Share

9. Menjenguk Stefany

last update Huling Na-update: 2025-11-21 18:52:02

Saat bel sekolah berbunyi menandakan telah berakhirnya pelajaran hari ini. Daniel, Hugo, dan Filbert berdiri di bawah pohon besar di sudut halaman sekolah bersama Marsha dan Caroline. Mereka berkumpul untuk membahas rencana menjenguk Stefany di rumahnya. Semua tampak bersemangat untuk melihat keadaan sahabatnya.

Namun, sebelum mereka mulai berjalan, Marsha berbicara. “Kalian tahu kan, ada satu masalah yang harus kita perhatikan. Ayah Stefany, Tuan Frank, tidak suka jika Stefany berteman dengan anak laki-laki. Ini bisa jadi masalah kalau kalian ikut.”

Daniel terlihat cemas.

“Aku ingat itu. Stefany pernah cerita. Aku tidak mau membuat situasi menjadi lebih sulit untuknya.”

Hugo mengangguk setuju.

“Ya, kita tidak mau menambah masalah. Mungkin memang lebih baik kalau hanya Marsha dan Caroline yang pergi.”

Filbert menambahkan,

“Kita bisa menunggu di dekat sini, sambil bermain.”

Marsha dan Caroline saling pandang, lalu mengangguk. “Baiklah, kami yang akan pergi,” ucap Caroline.

“Kami akan
Patuloy na basahin ang aklat na ito nang libre
I-scan ang code upang i-download ang App
Locked Chapter

Pinakabagong kabanata

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    10. Larangan Dari Tuan Frank

    Keesokan harinya, di sekolah, Daniel, Hugo, dan Filbert menunggu dengan cemas kabar dari Marsha dan Caroline. Mereka berharap Stefany merasa lebih baik setelah kunjungan itu.Saat bel istirahat berbunyi, Marsha dan Caroline mendekati mereka di lapangan sekolah. Wajah keduanya terlihat ceria, memberikan harapan kepada Daniel dan yang lain.“Bagaimana keadaan Stefany?” tanya Daniel dengan nada penuh harap.Caroline tersenyum. “Dia sangat senang dengan kunjungan kami dan pesan-pesan dari kalian. Stefany tidak sakit, hanya dilarang keluar rumah oleh ayahnya sebagai hukuman.”Daniel menghela napas lega meski merasa sedikit marah pada Tuan Frank. “Jadi dia baik-baik saja?”Marsha mengangguk. “Ya, Stefany baik-baik saja. Dia hanya merasa kesepian karena tidak bisa bertemu dengan kita. Tapi dia sangat terharu dengan pesanmu, Daniel. Stefany benar-benar merindukanmu.”Daniel merasa hatinya hangat. “Aku juga sangat merindukan Stefany. Aku berharap dia segera bisa kembali ke sekolah.”Hugo m

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    9. Menjenguk Stefany

    Saat bel sekolah berbunyi menandakan telah berakhirnya pelajaran hari ini. Daniel, Hugo, dan Filbert berdiri di bawah pohon besar di sudut halaman sekolah bersama Marsha dan Caroline. Mereka berkumpul untuk membahas rencana menjenguk Stefany di rumahnya. Semua tampak bersemangat untuk melihat keadaan sahabatnya.Namun, sebelum mereka mulai berjalan, Marsha berbicara. “Kalian tahu kan, ada satu masalah yang harus kita perhatikan. Ayah Stefany, Tuan Frank, tidak suka jika Stefany berteman dengan anak laki-laki. Ini bisa jadi masalah kalau kalian ikut.”Daniel terlihat cemas.“Aku ingat itu. Stefany pernah cerita. Aku tidak mau membuat situasi menjadi lebih sulit untuknya.”Hugo mengangguk setuju.“Ya, kita tidak mau menambah masalah. Mungkin memang lebih baik kalau hanya Marsha dan Caroline yang pergi.”Filbert menambahkan,“Kita bisa menunggu di dekat sini, sambil bermain.”Marsha dan Caroline saling pandang, lalu mengangguk. “Baiklah, kami yang akan pergi,” ucap Caroline. “Kami akan

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    8. Ternyata Stefany Bolos Ke Sekolah

    Pagi hari yang cerah menyambut desa Bibury, Cotswolds, Inggris. Matahari terbit dengan gemilang, memancarkan sinar hangat yang memperindah pemandangan sekitar. Hari ini, Daniel begitu penuh semangat untuk pergi ke sekolah, karena dia tak sabar ingin bertemu sahabatnya, Stefany.Daniel begitu terburu-buru sehingga dia bahkan melahap sarapannya, sepotong pie selai kacang, dengan cepat. Ibunya, Nyonya Miriam, lalu menegurnya dengan lembut."Daniel, santai saja. Makanlah dengan tenang, jangan terburu-buru begitu," seru sang ibu."Maaf, Mommy. Aku hanya sangat bersemangat untuk bertemu dengan Stefany hari ini."Akan tetapi Tuan Carlos, ayah Daniel, memberikan nasihat kepada anaknya sebelum pergi ke sekolah."Daniel, ingatlah untuk berhati-hati dan bijak dalam bergaul dengan Stefany. Keluarga Madison memiliki reputasi yang buruk di desa ini," tegur sang ayah. "Tidak perlu khawatir, Daddy. Aku tahu bagaimana menjaga diri sendiri," sahutnya kepada Tuan Carlos.Berbeda jauh dengan sikap ayahn

