dari taksi online. Seperti dugaan Rangga, kalau Rahul akan segera sampai di rumah ini setelah Rahul habis bertempur dengan wanita simpanannya yang entah siapa itu.

Rahul mencegah Tiara. "Kamu mau ke mana Tiara?"

"Aku hendak mengambil PR-ku, Pak, yang harus aku gunakan besok dan aku meminta Pak Rangga untuk mengantarku,” jawab Tiara tanpa ragu.

"Ya udah. Kalau begitu kamu pergilah ambil PR mu." Setelah itu, Rahul menatap Rangga. "Kamu jaga baik-baik anakku, jangan sampai terjadi apa-apa padanya. Dan kalau sampai pacarnya berusaha untuk mengajaknya menginap lagi, maka kamu harus melarangnya. Mengerti?"

"Iya, Pak."

Sekarang Rangga mendapatkan informasi jelas kalau nampaknya hubungan Tiara dengan pacarnya sudah jauh, sudah di taraf berhubungan intim atau menginap bersama di hotel.

Karena itu, peluang bagi Rangga akan semakin kuat untuk bisa meniduri Tiara juga!

Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Komen (2)
goodnovel comment avatar
Arman MSi
keren banget pastinya...
goodnovel comment avatar
Ardhy Timor
mff kenapa koq nda bisah di buka lgi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terbaru

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 87

    "Mau ikut?" tawarku pada Haley. "Tentu saja," jawab Haley, bergabung denganku dalam memukul pantat Kaitlyn tanpa ampun. Teriakan Kaitlyn setiap kali dipukul lebih karena kemarahan dan keterkejutan daripada rasa sakit, karena aku tahu dia sebenarnya menyukai pantatnya disiksa, tapi aku tidak akan berhenti saat kita semua tampak begitu menikmati ini. Aku sudah mencium aroma familiar dan musky dari liang keintiman Kaitlyn yang basah, dan aku sudah keras seperti batu. Kilauan di mata Haley memberitahu aku dia juga menikmati ini, dan aku penasaran seberapa jauh ini akan berlanjut. "Maaf, sial, maaf, oke?" kata Kaitlyn. "Maaf untuk apa?" ejek Haley, menampar pantat Kaitlyn dengan keras."Sial!" teriak Kaitlyn. "Sial, maaf aku mencoba menipumu." Pukulan! "Maaf aku begitu jahat!" Pukulan! "Maaf aku mencoba membuatmu memakan pantat Ryan!" Pukulan!"Maaf untuk semua kali lain aku mencoba menipumu!" Pukulan! "Aku tidak menyesal, aku menikmati ini!" Kaitlyn mendesis, tersenyum

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 86

    Saya: Kalau begitu, aku akan berada di dalam bungalow. Aku sudah punya kuncinya. Ketuk pintu saat kamu sampai di sini? Kaitlyn: Sampai jumpa nanti ;) Kaitlyn: Oh, dan Ryan? Saya: Ya? Kaitlyn: Saat aku sampai di sana, ikuti saja, oke? Well, itu sama sekali tidak mencurigakan, kan?Aku: Ikut saja apa? Kaitlyn: Kamu akan lihat ;) Aku ingin lebih dari itu, tapi aku juga cukup mengenal Kaitlyn untuk tahu bahwa itu semua yang akan aku dapatkan. Itu akan membuatku frustrasi jika aku tidak memiliki rasa sayang yang begitu besar untuk Kaitlyn, bukan hanya karena seberapa lama kita sudah kenal, tapi karena dia adalah orang yang memicu kegilaan yang indah di tahun terakhirku. Tentu saja, dia sedang bersikap menyebalkan saat itu dan mencoba menyuap jalan keluar dari sesi bimbingan belajar, tapi sejak kita mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama (baik bimbingan belajar maupun bercinta seperti orang gila), kita jadi dekat. Sangat dekat, sebenarnya. Tidak ada kemungkinan di dunia

