Share

Edisi Ramdahan 2

Sejak kapan suamiku ini bisa bertingkah seperti abg yang buta cinta seperti ini. Aku mengangguk saja kalau nggak cinta namanya nggak suami istri.

"Iya lah kan udah suami resmi jadi harus cinta masa iya cinta sama suami orang," jawabku sedikit malu.

"Coba saja kalau berani!" balas Nungki dengan raut wajah yang tidak seperti biasa.

Kami sudah sampai kediaman utama keluarga Hendarso. Suasana rumah sudah ramai karena nanti malam akan ada membaca surat yasin untuk menyambut hari ramadhan yang suci.

"Capek sekali rasanya banyak banget yang di olah," ucapku sambil merenggangkan kedua tangan.

"Gitu aja sudah ngeluh. Jangan jadi pemalas bukannya sebelum masuk keluarga ini kamu sudah biasa ngangkat seember ikan buat jualan ya, jangan sok manja!" seru nyonya Lala.

Aku tak menggubrisnya karena malas saja soh rasanya. Benar kata Nungki kenapa dia seperti tak punya malu dan bermuka tembok masih berani datang ke rumah ini sedangkan sudah diberikan peringatan dan juga tak dianggap keluarga lagi.

Ku
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status