Share

Bab 667

Penulis: Zaina Aulia
Alasan itu memang terdengar masuk akal.

Namun, amarah Abimana belum mereda. Dia membentak, "Lalu, bagaimana kamu akan menjelaskan soal seember penuh air dingin itu? Ibu sudah tua dan sekarang sudah hampir musim gugur. Kamu masih memandikannya dengan air dingin! Bukankah kamu jelas-jelas ingin membuatnya sakit?"

"Bukan! Bukan begitu!" Dianti menggeleng dengan keras. "Air dingin bisa merangsang titik-titik akupunktur di tubuh. Aku hanya dengar dari orang lain, katanya mandi air dingin bisa membantu menyembuhkan penyakit Ibu! Kak Abi, lihat, bukankah hari ini Ibu mulai mengenalimu lagi?"

Mendengar itu, Abimana pun tercengang. Dia menoleh ke arah Kirana yang berdiri di samping, mendapati ibunya mengernyit. Mata Kirana menatapnya lekat-lekat saat memanggil lagi, "Abi ...."

Benar, Kirana mengenalinya kembali. Sudah cukup lama Kirana tidak mengenali dirinya. Seketika, amarah Abimana mulai mereda.

Dia menatap Dianti dengan alis berkerut dalam. "Jadi, kamu melakukan itu demi kebaikan Ibu?"

Dian
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 674

    "Jangan bohong!" Seorang pelayan tak bisa menahan diri dan berseru, "Jelas-jelas kamu yang lebih dulu bersikap kasar kepada kami, sampai akhirnya kamu dihajar. Lagi pula, cuma sekali. Kenapa kamu bilang setiap hari?""Benar! Kami beri kamu roti kukus, kamu malah bilang nggak enak. Ya sudah, kami kasih kamu makanan sisa saja!" Beberapa pelayan lainnya juga ikut berkomentar.Mereka bukanlah pelayan dari keluarga terpandang, melainkan orang yang dibeli oleh Abimana dari seorang pedagang sehingga tidak terlalu memahami aturan. Selain itu, mereka juga merasa nyawa mereka terancam karena Dianti yang merupakan seorang buronan.Pada saat yang sama, mereka masih harus menghadapi penghinaan dan makian dari Dianti. Mereka pun menjadi tidak bisa menahan amarah.Selain itu, mereka juga memiliki pemikiran tersendiri. Karena Dianti adalah seorang buronan, jika mereka terlalu baik padanya, mereka khawatir akan dianggap sebagai penolong buronan. Hanya dengan bersikap buruk kepada Dianti, mereka bisa me

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 673

    Saat Kresna dan Abimana masih bingung apakah mereka harus memercayai Dianti atau tidak, Andini akhirnya membuka mulut. "Ya, aku juga ingin tahu, kalau kamu bergantung pada Keluarga Biantara untuk hidup, kenapa harus menyiksa Nyonya Kirana?"Meskipun itu sebuah pertanyaan, jelas sekali Andini sudah memastikan bahwa Dianti bersalah.Dianti terkejut dan segera berteriak, "Aku nggak melakukannya! Kenapa menuduhku seperti itu?""Menuduh?" Andini tertawa dingin, lalu melihat beberapa pelayan yang berdiri tidak jauh dari mereka, "Kalian maju dan ceritakan semuanya."Mendengar itu, beberapa pelayan serempak maju dan berkata, "Setiap malam Nona selalu mengusir kami pergi selama beberapa waktu. Suatu malam, kami sangat penasaran, jadi kami diam-diam tetap berada di luar.""Tak lama setelah itu, kami mendengar tangisan Nyonya. Kami mengintip melalui celah pintu dan melihat Nona mencekik Nyonya!""Kalian bohong!" Dianti memandang mereka dengan mata terbelalak. Dia sama sekali tidak menyangka perbu

