"Aku saat ini sudah menjadi Ibu dan punya anak. Aku ada tiga anak juga dan aku akan besarkan anakku juga dia anak yang lainnya. Mereka akan jadi anakku juga.""Bagus, Istriku Sayang. Aku harap kamu dan Siska bisa rukun. Kita akan tinggal bersama selamanya."Tiba-tiba Siska datang dan dia membawa makanan juga buah untuk Diana. Siska saat itu menyuruh Raffa menjauh dari Diana karena dia ingin menyuapi Ibu baru itu. Siska membuang semua rasa cemburunya karena dia ingin hidup aman dan bahagia bersama keluarganya saat ini."Siska, kamu datang bawa makanan?""Aku datang bawa buah dan makanan. Aku tadi senang Diana kamu melahirkan anak laki-laki karena bisa jadi teman anakku. Ya anak kita bertiga nantinya kita akan sayang sama mereka adil.""Mbak Siska, terimah kasih ya selalu baik ke aku.""Siska, aku tidak sangka kamu yang pencemburu dan bisa melakukan apa saja demi balas dendam saat ini kamu berusaha baik juga kamu jadi jadi ibu yang baik."Raffa memeluk Siska saat itu dihadapan Diana. Set
Raffa Andika yang sebenarnya dia itu Raffa Anggara, saat ini dia sedang berada dalam kamar hotel dengan wanita yang umurnya lebih tua 18 tahun darinya. Dia dikenalkan oleh Doni ke seorang Tante-tante yang bernama Tante Janeeta. Raffa ingin menjadi model pria terkenal dan masuk perusahaan model juga majalah milik Tante Janeeta. Tante Janeeta memberi syarat agar Raffa bisa menjadi pria simpanannya, maka dia akan mau membantunya."Puaskan Tante dulu malam ini, lalu kamu bisa jadi model-ku," ucap Tante Janeeta yang saat itu langsung mendekati Raffa lalu menciumnya. "Kenapa berhenti, Raffa? Lanjutkan saja! Kamu sudah bisa-kan? Apa perlu Tante yang pimpin permainan pertama kita di ranjang?" tanya Tante Janeeta."Aduh... mau melakukan itu sekarang? Baiklah, aku akan buat kamu puas, Tante. ?" jawab Raffa yang sebenarnya itu pertama kalinya dia melayani Tante Janeeta dan belum pernah bercinta dengan siapapun."Aku yang akan bimbing kamu, malam ini kamu milikku. Kamu boleh puaskan Tante nanti,
"Raffa, cukup aku tidak mau bercinta dengan cowok miskin sepertimu. Saat ini memang kamu jadi model pria yang tampan tapi aku malas kamu mesum." Siska mencoba menghela tangan Raffa yang saat itu telah melepaskan baju Siska."Sayang, aku akan buat kamu puas di tempat kotor. Jangan teriak nanti ketahuan," ucap Raffa yang telah menciumi Siska dan melepaskan Siska juga sudah mencumbuinya dengan sangat ganas.Raffa memaksa Siska saat pertama kalinya bertemu dengannya di Agency model itu. Raffa melakukan itu karena dari dulu ingin sekali memiliki Siska. Raffa setelah bercinta dengan Siska, dia langsung meninggalkan Siska yang menangis karena dipaksa bercinta dengannya.Hari itu berlalu begitu saja, pagi harinya Raffa dan Siska mereka seperti melupakan kejadian kemarin. Mereka menjadi pasangan model yang serasi dan prosesional meksipun dendam di hati Raffa masih membara. Saat itu Raffa saat istirahat makan siang, dia langsung menarik Siska ke ruangan kosong di gedung agency itu tanpa ketahuan
Raffa begitu terkejut saat Siska menciumnya mendadak dan dia mengucapkan kata "I Love you" pada dirinya malam itu. Raffa mendorong Siska yang masih telanjang, Siska duduk dikursi dengan diikat tali. Akibat Raffa mendorongnya, Siska jatuh ke belakang dengan kursi itu. Siska jatuh pingsan, lalu Raffa dia mengendong Siska yang pingsan ke kamar yang ada di villa itu."Kamu kok pingsan sih, Siska. Bangun dong, Sis. Jangan pingsan begini, gak seru nih! Aku tidak mau kamu tidur di villa ini. Ini villa Tante Janeeta bisa gawat juga, tapi kenapa rasa sakitku berkurang melihat kamu menangis? Kenapa juga rasa cinta ini masih tersisa untuk kamu?" tanya Raffa yang bicara saat Siska masih pingsan."Kamu kenapa bawa aku ke masuk ke kamar ini? Kepalaku sakit karena kamu dorong, aku pingsan ya? Kamu masih cintakan ke aku, Raff?" tanya Siska yang baru sadar dan tangannya masih di genggam oleh Raffa."Aku tidak tahu Sis, kamu tega sekali waktu itu dan kamu buat aku hampir mati. Melihat kamu menangis rasa
