Home / Pendekar / REINKARNASI PENDEKAR IBLIS / Bab. 4 Ingin Dibunuh

Share

Bab. 4 Ingin Dibunuh

Author: Neet_Sensei
last update Last Updated: 2024-05-24 23:06:29

Jantung Lu Fei langsung berdetak sangat kencang dengan pertanyaan mendadak itu. Lu Fei mengatur napasnya. Dia berusaha untuk tenang. Dia pun tersenyum. Dia berusaha untuk terlihat normal. 

"Aku Adalah Lu Fei anak patriarch sekte Bintang Berpijar ini. Memangnya ada apa Paman?" tanya Lu Fei. 

Shuang Lu menyipitkan matanya, tetapi setelahnya dia tersenyum. "Aku hanya bercanda." Dia pun terbahak. "Kau ingin ikut berlatih bersama kami? Mumpung kau ada di sini. Bagaimana?" tawar Shuang Lu.

"Terima kasih tawarannya, tetapi dengan berat hati aku harus menolaknya karena aku ingin segera pulang ke rumah. Maafkan aku paman," jawab Lu Fei. 

"Oh, kalau begitu berhati-hatilah!" 

Lu Fei mengangguk. Dia pun pergi dari sana. Dia pulang, tetapi sebelum sangat jauh, dia menoleh ke belakang sedikit. Terlihat Shuang Lu masih menatap ke arah dirinya. Shuang Lu tersenyum. Lu Fei merasa agak degdegan karena kalau sampai ketahuan, yang dia takutkan adalah dia dibunuh. Dengan kekuatannya yang sekarang, dia tidak yakin bisa menang melawan Shuang Lu. Perbedaan kekuatan yang sangat jauh. 

"Semoga saja dia tidak tahu," ucap Lu Fei. 

***

Lu Fei tiba di rumahnya. Di sana dia tinggal. Rumahnya terlihat berantakan seolah sudah dia cak-acak oleh orang lain. Nyatanya memang begitu. Lu Fei pun merapikan semua yang berantakan itu. Setelah selesai Lu Fei pun membaringkan tubuhnya ke lantai. Dia pun berpikir apa yang harus dia siapkan. Kalau dia diam saja, dia akan berakhir terbunuh lagi. Tentu saja dia tidak ingin mati lagi. 

"Aku tidak tahu di mana aku sekarang, tetapi yang jelas aku tidak boleh berakhir seperti sebelumnya. Aku tidak boleh melakukan kesalahan yang sama dua kali."

Lu Fei pun mencoba mengingat apa yang dia pernah dia pelajari di kehidupan sebelumnya. Mungkin saja ada yang bisa dia gunakan untuk mengalahkan Pembunuh Bayaran yang akan membunuh dirinya. Lu Fei tidak yakin kapan Pembunuh Bayaran itu akan datang untuk membunuh dirinya, tetapi yang pasti itu akan terjadi. Tentu saja bersiap lebih awal akan lebih baik. Lu Fei pun bangun. Dia mencari beberapa benda yang dia butuhkan. Dia pun mulai merancang jebakan. 

"Aku tidak tahu ini bisa berhasil atau tidak, tetapi setidaknya aku harus memastikan agar diriku tetap hidup," ucap Lu Fei. 

Tiba-tiba saja Lu Fei punya ide. Dia tersenyum lebar. Rencana ini agak gila, Lu Fei pun menyiapkan semuanya. 

"Sepertinya aku akan mengorbankan waktu tidurku," tambahnya. 

Berhari-hari berikutnya Lu Fei terus berkultivasi. Dia tidak bahkan hanya bisa tidur 2 dua dalam satu hari. Ini semua dia lakukan demi keselamatan dirinya. Kalau dia tidur terlalu pulas dan Pembunuh Bayaran itu muncul, maka kematian akan menarik dirinya ke dalam jurang. Lu Fei tidak akan membiarkan itu. Dia tidak akan mati lagi. 

"Kalau ini dunia yang sama, maka ini akan menjadi waktu yang tepat untuk balas dendam," ucap Lu Fei. 

