Home / Urban / Pria Perkasa Penakluk Wanita / 4 Memuaskan Istri Kedua, Didekati Istri Pertama Rahul

Share

4 Memuaskan Istri Kedua, Didekati Istri Pertama Rahul

Author: Heartwriter
last update Last Updated: 2025-02-15 16:23:32

Rangga dengan tegas berkata, "Ya, aku ingin membantumu dengan sepenuh hati, Ratna. Aku di sini untukmu dalam setiap langkah yang akan kamu ambil. Kita akan menghadapinya bersama."

Ratna tersenyum. Dia teringat dengan nasehat dari teman baiknya yang menyuruh dia untuk membalas perlakuan suaminya dengan melakukan selingkuh dengan pria lain supaya mentalnya tidak semakin terpuruk.

Karena temannya pernah mengalami hal yang sama, selalu diselingkuhi oleh suami, dan temannya baru merasakan kelegaan setelah dia membalas perilaku perselingkuhan suaminya itu.

Tetapi selama ini, Ratna tidak berani untuk melakukannya, mengikuti nasehat temannya itu.

Tapi saat ini, saat melihat Rangga ini, mulai ada keinginan dalam hati Ratna, yang mulai terbentuk dengan semakin kuat, tanpa dapat dicegah lagi, untuk membalas semua perlakuan Rahul kepadanya.

"Terima kasih, Rangga. Mendengar kamu berkata begitu membuatku merasa lega. Aku merasa memiliki seseorang yang benar-benar peduli dan siap menemani perjalanan berat ini."

"Aku akan selalu membantumu. Apapun yang kamu inginkan," tegas Rangga. "Kamu tak perlu merasa sendirian lagi. Aku akan mendukungmu sebisa mungkin, baik dalam kebahagiaan maupun kesedihan. Kita bisa melewati ini bersama-sama."

"Aku benar-benar beruntung memiliki kamu, Rangga. Akan kujalani ini denganmu di sisiku." Ratna masih belum berani untuk mengungkapkan keinginannya kepada Rangga.

Rangga mengusap air mata Ratna lembut. "Dan aku akan selalu ada di sini, menggenggam tanganmu erat-erat. Kita tim yang tak terpisahkan, Ratna."

"Terima kasih, Rangga.”

Karena Ratna sudah memegang tangan Rangga, maka dengan tidak malu-malu lagi, Ratna menyandarkan tubuhnya di dada Rangga.

Kemudian Rangga langsung memeluk Ratna.

Namun, sesaat kemudian Ratna teringat kalau apa yang dia lakukan ini bisa dilihat orang. Karena itu, dengan sedih dan setengah mengeluh, dia segera melepaskan diri dari pelukan Rangga.

"Kenapa?" tanya Rangga.

"Aku malu dilihat orang. Nanti dilihat anakku."

"Tapi kamu masih terlihat rapuh dan tidak baik bagimu untuk terus mengkonsumsi obat sakit mental itu."

"Iya sih. Kalau bisa memilih, aku lebih merasa nyaman dalam pelukanmu daripada konsumsi obat itu."

"Kalau begitu, bagaimana kalau aku memelukmu di kamarmu?"

Ratna kaget tapi ingin. "Tapi bagaimana kalau Pak Rahul datang?"

"Dia baru saja pergi. Pasti akan butuh waktu lama bagi dia untuk kembali karena dia sedang bersama selingkuhannya. Iya kan? Lagipula, aku kan cuma akan memelukmu, menenangkanmu setelah 10 menit. Setelah itu, aku akan segera keluar dari kamarmu."

Ratna mengangguk. "Baiklah. Aku duluan ke kamar ya? Aku tunggu kamu di kamar."

Setelah itu, Ratna segera beranjak menuju ke kamarnya.

Rangga menunggu beberapa saat kemudian dia mulai berdiri, untuk melangkah menuju ke kamar tempat Ratna menunggu.

Pintu kamar terbuka. Hanya gorden yang tertutup. Rangga menyibak gorden kamar kemudian dia mulai masuk ke dalam.

Ada perasaan ragu tapi ada juga perasaan kepuasan dalam diri Rangga karena dia akan segera membalas lagi akan apa yang dilakukan oleh Rahul kepadanya.

