Share

Bab. 43

Dean terkejut. Matanya berpaling kepada anaknya. "Apa itu benar, Clare?"

Wanita itu tak sanggup menatap wajah kedua orangtuanya. Namun, tak ingin Kensky dan Dean curiga kalau dirinya dilanda rasa malu, dengan susah payah ia memberanikan diri untuk menatap mereka. "Tadi dia meneleponku dan menawarkan diri untuk menjemputku di sini."

Kensky dan Dean tahu anak mereka diserang rasa malu. Tak ingin gadis itu tersinggung, mereka mencoba sekuat tenaga untuk menahan rasa bahagia yang meluap-luap dalam diri masing-masing.

"Baiklah, kalau begitu mami dan papi pergi dulu. Bersenang-senanglah, Sayang. Kalau sudah waktunya pulang suruh dia juga yang mengantarkanmu kembali."

"Baik, Pi."

Dean dan Kensky segera berlalu meninggalkan Clare. Sementara Clare dengan tubuh gemetar masih berdiri sambil memandang tubuh kedua orangtuanya hingga lenyap di balik pintu.

"Syukurlah, aku pikir mereka akan menunggu dan ingin bertemu dengannya. Kalau mereka akan bertemu dengannya yang ada mami dan papi akan meledekk
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status