Home / Pendekar / REINKARNASI PENDEKAR IBLIS / Bab. 6 Rencana Jahat

Share

Bab. 6 Rencana Jahat

Author: Neet_Sensei
last update Last Updated: 2024-05-25 12:46:59

Kajadian itu membuat Lu Fei sadar kalau dia benar-benar diincar. Dia harus berlatih lebih keras lagi agar kejadian tadi tidak terulang lagi. Tidak ada yang ingin mati. Apalagi ini adalah kesempatan kedua untuk Lu Fei. Dia merasa kalau dia tidak boleh bermalas-malasan. Suatu hari nanti, dia akan melawan musuh yang lebih kuat. Tentu saja dia harus menjadi sangat kuat. 

"Kejadian di kehidupan sebelumnya tidak boleh terulang," ucap Lu Fei. 

"Apanya yang tidak boleh terulang?" tanya Shuang Ji. 

Dia masuk ke dalam. Lu Fei awalnya agak panik, tetapi dia bisa menenangkan dirinya dan terlihat biasa saja. Dia membuat alasan yang masuk akal dan akhirnya Shuang Ji pun menerima penjelasan itu. Memutar balik keadaan adalah keahlian Shuang Ji. Dia bangun dan memegang kedua tangan Shuang Ji. Wajah Shuang Ji langsung memerah. 

"Aaa ... apa yang kau lakukan?" tanya Shuang Ji. 

"Terima kasih karena telah membantuku. Tanpa dirimu, aku tidak akan bisa seperti sekarang. Tanpa kau, mungkin aku sudah bunuh diri sejak lama. Aku sangat bersyukur kau selalu bersama denganku," ucap Lu Fei. 

"A-apa yang kau katakan? Teman memang harus saling membantu, bukan? Ah, iya. Teman harus saling membantu. Itu karena kita teman."

Shuang Ji gugup. Bahkan dia memalingkan pandangannya saat berbicara. Lu Fei memegang pipi Shuang Ji. Dia membuat agar mata mereka bertemu. Wajah Shuang Ji makin memerah dan panas. Matanya tidak bisa diam. 

"Apa yang akan kau lakukan?" tanya Shuang Ji. 

Keduanya saling menatap satu sama lain. Perlahan wajah mereka saling mendekat. Suasana menjadi lebih romantis. Keduanya memejamkan mata. Perlahan semakin dekat. Keduanya sudah sangat dekat. Kemudian mereka berciuman, harusnya. Hanya saja sebuah kertas menghalangi bibir keduanya. 

"Apa yang kalian lakukan?" tegur seseorang. 

Lu Fei dan Shuang Ji panik. Saat mereka melihat ke arah asal suara, mereka kaget ternyata itu adalah Shuang Lu (Ayah Shuang Ji). Shuang Ji malu, dan langsung berlari dari sana. Dia meninggalkan Lu Fei di sana. Sekarang di sana hanya ada Lu Fei dan Shuang Lu. Keduanya terlihat agak canggung, terutama Lu Fei. 

"Maafkan aku!" pinta Lu Fei. 

"Aku sama sekali tidak marah, tetapi ini terlalu awal untuk kalian. Umur kalian masih sangat muda. Lebih baik kalian fokus memperkuat diri kalian lebih dulu. Kalau kalian sudah menjadi sangat kuat. Terserah kalian. Aku tidak akan menghentikan kisah asmara putriku," ucap Shuang Lu. 

"Aku berjanji akan menjaganya. Aku janji," ucap Lu Fei dengan tegas. 

"Aku suka tekadmu, tetapi waktu dan masa depan tidak bisa ditebak. Aku harap kau tetap memegang perkataanmu. Kalau aku sudah mati lebih dulu dan kau melukai putirku, maka aku akan mengutukmu dan menghantuimu dari mimpi," ancam Shuang Lu. 

"Harga diri laki-laki adalah janjinya. Kalau lelaki tidak bisa menepati janjinya, dia bukan seorang pria lagi. Manusia tanpa harga diri sama saja seperti mayat hidup," ucap Lu Fei. 