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 85

    Mallory mendesah dengan putus asa, liang keintimannya sudah basah kuyup karena nafsu. "Aku tidak akan membuat janji apa pun, tapi kalau kamu terus melakukan itu, aku, sial, aku akan berusaha diam seperti tikus."Aku tidak pernah berpikir akan berada dalam posisi meminta seorang gadis untuk diam, tapi tampaknya ada pengecualian untuk setiap aturan. Aku bermaksud setidaknya membalasnya dengan antusiasme, memasukkan dua jari ke dalam liang keintimannya bersama lidahku, menjelajahi kedalaman panas dan basahnya, dan memutar-mutar jari-jariku. Aku pernah menemukan titik G-nya di masa lalu dan tahu persis di mana letaknya kali ini, menekan ke arahnya sambil mengisap dan menjilat area sensitifnya dengan ganas.Aku tahu Mallory suka berteriak, dan pasti menyakitkan baginya, menggigit bibirnya dan menahan teriakan kenikmatan yang terdengar mengagumkan. Daripada berteriak, dia menarik kaus ketatnya ke atas payudaranya yang kecil namun indah tanpa bra, putingnya yang besar dan membengkak sudah ke

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 84

    Seperti biasa, saat ada sesuatu yang ditunggu-tunggu setelahnya, pelajaran terasa berjalan lambat seperti siput. Biasanya aku suka pelajaran-pelajaranku, terutama pelajaran Bu Lynn, tapi dengan Halloween Scream yang tinggal hitungan jam, sulit untuk fokus.Pesan-pesan yang aku terima juga tidak membantu. Beberapa di antaranya adalah hal-hal biasa yang biasa aku terima dari Kaitlyn dan Brooke, mengatakan apa yang mereka ingin lakukan padaku dan bagaimana mereka menantikan Halloween berakhir agar aku punya lebih banyak waktu luang untuk mereka, tapi saat foto-foto mulai datang, well, itu membuat sulit untuk fokus.Brooke: Kamu pikir celana dalam ini cocok dengan kostumku???Brooke mengirim foto dirinya membungkuk di depan cermin kamar tidurnya, rok pendek berwarna hijau pucat dari kostum putri peri-nya ditahan di atas pantatnya, memperlihatkan sepasang celana dalam hijau pucat yang begitu tipis sehingga saya bisa melihat liang keintimannya dan anusnya dengan jelas melalui celana dalam i

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 83

    "Ya?""Aku benar-benar senang kalian akhirnya bersama. Aku selalu tahu kalian akan terlihat manis bersama," kata Lauren.Ada jutaan hal yang bisa aku katakan saat itu, dan yang terbaik mungkin hanya diam saja, tapi entah kenapa aku tidak bisa menjelaskan mengapa aku menjawabnya seperti itu. Mungkin itu gabungan dari berbagai faktor: panas dan gairah yang masih berputar di kepalaku, rekonsiliasi aneh yang sedang terjadi antara Tori dan aku, kegembiraan yang luar biasa karena Halloween, tekanan yang akan datang dari semua pesan Nadia, dan perasaan kagum kecilku pada ibu Tori. Aku menjawab dengan cepat karena ingin menjawabnya dengan cepat, tapi jika aku memikirkannya lebih dalam, aku akan menghindari banyak sakit hati dan penderitaan di kemudian hari."Kita tidak bersama, tidak benar-benar. Kita hanya bersenang-senang, satu sama lain, dengan orang lain. Membuat tahun terakhir SMA ini menjadi kenangan yang tak terlupakan, kan?" kataku, lebih jujur daripada yang aku maksudkan, tapi tetap

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 82

    "Apa, kamu bilang kamu nggak mau goy*ng belahan belakangku?" Tori menjawab, mengencangkan belahan belakangnya ke arah batang kemaluanku."Tidak," kataku, menekan kepala batang kemaluanku ke lubangnya, tidak mendorong masuk, tapi memberitahunya bahwa aku ada di sana. "Sejak berhubungan seks denganmu menjadi pilihan, aku ingin megoy*ng belahan belakangmu seperti yang tidak pernah kamu bayangkan, aku hanya berpikir, kamu tahu, akan ada momen yang lebih spesial untuk itu." "Nah, kalau kamu mau aku mengadakan pesta untukmu, menyiapkan topi dan pita, dan sebagainya, aku bisa selalu—SI KACANG!" Tori berteriak saat aku menekan kepala batang kemaluanku ke lubang belahan belakangnya yang ketat, sangat ketat, dan panas. Sepertinya itu cara yang baik untuk menghentikan ejekannya, dan itu pasti berhasil."Aku tidak butuh pesta. Aku hanya kaget," kataku, mencoba menggunakan lelucon untuk menyembunyikan rasa kagum yang luar biasa saat menyetubuhi belahan belakang lezat Tori."Aku juga, kalau dipik

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status