Share

26. Mari Membuka Hati.

"Ini Om, hasil video saya. Tidak HDR memang karena pencahayaannya darurat. Tapi cukup jelas untuk melihat nomor polisi dan wajah orang-orang yang terekam di sana." Kiran menyerahkan ponselnya pada Demitrio. Saat ia tiba di rumah, Demitrio sudah lebih dulu menunggu di depan pintu gerbang.

Demitrio mengerutkan dahi, sesaat setelah ponsel ada di tangannya. Ekspresinya sangat serius saat memandangi ponsel.

"Bagaimana Om? Sangat mencurigakan bukan? Untung saya tadi sempat merekamnya. Dengan begitu Om jadi punya bukti untuk menekan baik itu Pak Irman maupun Pak Harry." Kiran membusungkan dada. Bisa menyombong di hadapan Demitrio itu bangganya level benua.

"Bukan video mereka berdua yang saya amati. Tapi ini, si dokter Khairil tanpa Anwar mengirim pesan. Katanya apa kamu bersedia ditraktir makan malam?" Demitrio menjelingkan mata sedemikian rupa pada Kiran.

"Hah? Masa sih? 'Kan kemarin-kemarin sudah saya jawab tidak." Kiran menepuk keningnya. Dokter Khairil mengirim pesan di saat yang tida
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Wur Yani
berasa panas gitu g sih..om demit pas tau ada yg ngajak kiran keluar mana nelpon lg... kiran itu kode tipis tipis dulu dr om demit kesayangan .........
goodnovel comment avatar
poulinanaisangi
nah loh Ki, Om Demit udh mulai kode" tipis noh hahaha
goodnovel comment avatar
carsun18106
om demit berusaha menyatakan perasaan tanpa menyatakan perasaan xixixi
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status