***

Kelima Pembunuh Bayaran itu pun tiba di dekat rumah Lu Fei. Mereka sudah mengawasi Lu Fei beberapa hari ini. Ternyata Lu Fei benar-benar masih hidup. Saat pertama melihat itu, mereka sangat kaget. Mereka sudah memastikan kalau Lu Fei tewas, tetapi anehnya Lu Fei masih hidup. Itu sangat tidak masuk akal. Ma berapa kali pun mereka berpikir, itu terasa tidak masuk akal. 

"Meski ini tidak masuk akal, tetapi ini yang terjadi. Entah bagaimana cara bocah itu bisa hidup kembali. Yang jelas kali ini kita tidak boleh gagal lagi. Kita harus memastikan dia tewas."

"Potong saja kepalanya. Dengan begitu, dia tidak akan hidup lagi. Tidak ada orang yang bisa hidup dengan kepala yang terpotong."

"Benar sekali. Seharusnya sebelumnya kita melakukan itu."

"Sudahlah! Itu sudah terjadi, yang terpenting adalah saat ini."

Mereka berlima pun saling menatap satu sama lain dan mengangguk setelahnya. Mereka pun melompat turun ke bawah. Di rumah Lu Fei, dia tidak memiliki penjaga karena dia tidak dianggap tidak terlalu penting. Bahkan ayahnya sendiri tidak memandang Lu Fei seperti anak kandungnya sendiri. Meski, begitu Lu Fei tetap mendapatkan beberapa hak yang seharusnya dia dapatkan. 

Mereka pun berpencar agar Lu Fei tidak punya jalan melarikan diri. pemimpin kelompok itu akan Begerak dari arah belakang. Dia pun membuka jendela rumah Lu Fei. Saat dia membuka jendela. Sebuah anak panah bergerak ke arah dirinya. Dengan cepat dia menghindari anak panah itu. Dia mundur ke belakang. 

"Dia sudah bersiap ternyata. Aku harus berhati-hati," ucap pemimpin kelompok itu. 

Saat dia ingin maju. Saat itu juga seseorang berteriak. Dia langsung bergegas masuk ke dalam. Terlihat kalau Lu Fei masih ada di sana. Dia langsung mengalirkan pedangnya dan menusuk ke arah Lu Fei. 

Blep! 

Tidak ada darah sama sekali. Dengan cepat dia membuka selimut dan saat dibuka ternyata yang dia tusuk adalah jerami yang dibuat berbentuk manusia. 

"Sial. Aku ditipu."

"Dia di sini!" teriak salah satu dari mereka.

Dengan cepat dia keluar dari sana. Saat dia kelar terlihat kalau tiga rekannya sedang berlari mengejar seseorang. Dia awalnya ingin ikut mengejar, tetapi entah kenapa dia mengurungkan niatnya dan memilih memerika tempat itu lebih dulu. Saat dia memeriksa, dia melihat ada sat rekannya yang terbaring di tanah dengan mulut yang berbusa. Satu rekannya diracuni. Di bagian perut rekannya itu ada sebuah anak panah. Anak panah yang sama dengan yang sebelumnya mengarah ke arah dirinya. 

Dia bersyukur karena tidak terkena anak panah itu. Kala terkena, maka dia akan keracunan dan mati juga. Dia tidak membawa obat penawar racun. Tubuhnya juga tidak punya kemampuan menetralkan racun. Ketika sedang memeriksa, dia merasakan ada gerakan. Dia langsung bergegas dan terlihat ada seorang pemuda yang sedang berjalan mengendap-endap. 

"Berhenti!" teriak Pembunuh Bayaran itu. 

***

Lu Fei merasa kalau rencananya sudah berhasil. Dia langsung keluar dari persembunyiannya dan ingin melakukan rencana selanjutnya. Hanya saja saat dia ingin pergi dari sana. Seseorang berteriak kepada dirinya. Lu Fei menoleh dan ternyata itu adalah Pembunuh Bayaran yang tersisa. Lu Fei berdecak kesal. Dia akan kesulitan. 

"Sial. Kalau begini rencanaku bisa saja gagal," keluhnya. 

