Bercinta Dalam Mobil

Bercinta Dalam Mobil

last updateLast Updated : 2025-10-10
By:  Langit BerawanUpdated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
14Chapters
27views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Napasnya terengah, bibir wanita itu sudah menekan bibirnya, asin karena hujan dan gairah. Di dalam mobil mewah yang baru saja berhenti di gerbang, Firzan merasakan cengkeraman jari-jari Miliana, sang majikan sekaligus mamah muda yang memabukkan, di kemejanya. "Kamu tahu kamu mau aku, Firzan," desis Miliana, suaranya parau. Jarak beberapa meter dari rumah sang suami terasa bagai jurang yang memisahkan mereka dari bahaya dan kenikmatan terlarang. Pertarungan antara godaan memabukkan dan bayangan Chantika yang tulus mengoyak Firzan, namun sentuhan panas ini terlalu kuat, terlalu nyata untuk dihindari.

View More

Chapter 1

Bab 1. Sopir Dadakan

Miliana sedang menyiapkan sarapan untuk suaminya di beranda saat Parjo datang menghampiri. Sekuriti di rumahnya itu terlebih dahulu mengatakan perihal Baskoro yang sedang sakit dan adiknya Baskoro yang akan menggantikan mengantar Pak Gun ke bandara. Tanpa banyak komentar Mili menyuruh sopir pengganti itu datang menemuinya. 

“Pagi, Bu...!” sapa Firzan pada Mili yang sedang menuangkan teh dari teko ke dalam cangkir. Mata sipit Mili melihat ke sumber suara di depannya. Tiba-tiba mulut wanita yang masih mengenakan handuk piyama itu menganga melihat sosok pemuda di depannya. Matanya yang sipit berubah jadi bulat melihat keindahan yang terpampang nyata di depannya, "Wow..." gumamnya terpesona. 

Ekspresi Mili seperti wanita-wanita yang melihat ketampanan Yusuf dalam sebuah perjamuan, tanpa sadar mereka yang sedang mengupas buah malah mengiris jari-jarinya sendiri karena takjub dengan keindahan sosok lelaki pilihan di hadapannya. Begitu pula dengan Mili, air teh yang sedang dituangkan ke dalam cangkir, tanpa sadar sudah meluber kemana-mana saking dia terpesona dengan ketampanan lelaki muda di hadapannya.

“Mauuu...” batin Mili penuh hasrat.

Sebelum Firzan datang, Mili telah merencanakan beberapa kegiatan  setelah suaminya nanti pergi ke Surabaya selama tiga hari, salah satu diantaranya nanti malam dia akan berpesta bersama club mamah muda yang akan kedatangan berondong berotot yang berasal dari Bali. Atau selama suaminya pergi dia akan memberikan pendidikan gratis kepada anak tirinya, Kevin,  bagaimana caranya menjadi pria sejati. Namun, semua rencana itu buyar setelah kehadiran bidadara surga yang baru saja turun dari langit dan mendarat di depan rumahnya. 

“Ya ampun, belum pernah aku melihat seorang lelaki sesempurna ini,” gumam Mili dalam hati sambil tak sadar telah membuat kesalahan menumpahkan air teh yang sedang dituangnya ke dalam cangkir.

Firzan berusaha menyembunyikan tawa melihat tingkah istri boss yang suaminya akan diantarkan ke bandara itu.

Menyadari sedang melakukan hal konyol, Mili buru-buru memperbaiki sikap.

“Serius kamu adiknya Baskoro?” tanya Mili sambil mengangkat dagu dan membusungkan dadanya yang besar ke arah Firzan. Firzan hanya mengangguk mengiyakan. 

“Kerja dimana, Mas?” tanya Mili sedetik kemudian berubah menjadi wanita yang ayu dan penuh kelembutan. 

Firzan yang sudah sering berhadapan dengan berbagai perempuan bisa menangkap sesuatu yang penuh kepalsuan dari wanita di depannya. Sebagai calon sarjana psikologi, dia juga sudah terdidik untuk mengenal mental, pikiran, dan prilaku orang lain walaupun baru pertama kali bertemu. 

