Share

Edisi Ramadan 3

Aku lihat ekspresi nyonya Lala berubah menjadi berwajah merah padam. Soalnya disetiap kesempatan selalu merasa menjadi nyonya dan tampil di depan memerintah mengatur semuanya layaknya tuan rumah.

"Maksud saya itu sudah saya anggap sebagai anak saya sendiri gitu loh jeng, ya namanya dulu yang momong saya," jawab Nyonya Lala.

"Masa telinga saya bisa salah dengar sih jeng. Kamu itu berkata kalau kamu adalah nyonya tua pemilik rumah ini dan menantu kesayanganmu adalah Irma," jawab jeng Nanik.

Jeng Nanik kesal sekali dengan jawaban nyonya Lala yang ternyata berkelit. Menurut penuturan Jeng Nanik nyonya Lala selalu membawa nama keluarga Hendarso kalau berhutang atau sedang menindas orang di luaran sana.

"Jangan sembarangan bicara jeng, fitnah itu dosa loh!" seru nyonya Lala.

"Sudah-sudah ribut apa sih, ayo solah magrib dulu kak, baru baca surat yasin bersama," ajak Lucki sembari jalan ke tempat yang sudah di siapkan.

"Lucki kamu nanti kalau cari istri yang sepadan jangan dari keluarga miski
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status