Share

Bab 2

“Tolong Nyonya, jangan sakiti saya," ucap Saryn yang berjalan mendekat kearah miss Ririn.

 

“Saya tidak akan berbuat jahat kepada Nona," ucap miss Ririn: "Nona jangan panggil saya Nyonya," tambah miss Ririn kepada Saryn.

 

“Tolong jangat sakiti saya," kata-kata itu keluar lagi mulut Saryn seolah dia benar-benar ketakutan.

 

Begitu Saryn dekat miss ririn dengan cepat memeluk erat tubuh gadis yang tampak begitu ketakutan itu, “Menangislah nona," ucap miss Ririn sambil memeluk tubuh Saryn.

 

Tangis Saryn pecah, dia merasa sangat ketakutan, dan seolah kini dia didekap oleh seseorang yang sayang kepadanya, dia menangis sejadi-jadinya.

 

“Aku takut.aku ingin pulang," ucap Saryn dengan sesenggukan karena menangis.

 

“Nona, nona tenang saja, Tuan Arga sebenarnya adalah orang yang baik, meskipun seperti itu tapi dia adalah orang yang baik dan penyayang," ucap miss Ririn meyakinkan Saryn.

 

“Tapi dia sudah membunuh kedua orang tuaku, tepat di mataku," ucap Saryn yang masih menangis dipelukan miss Ririn.

 

Miss Ririn langsung melepas pelukanya dan mendorong Saryn menjauh dengan lembut dan dia berkata: “Nona ... aku minta maaf jika Tuan Arga sudah membuatmu merasa takut, tolong maafkan dia, tapi dia adalah type oran gyang tak akan melakukan sesuatu tanpa sebab yang jelas," ucap miss Ririn kepada Saryn yang tampak  sudah sedikit tenang.

 

“Mari Nona saya antarkan nona Mandi," Ucap miss Ririn kepada Sary.

 

“Biar aku mandi sendiri Nyonya," ucap Saryn yang masih saja memanggil nyonya kepada miss Ririn.

 

“Tolong panggil saja saya Bibi, atau miss," ucap miss Ririn kapda Saryn.

 

“Kalau begitu aku memanggil Bibi saja, boleh?” ucap Saryn dengan begitu manis seperti anak kecil yang baru saja ditenangkan oleh ibunya.

 

“Iya nona, boleh ...." Ucap Miss Ririn dengan sangat halus kepada Saryn seolah Saryn adalah anaknya.

 

“Panggil aku Saryn saja, jangan nona," ucap Saryn yang tadi sangat garang kini berubah menjadi begitu halus dan manja.

 

“Kalau itu saya tidak bisa nona, karena nona adalah wanita pertama yang dibawah oleh Tuan Arga kerumah ini, jadi pasti semua orang akan memanggil Nona," ucap miss Ririn dengan halus dan lembut.

 

“Maksutnya apa?" Ucap Saryn lagi.

 

“Nanti nona juga akan tahu sendiri," ucap miss Ririn.

 

“Tapi aku takut kepadanya Bi," Ucap Saryn dengan menunduk.

 

“Percayalah Nona, dia tak akan berbuat jahat kepada Nona jika nona tidak berbuat macam-macam," ucap miss Ririn.

 

Melihat Saryn yang hanya menunduk seolah berpikir, miss Ririn segera inisiatif  berkata kepada Saryn, “Nona mandi saja sekarang, biar lelah dan penatnya hilang, saya akan menunggu Nona disini."

 

“Iya Bi," ucap Saryn yang langsung menuju kamar mandi di dalam kamar yang begitu besar itu.

 

Beberapa saat Saryn akhirnya selesai mandi, dia keluar dari dalam kamar mandi itu dengan berbalutkan handuk melingkar di tubuhnya sebatas dada sampai pangkal paha, menunjukkan keindahan tubuhnya.

 

“Tubuh nona sangat menawan," ucap miss Ririn memuji kepada Saryn.

 

“Bibi jangan membuat aku malu," ucap Saryn dengan wajah memerah.

 

Dia seolah sudah lupa jika kedua orang tuanya kini sudah tiada, dan yang membunuh mereka adalah Arga, orang yang membawanya kesini malam ini.

 

Setelahnya Saryn segera memakai baju tidur dari kain sutra yang sangat lembut, tentu saja itusudah dipersiapkan oleh miss Ririn ketika Saryn mandi tadi.

 

Setelah Saryn memakainya miss Ririn langsung berkata, “Silahkan duduk sini Nona," ucap miss ririn dengan menunjuk ke arah kursi di depan meja rias.

 

Kini Saryn duduk disana dengan miss Ririn berdiri dibelakangnya dan menyisir rambut Saryn dengan penuh kasih sayang seolah seorang ibu.

 

Merasakan kelembutan sikap miss Ririn tiba-tiba saja Saryn meneteskan airmatanya,

Terang saja miss Ririn yang melihat itu dari pantulan cermin langsung bertanya, “Nona kenapa?"

 

“Tidak apa-apa Bi," jawab Saryn dengan tersenyum meskipun matanya meneteskan air mata.

 

“Maafkan saya jika saya lancang, apa nona sedih atas apa yang terjadi tadi oleh Tuan?”Ucap Sary bertanya dengan sedikit ragu karena dia tahu inin adalah hal sangat sensitif, apalagi urusan nyawa orang tua dari Saryn.

 

“Bukan itu Bi," ucap Saryn seolah ingin bercerita tapi Ragu.

 

“Lantas ada apa Nona?” Tanya miss Ririn mencoba untuk membuat Saryn bercerita kepadanya.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status