Tanpa kata-kata, dan tanpa ada kesepakatan, tanpa ada kata cinta dan tanpa ada yang komando, keduanya mulai tenggelam dalam ciuman yang panas.
Keduanya menyatukan bibir, saling hisap dan saling pagut dengan semua rasa yang ada, seolah dua orang remaja yang sedang dimabuk cinta.
Lidah mereka berdua sudah saling pagut dan menambah hasrat di dada mereka berdua.
Tangan Rangga mulai masuk menyusup ke bagian dada Ratna hingga dia menemukan dua bongkahan montok yang menambah gairahnya melonjak-lonjak.
"Rangga, lakukan apa yang kau mau, Rangga. Ohhhh."
"Iya, Ratna. Kita akan balas perbuatan pasangan kita dengan perselingkuhan indah di antara kita."
"Oh. Aku suka kata-kata itu. Perselingkuhan indah. Awhhhh." Ratna tersentak kaget karena sentakan penuh gairah yang dilakukan Rangga di bagian dadanya.
"Buka bajuku, sayang. Kita lakukan sebelum Rahul datang," kata Ratna tidak sabaran.
Rangga tersenyum. Dia bangkit dari ranjang, dan turun untuk membalikkan tubuhnya.
Dia mengeluarkan handphone untuk membuka aplikasi pelacak sinyal handphonenya Rahul.
Ternyata posisi Rahul masih berada jauh dari rumah ini. Karena itu, dengan tenangnya dia mulai membuka bajunya.
Sementara Ratna yang melihat Rangga mulai membuka baju, kini mulai ikut-ikutan membuka bajunya. "Ayo, sayang," kata Ratna tidak sabaran.
Rangga membalikkan tubuhnya saat tubuhnya sudah polos tanpa sehelai benangpun dengan tongkol yang terlihat jelas, gagah perkasa mengundang hasrat wanita.
Ratna yang melihat itu, langsung terkagum-kagum. "Benar-benar gede. Gak sangka kalau tongkol segede ini, masih juga dikhianati."
"Itu kenyataannya. Sudahlah. Tidak usah memikirkan istriku. Mari kita berdua, lupakan istriku dan juga suamimu. Lupakan kedua pengkhianat itu."
"Kamu benar, Rangga. Mari kita lakukan kegiatan menarik untuk melupakan dua pengkhianat itu."
Rangga mengangguk dan tersenyum puas.
"Aku di atas ya?" pinta Ratna sambil melirik kebanggan Rangga yang sudah tegak mempesona itu.
Dia mulai membayangkan enaknya memainkan benda besar itu di dalam miliknya.
"Iya, Ratna. Kamu boleh di atas," jawab Rangga.
Dengan barang kebanggan Rangga yang besar itu, maka Ratna pikir dia bisa mengarahkannya itu menuju ke titik-titik sensitif di kedalaman bagian intinya yang pada akhirnya akan membuat dia merasa keenakan dan dengan cepat akan meraih surga yang dia impikan.
Rangga yang sudah tampil polos itu, mulai merebahkan tubuhnya di tengah-tengah pembaringan milik Ratna ini.
Sementara Ratna sudah menaruh kedua lututnya di ranjang, menunggu hingga Rangga sudah berada di posisi yang dia kehendaki.
Setelah Rangga berada di posisi yang dikehendaki Ratna, maka Ratna mulai mendekati Rangga.
Keduanya saling berciuman beberapa saat. Setelah itu, Ratna mulai mengarahkan bagian intinya untuk mendekati pusaka besar milik Rangga.
Sesaat kemudian, Ratna menggigit bibirnya. Dia merasakan kesakitan saat sebuah benda paling besar yang pernah masuk di area kewanitaannya, kini masuk menerobos hingga memberikan rasa sakit yang teramat sangat baginya.
Rangga sendiri bisa melihat ekspresi kesakitan di wajah Ratna itu. Karena itu, dia tidak memaksakan diri. "Sakit ya?"
"Iya nih. Uft. Baru sekarang aku kayak gini. Pusaka kamu bener-bener gede, Rangga."
Rangga sempat tersenyum bangga. Tapi saat dia teringat kalau istrinya, Jojo, bisa selingkuh dengan orang lain padahal setiap saat bisa menikmati pusaka miliknya ini. Maka kebanggaan di wajah Rangga langsung menghilang, dan berganti dengan rasa kecewa.