Shung Lu tersenyum. Dia merasa lega karena bisa mempercayakan anak gadisnya kepada seseorang kalau dia sudah tidak ada. Shuang Lu pun pergi dari sana. Lu Fei ikut keluar dan dia pun izin pamit dari sana. Dia ingin pulang dan kembali berlatih. Seperti kata Shuang Lu tadi, 'waktu dan masa depan tidak bisa ditebak.' Tidak ada yang benar-benar aman kecuali kau sangat kuat. Semuanya akan menjadi lebih mudah saat kau menjadi yang terkuat, mungkin. 

Shuang Lu menatap Lu Fei sampai dia menghilang ditelan jarak. Dia tersenyum tipis. Dia membaik badannya dan masuk ke dalam rumah lagi. 

"Aku harap dia memegang omongannya," ucap Shuang Lu. 

***

Lu Fei duduk di dalam rumahnya. Dia berkultivasi lebih dulu. Setelah itu, Lu Fei mengambil pedang dan kapak miliknya. Dia baru membeli kapak itu saat diperjalanan. Lu Fei merasa ini bukan sesuatu yang bisa dia diamkan. Dia harus membalas atas apa yang telah mereka lakukan kepada dirinya. Dia hampir terbunuh oleh 5 pembunuh Bayaran itu. Sebagai seseorang yang punya harga diri tinggi dan pernah menjadi salah satu cultivator terkuat, tentu saja Lu Fei tidak terima dia diperlakukan begitu. 

"Apa yang kau lakukan?" tegur Shuang Ji. 

Lu Fei melirik. "Ah, kau. Aku kira siapa," ucap Lu Fei. 

Setelah itu, dia lanjut pergi melakukan apa yang sedang dia lakukan. Shuang Ji melompat turun dan berjalan ke arah Lu Fei. Dia tidak sengaja bertemu dengan Lu Fei saat dia sedang berjalan ke tempat biasa dia menyendiri. Shuang Ji sering bolos latihan dan menyendiri di tempat kesukaannya. Saat dia ingin pergi ke sana, dia melihat ada seseorang yang tidak asing. Saat didekati, ternyata itu adalah Lu Fei. 

"Kenapa kau mengumpulkan kayu-kayu ini?" tanya Shuang Ji. 

"Kau ingin membantu?" Lu Fei malah bertanya balik. 

"Jelaskan dulu! Kalau tidak jelas, aku tidak ingin melakukannya."

"Kalau begitu, kau boleh pergi," ucap Lu Fei. 

Shuang Ji mengerutkan keningnya. Tentu saja sebagai teman, dia kesal diusir begitu. Lu Fei tetap saja melakukan kegiatannya tanpa terlihat merasa bersalah. Itu membuat Shuang Ji semakin kesal. Dia menghentakan kakinya ke tanah. Lu Fei masih tidak perduli. Shuang Ji melakukan itu lagi. Lu Fei masih acuh. 

"Kalau begitu, aku akan pergi," ucap Shuang Ji. 

"Berhati-hatilah!" ucap Lu Fei. 

Bukan ini yang Shuang Ji harapkan. Dia menyilangkan kedua tangannya di dada-nya. Dia diam saja di sana. Menunggu Lu Fei sadar kalau dirinya merajuk. Sayangnya itu tidak berhasil. Lu Fei tetap tidak sadar. 

"Aku benar-benar akan pergi," ulang Shuang Ji. 

"Berhati-hatilah!" jawab Lu Fei lagi. Jawaban yang sama.

Shuang Ji semakin kesal. Dia pun menghentakan kakinya dengan lebih kuat. Tidak ada respons. Dia pun membaik badan dan berjalan pergi dari sana. Saat sudah lima langkah, dia berhenti dan menoleh ke belakang. Lu Fei masih sibuk memotong batang pohon. Shuang Ji menggeleng. Dia sangat kesal dan akhirnya dia pergi dari sana.

"Sangat tidak peka," keluh Shuang Ji. 

Saat Shuang Ji sudah pergi dari sana. Lu Fei menoleh dan tersenyum kecil. 

"Kau tidak perlu terlibat dengan ini. Kalau ternyata sampai ketahuan, biarkan aku sendiri yang menerima hukumannya."

"Bos, apa ini cukup?" 

Seorang pemuda menarik beberapa batang pohon besar. Lu Fei menoleh dan melihat hasil pemuda itu. Dia mengangguk dan tersenyum setelahnya. Pemuda itu memang agak menyebalkan dan kurang bisa diandalkan pada beberapa hal. Cuma dia akan membantu apapun yang Lu Fei minta asal dibayar. 

