LOGINShare
Bab 1009
Latest chapter
Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati Bab 1012
Sebenarnya, Surya sudah bisa menduga bahwa Keluarga Wiryono tidak akan menyerahkan orangnya begitu saja.Bagaimanapun, waktu delapan tahun itu sudah terlalu lama. Saking lamanya, hingga orang-orang di istana pun nyaris melupakan siapa sosok Surya yang dulu berhasil meredakan Pemberontakan Lima Pangeran dan menstabilkan kekuasaan sang Kaisar dengan kekuatannya sendiri.Karena itu, dua jam kemudian, Surya kembali mendatangi kediaman Keluarga Wiryono.Penjaga di depan gerbang sudah mendapat perintah sedari tadi. Melihat kedatangan Surya, mereka hanya memberi salam singkat, lalu langsung mengangkat tangan untuk menghentikannya. "Pangeran, Tuan kami ... aaaah!"Sebelum penjaga itu sempat menyelesaikan ucapannya, telah terdengar jeritan yang melengking. Entah dari mana asalnya muncul sebuah kilatan dan tangan penjaga itu pun sontak terlepas dari tubuhnya.Sementara itu, Surya tetap berdiri dengan tenang. Dia mengenakan jubah hitam yang panjang, kedua tangan disilangkan di belakang punggung t
Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati Bab 1011
Surya sebenarnya masih merasa khawatir. Namun melihat wajah serius tabib kediaman, dia akhirnya memutuskan untuk mundur.Bukankah dia datang ke sini karena percaya tabib istana mampu menyelamatkan Andini? Kenapa harus meragukannya sekarang?Begitu pintu kamar tertutup, Surya pun menoleh ke arah Laras. "Ceritakan semuanya, dari awal hingga akhir, apa saja yang terjadi setelah masuk ke kediaman Keluarga Wiryono."Laras yang tadi masih diliputi kecemasan karena kondisi Andini, sontak terjaga kembali saat mendengar suara Surya. Meski suaranya terdengar panik dan tergesa-gesa, dia tetap berusaha menjelaskan semua yang terjadi di kediaman Keluarga Wiryono secara lengkap dan jujur.Tak lama setelah itu, Kresna dan Abimana juga tiba setelah mendengar kabar. Begitu Laras selesai menceritakan semuanya, Abimana tak bisa menahan diri dan langsung berseru, "Bukankah ini jelas-jelas Keluarga Wiryono ingin menjebak Andini?"Air mata Laras pun tak terbendung lagi. "Benar, Tuan! Nona tidak terpancing j
Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati Bab 1010
Tentang seperti apa keberadaan Surya di medan perang, seisi Negara Darsa tahu dengan sangat jelas. Suku Tru pun gemetar ketakutan saat mendengar namanya, bahkan Negara Tarbo yang belum pernah bentrok langsung dengannya pun merasa gentar.Namun, seperti apakah Surya di luar medan perang? Pendiam? Lugas? Itu semua adalah penilaian dari orang-orang yang bersahabat dengannya.Bagaimana nasib orang yang pernah menyinggungnya? Tidak pernah ada yang cukup beruntung untuk bisa menceritakannya kembali.Surya merasa, hari ini mereka harus melihat sendiri jawabannya. Pria yang kini diinjak di bawah kakinya sudah membiru karena kesakitan. Setiap kali mencoba berbicara, darah muncrat dari mulutnya. Mana mungkin dia masih bisa berkata-kata?Sepasang matanya membelalak, menatap Surya yang berdiri di atasnya. Tatapan Surya penuh penghinaan, dingin, seperti tengah memandangi mayat.Secara logika, dia tidak seharusnya merasa takut. Sebagai seorang pembunuh bayaran, siksaan apa pun pernah dia alami. Rasa
Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati Bab 1009
Laras tetap menolak. "Nona! Hamba nggak akan pergi!"Andini berbalik, menggenggam tangan Laras, dan tersenyum. "Laras, dengarkan aku. Pulanglah ke kediaman dan cari Pangeran Surya."Hari ini, Jarwo telah merancang jebakan yang begitu buruk dan kemungkinan besar dia memang tidak takut pada Surya. Namun, ucapan ini tetap memberi secercah harapan bagi Laras. Jika dia bisa menemukan Surya, mungkin nonanya bisa diselamatkan!Akhirnya, Laras mengangguk. "Kalau begitu, Nona jaga diri baik-baik. Hamba akan segera kembali untuk menjemput Nona!""Baik!" Andini tersenyum dan Laras pun berlari pergi.Namun, sebelum meninggalkan halaman, Laras sempat melotot ke arah pria itu, lalu mengancam, "Lebih baik kamu jangan macam-macam pada Nona! Kalau sampai dia terluka, Pangeran Surya pasti akan mengulitimu hidup-hidup dan menghancurkan tulangmu! Hmph!"Namun, pria itu sama sekali tidak peduli pada ancamannya. Dia justru perlahan melangkah maju ke arah Andini."Pelayan Nona Andini benar-benar hebat, bisa
Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati Bab 1008
Begitu ucapan itu dilontarkan, para pengawal langsung bergerak maju. Laras yang melihat itu segera menampar pengawal yang berdiri paling depan.Da baru belajar ilmu bela diri beberapa bulan, tetapi Gatot mengajarinya sesuai dengan kemampuannya. Dia tahu Laras memang kuat tetapi kurang gesit, jadi yang diajarkan bukan teknik bertarung biasa, melainkan jurus-jurus mematikan dalam satu serangan.Seperti tamparan yang dilancarkan sekarang.Pengawal itu sama sekali tidak menyangka bahwa menghadapi gadis muda seperti Laras, reaksi pertama justru adalah tamparan.Saat dia sadar, tamparan itu sudah telak mendarat di pipinya. Kekuatan tamparan itu begitu besar, seolah-olah yang menampar bukan seorang gadis mungil, melainkan pria kekar dengan berat badan hampir 100 kilogram.Terdengar suara dengungan di telinganya. Pengawal itu langsung ambruk ke tanah, tak bisa bangun untuk waktu lama.Sepanjang hidupnya, Laras baru pertama kali berhasil menampar orang sampai pingsan. Bukan hanya Andini yang ka
Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati Bab 1007
Jelas sekali, kepala pelayan itu tak menyangka Andini tidak terpancing.Senyumannya pun seketika menjadi kaku. "Hehe. Boleh saja ... tapi nona kami langsung tidur setelah pulang kemarin dan sampai sekarang belum juga bangun .... Jujur saja, hamba mulai khawatir ...."Sambil berbicara, dia tak lupa melirik ke arah wajah Andini untuk mengamati ekspresinya.Ekspresi Andini langsung berubah. Dia mengerti maksud tersembunyi dari ucapan kepala pelayan.Yinara kembali ke rumah kemarin sore, lalu tidur hingga saat ini. Itu artinya, dia telah tidur selama 12 atau 14 jam lebih, tanpa bangun sedikit pun. Ini tidak masuk akal.Kalau Andini terburu-buru atau terbawa emosi, mungkin dia sudah panik dan menerobos masuk ke kamar Yinara karena khawatir.Saat ini, dia pun mengepalkan tangannya erat-erat dan menahan dorongan dalam hatinya. Wajahnya tampak dingin, lalu dia berkata dengan nada tajam."Keluarga Wiryono ini benar-benar aneh! Tadi katanya kalian sangat memperhatikan nona kalian, sangat menyaya