Untung saja rasa kecewa Rangga itu tidak berlangsung lama karena sesudah itu, Ratna mulai menggerak-gerakkan pinggulnya sehingga Rangga mulai keenakan saat pusaka besar miliknya mulai mendapatkan service luar biasa dari Ratna.
"Makasih ya. Tapi sayangnya, mungkin itu tidak dirasakan suamiku. Dia selalu menganggurkan aku."
"Kemungkinan suami kamu tidak puas kalau cuma berhubungan dengan satu wanita. Mungkin dia cepat menjadi bosan."
Ratna mengangguk. "Ya. Suamiku pernah mengakuinya. Dia suka bosan kalau cuma berhubungan denganku, karena itu dia selalu mencari variasi di luar dengan wanita lain. Bahkan dia juga masih tidak puas saat dia sudah aku izinkan untuk mengambil istri kedua."
Walaupun sebenarnya bagi Rangga permainan ini masih kalah mengasyikkan dibandingkan saat dia menggarap istrinya, tapi dia berusaha memuji-muji Ratna agar supaya nanti akan terbuka jalan bagi dia untuk menghancurkan rumah tangga musuh besarnya, Rahul, yang sangat dia benci ini.
Karena itu, Rangga terus memuji-muji Ratna sambil terus menggenjot tubuh Ratna.
"Kamu jangan khawatir. Aku akan memberikanmu banyak kenikmatan supaya kamu bisa melupakan sakit hatimu kepada suamimu itu."
Ratna betul-betul menjiwai apa yang terjadi ini. Dia sangat menikmatinya. Perselingkuhan pertamanya ini terasa begitu nikmat bagi Ratna
Dia tidak mau kehilangan momentum ini, karena itu dia terus bergerak dan bergerak, dan dalam pikirannya tidak ada lagi ketakutannya akan suaminya.
Ratna lupa kalau Rahul bisa datang setiap saat, karena saat ini Ratna ingin menikmati betul-betul kebersamaan dia dengan Rangga ini.
Dia terus melakukan pergerakan dan pergerakan untuk mengimbangi pergerakan Rangga.
Apa yang terjadi di antara mereka berdua ini, terus mendatangkan rasa nikmat yang luar biasa bagi keduanya.
Tapi saat itulah Rangga putuskan untuk melihat handphonenya dan dia begitu kaget saat melihat di aplikasi pelacak lokasi yang dia punya, karena dia melihat posisi Rahul yang sudah berada di dekat rumah ini yang jaraknya cuma sekitar 500 meter saja dari rumah ini.
Karena itu, Rangga buru-buru melepaskan dirinya dari Ratna dan buru-buru memakai bajunya.
"Kamu kenapa? Kok udahan? Kan kamu belum crot?" tanya Ratna.
"Aku dapat firasat kalau bapak kemungkinan sudah berada dekat dengan rumah ini," jawab Rangga sekenanya. Karena tentu saja dia tidak mungkin mengatakan dengan jujur kalau dia sudah memasang aplikasi di handphonenya Rahul itu.
Mendengar jawaban Rangga ini, Ratna pun teringat dengan suaminya. Teringat dengan pernikahannya. Karena itu dia juga segera melompat ke bawah ranjang dan memakai bajunya kembali.
Ratna mengintip dari balik pintu kamarnya. Setelah dirasa aman, dia segera meminta Rangga untuk keluar dari kamarnya.
Begitu Rangga keluar dari kamarnya Ratna, kemudian dia menuju ke arah atas untuk menuju ke kamarnya yang berada di lantai 2 di rumah ini.
Saat Rangga baru saja hendak masuk ke kamarnya, dia terkejut melihat seseorang tengah duduk di bangku di samping pintu kamarnya.
Keadaan di tempat ini sangat gelap karena lampu belum dipasang, karena itu Rangga harus memicingkan matanya hingga dia mengetahui kalau orang yang sedang duduk di bangku itu adalah Tiara, anak paling bungsu dari Rahul dan Ratna. "Belum tidur, Tiara?"
"Iya. Aku ingin kamu mengantarku malam ini."
"Mengantarmu ke mana?"
"Menggerebek rumah kos-an."
"Kenapa harus digerebek?"