Tante Janeeta setelah memukul Siska dan melampiaskan kemarahannya, dia langsung mengusir mereka semua. Raffa saat itu takut kalau Tante Janeeta juga akan meninggalkan dia, karena berkhianat padanya. Raffa marah karena diusir berbarengan dengan Siska. kondisi Rico juga semakin gawat dan Siska memaksa Raffa untuk mengantarkan Rico ke rumah sakit."Bantu aku ke rumah sakit, Raff. Dia sekarat saat ini, kalau kamu tidak mau tidak masalah. Apa kamu mau dianggap sebagai pembunuh? Rico itu Papanya lebih berkuasa dari pada Papaku," kata Siska yang memaksa Raffa."Baiklah! Aku akan bawa dia ke rumah sakit. Jangan pegang tanganku, jijik aku denganmu! Dasar wanita mesum yang murahan," ketus Raffa yang risih dipegang tangannya oleh Siska.Raffa mengantarkan Rico ke rumah Sakit. Di rumah sakit Rico ditangani oleh dokter karena keadaannya kritis. Saat itu dokter sudah keluar dari UGD, Raffa dan Siska langsung menghampiri dokter itu untuk tahu kondisi Rico."Dok, bagaimana keadaan pacarku?" tanya Sisk
"Aku tidak akan melepaskan kamu, Siska. Kamu akan selamanya disekap disini. Papa kamu itu pengusa bodoh dan akan bangkrut, kamu itu hanya cewek yang murahan dan terdesak sekarang. Rico pacar kamu juga masih koma, mungkin karena kelelahan main bertiga dengan kamu dan Raffa. Rico itu pria sampah makanya kamu incar Raffaku yang polos," kata Tante Janeeta."Tan, kamu suka sama Raffa ya? Umur kamu itu beda jauh dari dia loh, sadar diri dong! Kamu itu sudah tua," jawab Siska."Dia itu modelku dan aku tidak mau karir dia hancur gara-gara kamu. Kasih tahu aku sekarang, Raffa dan kamu itu kenal kapan? Apa benar kamu itu mantan pacar Raffa?" cecar pertanyaan Tante Janeeta ke Siska."Baiklah? Aku akan kasih tahu semuanya, Tante Janeeta. Aku minta setelah ini aku dilepaskan! Aku akan jauhin Raffa dan Tante juga suruh Raffa jauhi aku? Apa bisa Tante kalau Raffa masih cinta ke aku?" tanya Siska."Baiklah! Aku akan ancam dia untuk tidak bertemu kamu dan dekatin kamu," jawab Tante Janeeta. "Raffa, d
Raffa membawa Tante Janeeta ke villa kosong milik Tante Janeeta sendiri. Raffa membius Tante Janeeta dan dia tidak sadarkan diri. Raffa saat itu tidak ingin Tante Janeeta bermalam dengan suaminya."Akhrinya, aku bisa juga bawa Tante Janeeta dan pergi dari hotel itu. Tunggu Tante sadar dulu, aku tidak akan paksa dia," ucap Raffa dalam hati.Beberapa menit kemudian Tante Janeeta sadar."Raffa! Ternyata kamu yang membungkam dan membiusku tadi, kurang ajar sekali kamu. Kamu sadar diri dong! kamu itu hanya pria simpananku. Jangan ganggu pernikahanku, nanti Papaku marah ke aku, Raffa." ketus Tante Janeeta lalu menampar Raffa."Maaf, Tante. Aku khilaf karena cemburu. I Love You Tante Janeeta," jawab Raffa."kamu! Sudah terlanjur disini kamu tidur sana di kamar kamu. Aku tidur disini," suruh Tante Janeeta mengusir Raffa dari kamar yang ada di villa itu."Bodoh! Kamu itu cintanya sama siapa? Kok bisa kamu ungkapin langsung cintamu ke Tante Janeeta. Kamu juga habis menculiknya, jelas dia mara
"Kamu? Suamiku, kenapa bisa kamu datang ke villa ini?" tanya Tante Janeeta ke sosok lelaki yang ada di hadapannya dan telah menjadi suaminya."Bagus ya? kemarin kita baru saja menikah, tapi kamu sekarang dipeluk mesra oleh pria muda yang juga masih model di agency-mu. Kamu itu perawan tua gak tahu diri," kata Setyo yang melihat Raffa dan Tante Janeeta seolah mereka berpelukkan dan menarik Tante Janeeta dengan kasar."Sakit tahu lepaskan tanganku! Bukan seperti yang kamu pikirkan, Suamiku," sahut Tante Janeeta yang khawatir akan ketangkap basah ketahuan kalau dia dan Raffa ada hubungan yang lebih dari model dan manager."Sayang! Raffa ayo pulang, aku sudah ke kamar kecil," panggil Siska yang keluar dari dalam arah villa."Kamu tahu kan mereka berdua modelku," kata Raffa."Aku tahu wanita dan pria itu ada di sampul majalah terkenal kepunyaanmu waktu dulu. Kenapa kamu peluk pria muda itu?" tanya Setyo."Maaf Pak! Aku hanya menolong istri anda yang jatuh kepeleset. Itu bukti ya kakinya be