Setelah sebelumnya Rahul telah menodai kesucian pernikahannya, maka ini saatnya bagi dia untuk menodai kesucian pernikahannya Rahul.

Walaupun sebelumnya Rangga sudah berhasil meniduri Tineke, tetapi Rangga tidak terlalu puas, karena Tineke hanyalah istri kedua.

Apalagi sikap Tineke yang ganjen dan genit itu, membuat Rangga tahu kalau dia bukanlah lelaki pertama yang meniduri Tineke, saat Tineke sudah menjadi istri keduanya Rahul.

Tapi dengan gerak-gerik Ratna dan juga dengan cerita sedih Ratna, dan juga dengan pengakuan Ratna kalau Ratna tidak pernah tidur dengan pria lain selain Rahul, maka ini menjadi kepuasan tersendiri bagi Rangga karena dia sebentar lagi akan berhasil meniduri istri dari musuhnya.

Dan dia akan menjadi pria kedua yang akan meniduri Ratna, istri sah Rahul.

Rangga menutup pintu dan mengunci pintu kamarnya Rahul bersama Ratna ini. Setelah itu, perlahan-lahan dia mulai mendekati Ratna.

Walaupun hasrat Rangga mulai naik, tapi dia belum ingin mengumbar hasratnya, karena itu, dia mendekati Ratna dan berbisik, "Kamu bisa teruskan curhatanmu tadi."

Ratna mengangguk. Ratna menelan salivanya. Dia juga semakin terbawa hasrat, tapi, dia masih malu untuk meminta. Karena itu, dia berkata, "Peluk aku seperti tadi."

Ratna bergeser ke tengah pembaringan, seakan memberi isyarat dan kesempatan bagi Rangga untuk naik ke atas pembaringannya.

Rangga mengangguk. Dia terus menatap Ratna, seolah ingin memastikan pesonanya di dada Ratna, sambil dia berjalan mendekati pembaringan dan naik di atas pembaringan di samping kiri Rangga dan mulai memeluk Ratna.

Di dalam pelukan Rangga, Ratna merasa hangat dan aman, sehingga dia merasa nyaman untuk mulai kembali membuka hatinya tentang masalah yang sedang dia hadapi dengan Rahul.

Air matanya berlinang saat dia menceritakan bagaimana Rahul terus-menerus selingkuh darinya, mengkhianati kepercayaan dan cinta yang telah dia berikan.

Dalam pelukan yang penuh perhatian, Rangga mendengarkan setiap kata yang diucapkan Ratna, memberikan dukungan tanpa menghakimi.

Rasanya seperti waktu berhenti sejenak, dan saat itulah Rangga dan Ratna merasa saling mengerti dan terhubung secara emosional.

Apalagi tubuh mereka berdua sudah menempel semakin erat hingga membawa rasa yang semakin nyata bagi keduanya.

Ratna sambil menangis berkata, "Rangga, aku merasa hancur. Rahul terus saja selingkuh dan aku tidak tahu harus berbuat apa."

Rangga menyeka air mata Ratna. "Aku sangat mengerti perasaanmu, Ratna. Karena aku pernah mengalami hal yang sama dengan istriku. Rasanya seperti dunia runtuh."

Ratna membulatkan matanya. "Istrimu juga selingkuh?"

"Ya. Dia selingkuh dengan bosnya. Padahal aku selalu setia padanya."

"Padahal kamu nyaris sempurna. Tampan dan atletis. Kok bisa istrimu selingkuh?" Wajah Ratna menunjukkan tidak terima.

"Aku juga tidak tahu dan aku tidak pernah menyangka dia akan tega selingkuh dariku." Rangga tersenyum tipis.

Ratna tersenyum. "Tapi kamu tidak sendirian dalam perjuangan ini."

Rangga merangkul Ratna lebih erat. "Kita berdua akan melalui ini bersama, tak perlu merasa sendirian. Percayalah, suatu hari, luka ini akan sembuh, dan kamu akan menemukan cinta yang sesungguhnya yang pantas untukmu."

Saat ini, mereka berdua merasa senasib sepenanggungan dalam perasaan mereka yang pernah diselingkuhi.