"Aku baru dapat berita dari temanku kalau pacarku sedang berkunjung di rumahnya Nina, musuhku di sekolah. Dia suka menggoda pacarku. Jadi aku ingin memastikannya langsung.” Tiara menatap Rangga dengan tatapan kesal.
Namun, bagi Rangga ini adalah kesempatan bagi dia untuk mendekati Tiara karena itu dia tidak mau membuang kesempatan ini.
Begitu mereka berdua turun ke bawah, saat itulah Rahul turun dari taksi online. Seperti dugaan Rangga, kalau Rahul akan segera sampai di rumah ini setelah Rahul habis bertempur dengan wanita simpanannya yang entah siapa itu.
Rahul mencegah Tiara. "Kamu mau ke mana Tiara?"
"Aku hendak mengambil PR-ku, Pak, yang harus aku gunakan besok dan aku meminta Pak Rangga untuk mengantarku,” jawab Tiara tanpa ragu.
"Ya udah. Kalau begitu kamu pergilah ambil PR mu." Setelah itu, Rahul menatap Rangga. "Kamu jaga baik-baik anakku, jangan sampai terjadi apa-apa padanya. Dan kalau sampai pacarnya berusaha untuk mengajaknya menginap lagi, maka kamu harus melarangnya. Mengerti?"
"Iya, Pak."
Sekarang Rangga mendapatkan informasi jelas kalau nampaknya hubungan Tiara dengan pacarnya sudah jauh, sudah di taraf berhubungan intim atau menginap bersama di hotel.
Karena itu, peluang bagi Rangga akan semakin kuat untuk bisa meniduri Tiara juga!
"Astaga!" teriaknya, dan liang keintimannya menyemprot, membanjiri batang kemaluannya, semburan cairan basah menyemprotkan keduanya setiap kali dia menusuk ke dalam dirinya.Dia menjulurkan tangannya ke bawah dan menggosok klitorisnya dengan liar. Pinggulnya mulai mendorong ke atas, menggoyang keras melawan tubuhnya, dan kemudian dia klimaks, kakinya bergetar tak terkendali dan tubuhnya kejang-kejang saat dia terbaring tertusuk oleh batang kemaluan besar yang indah di dalam dirinya.Menatap liang keintimannya yang terbuka dengan batang batang kemaluannya yang keras terbenam di dalamnya, dia menjilat jempolnya, menjulurkan tangannya, dan menyentuh klitorisnya.Dia bergetar dengan sensitif, tapi saat dia memijatnya, dia menginginkan lebih. Perlahan-lahan masuk dan keluar dari tubuhnya, dengan jempolnya menggosok klitorisnya, dia merespons, mendesah dan menggoyangkan pinggulnya, menginginkan untuk disetubuhi.Tiba-tiba, dia mencengkeram lengannya. Oh sial! Dia akan klimaks lagi. Dia mera
Dia seharusnya sudah menduganya, gaya hidup pulau yang santai, nafsu seksualnya yang besar, dan gadis-gadis asli pulau yang muda dan menarik dengan sikap santai mereka terhadap seks adalah resep bencana.Saat pulang lebih awal, dia mendengar suara-suara hubungan seks, membuka pintu kamar tidur mereka untuk menemukan salah satu gadis pulau itu mendesah keras saat dia menggerakkan liang keintimannya yang basah dan ketat ke atas dan ke bawah di atas batang kemaluannya yang tebal, panjang, dan keras.Dia menonton dengan tak percaya saat gadis pulau itu menungganginya, menggesekkan liang keintimannya yang berkilau dan penuh nafsu naik turun di batang batang kemaluannya yang keras, semakin cepat dan semakin cepat, mendorongnya semakin dalam ke dalam dirinya. Dia bisa merasakan gadis itu sangat ingin orgasme dengan liang keintiman penuh batang kemaluan keras dan merasakan cairan cintanya mengalir di dalam pahanya.Diam-diam, dia menutup pintu, mengambil tas tangannya, dan berjalan keluar pin