Firzan langsung bisa menyimpulkan ada sesuatu yang tidak beres dengan Mili dan kesimpulan yang lain tidak bisa dipungkiri bahwa wanita di hadapannya ini juga wanita yang seksi dan menggairahkan.

“Masih kuliah tingkat akhir, Bu, menunggu sidang,” jelas Firzan, namun Mili sudah tak fokus lagi dengan jawaban itu. Dia hanya fokus mencari cara bagaimana bisa menikmati keindahan lelaki di depannya. Firzan jadi salah tingkah dipandangi terus sedemikian rupa.

“Menggemaskan sekali lelaki ini, ingin kulumat bibirnya yang merah itu,” batin Mili tak mampu lagi membendung gejolak di dalam dadanya. “Kau harus jadi milikku, ganteng!” lanjut Mili berceracau dalam hati. 

“Mah, Baskoro sudah datang?” tiba-tiba muncul Gunawan Sutarjo, dengan berpakaian lengkap, sambil menyeret travel bag berwarna silver. Mili yang sedang tersihir dengan ketampanan Firzan tak menyadari kehadiran suaminya. Firzan coba memberi isyarat kepada Mili dengan menunjuk ke belakang.

“Eh, Papah... sudah siap ya, Pah?” ucap Mili setelah menoleh ke belakang.

“Itu siapa, Mah?” tanya Gun saat melihat kehadiran Firzan.

“Dia adiknya Baskoro, Pah, katanya Baskoro sedang sakit, jadi dia ini mau mengantar Papa ke bandara,” jelas Mili.

Lalu Gun menanyai nama dan pekerjaan Firzan, termasuk bertanya apakah dia punya SIM. Setelah Firzan menjelaskan bahwa selama ini dia nyambi driver online, Gun baru yakin pemuda di depannya bisa diandalkan membawa kendaraan. Di ujung obrolan, lagi-lagi ketampanan Firzan mendapat pujian.

“Papah sarapan dulu ya, Mama mau siap-siap,” ucap Mili yang tiba-tiba punya rencana di luar dugaan karena kehadiran sopir ganteng yang akan mengantar suaminya ke bandara. 

Saat pulang nanti pasti dia butuh teman agar tidak kesepian dan aku yang akan menemaninya, sungguh ide brilian, pikir Mili dengan segala ketertarikannya kepada Firzan pada pandang pertama.

“Maksud Mama...?” ucapan Gun tak dihiraukan oleh istrinya, karena Mili langsung bergegas masuk ke dalam rumah. Tapi, Gun langsung bisa menarik kesimpulan bahwa istrinya ingin ikut mengantarnya ke bandara.

Pasti Mili ingin membahagiakan diriku selama di perjalanan seperti yang pernah beberapa kali kami lakukan di dalam mobil. Baguslah, batin Gunawan sambil menikmati sarapan sepiring nasi goreng spesial.

“Sudah siap, Pah?” ucap Mili yang memakai blus berwarna biru muda yang panjangnya di atas lutut tanpa mengenakan leging. Di tangannya tergantung tas LV.

“Kok tadi enggak bilang kalau mau menemani Papah,” ucap Gun ketika bangkit dari duduknya.

“Kalau Papa enggak mau ditemani ya udah, Mamah masuk aja lagi...,” ucap Mili manja dan coba membalikan badannya, dengan refleks Gun menarik tangan istrinya. 

“Papah becanda, Mah, Papa malah senang. Yang semalam tertunda gara-gara mati lampu kita lanjutkan di mobil ya, Mah?” 

“Terserah Papa aja deh...”

Mili bergelayut manja di pelukan suaminya, sementara ekor matanya tertuju kepada lelaki tampan yang sudah bersiap berdiri di samping mobil yang pintu belakangnya telah terbuka lebar…

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

More Chapters

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
14 Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status