Share

Bab 1

Auteur: inoz eL
last update Dernière mise à jour: 2021-09-19 12:02:53

 

“Lepaskan aku!” Wanita yang sedang mendekap anak kecil tadi meronta meminta untuk dilepaskan.

 

“Siapa namau?” Tanya Arga kepada gadis itu.

 

“Perduli setan dengan namaku!!” Ucap gadis itu yang seolah tak takut kepada Arga.

 

“Siapa namamu?” Kini Arga dengan raut muka yang begitu dingin menyeramkan bertanya kepada bocah laki-laki yang di dekap oleh gadis tadi.

 

Karena ketakutan bocah laki-laki itu menjawab “Will—Willy," jawab bocah itu dengan terbatah.

 

“Med!, kesini!” Teriak Arga kepada seorang laki-laki dengan perawakan tinggi besae yang sekarang sudah mendekat kearahnya.

 

“Siap Tuan!” Ucap laki-laki yang ternyata bernama Medy itu.

 

Sekarang Arga berbisik ke telinga Medy dan tak ada seorangpun diruangan itu tau apa yang di bisikan oleh Arga.

 

“Siap Tuan!” Jawab Medy kemudian.

 

“Sini Kau!” Perintah Medy saat dia menarik tangan dari bocah laki-laki yang sedang di dekap kakaknya Tadi.

 

“Kakak! Tolong aku!" Teriak Willy saat dia dibawah keluar dari ruangan itu entah kemana.

 

“Willy!" Ucap gadis tadi, yang berusaha untuk mengejar adiknya, namun dia tidak bisa karena dia sedang dipegangi oleh beberapa laki-laki bertubuh kekar.

 

“Lepaskan AKU! Mau dibawa kemana Adik ku!"Teriak gadis cantik itu.

 

“Jika kamu ingin adikmu selamat turuti kata-kataku!!” Ucap Arga.

 

“Baik, Ba—ik! Aku akan menuruti semua perkataanmu, kembalikan Adikku!” Timpal Gadis cantik tadi.

 

“Tidak untuk sekarang, aku akan mengembalikan dia nanti, anggap saja Adikmu adalah Jaminan atas kesetiaanmu!” Ucap Arga dengan wajah tampan namun begitu dingin.

 

“Apa maumu!?" Tanya gadis tadi berteriak.

 

“Siapa Namamu?” Arga mengulangi pertanyaannya yang pertama di ajukan kepada gadis tadi.

 

“Saryn” Ucap gadis itu pelan.

 

“Siapa!?" Bentak Arga yang merasa gadis tadi berkata teralu pelan.

 

“Namaku Saryn!” Ucap gadis yang sekarang diketahui bernama Saryn itu dengan sedikit membentak kepada Arga.

 

“Aku belum Tuli” Timpal Arga dengan ekspresi dingin karena dibentak oleh Saryn.

 

“Bukannkah kau sendiri yang meminta untuk membesarkan suaraku!?” Ucap Saryn  dengan begitu keras yang seolah ngomong dengan orang tuli.

 

“Masukan dia kedalam mobilku!” Ucap Arga yang mengabaikan perkataan Saryn malah menyuruh orang-orangnya untuk membawa Saryn ke mobilnya.

 

Setelah beberapa menit perjalan gadis tadi tiba di bawah menuju sebuah rumah yang tampak begitu besar bagai sebuah istana.

 

Didalam rumah itu Saryn segera dibawa masuk ke dalam sebuah kamar oleh orangnya Arga; "Tinggalkan kami, dan panggil miss Ririn kesin i," ucap Arga kepada orang suruhannya tadi.

 

“Apa yang ingin kau lakukan?” Tanya Saryn yang merasa ketakutan.

 

Mendengar racauan Saryn, Arga hanya diam saja, dia hanya duduk di sebuah kursi sofa didalam kamar tersebut sambil memainkan ponselnya.

 

“Permisi Tuan," pamit seorang wanita tua yang memasuki kamar besar tersebut.

 

Wanita itu biasa dipanggil miss Ririn dia masih tampak cantik untuk wanita seusianya, dari postur dan wajah bisa dibilang usia miss Ririn sekitar 35 tahunan sementara usia aslinya adalah 47 tahun.

 

“Bersihkan dia," ucap Arga kepada miss Ririn.

Seketika miss Ririn memandangi wanita yang sekarang sedang bersimpuh meringkuk seolah sedeang ketakutan di dekat sandaran tempat tidur besar.

