Share

80 Dokter Alicia

Author: Heartwriter
last update Last Updated: 2025-03-13 19:30:33

"Begini, sebenarnya sejak beberapa minggu lalu, aku tidak tega melihatmu pontang panting untuk mencari uang untuk membiayai perawatanku setelah uang tabunganku selama aku bekerja sudah habis. Jadi--"

"Jadi apa, Saras?" potong Leon.

Saras nampak menatap takut-takut ke arah Leon. Karena itu, hal ini membuat Leon semakin curiga.

Selama bertahun-tahun Leon mengenal Saras, karena itu, dia sudah tahu sekali akan sifat Saras ini. Kalau Saras terlihat ragu-ragu untuk bicara seperti ini, maka, itu pasti karena ada sesuatu. "Apa yang terjadi? apa yang kamu lakukan?"

"Aku belum melakukan apa-apa, Leon," kata Saras takut-takut. "Aku ... aku cuma sempat melakukan kesepakatan."

"Kesepakatan? Kesepakatan apa?"

Saras kembali menatap takut-takut ke arah Leon.

"Katakan kepadaku, Saras. Kesepakatan apa yang kamu lakukan dan dengan siapa?"

"Begini, karena aku melihat kamu selalu dihina oleh ibuku, apalagi setelah kita kehabisan uang, kita harus menghubungi ibuku dan meminjam uang kepadanya. Karen
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 82

    "Apa, kamu bilang kamu nggak mau goy*ng belahan belakangku?" Tori menjawab, mengencangkan belahan belakangnya ke arah batang kemaluanku."Tidak," kataku, menekan kepala batang kemaluanku ke lubangnya, tidak mendorong masuk, tapi memberitahunya bahwa aku ada di sana. "Sejak berhubungan seks denganmu menjadi pilihan, aku ingin megoy*ng belahan belakangmu seperti yang tidak pernah kamu bayangkan, aku hanya berpikir, kamu tahu, akan ada momen yang lebih spesial untuk itu." "Nah, kalau kamu mau aku mengadakan pesta untukmu, menyiapkan topi dan pita, dan sebagainya, aku bisa selalu—SI KACANG!" Tori berteriak saat aku menekan kepala batang kemaluanku ke lubang belahan belakangnya yang ketat, sangat ketat, dan panas. Sepertinya itu cara yang baik untuk menghentikan ejekannya, dan itu pasti berhasil."Aku tidak butuh pesta. Aku hanya kaget," kataku, mencoba menggunakan lelucon untuk menyembunyikan rasa kagum yang luar biasa saat menyetubuhi belahan belakang lezat Tori."Aku juga, kalau dipik

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 81

    Oh, sialan, Ryan! Berapa kali? Berapa kali aku sudah bilang padamu untuk jangan utak-atik pengaturanku?" Tori berteriak, membangunkanku dengan bantal yang dilempar dengan tepat ke wajahku. Aku tertawa saat dia mematikan alarm ponselnya yang sudah aku ubah menjadi tema Halloween untuk kesempatan itu."Aku pikir itu akan terasa meriah," jawabku, melempar bantal kembali padanya."Ya, tapi aku tidak suka bangun dengan pikiran bahwa Michael Myers akan mendobrak pintu kamarku!" Tori berkata, menyibakkan rambut merah keritingnya ke belakang telinga. Dia marah, tapi sebenarnya tidak terlalu marah.Bagaimana dia bisa marah di Halloween?"Aku tidak menyesal," kataku, kagum betapa cantiknya dia bahkan di pagi hari. Memang, setengah kerutan di bantalnya masih tertanam di wajahnya, dan kaus dan celana olahraga yang terlalu besar tidak terlalu cocok dengan tubuhnya yang indah, tapi senyum sinis yang muncul di balik kemarahannya membuatku yakin dia salah satu gadis tercantik di planet ini."Jawaban

