Share

Ibu Kota 4

"Aku benar-benar minta maaf."

"Tidak apa-apa."

"Ibuku bukan sengaja menghindarimu."

Agnes menghela nafas lelah. Sedari tadi Aland terus saja membahas hal yang sama.

"Aku baik-baik saja, lagipula kita bisa bertemu lain kali kan," ucap Agnes sambil melihat langit malam.

Saat ini mereka sedang duduk berdampingan di kursi yang berada di taman. Ada berbagai macam bunga disini namun kebanyakan dari bunga itu berwarna biru.

Semuanya terlihat cantik dan terawat.

"Nyamannya," gumam Agnes.

Langit penuh bintang, meskipun bulan tidak terlihat namun, pemandangan malam terlihat indah, seperti lukisan yang dibuat oleh seniman yang berbakat. Sangat cantik dan indah hingga kau tidak bisa berkata-kata.

Agnes menoleh ke samping karena tidak pendapatan respon dari Aland.

"Apa kau marah?"

Agnes sama sekali tidak dapat mengerti kenapa Aland bersikap seperti ini.

"Apa kau tidak marah?"

"Kau sendiri yang bilang kalau

Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status