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    7. Daniel Turut Dimarahi

    Setelah mencoba berbicara dengan Tuan Frank, Nyonya Emily merasa frustasi dan sedih. Dia berharap suaminya akan mendengarkan kekhawatirannya tentang pembatasan yang diberlakukan pada Stefany, akan tetapi sayangnya, usahanya gagal.Setelah memberikan secangkir kopi kepada Tuan Frank, Nyonya Emily mencoba lagi untuk membicarakan masalah tersebut. Dengan suara lembut, dia berkata, "Darling, aku mengerti kekhawatiranmu tentang Stefany. Tapi kita juga harus memberinya kesempatan untuk menjalani kehidupannya di luar rumah. Dia perlu belajar sungguh-sungguh. Apalagi sampai bolos sekolah selama seminggu. Stefany akan ketinggalan mata pelajaran."Tuan Frank menatap sang istri dengan pandangan tajam. "Aku sudah bilang, Emily. Stefany tidak boleh keluar rumah selama seminggu! Aku tidak ingin dia terkena pengaruh Daniel di luar sana."Nyonya Emily merasa putus asa. "Tapi Darling, Stefany perlu mengalami hal-hal di luar rumah. Dia perlu belajar bagaimana berinteraksi dengan orang lain, mengh

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    6. Nyonya Emily Mencoba Menghibur Putrinya

    Saat Tuan Frank marah kepada putrinya, Stefany, dan melarangnya keluar rumah selama seminggu. Nyonya Emily, ibu Stefany, ternyata sedang berada di depan pintu kamar anaknya dan mendengar semua perkataan yang diucapkan oleh suaminya. Hatinya terasa hancur karena melihat anaknya yang sedang dimarahi.Dengan hati yang berat, Nyonya Emily menunggu Tuan Frank keluar dari kamar Stefany sebelum memasuki kamar tersebut. Pintu kamar dibanting dengan keras, oleh suaminya yang menggema di seluruh rumah.Setelah tahu sang suami telah pergi dari kamar putri mereka.Nyonya Emily masuk ke dalam kamar Stefany dengan hati yang berat. Dia melihat putrinya duduk di tepi tempat tidur, wajahnya dipenuhi oleh air mata yang mengalir deras. Hatinya terasa hancur melihat anaknya seperti itu. Nyonya Emily duduk di samping Stefany dan memeluknya erat. "Stefany, Mommy ada di sini untukmu. Mommy tahu betapa sulitnya situasi ini bagimu," ucap Nyonya Emily dengan lembut, mencoba menghibur anaknya yang sedang bers

  • ROMANSA DESEMBER Season 1 : Daniel and Stefany    5. Kesedihan Stefany

    Di dalam kamarnya, Stefany duduk sendiri di tepi tempat tidurnya. Wajahnya basah oleh air mata yang tak henti-hentinya mengalir. Suara tangisnya yang tersedu-sedu memenuhi ruangan itu, mencerminkan kesedihan dan keputusasaan yang mendalam. Dia sangat kasihan melihat sahabatnya, Daniel, yang baru saja dimarahi oleh ayahnya, Tuan Frank.Stefany merasa hatinya hancur melihat bagaimana Tuan Frank memarahi Daniel dengan keras. Dia sangat mengerti jika sahabatnya itu tidak bermaksud membuatnya dalam bahaya atau melanggar aturan. Keduanya hanya ingin menghabiskan waktu bersama dan menikmati momen indah di bukit belakang sekolah, mereka sampai sore menjelang.Namun, Tuan Frank tidak mengerti atau menerima penjelasan itu. Dia terlalu protektif dan khawatir akan keselamatan putrinya. Tapi, Stefany merasa bahwa Tuan Frank tidak melihat sisi lain dari cerita ini, yaitu persahabatan yang kuat antara dirinya dan Daniel.“Daniel, semoga kamu kuat menghadapi amarah ayahku,” harapnya dalam hati.Stef

Higit pang Kabanata
Galugarin at basahin ang magagandang nobela
Libreng basahin ang magagandang nobela sa GoodNovel app. I-download ang mga librong gusto mo at basahin kahit saan at anumang oras.
Libreng basahin ang mga aklat sa app
I-scan ang code para mabasa sa App
DMCA.com Protection Status