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 672

    Mendengar ucapan itu, barulah Kresna menyadari maksud sebenarnya dari Andini. Dia menatap Andini dengan ekspresi tak percaya, "Jadi, kamu sedang membalas dendam padanya? Andin, bagaimana bisa kamu sekejam ini?""Memang benar dulu saat kamu dihukum masuk ke penatu istana, kami bersalah. Tapi, siapa yang bisa menyangka kamu akan ditindas dan disiksa di sana? Bagaimana bisa kamu begitu kejam dan melemparkan semua kesalahan itu kepada Dianti?"Raut wajah Surya menjadi agak suram. Matanya tampak sekilas melirik ke arah Kresna, tetapi aura dingin dan membunuh yang terpancar dari matanya cukup membuat hati Kresna mencelos. Kalimat selanjutnya pun tak sanggup dia lanjutkan.Sementara itu, Dianti yang mendengar perkataan Kresna malah menangis semakin memilukan. "Ayah, tolong selamatkan aku. Aku sakit sekali! Ibu ...."Satu kata "ibu" seperti memicu sesuatu dalam diri Kirana. Dia memandang Dianti dengan linglung. Ketika melihat keadaan menyedihkan anak itu, matanya langsung memerah. Tanpa pikir

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 671

    Mendengar itu, mata Abimana langsung membelalak. Dia menoleh ke arah Surya dengan panik.Surya pun mengernyit dan bertanya dengan heran, "Dianti kembali ke ibu kota?"Sambil bicara, dia memandang Abimana. "Aku sungguh nggak menyangka kalau Keluarga Biantara berani mengambil langkah sejauh ini."Abimana akhirnya mulai terlihat ketakutan. "Pangeran, ini sebenarnya urusan yang rumit. Keluarga kami benar-benar nggak tahu apa-apa. Mohon Pangeran menyelidikinya."Namun, Surya jelas tidak akan langsung percaya. Dia hanya menoleh ke arah Andini, alisnya sedikit terangkat, menunjukkan kebingungan.Andini tersenyum. "Kalau begitu, mari kita ke rumah kecil milik Tuan Abimana. Tolong undang juga Tuan Kresna dan Nyonya Kirana. Hari ini, mari kita jelaskan semua hal secara terbuka."Semua hal? Abimana memandang Andini, kegelisahan mulai muncul di hatinya. Seolah-olah merasa ketakutan, dia tak bisa menahan diri untuk bertanya, "Apa sebenarnya yang ingin kamu lakukan?"Wajah Andini kini tak lagi terse

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 670

    Andini memerintahkan agar Dianti dikurung di gudang kayu bakar.Para pelayan dan penjaga di sini memang belum tahu siapa sebenarnya Andini, tetapi mereka sudah bisa melihat bahwa Andini adalah orang yang berwenang di sini.Jadi, tanpa banyak tanya, mereka langsung mengikat Dianti dengan kuat dan menyeretnya masuk ke gudang kayu.Andini memandangi barisan para pelayan dan penjaga yang berdiri di hadapannya dengan senyuman lembut. "Kalian mungkin belum tahu siapa dia, jadi biar aku perkenalkan. Dia adalah putri bangsawan dari Keluarga Adipati yang beberapa waktu lalu diasingkan ke Provinsi Sawala."Mendengar itu, wajah semua pelayan dan penjaga langsung berubah. Meskipun mereka tidak tahu banyak, satu hal yang mereka tahu pasti. Seorang tahanan negara yang seharusnya diasingkan ke Provinsi Sawala kini muncul di ibu kota. Itu adalah kejahatan besar yang bisa membuat kepala terpenggal!Seketika itu juga, seseorang berlutut. "Mohon ampun, Nona! Kami benar-benar nggak tahu kalau dia adalah t

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 669

    Dianti terus memanggil, "Kak Abi! Kak Abi!" Namun, Abimana bahkan tak menoleh sedikit pun.Yang terdengar hanyalah suara dingin. "Sebenarnya siapa yang bermarga Bimantara dan siapa yang bermarga Gatari, sebaiknya kamu pikirkan baik-baik!"Dianti sontak tertegun, memandang punggung Abimana yang melangkah pergi dengan mantap. Dia tak bisa berkata apa-apa lagi.Hingga akhirnya sosok Abimana dan Kirana menghilang dalam gelapnya malam, barulah Andini memandang Dianti yang masih berlutut di tanah. Dia berkata dengan suara dingin, "Kamu seharusnya nggak kembali."Meskipun Provinsi Sawala adalah tempat yang keras dan dingin, setidaknya Dianti masih bisa hidup di sana. Kalau kembali ke sini ... heh!Dada Dianti naik turun dengan cepat. Tidak seharusnya begini. Tidak seharusnya! Semua ini benar-benar di luar bayangannya!Awalnya, dia berpikir cukup dengan berpura-pura menyedihkan di depan Abimana, maka kakaknya itu pasti akan mencarikan jalan agar dia bisa mendapatkan identitas baru.Dengan perl