Ni membuat hubungan antara Ratna dan Rangga semakin mendalam. Mereka merasa saling mengerti satu sama lain dengan lebih baik, dan kepercayaan di antara mereka semakin kuat.

Perasaan dekat itu tumbuh karena mereka berbagi pengalaman dan dukungan, saling memberi kekuatan untuk melewati masa sulit tersebut.

Rangga berbisik, "setiap kali kamu butuhkan seseorang untuk mendengarkan dan memahamimu, aku akan selalu ada di sisimu."

"Makasih, Rangga. Aku merasa nyaman membuka hatiku kepadamu." Ratna menatap Rangga.

Saat ini, dalam pelukan emosional mereka berdua ini, mereka menemukan kedamaian dan rasa nyaman yang jarang mereka temukan di tempat lain.

Kedekatan ini membuat tumbuh suatu rasa persahabatan yang kuat dan bertumbuh menjadi sesuatu yang lebih daripada itu.

Tumbuh hasrat di antara mereka berdua pada saat ini, yang semakin tak tertahankan.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 87

    "Mau ikut?" tawarku pada Haley. "Tentu saja," jawab Haley, bergabung denganku dalam memukul pantat Kaitlyn tanpa ampun. Teriakan Kaitlyn setiap kali dipukul lebih karena kemarahan dan keterkejutan daripada rasa sakit, karena aku tahu dia sebenarnya menyukai pantatnya disiksa, tapi aku tidak akan berhenti saat kita semua tampak begitu menikmati ini. Aku sudah mencium aroma familiar dan musky dari liang keintiman Kaitlyn yang basah, dan aku sudah keras seperti batu. Kilauan di mata Haley memberitahu aku dia juga menikmati ini, dan aku penasaran seberapa jauh ini akan berlanjut. "Maaf, sial, maaf, oke?" kata Kaitlyn. "Maaf untuk apa?" ejek Haley, menampar pantat Kaitlyn dengan keras."Sial!" teriak Kaitlyn. "Sial, maaf aku mencoba menipumu." Pukulan! "Maaf aku begitu jahat!" Pukulan! "Maaf aku mencoba membuatmu memakan pantat Ryan!" Pukulan!"Maaf untuk semua kali lain aku mencoba menipumu!" Pukulan! "Aku tidak menyesal, aku menikmati ini!" Kaitlyn mendesis, tersenyum

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 86

    Saya: Kalau begitu, aku akan berada di dalam bungalow. Aku sudah punya kuncinya. Ketuk pintu saat kamu sampai di sini? Kaitlyn: Sampai jumpa nanti ;) Kaitlyn: Oh, dan Ryan? Saya: Ya? Kaitlyn: Saat aku sampai di sana, ikuti saja, oke? Well, itu sama sekali tidak mencurigakan, kan?Aku: Ikut saja apa? Kaitlyn: Kamu akan lihat ;) Aku ingin lebih dari itu, tapi aku juga cukup mengenal Kaitlyn untuk tahu bahwa itu semua yang akan aku dapatkan. Itu akan membuatku frustrasi jika aku tidak memiliki rasa sayang yang begitu besar untuk Kaitlyn, bukan hanya karena seberapa lama kita sudah kenal, tapi karena dia adalah orang yang memicu kegilaan yang indah di tahun terakhirku. Tentu saja, dia sedang bersikap menyebalkan saat itu dan mencoba menyuap jalan keluar dari sesi bimbingan belajar, tapi sejak kita mulai menghabiskan lebih banyak waktu bersama (baik bimbingan belajar maupun bercinta seperti orang gila), kita jadi dekat. Sangat dekat, sebenarnya. Tidak ada kemungkinan di dunia

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 85

    Mallory mendesah dengan putus asa, liang keintimannya sudah basah kuyup karena nafsu. "Aku tidak akan membuat janji apa pun, tapi kalau kamu terus melakukan itu, aku, sial, aku akan berusaha diam seperti tikus."Aku tidak pernah berpikir akan berada dalam posisi meminta seorang gadis untuk diam, tapi tampaknya ada pengecualian untuk setiap aturan. Aku bermaksud setidaknya membalasnya dengan antusiasme, memasukkan dua jari ke dalam liang keintimannya bersama lidahku, menjelajahi kedalaman panas dan basahnya, dan memutar-mutar jari-jariku. Aku pernah menemukan titik G-nya di masa lalu dan tahu persis di mana letaknya kali ini, menekan ke arahnya sambil mengisap dan menjilat area sensitifnya dengan ganas.Aku tahu Mallory suka berteriak, dan pasti menyakitkan baginya, menggigit bibirnya dan menahan teriakan kenikmatan yang terdengar mengagumkan. Daripada berteriak, dia menarik kaus ketatnya ke atas payudaranya yang kecil namun indah tanpa bra, putingnya yang besar dan membengkak sudah ke

