Share

Ban 4 - Sebuah Penawaran

Keyna tak mampu bergerak, bahkan membuka mulutnya saja sangat sulit untuk dilakukan.

"Ya..Tu..han..ka..u siapa, bagaimana..kau bisa masukk?!" tanya Keyna terbata susah payah dengan mulut yang seakan terkunci, ia sangat ketakutan, tubuhnya bergetar hebat.

Ia takut pria tersebut rampok yang masuk ke dalam rumahnya, dan akan memperkosanya, oh...ya ampun ini gilaa…

Batin Keyna berkata.

"Aku bukan manusia menjijikkan seperti yang ada di pikiranmu!" ucapnya datar dan dingin. Sama seperti wajahnya.

Pria itu tinggi menjulang di hadapan Keyna, bahkan kini Keyna masih berdiri terpaku di tempatnya tak melangkah sedikitolpun, ia harus mendongakkan wajahnya membuat tengkuknya pegal.

"Ya Tuhan!!" pekik Keyna dengan suara tercekat.

Mata merah itu nyalang menatap Keyna. "Jangan sebut nama itu di hadapanku!!" Kini dalam suaranya terdengar amarah. Bahkan ia sedikit menggeram.

Seketika tubuh Keyna terangkat dari atas lantai dan didorong begitu saja dengan sedikit keras ke tembok. Membuat punggungnya terasa sakit. Seperti ada yang mengangkat tubuhnya dan mendorongnnya ke tembok dengan kencang, tapi Keyna tidak melihat siapapun kecuali pria itu. Tubuhnya terangkat dengan sendirinya.

Dalam keadaan berdiri, Keyna berusaha menjauh dari pria itu, meskipun punggungnya masih terasa sakit karena menghantam tembok tadi.

Pria itu masih berdiri di tempatnya. Keyna memperhatikan pria itu, matanya membulat sempurna saat ia baru sadar dengan sebuah sayap indah yang bertengger di punggung pria itu.

M-Malaikat?

Keyna bertanya-tanya dalam hatinya.

"Bukan! Aku bukan mahluk rendah dan bercahaya seperti mereka!" ucap pria itu makin kesal seakan bisa membaca pikiran Keyna.

Vampire? Kulitnya pucat, tapi vampire tidak punya sayap Key…

Keyna kembali bertanya-tanya dalam hatinya.

"Ck! Aku bukan binatang rendahan yang haus akan darah seperti mereka! Sangat menjijikkan!"

Seakan baru tersadar bahwa Keyna tidak mengucapkan apapun, hanya di dalam hatinya saja, namun pria itu dapat membaca pikirannya.

"Kauu… membaca pikiranku??!" seru Keyna hampir berteriak dengan mata yang membelalak.

"....."

"Oh, astagaaa aku gilaa!!" pekik Keyna.

"Aku yakin aku sedang bermimpi!!"

Tapi seketika anggapannya itu pudar saat rasa sakit di punggungnya masih terasa. Dalam kebingungan dan ketakutannya Keyna memperhatikan pria tersebut.

Damn, aku baru sadar sayapnya berwarna hitam, sehitam rambutnya, jangan-jangan dia…

Keyna menggeleng-gelengkan kepalanya dengan batin yang terus berkata, semoga itu tidak benar.

Oh, astaga ya Tuhan tolong aku!! Pekik Keyna dalam hati, ia terus merapalkan semua doa yang ia tahu.

Kini badannya mulai bergetar hebat. Jika pria tersebut adalah mahluk yang ia pikirkan, maka ini sangat tidak baik.

Pria itu hanya diam saja di tempat menatap Keyna dengan tajam, dan menyeringai, sungguh menakutkan, bahkan kini bulu kuduk Keyna sudah berdiri.

"Sudah ku katakan jangan menyebut nama-Nya, doa apapun tidak akan mempan untukku!" ujarnya begitu dingin dan datar.

Sungguh Keyna semakin merasa ketakutan, dia tidak peduli ia terus menyebut nama Tuhan dan meminta perlindungan dari-Nya. Meskipun mahluk di hadapannya sudah melarangnya.

Pria itu mengeram. Seketika tubuh Keyna tersentak kembali dengan keras ke tembok, bahkan kepala bagian belakangnya membentur tembok.

Ia berusaha menjerit, namun mulutnya seakan terkunci, bahkan kini tubuhnya tidak dapat bergerak sedikitpun, ia menempel pada tembok, dan kakinya sudah terangkat dari lantai.

Keyna memejamkan mata, saat mahluk itu mendekatinya. Ia masih terus merapalkan doa dalam hatinya, tidak peduli dengan ancaman mahluk itu. Jika ia mati setidaknya ia masih ingat dengan Tuhan.

"Dia terlalu sibuk, tidak akan mendengar semua permohonan dan doamu itu, percuma!" ucapnya dengan seringai.

Sretttt...

Tiba-tiba piyama atas Keyna robek seperti di buka dengan paksa, sampai kancingnya terlepas begitu saja dan jatuh ke lantai. Mata Keyna membelalak dengan sempurna.