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 668

    Tatapan Andini memancarkan hawa dingin. Dia sudah lama terbiasa dengan kedekatan antara Dianti dan Abimana sebagai kakak beradik, jadi dia sama sekali tidak peduli akan seperti apa "sandiwara persaudaraan" mereka berikutnya.Yang dia pedulikan saat ini adalah luka di leher Kirana. Meskipun sudah tidak mau lagi memanggil Kirana dengan sebutan "ibu", bagaimanapun wanita ini telah melahirkannya dan membesarkannya selama 15 tahun.Seperti yang dikatakan Abimana, Kirana telah mempertaruhkan nyawanya untuk melahirkannya ke dunia ini.Meskipun dia membenci dan menyalahkannya, Andini tak akan pernah bisa menoleransi siapa pun menyiksa Kirana.Terlebih lagi, yang menyiksanya adalah seseorang yang telah menggantikan tempatnya selama tiga tahun penuh!Dianti sama sekali tak menyangka, dari sudut tempat Andini berdiri, dia bisa melihat jelas luka yang berada di balik kerah pakaian Kirana. Dia pun terkejut.Abimana juga langsung menyadarinya. Dia segera maju menopang Kirana dan menarik kerah baju i

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 667

    Alasan itu memang terdengar masuk akal.Namun, amarah Abimana belum mereda. Dia membentak, "Lalu, bagaimana kamu akan menjelaskan soal seember penuh air dingin itu? Ibu sudah tua dan sekarang sudah hampir musim gugur. Kamu masih memandikannya dengan air dingin! Bukankah kamu jelas-jelas ingin membuatnya sakit?""Bukan! Bukan begitu!" Dianti menggeleng dengan keras. "Air dingin bisa merangsang titik-titik akupunktur di tubuh. Aku hanya dengar dari orang lain, katanya mandi air dingin bisa membantu menyembuhkan penyakit Ibu! Kak Abi, lihat, bukankah hari ini Ibu mulai mengenalimu lagi?"Mendengar itu, Abimana pun tercengang. Dia menoleh ke arah Kirana yang berdiri di samping, mendapati ibunya mengernyit. Mata Kirana menatapnya lekat-lekat saat memanggil lagi, "Abi ...."Benar, Kirana mengenalinya kembali. Sudah cukup lama Kirana tidak mengenali dirinya. Seketika, amarah Abimana mulai mereda.Dia menatap Dianti dengan alis berkerut dalam. "Jadi, kamu melakukan itu demi kebaikan Ibu?"Dian

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 666

    "Nona Dianti, sudah lama nggak bertemu." Andini berkata dengan suara dingin.Dianti secara refleks melangkah mendekati Abimana. "Kak Abi ...."Meskipun membenci Andini, saat melihat kemunculannya, rasa takut tetap tak bisa dikendalikan dalam hatinya.Alis Abimana sedikit berkerut. Tak seperti biasanya, dia tidak menenangkan Dianti, hanya kembali melirik Andini. Setelah menjadi saudara selama 15 tahun, setidaknya ada kekompakan di antara mereka.Andini melangkah masuk, memutar ke belakang partisi, lalu mendapati seorang pelayan sedang membantu Kirana mengenakan pakaian dengan panik.Pelayan itu tidak mengenal Andini, tetapi melihat pakaian mewahnya, dia tahu bahwa orang di depannya bukanlah sosok yang bisa dia hadapi. Dia langsung memaksa senyum canggung dan berkata, "Nyonya hampir selesai berpakaian."Andini tidak menggubris, hanya memandangi Kirana. Tampak Kirana menunduk, ujung rambutnya masih basah, sepasang matanya tampak takut. Itu adalah tatapan yang belum pernah dilihat Andini s

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status