"Gunakan ini! Potong menjadi beberapa bagian kecil!" pinta Lu Fei. 

"Ah, baiklah."

Continue to read this book for free
Scan code to download App
Comments (1)
goodnovel comment avatar
Sabam Silalahi
mantap bah
VIEW ALL COMMENTS

Latest chapter

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 133 Akhir Dari Sebuah Cerita Singkat

    Nie Li dan yang lainnya sedang menunggu kedatangan Lu Fei. Saat sedang menunggu, mereka kedatangan tamu. Pasukan yang berasal dari ketiga sekte sudah tiba di sana. Mereka bergegas dan akhirnya bisa tiba dengan lebih cepat. Saat mereka datang, mereka semua disambut oleh NIe Li dan yang lainnya. Mereka pun akhirnya masuk ke dalam. Sebelum masuk, Nie Li dan Pang Lu menoleh ke belakang. Mereka masih ingin menunggu Lu Fei pulang. Hanya saja mereka tidak enak hati kalau membiarkan orang-orang dari sekte lain untuk menunggu diluar. "Tuan Fei akan datang nanti . Kita bisa menyambutnya dengan cara yang lain."Nie Li mengangguk, "Kau benar."Mereka pun masuk ke dalam. Mereka akan menjaga sekte Bintang Berpijar dari serangan musuh. Tanpa tahu kalau kenyataan seluruh musuh sudah terbunuh. ***Lu Fei duduk di tepi pantai sambil memandang ke arah laut. Sekarang dia sudah menjadi yang terkuat, tetapi dia tidak tahu harus melakukan apa lagi. Saat yang sama seseorang datang kepada Lu Fei, orang itu

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 132 Iblis Itu Budakku

    "Jangan bilang..." Shuang Er meneguk ludah. "Tidak, dia tidak mungkin adalah Lu Fei yang itu," bantah Shuang Er.Dia tidak ingin mempercayai itu. Terlihat semu Iblis dan pasukan musuh sudah dikalahkan. Lu Fei sedang mengobrol dengan para petinggi. Shuang Er terjatuh, dia memeluk dirinya sendiri dengan erat, tentu saja merasa sangat malu karena dia pernah mandi bersama dengan Lu Fei. Ning Fan memegang pundak kanan kakak seperguruannya itu. "Tidak, sepertinya aku hanya salah. Tidk mungkin itu adalah Lu Fei yang kita kenal. Sepertinya kita hanya salah ingat saja." Dia mencoba menenangkan Shuang Er. Shuang Er menoleh. "Kau yakin?" tanyanya dengan mata yang berbinar. "Iya, aku yakin." Ning Fan menjawab dengan tegas. Itu membuat Shuang Er sedikit lebih tenang, dia bahkan sampai tersenyum lega. Ini membuatnya sedikit bisa tersenyum. Apalagi saat dia melihat kalau Lu Fei sudah pergi dari sana. Saat Lu Fei pergi, saat itulah para petinggi meminta mereka untuk melanjutkan perjalanan mereka

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 131 Kedatangan Junjungan

    Pasukan gabungan sekte Gunung Es, Pagoda Surga, Pulau Wanita, dan Bukit Surga yang awalnya unggul setelah Sima Zhou memberikan senjata kepada patriarch sekte lainnya. Itu sangat membantu mereka, tetapi saat ada pasukan tambahan yang dipimpin oleh klon sang Iblis. Itu membuat mereka langsung kesulitan. Bahkan sekarang pasukan mereka hanya tinggal setengahnya saja, ini sangat buruk untuk mereka. Hanya saja saat mereka sudah terdesak, tiba-tiba saja sang Iblis mundur ketakutan. Dia bahkan tersandung kakinya sendiri. Sima Zhou melihat ke kiri dan kanan, tidak ada yang aneh sama sekali. Melihat sosok yang tidak bisa mereka kalahkan bisa setakut ini, itu terasa sangat aneh. Sangat tidak masuk diakal."Apa yang terjadi?" batin Sima Zhou. Bukan hanya Sima Zhou dan sekutunya yang kebingungan, tetapi pasukan benua Bulan Barat juga kebingungan. YU Fengjian, Yu Chan, Shu Yeying dan Shu Xingchan juga tidak mengerti kenapa Iblis yang mereka panggil bisa seperti ini, itu sangat tidak masuk di aka