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 80

    "Ini benar-benar, wow, begitu besar," kata Sophie, terpesona oleh pemandangan vulgar di antara kedua kakinya."Terima kasih," kataku."Selamat karena sudah tidak perawan lagi. Maaf aku tidak membawa kartu dan balon," Josie bercanda.Sophie mengabaikannya, masih terpesona dengan batang kemaluanku di dalam liang keintimannya."Aku bisa... aku bisa merasakannya, sampai ke dalam diriku. Sakit, sedikit, tapi juga terasa enak. Aku pikir mungkin akan terasa sangat enak," kata Sophie, mengusap tangannya di perutku yang kurang impresif, masih terpesona."Kamu pikir itu hebat, coba bergerak," usul Josie."Aku sedang berusaha melakukannya," kata Sophie. "Aku hanya, aku ingin merasakan ini, membiarkannya meresap. Ini seperti momen yang monumental, bukan? Aku ingin memberinya bobot yang pantas." "Berikan bobot sebanyak yang kamu mau. Aku baik-baik saja di sini," kataku. Aku mengatakan ini, tapi hanya karena gerakan sekecil apa pun darinya mungkin membuatku terangsang karena dia begitu ketat, dan

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 79

    "Baiklah," kata Josie, melemparkan satu kakinya ke atas kepala Sophie, lalu duduk di atas wajahnya. "Jadi, karena aku satu-satunya di sini yang belum klimaks, aku pikir kamu berhutang budi padaku."Josie menumpukan berat badannya, duduk sepenuhnya di atas wajah Sophie. Dengan terkejut, Sophie berusaha melepaskan diri di bawahnya saat Josie menekan liang keintimannya ke mulutnya, tapi Josie tidak melepaskannya."Oh, ayolah, ini tidak lebih buruk dari hal lain yang kita lakukan, dan lagipula, aku akan tetap di sini sampai kamu menjilati liang keintimanku dan membuatku klimaks di wajah manismu itu," kata Josie, sambil menjulurkan tangannya dan bermain-main dengan salib Sophie, lalu payudaranya. Aku tidak bisa melihat wajah Sophie karena tertekan di bawah liang keintiman Josie yang luar biasa, tapi dari cara Josie mulai mendesah, aku tahu Sophie sedang berusaha sekuat tenaga."Hei, Ryan, kenapa kamu tidak membantu memotivasi Sophie? Tunjukkan padanya seperti apa rasanya menjilati liang ke

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 78

    Sophie tidak bisa menelan seluruh sepuluh inci milikku, dia belum seberapa ahli, tapi dia cukup bersemangat untuk membuatku sampai ke bagian belakang tenggorokannya. Dia tersedak, mungkin bahkan muntah, tapi segera dia mulai naik turun di atas batang kemaluanku. Seperti saat dia memberi blowjob, gerakannya cepat dan belum terampil, tapi dia cukup pintar untuk tidak menggunakan giginya, dan antusiasmenya yang bercampur dengan bibirnya terasa sangat nikmat.Saat Sophie memberikan blowjob pertamanya padaku, Josie sibuk di belakangnya, membimbingnya, membujuknya untuk berlutut di tempat tidur. Sekarang mengisapku sambil berlutut, pantatnya mencuat ke udara dan payudaranya tertekuk di bawah lengannya, Sophie hampir tidak menyadari saat Josie menarik rok konservatifnya dan celana dalam putih polosnya ke bawah, memperlihatkan pantatnya yang indah. Sophie hampir tidak menyadari saat Josie menatap pantatnya yang telanjang, pucat, besar namun kencang dengan penuh cinta, melirik ke arahku dan be

  • Pria Perkasa Penakluk Wanita   (S18) Petualangan Cintaku 77

    Saya melanjutkan dari tempat Josie berhenti, mendekati Sophie dan berbisik di telinganya. "Kami tahu cara memberi kamu kenikmatan yang akan membuat jari-jari kakimu melengkung dan teriakanmu tak berujung. Kami bisa menunjukkan padamu bahwa nafsu bukanlah dosa, tapi sesuatu yang layak untuk diterima, bahwa itu adalah bagian dari dirimu, siapa dirimu sejak dulu. Begitu kau membiarkannya masuk ke hatimu, itu akan membantumu memahami bukan hanya siapa dirimu, tapi siapa yang seharusnya kau jadi. Kau akan memiliki kekuatan yang bahkan tak pernah kau bayangkan sebelumnya. Apakah kau menginginkannya?"Ada pertempuran di balik mata Sophie, pertempuran batin antara apa yang dia inginkan dan apa yang dia diajarkan sepanjang hidupnya. Tampaknya pertempuran yang cukup kejam, tetapi satu yang mungkin kami menangkan melihat cara dia menghela napas."Y... ya..." Sophie berkata pelan, menatap dalam-dalam ke mataku, napasnya terengah-engah karena apa yang Josie lakukan pada liang keintimannya."Lalu,

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status