Raffa dan Linda bercinta mereka ketahuan oleh Siska. Raffa saat itu malu, Linda juga."Kok bisa kamu buka pintu itu?" tanya Raffa."Kamu, wanita yang dekat dengan Raffa? Kenapa ganggu kita? Malu tahu," teriak Linda."Jalang juga tidak perlu berteriak. Diam saja, Raffa pakai baju kamu, kita ke rumah sakit Rico. Kamu tetap harus tanggung jawab ke Rico," seret Siska yang saat itu Raffa masih belum pakai baju dan langsung memakaikan baju atas Raffa."Gila ini kamu ya! Kamu yang tidak tahu malu, itu keinginan Raffa sendiri, jangan bawa Raffa pergi," pekik Linda yang marah."Siska! Lepaskan, kamu ini yang aneh. Aku suka dia masih perawan dari pada kamu," ucap Raffa yang saat itu mendorong Siska."Kamu tega ke aku, Raffa." Siska menangis sambil memeluknya lagi."Raffa, aku cinta sama kamu. Kita pacarankan? Aku tidak masalah, kalau aku harus berbagi sama Siska?" tanya Linda yang tidak mau Raffa pergi dia juga memeluk Raffa."Kamu! Lepaskan Raffa. Aku ini cinta pertama Raffa dan dia akan selama
Linda melihat Raffa dan Siska telah memandu asmara dan bercinta dengan mesra didepan matanya. Linda berteriak saat itu, dia tidak sangka Raffa akan begitu."Raffa, teganya kamu! Di ponsel ini video kamu dengan Siska dan saat ini terpampang nyata di depanku sendiri," teriak Linda."Kamu! Kenapa kok bisa masuk ke apartemenku?" tanya Raffa yang kaget."Lanjutkan saja, Raffa. Biarkan dia, dari dulu kamu selalu ada hubungan denganku. Dia baru tahu," kata Siska yang sambil senyum melihat Linda yang marah."Lanjutkan permainan kalian saat ini. Dasar lelaki brengsek! Penjahat kelamin," hardik Linda yang menampar Raffa dan dia telanjang saat menghampiri Linda."Aku mau ganti baju dulu, tunggulah aku bisa jelaskan semuanya," pinta Raffa"Sudahlah! Saat ini tidak ada yang perlu dijelaskan lagi, kamu menikmatinya dan jangan pegang aku! Jijik sekali kamu kotor dengan wanita itu," jawab Linda yang menghandik Raffa lagi."Tunggu! Aku tidak ingin putus kita masih pacaran baru seminggu, Linda." Raffa m
Siska tidak tahu siapa Tante Dessy itu, dia penasaran dan masih lanjut membututi Raffa. Raffa juga terlihat akrab dengan Tante Dessy itu.'Siapa dia, Raffa? Wanita yang akan jadikan kamu modelnya? Apa mungkin wanita yang seumuran dengan Tante Janeeta itu juga seorang yang kaya.'' batin Siska."Ayo masuk kamar dulu. Di sini tidak enak ini kan tempat umum di hotel ini," ajak Tante Dessy.Tante Dessy mengandeng tangan Raffa menuju kamar hotelnya. Siska pun mulai mengikutinya lagi. Raffa merasa seperti ada yang mengikuti dirinya.Raffa berbalik dan dia tahu kalau itu seperti kakinya Siska. Raffa terlihat emosi dan dia ingin menangkap Siska yang diam-diam mengikuti dirinya. Siska berusaha tidak ketahuan Raffa tapi Raffa telah melihatnya."Tante, aku ada urusan dulu. Aku melihat temanku, aku mau menyapa mereka. Tante malam saja ya aku ke kamar hotel Tante?" ucap Raffa."Baiklah! Selesaikan dulu urusan kamu, agar kamu tidak ada masalah. Kalau mereka tahu kamu kencan sama Tante-tante sepertiku
Tante Janeeta saat itu dikenalkan dengan Raffa yang menyamar menjadi Gerry dengan samaran yang lebih tua. Tante Janeeta kaget kalau yang ada di hadapannya itu ternyata Raffa pria simpanannya dan modelnya. Tante Janeeta bisa mengenali Raffa meskipun telah menyamar seperti itu."Hallo, saya Gerry Lee salam kenal," ucap Raffa."Aku Janeeta, salam kenal juga," jawab Tante Janeeta yang kaget saat itu.'Sudah ketahuan past, Tante Janeeta tahu kalau aku Raffa meskipun aku menyamar.' batin Raffa.Tante Janeeta pergi ke toilet hotel. Dia marah dan memukul cermin sampai tangannya berdarah. Raffa mengikutinya karena takut Tante Janeeta marah. Raffa masuk ke toilet wanita dan untungnya tidak ada yang masuk kesana karena pesta perusahaan Tante Dessy masih berlangsung."Tangan kamu berdarah, Tante. Jangan marah lagi, maafkan aku. Aku begini karena memang ini kerjaanku," ucap Raffa."Belum cukup aku membiayai kamu heh? Apartemen uang kuliah dan biaya hidup dari aku dan jadi model kamu juga aku yang s