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 130 Tersisa Dua Lagi

    Iblis itu ketakutan saat melihat Lu Fei yang berjalan ke arah dirinya. Langkah kaki Lu Fei begitu tegas menginjak lantai rumah itu, saat itu juga Iblis itu bangkit dan menabrakkan dirinya ke dinding sampai dinding itu hancur. Lu Fei baru ingin mengejar Iblis itu, tetapi saat yang sama, Lu Fei merasa ada ribuan orang bergerak ke arah dirinya.Beberapa kehadiran dia kenal. Saat dia keluar, ternyata benar dia dikepung oleh pasukan kekaisaran. Bahkan di sana ada pengeran kedua yaitu Cao Zhuge. Lu Fei berdecak kesal. "Menyerahlah! Kalau tidak, maka kau akan kami bunuh." Orang itu mengancam Lu Fei. Lu Fei hanya diam, berdiri tegak. Tidak ada respons apapun di sana. Lu Fei heran kenapa dirinya malah ingin serang, padahal dengan kehadiran dirinya, seharusnya orang-orang ini bisa selamat. Para Iblis udah terbunuh, beberapa pasukan benua Bulan Barat juga sudah pergi dari sana.Lu Fei pun berdecak kesal, dia meresa heran dengan orang-orang bodoh ini. "Sepertinya kalian ingin dilenyapkan," uca

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 129 Aku Ada Urusan Denganmu

    Lu Fei pun turun ke bawah, saat itu juga ribuan orang bersiap melawan dirinya. Qin Yu pun mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul, setelah itu Lu Fei pun menghilang dari sana. Dia pergi mengejar keberadaan pecahan jiwa Iblis yang masih hidup di sana. "Ayo, kita tahan itu."Mereka sangat percaya diri kalau bisa menahan serangan meteor yang Qin Yu berikan, tetapi saat mereka terbang ke atas untuk menghancurkan meteor itu, saat itu juga tubuh mereka merasakan panas yang luar biasa. Mereka langsung terbakar. Wajah mereka langsung pucat, di sana ada setengah pasukan musuh. Ada 30an tetua di sana dan dua orang kepala keluarga clan di sana. Kehancuran pasukan itu, sama saja dengan kehilangan setengah kekuatan mereka. Ditambah lagi sang Iblis juga ikut dikalahkan. "Aku mati?" keluh salah satu kepala keluarga. Dia ingin melarikan diri, tetapi meteor itu sangat besar. Tidak akan sempat melarikan diri lagi. Pada akhirnya dia hanya tersenyum dan akhirnya dia pun terbunuh di s

  • REINKARNASI PENDEKAR IBLIS   Bab. 128 Iblis Itu Abadi.

    Lu Fei begitu cakap bertarung, dia berhasil menahan imbang Iblis yang dia lawan. Hanya dengan satu tebasan, Lu Fei berhasil menjatuhkan lawannya. Lu Fei mengangkat tangannya, saat itu juga sebuah meteor muncul. Ibli itu juga mengangkat tangannya, sesaat kemudian qi Iblis muncul dan membentu sebuah tangan yang sangat besar. Meteor yang Lu Fei buat ditangkap dan dilemparkan ke arah laut. Ledakan besar terjadi. Air lauk naik ke atas. Itu membuat tsunami yang dahsyat. Hanya saja itu tidak ada pentingnya bagi Lu Fei dan Iblis itu. "Siapa kau sebenarnya? Bagaimana kau punya kekuatan yang mirip seperti kami?" tanya Iblis itu. Lu Fei tidak menjawab. Dia pun maju dan mulai melakukan pertarungan lagi. Pukulan Lu Fei sangat kuat sampai membuat ledakan yang sangat besar. Dia membuat ribuan tombak air dan menyambar tubuh Iblis itu dengan ratusan petir sekaligus.Hanya saja Iblis itu terus saja pulih. Tidak ada habisnya, bahkan saat seluruh tubuhnya hancur, tidak mmebuatnya hilang seperti Iblis

More Chapters
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status