Kenma sudah berada di dalam pesawat. Ia sudah ada di samping kursinya. Namun entah mengapa ia merasa kesal. Seharusnya ia hanya seorang diri yang diutus untuk pergi ke Kerajaan Vesa. Ia sudah berusaha semaksimal mungkin untuk bisa pergi ke sana. Memberikan seribu alasan kepada Eve, supaya perempuan itu mengizinkannya.Dan saat ini dengan santainya Cleo duduk di kursi dekat jendela. Duduk tenang dengan wajah tanpa rasa bersalah.Kenma duduk. Mencoba menghiraukan Cleo yang terus melirik ke arahnya."Hei, sialan. Aku tau kalian sedang bertengkar dan kamu masih enggan untuk menemuinya. Namun tidak bisakah kamu mengangkat telepon Hotaru? Dia terus menerus meneleponku malam hari dan menanyakan keadaanmu padaku," tanya Cleo menyenggol tangan Kenma."Biarkan saja. Aku sudah tidak mau berurusan dengannya," jawab Kenma dengan rasa malas."Tidak bisakah kalian bersikap sedikit dewasa? Saat pertama kali aku mengetahui hubungan kalian, aku tidak pernah sekali pun melihat kalian akrab. Kalian teru
Rias menatap jijik layar ponselnya. Yang membuatnya menatap seperti itu bukanlah ponselnya. Melainkan apa yang terpampang di sana.Untuk kedua kalinya ia melihat Kenma bersorak dengan riang di konser idol yang diselenggarakan di Kerajaan Vesa.Beberapa hari lalu, Kenma mengatakan bahwa ia akan pergi ke Kerajaan Vesa untuk mencari informasi dan menangkap target jika memang kondisi kemungkinan.Dan sekarang dengan mata kepalanya sendiri, ia melihat laki-laki itu seperti seorang penggila idol. Bersorak sekuat tenaga di barisan paling depan."Rias?" tanya seorang laki-laki yang ada di hadapannya.Sontak Rias pun mematikan ponselnya. Kembali menatap seorang dokter yang duduk di hadapannya. Sekarang ia berada di rumah sakit untuk mengambil hasil pemeriksaan Kenma. Ya, Kenma telah diperiksa beberapa waktu lalu. Hanya saja karena jadwal keberangkatan Kenma, membuat Kenma tidak bisa berada di sisi Rias saat ini untuk ikut mengambil hasil pemeriksaan itu."Apakah dia pacarmu?" tanya Chu."Ha?
Kenma dan Cleo sudah ada di depan Citrus. Dari tampilan depan, terlihat biasa saja. Tidak ada yang aneh. Namun mau bagaimana pun juga itu hanyalah tampilan depan. Kenma yakin bahwa setelah mereka masuk ke dalam, mereka akan mendapati sesuatu yang membuat mereka terkejut.Perubahan Cleo saat ini benar-benar dirubah. Dari gaya rambut, kacamata, dan tampilan. Untuk menyamarkan identitas asli Cleo, supaya saat di dalam mereka tidak menjadi pusat perhatian dan mudah mendekati target.Kenma dan Cleo berhenti di pintu masuk. Ada seorang penjaga dengan badan besar dan kepala botak dengan jaket berwarna hitam."Ini bukan tempat untuk anak kecil seperti kalian," ujar satpam itu menghentikan langkah mereka. "Aneh. Bukan itu peraturannya. Bukankah siapa pun yang memiliki uang bisa masuk ke dalam?" tanya Kenma tersenyum sinis."Apakah kamu memilikinya?" tanya satpam itu ragu."Berapa gajimu selama sebulan? Aku bisa memberikan dua kali lipat," jawab Kenma.Terlihat sebuah senyuman tipis di bibir s
Kenma yang tadinya hanya membeli satu gelas, kini membeli satu botol. Benar-benar satu botol utuh di hadapannya. Ia sudah benar-benar kehilangan akalnya karena temannya yang sekarang sedang pingsan di sampingnya.Cleo dan Kenma datang ke Citrus untuk mengintai Zhao. Namun tanpa sepengatahuannya Cleo meminum miras yang tadi ia pesan. Dan tidak disangka, Cleo langsung kehilangan kesadarannya hanya dalam sekali tegukannya. Sehingga saat ini hanya Kenma saja yang masih sadar. Dan mengamati Zhao dari jauh. Ia tidak bisa mendengar pembicaraan Zhao. Jadi ia mencoba menerka-nerka dari gerakan mulut Zhao.Sampai detik ini, Zhao pun juga melihat ke arah Kenma. Mungkin karena di antara Zhao dan Kenma ada banyak sekali orang-orang yang sedang menari menikmati musik yang ada. Atau mungkin juga karena Zhao terlalu asik berbicara dengan sahabat-sahabatnya sehingga tidak menyadari keberadaan Kenma.Pandangan Kenma yang sedari tadi terfokus pada Zhao pun terputus karena ada seorang perempuan dengan k