Pembunuh Bayaran itu langsung berlari dan menyerang Lu Fei. Tidak ada pilihan lain, Lu Fei harus bertarung. Dia pun bergerak dan mulai menghindari serang lawannya. Lu Fei mengerutkan keningnya, dia merasa aneh. Serangan musuhnya dengan mudah dia hindari. Bahkan serangan musuh terlihat sangat pelan di mata Lu Fei. Dia heran sendiri. 

"Apa dia selemah ini?" 

Lu Fei pun mulai menyerang dan serangannya hampir saja membunuh Pembunuh Bayaran itu. Leher Pembunuh Bayaran itu terluka. Luka gores. Telat sedikit saja, Pembunuh Bayaran itu bisa tewas. Dia mundur ke belakang. 

"Apa-apaan ini?" keluh Pembunuh Bayaran itu. Dia kaget.

Continue to read this book for free
Scan code to download App

Latest chapter

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 133 Akhir Dari Sebuah Cerita Singkat

    Nie Li dan yang lainnya sedang menunggu kedatangan Lu Fei. Saat sedang menunggu, mereka kedatangan tamu. Pasukan yang berasal dari ketiga sekte sudah tiba di sana. Mereka bergegas dan akhirnya bisa tiba dengan lebih cepat. Saat mereka datang, mereka semua disambut oleh NIe Li dan yang lainnya. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam. Sebelum masuk, Nie Li dan Pang Lu menoleh ke belakang. Mereka masih ingin menunggu Lu Fei pulang. Hanya saja mereka tidak enak hati kalau membiarkan orang-orang dari sekte lain untuk menunggu diluar. "Tuan Fei akan datang nanti . Kita bisa menyambutnya dengan cara yang lain."Nie Li mengangguk, "Kau benar."Mereka pun masuk ke dalam. Mereka akan menjaga sekte Bintang Berpijar dari serangan musuh. Tanpa tahu kalau kenyataan seluruh musuh sudah terbunuh. ***Lu Fei duduk di tepi pantai sambil memandang ke arah laut. Sekarang dia sudah menjadi yang terkuat, tetapi dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saat yang sama seseorang datang kepada Lu Fei, orang itu

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 132 Iblis Itu Budakku

    "Jangan bilang..." Shuang Er meneguk ludah. "Tidak, dia tidak mungkin adalah Lu Fei yang itu," bantah Shuang Er.Dia tidak ingin mempercayai itu. Terlihat semu Iblis dan pasukan musuh sudah dikalahkan. Lu Fei sedang mengobrol dengan para petinggi. Shuang Er terjatuh, dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, tentu saja merasa sangat malu karena dia pernah mandi bersama dengan Lu Fei. Ning Fan memegang pundak kanan kakak seperguruannya itu. "Tidak, sepertinya aku hanya salah. Tidk mungkin itu adalah Lu Fei yang kita kenal. Sepertinya kita hanya salah ingat saja." Dia mencoba menenangkan Shuang Er. Shuang Er menoleh. "Kau yakin?" tanyanya dengan mata yang berbinar. "Iya, aku yakin." Ning Fan menjawab dengan tegas. Itu membuat Shuang Er sedikit lebih tenang, dia bahkan sampai tersenyum lega. Ini membuatnya sedikit bisa tersenyum. Apalagi saat dia melihat kalau Lu Fei sudah pergi dari sana. Saat Lu Fei pergi, saat itulah para petinggi meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 131 Kedatangan Junjungan

    Pasukan gabungan sekte Gunung Es, Pagoda Surga, Pulau Wanita, dan Bukit Surga yang awalnya unggul setelah Sima Zhou memberikan senjata kepada patriarch sekte lainnya. Itu sangat membantu mereka, tetapi saat ada pasukan tambahan yang dipimpin oleh klon sang Iblis. Itu membuat mereka langsung kesulitan. Bahkan sekarang pasukan mereka hanya tinggal setengahnya saja, ini sangat buruk untuk mereka. Hanya saja saat mereka sudah terdesak, tiba-tiba saja sang Iblis mundur ketakutan. Dia bahkan tersandung kakinya sendiri. Sima Zhou melihat ke kiri dan kanan, tidak ada yang aneh sama sekali. Melihat sosok yang tidak bisa mereka kalahkan bisa setakut ini, itu terasa sangat aneh. Sangat tidak masuk diakal."Apa yang terjadi?" batin Sima Zhou. Bukan hanya Sima Zhou dan sekutunya yang kebingungan, tetapi pasukan benua Bulan Barat juga kebingungan. YU Fengjian, Yu Chan, Shu Yeying dan Shu Xingchan juga tidak mengerti kenapa Iblis yang mereka panggil bisa seperti ini, itu sangat tidak masuk di aka

