Share

Bab 930

Author: Zaina Aulia
Abimana menatap Andini dengan sedikit gugup.

Dia hanya bisa menyaksikan bagaimana Andini membeli tusuk konde mutiara itu dari tangan si pedagang kecil, lalu menyimpannya dengan hati-hati seolah menyimpan sesuatu yang sangat berharga. Saat itu juga, dada Abimana terasa nyeri seketika.

Apakah Andini memang sudah melupakan mutiara itu? Atau dia sudah tidak peduli lagi dengan semua luka yang dulu pernah diberikan Abimana? Kalau dia tidak peduli ... apakah itu berarti dia juga tidak membenci lagi? Kalau dia tidak membenci ... apakah itu berarti dia juga tidak akan mengingat Abimana lagi?

Di saat itulah Abimana baru menyadari bahwa dibandingkan dibenci oleh Andini, yang lebih menakutkan baginya justru adalah dilupakan.

Dia menatap Andini yang masih menyimpan tusuk konde itu di pelukannya, nyaris seperti menyimpan pusaka kesayangan. Hatinya terasa semakin gelisah.

Tanpa berpikir panjang, Abimana segera melangkah cepat ke depan. Matanya tertuju pada beberapa tusuk konde kayu di meja si pedagan
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Latest chapter

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1237

    Melihat air mata sudah membasahi wajah Kaisar, mata Surya juga ikut memerah dan berkata dengan pelan, "Kak, tenang saja. Aku sudah mengatur semuanya, tinggal tunggu sidang pagi besok ...."Sebelum Surya sempat menyelesaikan kalimatnya, tiba-tiba terdengar suara langkah kaki yang tergesa-gesa dan dentang zirah dari luar. Dia langsung merasa tegang, lalu segera bersembunyi di sisi pintu. Saat mengintip melalui celah sempit di antara daun pintu, dia melihat sekelompok pengawal istana sedang berkumpul di luar dengan tergesa-gesa."Periksa! Ada orang yang melihat bayangan hitam menyusup ke kamar Kaisar. Permaisuri bilang siapa pun yang berani menerobos ke kamar Kaisar, langsung bunuh di tempat," seru Gumar dengan lantang.Wajah Harko langsung memucat. "Pangeran, apa yang harus kita lakukan sekarang?"Surya mengernyitkan alis karena dia tidak menyangka jejaknya bisa terungkap dengan begitu cepat."Buka pintu. Kami ini pengawal istana yang mau tangkap para pemberontak," jawab orang itu sambil

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1236

    Malam itu sangat gelap. Penjagaan begitu ketat di balik tembok istana yang menjulang tinggi, angin malam sesekali menyapu setiap sudut atap sampai menimbulkan suara lirih.Surya bersembunyi di balik bayangan tembok istana. Pakaian hitam yang dikenakannya hampir menyatu sepenuhnya dengan kegelapan malam, hanya sepasang matanya yang tajam terlihat penuh waspada di dalam gelap. Setelah itu, dia mengangkat kepalanya dan menatap bintang-bintang di langit.Saat ini sudah pukul sembilan malam lewat, sebentar lagi adalah waktunya pergantian jaga para pengawal istana. Surya mengernyitkan alisnya dan fokus menunggu waktu yang tepat dengan sabar.Tak lama kemudian, terdengar langkah kaki yang teratur dari kejauhan yang berarti tandanya pergantian pengawal sudah dimulai.Tatapan Surya menjadi tajam, lalu bergerak di sepanjang tembok istana dengan cepat dan memanfaatkan malam untuk melindungi diri. Entah sudah bergerak berapa lama, dia baru melihat Guntur di sebuah tikungan.Guntur pun segera menge

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1235

    Surya menyeringai dingin. "Permaisuri benar-benar mengira dirinya sudah berkuasa atas segalanya.""Apa Pangeran sudah mendapat kabar baru?" tanya Abimana.Surya melangkah ke meja, membuka gulungan peta kasar ibu kota yang terbentang di atasnya. "Kaisar dan Putra Mahkota kini ditahan di Istana Ungu, dijaga ketat oleh orang kepercayaan Permaisuri. Separuh dari para pejabat istana sudah berada di bawah kendalinya, sementara separuh lainnya masih dibutakan oleh kebohongan."Abimana menatap peta itu dengan saksama, pikirannya berputar cepat mencari jalan keluar. "Kita harus menemukan cara untuk menyelamatkan Kaisar dan Putra Mahkota, sekaligus mengungkapkan rencana jahat Permaisuri. Tapi dengan kekuatan kita saat ini ....""Nggak perlu banyak orang." Suara Surya terdengar dalam dan tegas, membuat hati Abimana bergetar."Maksud Pangeran ... masuk ke istana sendirian?"Surya mengangguk pelan. "Aku sudah memerintahkan orang untuk menyelidiki jadwal pergantian penjaga di pasukan istana. Akan ad