Kenma menatap langit-langit kamar hotel tempat beradanya sekarang. Ia sungguh tidak percaya bahwa ia akan benar-benar datang ke hotel itu dengan Ayane.Salah satu faktor terbesar yang membuat mengambil keputusan itu adalah efek minuman alkoholnya yang mulai bekerja. Sehingga Kenma tidak bisa berpikir dengan jernih dan menerima dorongan Ayane untuk berpindah tempat.Kenma berbaring di atas kasur memandang ke arah Ayane yang sedang duduk di pinggir kasur.Perempuan itu sedang menuangkan minuman alkohol ke atas gelas yang ada di atas narkas dekat kasur mereka berada sekarang."Apakah kamu juga ingin minum?" tanya Ayane mengangkat gelasnya."Tidak. Sudah cukup. Aku sudah terlalu banyak minum," jawab Kenma memalingkan wajahnya."Hee. Kamu habis berapa gelas?" "Tiga. Dan mungkin akan lebih jika kamu tidak menggangguku."Ayane tersenyum kecil mendengar itu. Ia langsung menghabiskan miras dalam gelas kecil itu dalam satu tegukan. "Apakah kamu selalu seperti ini?" tanya Kenma mengambil ponse
Kenma berlutut di atas kasur hotel. Kali ini di hotel yang berbeda. Ia sudah kembali ke hotel tempatnya menginap dengan Cleo. Cleo juga sudah ada di kamar itu. Hanya saja, Cleo masih belum sadar. Masih pingsan.Alasan Kenma berlutut adalah Irene. Benar, Irene langsung menarik Kenma menjauh dari Ayane saat melihat Kenma dan Ayane keluar dari kamar hotel yang sama.Irene memaksa Kenma menunjukkan kamar hotel yang ia sewa untuk menginap sementara dengan Cleo.Irene terlihat sangat marah saat ini. Irene duduk di hadapan Kenma. Menatap Kenma dengan tatapan tajam."Jadi kamu dipaksa dan tidak bisa melawan karena mabuk?" tanya Irene setelah mendengar penjelasan Kenma."Benar. Tapi tidak terjadi apa-apa. Kami tidak melakukan apa pun di dalam sana," jawab Kenma."Di mataku, saat ini kamu tidak terlihat seperti seorang yang sedang mabuk.""Kesadaranku sudah pulih sepenuhnya. Orang bodoh mana yang kehilangan kesadarannya dalam waktu lama hanya karena sebuah alkohol.""Dia. Mau mengelak apa lagi?
Kenma, Irene, dan Jin di rooftop gedung empat lantai yang letaknya berada tepat di hadapan Klub Citrus. Mereka sedang mengawasi Klub Citrus, karena malam ini mereka akan benar-benar bergerak. Mereka akan menangkap Zhao sesuai dengan perintah yang sudah dikeluarkan oleh Eve.Seluruh Keluarga Nanami yang lainnya juga ada di Kerajaan Vesa. Dazai, Oslo, dan Inato berada di dalam klub. Untuk mengawasi dan memastikan posisi Zhao. Lalu Cleo juga ada ikut datang masuk ke klub bersama ketiga orang itu.Irene menatap jijik Kenma yang sedari tadi memegang bibir. Mengingat Kenma sama sekali tidak pernah menunjukkan kebiasaan itu saat sedang bersamanya, membuatnya sadar bahwa Kenma melakukan itu karena mengingat saat-saat di mana ia berciuman dengan Ayane."Aku tau kamu berciuman dengan idol. Tapi tidak perlu terus menyentuh bibirmu. Itu menjijikan," sindir Irene."Sial, aku lupa kalau kamu masih berada di sini. Seharusnya kamu saja yang ada di sana. Biar Inato yang ada di sini," kesal Kenma menja
Zhao terkejut saat alarm kebakaran aktif. Semua orang berlari keluar ruangan saat itu. Namun ia berserta para sahabat dan pengawalnya tidak. Karena ia menemukan keanehan saat itu. Ia tidak mendapati adanya asap atau apa pun tanda yang menunjukkan bahwa adanya kebakaran di klub malam itu.Sampai ia menyadari sesuatu. Di hadapannya bersama teman-teman ada empat orang yang sedang berdiri menghadap ke arah mereka.Zhao tau bahwa keempat orang itulah yang sudah membunyikan alarm kebakaran. Namun Zhao tidak mengenalinya.Sampai pada saat di mana ada tiga orang dari koridor selatan memasuki ruangan. Dan ada satu orang remaja laki-laki yang menembus barisan orang-orang yang ada di hadapannya sehingga saat ini laki-laki itulah yang berada di barisan paling depan.Zhao mengenal laki-laki itu. Namun tidak secara spesifik. Karena sejauh ini, Zhao hanya mendengar cerita tentang laki-laki itu dan melihat laki-laki itu di layar ponsel atau televisi. Dan saat ini, ia bertemu secara langsung.Kenma K