Tubuh bagian atasnya terlihat dengan jelas tanpa halangan, hanya bagian dada saja yang masih tertutup oleh bra hitamnya.

Tidakkkk!! pekik Keyna dalam hati

"Hmm..., not bad, ini terlihat enak!" Sambil memperhatikan tubuh Keyna yang putih dan mulus. Kemudian pria itu berjalan mendekati Keyna dan mulai mengendusnya.

"Hei, gadis kecil, karena kau sudah memanggilku maka aku akan membunuhmu sekarang dan menjadi santapan lezatku." Ucapnya tepat di depan wajah Keyna, sehingga Keyna dapat merasakan deru napasnya yang menerpa wajahnya.

Di bunuh? Oh…Tuhann... Keyna mulai meneteskan air matanya. Ia bergetar ketakutan, namun mulut dan tubuhnya masih belum bisa bergerak sedikitpun. 

Kuku tajamnya mulai menyusuri pipi mulus Keyna yang sedikit chubby. Bahkan menggoresnya sedikit membuat darah keluar dari sana.

Sakit… Lirih Keyna dalam hati sambil memejamkan matanya.

Air mata masih terus mengalir, ia terus berusaha menggerakkan badannya. Namun semua usahanya sia-sia.

Mahluk itu mengangkat dagu Keyna, dan mendekatkan wajahnya pada Keyna. 

"Lihat aku, gadis kecil!" ucapnya dingin. Keyna perlahan membuka matanya.

Kini mata mereka saling bertatapan, dan terkunci beberapa detik. Mahluk itu memejamkan matanya dan ---

Cup…

Bibir dinginnya menempel di bibir lembut milik Keyna. Seketika Keyna membelalakkan matanya.

My first kiss, oh, my God, dengan mahluk mengerikan ini? Aku akan mati tapi tidak seperti ini juga, Ya Tuhan. Lirih Keyna dalam hati.

"Hmm, young and virgin…" desis mahluk tersebut tepat di depan wajah Keyna. Kemudian menjilat untuk membasahi bibirnya sendiri.

"Aku batalkan untuk membunuh dan memakanmu sekarang !" ujarnya sambil menyeringai.

Keyna yang masih dalam pengaruh sihir mahluk tersebut masih terdiam dengan air mata yang masih mengalir di pipinya.

Mahluk tersebut memejamkan mata sebentar kemudian tubuh Keyna melorot dan terduduk di lantai. Dengan segera ia menutup bagian dadanya yang sudah terbuka. Rupanya mahluk itu melepas mantranya pada tubuh Keyna.

Mahluk itu berjongkok dan mensejajarkan wajahnya dengan Keyna. Kini Keyna bisa menggerakkan badannya, namun ia masih takut untuk bergerak sedikit saja. Matanya mengerjap-ngerjap memperhatikan wajah mahluk itu.

Mahluk berwajah pria tampan itu menaikkan dagu Keyna kembali dengan jari telunjuknya. 

"Aku akan menawarkan sebuah perjanjian padamu," ucapnya.

"Bukan jiwamu yang aku minta..."

"T-Tidakk aku tidak mau melakukan perjanjian apapun dengan mahluk seperti mu, iblis..!!"  ucap Keyna memberanikan diri.

"Wah, sepertinya kau gadis pemberani rupanya!" decak mahluk tersebut.

Jika dia di rundung Clarissa hanya bisa diam dan membalas seperlunya, tapi kali ia harus melawan, karena yang dihadapinya adalah mahluk yang mengerikan.

"Aku suka..." Mahluk itu menyeringai dengan sangat menyeramkan.

Keyna membuang wajah dari mahluk tersebut. "Pergi kau!!" desis Keyna.

"Tidak bisa, karena kau sudah memanggilku Arkeyna Ainsley."

Bagaimana dia tau namaku?! Batin Keyna bertanya-tanya.

"Aku akan mengabulkan semua permohonanmu, untuk bisa mendapatkan cinta dari seniormu yang bernama Xavier Cesare," ucapnya, yang sontak saja membuat Keyna kembali membulatkan matanya.

Dia tahu itu?!

Ck! Gadis bodoh, tentu saja aku tahu, dengan mudah aku bisa membaca pikiranmu!!

 gerutunya dalam hati dan mendengus kesal.

"Xavier Cesare akan menjadi milikmu besok!"

"B-Benarkah?!" tanya Keyna.

Bodoh kau Keyna, jika kau membuat perjanjian dengannya? Kau sungguh bodoh!!

"Tidak, aku tidak mau, jika dia mencintaiku karena pengaruhmu!" tegas Keyna.

"Apa kau yakin tidak ingin? Dia akan jadi milikmu esok untuk selamanya?!" rayu mahluk itu.

"Tidak…" Keyna menolak.

"Kau tidak perlu menyerahkan jiwamu padaku, dan kau tidak akan menjadi santapanku!"

"Jika aku tidak memberikan jiwaku, apa yang kau pinta?!" tanya Keyna penasaran.

Mahluk itu tampak menampilkan senyum seringainya, ia mendekatkan mulutnya pada telinga Keyna dan membisikkan sesuatu di telinga Keyna yang membuatnya membelalak.

- To be continue-

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status