Share

Bab 323

Author: Si Kecil Tangguh​
Rangga hanya menghabiskan waktu sehari untuk membereskan masalah di Kabupaten Horta. Bandit yang ditangkap Rangga tidak bisa bertahan lama. Bandit langsung mengakui semuanya.

Rangga juga mengancam Akbar sehingga Akbar yang ketakutan setengah mati tidak berani menutupi kebenarannya lagi. Masalah ini memang sangat rumit.

Rangga menyuruh Cahya untuk menyelidiki masalah ini dengan teliti. Cahya sudah kehilangan lengan kirinya. Ke depannya dia tidak bisa berperang lagi. Jika Cahya bisa menyelesaikan masalah ini, dia bisa mendapatkan jabatan di pemerintahan.

Biarpun hanya menjadi bupati di Kabupaten Horta, itu lebih baik daripada pulang dengan tubuh cacat dan menjadi petani.

Rangga buru-buru pergi dengan menunggangi kudanya tanpa minum sedikit pun. Dia sangat panik. Sosok Andini yang pergi menjauh terus terlintas di benak Rangga. Jadi, Rangga tidak bisa menunggu lagi.

Rangga terus mengejar Andini tanpa beristirahat. Begitu sampai, dia baru tahu semua orang yang diutusnya untuk melindungi And
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter
Mga Comments (1)
goodnovel comment avatar
Mommy Lily
Andini memang keras kepala gak mau nungguin Rangga padahal sehari aja SDH kelar lho Rangga urus masalahnya
Tignan lahat ng Komento

Pinakabagong kabanata

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1315

    Surya mencondongkan tubuhnya sedikit ke depan dan tatapannya terlihat sangat tajam. Setiap kata yang keluar dari bibirnya menghantam hati dari kaisar Negara Tarbo dengan keras. "Keluarga Gutawa menguasai harta yang berlimpah, kekayaannya mampu menandingi sebuah negara. Kekuasaan mereka juga menjulang tinggi, seolah-olah mampu menutupi langit hanya dengan satu tangan.""Besarnya pengaruh itu sudah jauh melampaui apa yang bisa dicapai seorang pejabat biasa. Kaisar menguasai negara dan memerintah empat penjuru, apa Kaisar ... nggak pernah berpikir untuk mencari sebuah kesempatan yang tepat untuk meluruskan kembali kekacauan ini dan membereskan seluruh kekuatan yang berbelit-belit itu, sampai tuntas?"Suara Surya tidak keras, tetapi meledak bagaikan petir di dalam ruang kerja kekaisaran itu. Saat menatap erat pada mata Gilang, dia melihat jelas emosi rumit yang langsung bergejolak di dalam sana. Apakah itu rasa waspada, amarah yang terpendam, atau getaran halus karena merasa terharu?Gilan

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1314

    Pada saat yang bersamaan, di dalam ruang kerja kekaisaran di istana Negara Tarbo.Pintu besar dari kayu cendana ungu yang tebal mengisolasi sepenuhnya hiruk pikuk dunia luar, hanya menyisakan kesunyian yang menyesakkan napas. Aroma Ambergris terbakar perlahan-lahan dalam tungku dupa berukir hewan keberuntungan berlapis emas. Asapnya mengepul dengan lembut, tetapi tetap tidak mampu mengusir tekanan tak kasat mata yang memenuhi udara.Langit di luar jendela terlihat sudah gelap. Cahaya menembus kisi-kisi jendela yang berukiran indah dan memantul ke lantai bata emas yang mengilap seperti cermin, lalu pola geometris pun terbentuk dari terang dan bayang yang saling berjalin. Cahaya itu juga menerangi sosok kaisar berjubah naga kuning yang duduk di balik meja kekaisaran, berwibawa tanpa perlu menunjukkan amarahnya.Di atas meja kekaisaran yang besar, sebuah papan catur terletak tepat di tengahnya. Bidak hitam dan putih saling bersilangan memenuhi papan, permainan sedang berada di puncaknya.