Tante Dessy ke hotel Raffa dan saat itu dia akan masuk. Raffa dan Siska sedang akan keluar juga. Tante Dessy tidak sangka Raffa bisa bawa wanita ke hote itu."Raffa! Kamu sama siapa?" tanya Tante Dessy."Tante mau ke kamarku? Ada perlu apa?" tanya balik Raffa."Siapa dulu dia, dia cantik dan seumuran denganmu ya? Apa pacar kamu?" tanya lagi Tante Dessy."Ini Siska, dia teman satu model agencyku di Majalah Bintang. Tante Dessy tahukan aku anak buah Tante Janeeta, aku tidak sengaja ketemu dia dan satu hotel yang sama. Hanya buat dia mau jalan bareng, Tan." jawab Raffa yang takut ketahuan."Hallo, Tante. Aku Siska dan aku teman SMA Raffa juga teman kuliah loh," ucap Siska yang berjabat dengan Tante Dessy."Aku Dessy dan kita ada kerjasama saja. Kalian mau kemana?" sahut Tante Dessy."Mau jalan bareng, Tante. Besok kita sudah pulang," jawab Raffa dan Siska bersamaan."Raffa, ingat janji kamu dan jangan ingkar. Selamat bersenang-senang." Tante Dessy saat itu juga pergi dan tidak menganggu R
Raffa kaget kalau Siska adalah wanita bayaran yang tidur dengan Cristian. Raffa marah dan lepas kendali dan membanting ponsel Cristian. Cristian tidak tahu kalau Siska itu cinta pertama Raffa."Cewek kurang ajar dia! Katanya cinta tapi bisa tidur dengan kamu, Cristian. Kamu juga teman sekalaksu, apa hanya karena uang dia begitu?" Raffa marah."Sabar dulu! Aku hapus deh fotonya! Dia siapa kamu, Raffa?" tanya Cristian."Dia cinta pertamaku dan saat ini dia tidak peduli denganku. Ternyata sudah ada kamu yang bisa menolong dia. Dia tidak butu aku," jawab Raffa yang saat itu membantinh ponsel Cristian."Gila ya? Kamu hanya karena cewek murahan seperti dia yang demi perusahaannya, mau tidur denganku tapi kamu tidak bisa kendalikan emosi kamu, Raffa. Ponselku itu penting loh, aduh rusak begini." kata Cristian yang saat itu mengambil ponselnya yang sudah pecah di lantai kampus."Maaf! Aku akan ganti ponsel kamu. Aku akan belikan mereck ponsel dan model yang sama. Aku cemburu dan marah jelas ba
Siska masuk dan melihat Raffa sedang bercinta dengan wanita lain di apartemennya. Siska kaget dan keluar dari kamar itu. Raffa mengejar Siska dengan baju dan rambut berantakkan."Siska kenapa kabur? Aku Sampai pakai baju seperti ini?" tanya Raffa."Kalau kamu menikmatinya bercinta dengan wanita lain saat ini apa hak aku untuk ikut campur? Coba pikirkan! Aku kabur tidak mau melihat kamu dan dia bercinta dan hatiku sakit sekali," jawab Siska."Maaf! Kamu kenapa bisa jam 11 malam ke apartemenku? Kamu marah ya?" tanya Raffa."Aku tidak marah kita tidak ada hubungan apapun sama sekali, kamu bebas sama siapapun, Raffa," jawab Siska."Siska sakit ya rasanya melihat orang yang kamu cintai tidur dan bercinta dengan orang lain? Sakit apa tidak? Jawablah!" bisik Raffa di telinga Siska."Sakit, ingin aku menangis. Puas kamu lihatnya? Kamu pria pertama yang mau nerima aku jelas-jelas aku sudah jual diri, kamu masih mau dekat denganku," jawab Siska yang saat itu menarik Raffa mampir ke hotel kecil y
Raffa marah sekali saat itu karena ucapan Tante Janeeta dan suaminya. Raffa membawa pergi Siska dan menggendongnya karena dia mengalami gejala shock ringan dan hampir pingsan. Sisak di hujat di sosial media dan di kampusnya."Sayang! Kamu harus kuat, aku akan buat kamu hidup! Jangan mati! Aku ingin kamu mati atau hidup di tanganku," bisik Raffa ke Siska."Semua orang selalu buat aku menderita. Salahku apa? Aku hanya ingin Papaku tidak di penjara. Raffa, kamu juga sama benci banget ke aku," kata Siska."Kamu tenang saja, aku akan bela kamu. Aku memang benar terobsesi dan cinta sama kamu. Hanya aku gak bisa lupa masa lalu saat ini," ujar Raffa."Kamu kenapa mau menolongku? Saat aku mau bunuh diri, kalau kamu gak cinta terus apa?" tanya Siska."Kamu sendiri sudah jadi ayam kampus dan pelakor. Apa pantas kamu sama aku? Kamu hanya boleh jadi teman ranjangku tapi tidak boleh jadi pacarku," jawab Raffa yang berubah dingin."Tega sekali, Raffa. Aku mau pergi saja dari hidup kamu," kata Siska s