Share

Bab 10

Keesokan harinya, dia mengetukkan jemarinya di atas mejanya selama hampir seharian. Dia merasa gelisah dengan apa yang ada di hadapannya saat ini. Bukan karena dia merasa frustrasi setelah dia gagal merasakan orgasmenya sejak kemarin. Namun karena dia merasa ada yang kurang dengan suasana di kedai kopi milik kakak tirinya itu yang kini mulai ramai oleh para pekerja kantoran yang ingin beristirahat sejenak dari rutinitas harian mereka.

"Enaknya putar lagu apa ya?" gumamnya, menatap layar ponsel yang berisi playlist lagu kesukaannya. Baginya, ini saat yang tepat untuk memasukkan latar musik agar pengunjung kedai kopi ini merasa betah untuk tetap berlama-lama di sini, selain tentunya karena layanan Wi-Fi gratis yang dia cantumkan di depan toko (meski sebenarnya diam-diam dia memasukkan biaya tagihan Wi-Fi ke semua menu yang ada di kedai kopi itu agar tidak diketahui para pelanggannya, yang tentu saja tidak akan dia beritahukan pada para pelanggannya).

Sayup-sayup dia mendengar suara mus
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status