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1313

    Andini baru saja hendak menjawab, tetapi sudut matanya yang tajam menangkap sekilas ujung pakaian berwarna gelap yang menghilang di balik pilar lorong di luar aula. Tatapannya langsung muram, tetapi senyuman malah makin ceria.Dia sengaja meninggikan suaranya dan nadanya terdengar menenangkan sekaligus pasrah, lalu berkata dengan lantang pada Rinun, "Baiklah. Aku tahu kamu nggak rela berpisah denganku, tapi ini menyangkut nyawa orang. Aku ini seorang tabib, mengobati dan menyelamatkan pasien adalah tugasku. Aku nggak bisa meninggalkan orang yang sedang sakit hanya karena ingin bersenang-senang."Rangga masih berada di sini, Andini tidak bisa pergi.Saat itu, terlintas tatapan mengerti di mana Rinun. Dia tidak bodoh, sehingga dia langsung mengerti situasi dan isyarat rahasia dari Andini. Dia mengalihkan pandangannya seperti sedang mengambek, tetapi dia tetap menggandeng tangan Andini dan membawanya duduk di sebuah kursi yang empuk.Mulut Rinun masih terus menggerutu dengan volume suara

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1312

    Ekspresi Ganendra terlihat terkejut, seolah-olah ini adalah pertama kalinya dia mendengar tentang hal itu. "Belenggu Tulang? Jangan-jangan Jenderal Rangga juga terkena racun? Aku nggak tahu, mungkin saja ... ini ulah Keluarga Gutawa."Saat mengatakan itu, ekspresi Ganendra terlihat benar-benar kebingungan dan polos.Andini perlahan-lahan menganggukkan kepalanya, tetapi tidak menanggapi lebih lanjut.Ganendra pun segera bertanya kembali dengan ekspresi sangat khawatir, "Kenapa? Kondisi Jenderal Rangga sangat parah ya?""Ya, nggak bisa disembuhkan dalam waktu singkat," jawab Andini dengan jujur dan tatapan yang tenang.Ekspresi Ganendra terlihat sangat terkejut dan menghela napas. "Kalau Nona Andini pun sudah berkata begitu, sepertinya memang sangat sulit disembuhkan."Sebelum Ganendra sempat menyelesaikan kata-katanya, tiba-tiba terdengar suara seseorang yang melapor dari luar ruangan. "Pangeran, Nona Keenam dari Keluarga Gutawa ingin bertemu."Nona Keenam dari Keluarga Gutawa? Mendenga

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1311

    Mendengar itu, Agos sangat gembira dan segera menyuruh para pelayan di luar ruangan membawa masuk hidangan obat itu.Andini secara refleks menerima mangkuk giok yang hangat itu, lalu duduk di tepi dipan empuk berlapis kulit harimau putih yang berada di sisi Ganendra. Dia menyendok satu sendok hidangan obat yang kental dan hangat, lalu menyuapkannya ke bibir pucat Ganendra seolah-olah sudah sangat terbiasa. Gerakannya begitu lancar dan tidak ragu sedikit pun.Ganendra benar-benar tidak menyangka Andini bisa menyuapi seorang pria dengan sangat mahir. Dalam sekejap, dia pun tertegun.Melihat Ganendra tidak membuka mulut, Andini pun membujuk dengan lembut, "Pangeran harus menjaga kesehatanmu. Meskipun nggak punya selera, tetap harus makan sedikit."Saat itu, Ganendra baru membuka mulut dan memakan sesuap. Jika dipikir-pikir, dia juga sudah puluhan tahun ini tidak pernah makan dengan disuapi orang lain. Meskipun kali ini dia sengaja berpura-pura lemah untuk mendapat belas kasihan dari Andi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1310

    Agos membawa Andini ke kamar pribadi Ganendra.Tirai pintu dari kain brokat tebal terangkat sedikit tanpa suara. Di dalam ruangan, bara api di sudut terdengar berletupan, membuat seluruh kamar terasa hangat.Aroma obat yang samar seolah-olah ikut mengepul, menyebarkan hawa sakit yang tipis tetapi nyata.Ganendra bersandar miring di sebuah dipan besar dekat jendela yang dilapisi kulit harimau putih tebal. Dia mengenakan pakaian tidur berwarna putih kebiruan yang longgar. Rambut panjangnya yang hitam tidak diikat, terurai begitu saja di bahunya, membuat wajahnya tampak semakin pucat hingga hampir transparan. Benar-benar tidak ada sedikit pun rona darah.Satu tangan terkulai lemah di atas lutut yang ditekuk, sementara tangan lainnya menekan erat bagian dada kirinya, tepat di atas jantung. Buku jarinya memucat karena menahan terlalu kuat. Dia seperti sedang berusaha keras menekan sesuatu.Mendengar suara langkah kaki, Ganendra perlahan mengangkat kepala. Di dalam matanya tersimpan sedikit

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status