Share

Bab 871

Author: Zaina Aulia
Mendengar perkataan Andini barusan, sudut bibir Abimana nyaris tak bisa menahan senyumnya.

"Iya, aku dan Paman Gatot akan menjaga kam ... kalian," katanya sambil menatap Andini. Namun menjelang akhir kalimat, dia baru sadar bahwa Andini tengah melindungi Laras, jadi dia pun mengoreksi ucapannya.

Laras pun terlihat tidak begitu ketakutan lagi. Dia melihat darah di wajah Andini, lalu buru-buru mengeluarkan saputangan untuk membantu menyeka luka itu.

Mengingat betapa ketakutan dirinya sampai tidak bisa bergerak tadi dan malah membuat Andini harus melindunginya, Laras merasa sangat kesal pada dirinya sendiri.

Laras pun membatin penuh penyesalan. Pantas saja dulu Nona meninggalkan ibu kota tanpa membawanya. Dia ini memang cuma beban!

Dulu, dia dengan percaya diri mengatakan akan melindungi Andini sepanjang jalan, tapi kenyataannya? Begitu muncul pembunuh, dia malah gemetar ketakutan dan tidak berani bergerak sedikit pun!

Air mata Laras pun tidak bisa lagi terbendung. Dalam hati, Laras begit
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 908

    Ikhsanun dan Hasanun sama-sama tahu Andini memang sengaja muncul dengan membawa giok ini.Melihat bahwa keduanya sudah mulai curiga, Andini pun tidak lagi menyembunyikan maksudnya dan langsung bertanya, "Aku ingin bertanya, apa benar Keluarga Gutawa yang mengambil rumput gromwell?"Mendengar itu, ekspresi Ikhsanun dan Hasanun langsung berubah. Mereka mulai memperhatikan kembali Andini dan Surya, seolah-olah menilai ulang siapa mereka sebenarnya.Akhirnya, pandangan mereka berdua tertuju bersamaan ke arah Surya, seakan-akan baru saja menyadari sesuatu. Dengan nada yakin, mereka berkata, "Ternyata Pangeran Surya."Melihat keduanya bisa menebak identitasnya dalam waktu singkat, Surya menunjukkan ekspresi kagum dan mengangguk. "Benar, aku Surya."Mungkin karena posisi Keluarga Gutawa yang istimewa di Negara Tarbo, bahkan saat tahu bahwa yang ada di depan mereka adalah seorang pangeran dari Negara Darsa, mereka pun tetap tak menunjukkan sikap tunduk atau hormat yang berlebihan.Sebaliknya,

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 907

    Andini menjawab dengan suara lembut, "Nenekku adalah Nyonya Tua Kediaman Adipati Negara Darsa. Aku nggak tahu apa nama lengkapnya, tapi orang-orang memanggilnya Ainun.""Apa?" Hasanun tampak sangat terkejut.Di sampingnya, seorang pria juga segera melangkah maju. Usianya terlihat sedikit lebih tua dari Hasanun. "Nenekmu benar-benar bernama Ainun?"Andini memandang pria itu dengan bingung dan secara refleks mundur ke belakang Surya dengan sedikit waspada.Pria itu tampak menyadari dirinya terlalu lancang. Dia pun mundur selangkah dan membungkuk sebelum berkata, "Aku Ikhsanun, anak tertua di kalangan muda Keluarga Gutawa."Hasanun dan Ikhsanun ....Andini mengernyit dan menatap mereka berdua. "Apa hubungan kalian dengan nenekku?"Ekspresi Ikhsanun tampak agak bersemangat. Senyuman mengembang di sudut bibirnya. "Kalau benar nama kecil nenekmu adalah Ainun, mungkin kamu seharusnya memanggil kami 'Kakak'."Kakak? Keluarga Gutawa?Andini kembali mengangkat giok yang dipegangnya, menatap Ikhs