Dia terbangun di pagi hari merasakan tangan pelayan yang mengusap lembut di antara pahanya yang terbuka, sementara dia berbaring bersandar di sisi tubuhnya, menatapnya."Menikmati diri?" tanyanya dengan senyum."Mmmmm," jawabnya, menyelipkan jarinya di antara bibir liang keintimannya, masih licin dan basah dengan cairan cinta dari malam sebelumnya. Dia meraih batang kemaluannya saat ujung jarinya menyentuh area sensitifnya.Di kamar tidur lantai atas, majikan mereka juga sibuk. Berbaring di tempat tidur, mereka memutuskan untuk menonton rekaman yang dibuatnya malam sebelumnya tentang wanita tua di ruang tamu. Mereka tidak menyangka rekaman itu akan begitu menggairahkan. Gairah dan keinginan wanita tua untuk dikentot oleh batang kemaluan besar pelayan itu menular, dan mereka segera saling meraba dengan liar sambil menonton dari tempat tidur mereka."Putar lagi," katanya, liang keintiman basahnya berdenyut dengan keinginan untuk melihat wanita tua itu ditiduri dengan keras lagi. Dia mul
Dia berbaring dengan mata tertutup di sofa, membelakangi dia, hanya mengenakan blus dan celana dalam, sementara rok dan sepatunya tergeletak di lantai. Blusnya terbuka, dan dia menatapnya saat dia menggoda tonjolan buah dada keras buah dadanya yang terekspos. Tangan lainnya bergerak di dalam celana dalamnya.Mulai mendesah pelan saat gairahnya meningkat, dia melepaskan tonjolan buah dadanya dan menjulurkan tangannya ke bawah, menarik celana dalamnya menjauh dari tubuhnya sambil mengelus lembut di antara bibir liang keintimannya yang terbuka dengan satu jari. Dia terpaku di tempatnya, menatap saat jarinya menjulur ke bawah untuk mengambil kelembapan halus di pintu masuknya dan kemudian meluncur kembali ke atas untuk mengoleskannya di area sensitifnya yang membengkak.Dia mulai menghela napas dan kakinya terbuka lebar saat jarinya bergerak lebih cepat, menggosok area sensitifnya dengan urgensi yang semakin besar saat hasratnya untuk klimaks menguasainya.Diam-diam, dia membuka resleting
Itu terlihat sangat besar begitu dekat dengan wajahnya. Mulutnya yang terbuka langsung menempel padanya, menghisap kepala yang besar dan bengkak.Dia ingin menelannya, memasukkan seluruh panjangnya ke dalam tenggorokannya, tapi dia tidak membiarkannya mendapatkan lebih dari kepala yang dia hisap dengan rakus, merasakan cairan istrinya di sana dan mencium kelembapan yang mengering di batang yang tebal dan bulat."Cukup," kata istri itu sambil memegang batang kemaluan suaminya dan menariknya keluar dari mulut pembantu.Masih memegang batang kemaluannya, dia menyuruhnya untuk meraba pembantu itu. Dia menjulurkan tangannya dan mengusap sekali ke atas liang keintimannya, jari besarnya membelah bibir liang keintimannya saat bergerak ke atas celah basahnya dan melewati area sensitifnya.Dia mendesis dengan nafsu dan kebuya ampunliang keintimannya terbakar, mendorong pinggulnya ke atas, menginginkan lebih. Dia memasukkan jarinya yang gemuk ke dalam liang keintimannya dan liang keintimannya me
Pembantu itu selalu merasa ada sesuatu yang terjadi di rumah itu yang tidak dia ketahui, tidak ada yang pasti, hanya perasaan saja.Pada malam hari, dia kadang-kadang mendengar orang-orang bergerak di dalam rumah dan mendengar pintu terbuka dan tertutup. Sejauh yang dia ketahui, hanya ada satu pintu di seluruh rumah yang terkunci, yaitu pintu ke ruang bawah tanah. Dia penasaran apa yang disimpan di sana yang begitu rahasia. Dia tidak tahu bahwa dia akan segera mengetahuinya.Malam itu setelah makan malam, dia diberitahu oleh pelayan untuk mengenakan seragamnya dan bersiap di kamarnya pada pukul delapan. Pada jam yang ditentukan, dia sudah berpakaian dan duduk di tempat tidurnya, ketika dia mendengar ketukan di pintunya. Membukanya, dia menemukan pelayan berdiri di sana."Ikuti aku," katanya, berbalik dan berjalan ke koridor. Dengan cepat dia mengikuti, rasa penasarannya semakin besar. Dia membawa dia ke pintu ruang bawah tanah, membukanya, dan memberi isyarat agar dia masuk terlebih d