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1234

    Sementara itu, di ibu kota.Abimana berbaur di antara rombongan pedagang yang perlahan bergerak menuju gerbang kota.Punggungnya sedikit membungkuk. Dia sengaja meniru postur letih khas pedagang yang telah lama mengembara. Dia menurunkan capingnya , sementara matanya meneliti sekeliling.Jumlah penjaga di gerbang kota kini setidaknya tiga kali lipat lebih banyak dari biasanya. Setiap orang yang hendak masuk diperiksa dengan teliti, bahkan barang dagangan pun dibongkar satu per satu.Meskipun mereka sudah memperkirakan hal itu sebelumnya, Surya tetap memutuskan untuk berpisah dengannya, memasuki kota lebih awal pada malam sebelumnya. Meskipun demikian, Abimana tetap merasa tegang."Dari mana asalmu? Apa pekerjaanmu?" Salah satu penjaga yang berwajah bengis menghentikannya, menatapnya dari atas ke bawah dengan mata besar.Abimana tersenyum sopan. Suaranya dibuat serak dan rendah, disertai logat khas daerah selatan. "Tuan, aku datang dari arah selatan. Aku menjual sutra dan teh dalam skal

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1233

    Andini berpikir bahwa Bilal mungkin hendak membawanya ke Paviliun Pustaka, jadi dia langsung menyahut dan buru-buru keluar dari kamar.Bilal sudah menunggunya tidak jauh dari sana. Begitu melihat Andini mendekat, dia pun memimpin jalan menuju ke dalam lembah.Lembah Raja Obat memang tersembunyi di antara pegunungan. Setiap perbatasan antara satu gunung dengan gunung lainnya pun sangat terjal.Paviliun Pustaka itu terletak di antara dua gunung di sisi barat. Tak heran selama lebih dari sepuluh hari berada di Lembah Raja Obat, Andini sama sekali belum menemukan tempat ini.Andini sama sekali tidak menyangka Paviliun Pustaka ternyata begitu megah dan luas. Ketika mendongak, tebing setinggi ribuan meter itu tampak seperti dibelah paksa hingga membentuk celah besar yang menyeramkan.Sembilan atap melengkung dan menjulang seperti cakar baja hitam, menembus keluar dari dinding batu gunung.Di sisi kiri tebing, terdapat tangga yang dipahat langsung dari batu karang. Lebarnya tak lebih dari sat

  • Putri Pengganti Untuk Keluarga Adipati   Bab 1232

    Andini menaikkan alis. "Di Paviliun Pustaka ada cara untuk menetralisasi racun itu?""Tentu saja ada," jawab Bilal."Kamu nggak sedang menipuku, 'kan?" tanya Andini lagi.Bilal langsung mengerutkan alis. "Apa aku tampak seperti orang yang suka berbohong?"Bagaimanapun, dia memang tidak pernah mengatakan secara jelas bahwa di ruang bacanya ada cara menyembuhkan racun itu.Andini hanya menggeleng pelan, tampak tak berdaya, lalu kembali bertanya, "Kalau ternyata di Paviliun Pustaka nggak ada cara untuk menetralisasi racun itu, bagaimana?"Bilal menepuk dadanya dan menjawab dengan lantang, "Kalau begitu, kepalaku ini boleh kamu penggal dan dijadikan bangku untuk duduk!"Andini terdiam, tidak tahu harus bagaimana menanggapi. Dia lalu menyobek sepotong roti kering dan memasukkannya ke mulut sambil bergumam, "Yang kamu kasih cuma hal-hal yang nggak berguna."Mendengar itu, Bilal hampir saja melompat karena marah. "Dasar gadis kurang ajar! Apa katamu barusan?"Andini terkekeh-kekeh. "Aku nggak

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status