Share

Chapter 25 - Kesepakatan bersama

"Jadi bagaimana, Kak? Besok sore kita jadi berangkat ke Ambon?" tanya Bidan Naya memastikan sekali lagi.

"Iya boleh, Kak. Tapi saya bicarakan dulu dengan teman-teman ya, Kak. Supaya malam ini kita bisa siap-siap untuk keberangkatan besok sore," sahutku dengan nada setengah gembira.

"Baiklah kalau begitu, Kak. Saya pamit sekarang, ya. Biar saya pun bisa segera membereskan barang-barang di rumah dinas. Jadi, besok sore bisa langsung berangkat. Kebetulan, besok sore ada jadwal kapal juga yang mau berangkat ke Ambon," tutupnya sambil tetap menunjukkan senyum manis.

Senyumnya mampu membuatku lupa akan luka yang kuderita saat ini, meski hanya sejenak saja. Namun, sesaat sebelum Bidan Naya keluar dari kamar, di luar dugaan, Naya bergerak lebih dekat dengan tubuhku. Wajahnya yang putih bersih itu mulai mendekati wajahku.

Aku tak tahu apa yang akan dilakukannya, dan tak berani menduga-duga. Naya mengecup lembut keningku. Setelah itu, dia tersenyum lalu pergi meninggalkan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status