Share

11. Belajar (Sabar) Mencintai.

Demitrio berdecak saat merasakan ponsel di sakunya bergetar. Pasti ibunya yang menelepon. Demitrio memindai jam di pergelangan tangannya. Pukul sembilan kurang sepuluh menit. Itu artinya janjinya untuk bertemu dengan Bu Ambar dan Ishana, sudah terlambat hampir dua jam lamanya.

"Ya, Bu?"

Demitrio memasang head set karena sedang berkendara. Bersiap-siap mendengar omelan sang ibu. Ibunya telah melakukan panggilan sebanyak enam kali, tanpa ia sempat mengangkatnya. Ia sedang sibuk mengurus Kiran dan korban-korban kecelakaan lainnya pada saat ibunya menelepon.

"Kamu ini bagaimana sih, Yo? Janji jam tujuh malam. Ini sudah pukul sembilan, kamu belum sampai di rumah. Ibu jadi tidak enak dengan Bu Ambar dan Ishana."

"Maaf, Bu. Ada kejadian darurat. Kiran kecelakan--"

"Hah, Kiran kecelakaan? Bagaimana keadaannya sekarang?"

"Kiran hanya menderita luka-luka kecil. Sekarang sudah dibawa ke rumah sakit bersama dengan korban-korban lainnya. Kecelakaan yang Kiran alami ini beruntun. Rio terlambat kar
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Wur Yani
udah tercoret dr daftar calon idaman mas demit ini ishana
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status