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 130 Tersisa Dua Lagi

    Iblis itu ketakutan saat melihat Lu Fei yang berjalan ke arah dirinya. Langkah kaki Lu Fei begitu tegas menginjak lantai rumah itu, saat itu juga Iblis itu bangkit dan menabrakkan dirinya ke dinding sampai dinding itu hancur. Lu Fei baru ingin mengejar Iblis itu, tetapi saat yang sama, Lu Fei merasa ada ribuan orang bergerak ke arah dirinya.Beberapa kehadiran dia kenal. Saat dia keluar, ternyata benar dia dikepung oleh pasukan kekaisaran. Bahkan di sana ada pengeran kedua yaitu Cao Zhuge. Lu Fei berdecak kesal. "Menyerahlah! Kalau tidak, maka kau akan kami bunuh." Orang itu mengancam Lu Fei. Lu Fei hanya diam, berdiri tegak. Tidak ada respons apapun di sana. Lu Fei heran kenapa dirinya malah ingin serang, padahal dengan kehadiran dirinya, seharusnya orang-orang ini bisa selamat. Para Iblis udah terbunuh, beberapa pasukan benua Bulan Barat juga sudah pergi dari sana.Lu Fei pun berdecak kesal, dia meresa heran dengan orang-orang bodoh ini. "Sepertinya kalian ingin dilenyapkan," uca

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 129 Aku Ada Urusan Denganmu

    Lu Fei pun turun ke bawah, saat itu juga ribuan orang bersiap melawan dirinya. Qin Yu pun mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul, setelah itu Lu Fei pun menghilang dari sana. Dia pergi mengejar keberadaan pecahan jiwa Iblis yang masih hidup di sana. "Ayo, kita tahan itu."Mereka sangat percaya diri kalau bisa menahan serangan meteor yang Qin Yu berikan, tetapi saat mereka terbang ke atas untuk menghancurkan meteor itu, saat itu juga tubuh mereka merasakan panas yang luar biasa. Mereka langsung terbakar. Wajah mereka langsung pucat, di sana ada setengah pasukan musuh. Ada 30an tetua di sana dan dua orang kepala keluarga clan di sana. Kehancuran pasukan itu, sama saja dengan kehilangan setengah kekuatan mereka. Ditambah lagi sang Iblis juga ikut dikalahkan. "Aku mati?" keluh salah satu kepala keluarga. Dia ingin melarikan diri, tetapi meteor itu sangat besar. Tidak akan sempat melarikan diri lagi. Pada akhirnya dia hanya tersenyum dan akhirnya dia pun terbunuh di s

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 128 Iblis Itu Abadi.

    Lu Fei begitu cakap bertarung, dia berhasil menahan imbang Iblis yang dia lawan. Hanya dengan satu tebasan, Lu Fei berhasil menjatuhkan lawannya. Lu Fei mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul. Ibli itu juga mengangkat tangannya, sesaat kemudian qi Iblis muncul dan membentu sebuah tangan yang sangat besar. Meteor yang Lu Fei buat ditangkap dan dilemparkan ke arah laut. Ledakan besar terjadi. Air lauk naik ke atas. Itu membuat tsunami yang dahsyat. Hanya saja itu tidak ada pentingnya bagi Lu Fei dan Iblis itu. "Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau punya kekuatan yang mirip seperti kami?" tanya Iblis itu. Lu Fei tidak menjawab. Dia pun maju dan mulai melakukan pertarungan lagi. Pukulan Lu Fei sangat kuat sampai membuat ledakan yang sangat besar. Dia membuat ribuan tombak air dan menyambar tubuh Iblis itu dengan ratusan petir sekaligus.Hanya saja Iblis itu terus saja pulih. Tidak ada habisnya, bahkan saat seluruh tubuhnya hancur, tidak mmebuatnya hilang seperti Iblis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status