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 84

    Seperti biasa, saat ada sesuatu yang ditunggu-tunggu setelahnya, pelajaran terasa berjalan lambat seperti siput. Biasanya aku suka pelajaran-pelajaranku, terutama pelajaran Bu Lynn, tapi dengan Halloween Scream yang tinggal hitungan jam, sulit untuk fokus.Pesan-pesan yang aku terima juga tidak membantu. Beberapa di antaranya adalah hal-hal biasa yang biasa aku terima dari Kaitlyn dan Brooke, mengatakan apa yang mereka ingin lakukan padaku dan bagaimana mereka menantikan Halloween berakhir agar aku punya lebih banyak waktu luang untuk mereka, tapi saat foto-foto mulai datang, well, itu membuat sulit untuk fokus.Brooke: Kamu pikir celana dalam ini cocok dengan kostumku???Brooke mengirim foto dirinya membungkuk di depan cermin kamar tidurnya, rok pendek berwarna hijau pucat dari kostum putri peri-nya ditahan di atas pantatnya, memperlihatkan sepasang celana dalam hijau pucat yang begitu tipis sehingga saya bisa melihat liang keintimannya dan anusnya dengan jelas melalui celana dalam i

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 83

    "Ya?""Aku benar-benar senang kalian akhirnya bersama. Aku selalu tahu kalian akan terlihat manis bersama," kata Lauren.Ada jutaan hal yang bisa aku katakan saat itu, dan yang terbaik mungkin hanya diam saja, tapi entah kenapa aku tidak bisa menjelaskan mengapa aku menjawabnya seperti itu. Mungkin itu gabungan dari berbagai faktor: panas dan gairah yang masih berputar di kepalaku, rekonsiliasi aneh yang sedang terjadi antara Tori dan aku, kegembiraan yang luar biasa karena Halloween, tekanan yang akan datang dari semua pesan Nadia, dan perasaan kagum kecilku pada ibu Tori. Aku menjawab dengan cepat karena ingin menjawabnya dengan cepat, tapi jika aku memikirkannya lebih dalam, aku akan menghindari banyak sakit hati dan penderitaan di kemudian hari."Kita tidak bersama, tidak benar-benar. Kita hanya bersenang-senang, satu sama lain, dengan orang lain. Membuat tahun terakhir SMA ini menjadi kenangan yang tak terlupakan, kan?" kataku, lebih jujur daripada yang aku maksudkan, tapi tetap

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 82

    "Apa, kamu bilang kamu nggak mau goy*ng belahan belakangku?" Tori menjawab, mengencangkan belahan belakangnya ke arah batang kemaluanku."Tidak," kataku, menekan kepala batang kemaluanku ke lubangnya, tidak mendorong masuk, tapi memberitahunya bahwa aku ada di sana. "Sejak berhubungan seks denganmu menjadi pilihan, aku ingin megoy*ng belahan belakangmu seperti yang tidak pernah kamu bayangkan, aku hanya berpikir, kamu tahu, akan ada momen yang lebih spesial untuk itu." "Nah, kalau kamu mau aku mengadakan pesta untukmu, menyiapkan topi dan pita, dan sebagainya, aku bisa selalu—SI KACANG!" Tori berteriak saat aku menekan kepala batang kemaluanku ke lubang belahan belakangnya yang ketat, sangat ketat, dan panas. Sepertinya itu cara yang baik untuk menghentikan ejekannya, dan itu pasti berhasil."Aku tidak butuh pesta. Aku hanya kaget," kataku, mencoba menggunakan lelucon untuk menyembunyikan rasa kagum yang luar biasa saat menyetubuhi belahan belakang lezat Tori."Aku juga, kalau dipik

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status