Share

43. Malam

Malam ini Reyga dan Aira ingin pergi ke suatu tempat. Keduanya tak lupa terlebih dahulu berpamitan dengan Lana di ruang rawat.

"Buk Reyga sama Aira mau pergi dulu ya Buk," pamit Reyga mencium punggung tangan Lana.

Lana tersenyum lalu mengelus rambut Reyga. "Iya, jaga Aira ya."

"Pasti dong Buk."

Lana tersenyum melihat kedua insan itu, tak masalah baginya jika Aira memilih pria nakal seperti Reyga jika itu membuat putrinya bahagia. Lagi pula, Lana juga sudah dibuat suka oleh bocah nakal itu. Reyga memang nakal namun tak pernah menunjukkan kemunafikan didalam dirinya. Bagi Lana, kenakalan Reyga adalah hal wajar bagi anak yang lahir dari lingkungan buruk. Sifat apa adanya anak itulah yang membuat Lana suka, mungkin juga teman-temannya.

***

Motor Reyga berhenti. Aira bisa melihat tempat ini hanyalah tanah yang diisi beberapa pohon dan rumput-ru
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status