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 906

    Menurut prajurit kecil yang ditugaskan untuk membeli barang, orang-orang dari Keluarga Gutawa saat ini masih berada tak jauh dari Desa Runtung.Andini segera berangkat bersama Surya pada malam itu juga. Mereka menunggang kuda menuju Desa Runtung.Desa Runtung termasuk desa besar di daerah perbatasan, tak kalah ramai dengan ibu kota.Andini menunggang kudanya di sisi Surya, memandang orang-orang yang lalu-lalang di sekitarnya, juga kedai dan penginapan di sepanjang jalan. Dia bertanya, "Kak Surya, apa kamu tahu di mana anggota Keluarga Gutawa berada?"Dengan wajah tenang, Surya menyahut, "Keluarga Gutawa sudah menjadi kaya raya sejak ratusan tahun yang lalu. Mereka terlahir dalam kemewahan, tak tahan hidup susah.""Ke mana pun mereka pergi, mereka pasti makan dan tinggal di tempat terbaik. Penginapan Bintang seharusnya adalah yang terbaik di Desa Runtung. Mungkin mereka ada di sana."Mendengar itu, Andini mengangguk dan mengikuti Surya. Tak berselang lama, mereka menemukan Penginapan Bi

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 905

    Surya melirik ke arah Andini yang baru saja masuk, lalu mengibaskan tangan ke arah prajurit muda yang masih berlutut. "Aku mengerti. Kamu boleh keluar dulu.""Baik!" jawab si prajurit, lalu segera bangkit dan pergi.Barulah Andini melangkah maju dan bertanya, "Kenapa nggak ada satu pun yang bisa dibeli?""Karena semuanya sudah diborong oleh Keluarga Gutawa," jawab Surya dengan suara dalam. "Selain rumput gromwell, rumput spiritual dan bunga bakung juga dibeli dalam jumlah besar. Aku curiga, kalau Suku Tru ingin menggunakan racun lagi, dua tanaman itu pasti bagian dari penawarnya."Keluarga Gutawa?Andini pun merasa bingung. "Keluarga Gutawa yang mana?"Kino, yang berdiri di sisi samping, menjawab, "Keluarga Gutawa dari Negara Tarbo, keluarga terkaya di negeri itu. Kabarnya, kekayaan mereka setara dengan kekuatan negara.""Bahkan Kaisar Negara Tarbo sendiri harus berkonsultasi dengan kepala Keluarga Gutawa sebelum membuat keputusan besar. Kekayaan mereka begitu besar, sampai-sampai kala

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 904

    Kabar mengenai Andini yang hampir dibunuh, menyebar ke seluruh pasukan dengan cepat. Ketika Surya tiba dengan tergesa-gesa, Ega baru saja selesai mengobati luka-luka Andini.Melihat Surya datang, Ega segera memberi hormat, lalu berkata, "Pangeran nggak perlu khawatir. Nona Andini hanya mengalami luka luar, nggak ada yang membahayakan jiwa."Mendengar hal itu, Surya pun menghela napas lega dan mengangguk ringan.Ega kemudian meninggalkan tenda, dan tatapan Surya langsung beralih ke Dhanu yang berdiri di sisi lain. "Apa yang terjadi?"Dhanu memang selalu agak gugup di hadapan Surya, apalagi saat ini ekspresi Surya terlihat sangat serius, bahkan terlihat agak marah. Dia pun semakin takut.Dengan gugup, dia menjawab, "Ha ... hamba sedang pergi memetik tanaman obat di sekitar, tak disangka ada pembunuh yang menyerang Nona Andini ...."Dhanu tahu ini salahnya. Tugasnya adalah melindungi Andini, tapi justru lengah dan pergi menjauh.Melihat Dhanu tampak bersalah sampai hampir menangis, Andini

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 903

    Dhanu berjalan di barisan paling belakang. Dia menunggu hingga semua orang sudah naik ke bukit dan mulai menyebar untuk mencari tanaman, barulah dia cepat-cepat mengejar Andini."Andini!" panggil Dhanu dengan suara pelan.Andini mengangkat kepala dan menatapnya sekilas, lalu kembali menyusuri hutan sambil mencari rumput gromwell, sembari tersenyum dan bertanya, "Ada apa?""Kamu sudah sarapan?" tanya Dhanu, mengingat dia melihat Andini datang terburu-buru tadi pagi, sepertinya belum sempat makan.Andini menggeleng pelan. "Aku nggak lapar."Padahal sebenarnya dia memang lapar. Hanya saja karena bangun kesiangan, dia tidak mau membuat orang lain menunggu, jadi dia bersikap seolah tidak apa-apa.Baginya, melewatkan satu atau dua kali makan bukanlah hal besar. Saat dulu berada di penatu istana, dia sudah terbiasa hidup dalam keadaan kadang kenyang, kadang lapar.Namun tak disangka, sebuah roti kukus yang masih hangat tiba-tiba muncul di depan wajahnya.Andini terkejut dan buru-buru berdiri

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status