 

“Mari Nona," ucap miss Ririn dengan begitu lembut.

 

“Mau apa kamu?!" Ucap Saryn yang masih saja merasa ketakutan.

 

“Nona, tennangkan diri nona ..." Ucap miss Ririn dengan lembut, yang kemudian masih lanjut merayu Saryn: "Mari nona ikut saya."

 

“Tidak! Aku tidak mau!” Bentak Saryn kepada miss Ririn, dan kemudianSaryn menghadap kearah Arga dan kemudian berkata, “Hey, Kamu! Antarkan aku ke Adiku sekarang!!”

 

“Urus dia," ucap Arga kepada miss Ririn dan mengabaikan perkataan Saryn, namun Arga justru menatap Saryn dengan tatapan yang dingin seraya berkata; "Turuti perkataannya atau kau tak akan pernah bertemu dengan adikmu lagi," yang dimaksut disini adalah agar Saryn menuruti perkataan miss Ririn.

 

Setelahnya Arga meninggalkan ruangan itu dan pergi ke suatu tempat di rumah besar,
sementara Saryn yang sedari tadi ketakutan kini rasa takutnya sudah berangsur reda.

 

“Mari Nona, ikuti saya, saya tak akan berbuat jahat terhadap Nona," ucap miss Ririn kepada Saryn.

Continuez à lire ce livre gratuitement
Scanner le code pour télécharger l'application

Latest chapter

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 72(end)

    “Turunkan aku, aku bisa berjalan sendiri.” Saryn berbisik kepada Arga.Arga yang ingin sekarang ingin selalu menuruti keinginan Saryn hanya bisa menurunkannya dan membiarkannya berjalan sendiri menuju ke mobil.“Bagaimana dengan Noy?” Tanya Saryn.“Med! Bawa dia bersamamu!” Ucap Arga kepada Medy agar membawa Noy bersamanya.“Ingat perlakukan teman Nona dengan Baik!” Tambahnya.“Tentu Tuan!” Jawab Medy dengan menunjukkan sebuah semangat yang tulus dari dalam hatinya.“Mari… Ikut dengan saya.” Ucap Medy kepada Noy, saat dia mempersilahkan Noy untuk masuk ke dalam mobil anak buah Clarissa.Itu karena saat dirinya datang tadi hanya membawa satu mobil. Dan mobil itu saat ini digunakan oleh Arga dan juga Saryn.Itulah kenapa Medy membawa mobil milik anak buah Clarissa.Sedangkan Clarissa sendiri saat ini tetap berada di toko, menunggu di jemput oleh orang kantor.Arga kini berada satu mobil dengan Saryn.Arga dengan ekspresi wajah yang seperti biasa, sedikit dingin.Tapi, saat dirinya mena

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 71

    Semua orang menoleh ke arah tempat asalnya suara.Semuanya menatap penuh keheranan termasuk Welly, karena dia melihat adanya Medy. Laki-laki yang terlihat jahat, tapi laki-laki itu juga yang sudah merawatnya selama beberapa bulan di saat terpisah dengan kakak nya.Satu-satunya orang yang tidak terkejut disini adalah Noy. Itu karena sepertinya Noy tidak tahu siapa Arga. Jangankan Status Vlad nya, setatus CEO Arga saja, Noy tidak mengetahuinya.Medy segera turun tangan dan meneriaki orang yang telah memegangi Saryn.“Lepaskan Nona Muda sekarang juga!” Teriak Medy.Tentu saja semua orang itu menuruti apa yang diucapkan oleh Medy.Meskipun Clarissa adalah asisten Arga. Dibandingkan dengan Medy yang dikenal sebagai orang kepercayaan Arga. Lebih tepatnya kepala pengawal pribadi yang dimiliki oleh Arga selaku Bos dari dari Grade MNE.Saryn yang tangannya sudah dilepaskan segera berlari menuju ke Welly adiknya.Saryn dengan lembut membantu Welly untuk bangkit dan berdiri.“Kamu tidak apa-a

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 70.

    Disela perdebatan itu, Saryn menunduk dan berkata dalam hatinya, “Kenapa kau tidak melepaskan ku?”Saryn merasa jika Arga seolah masih saja mengganggu hidupnya meskipun dirinya sudah diusir dari kediaman Arga dan bahkan Saryn tidak melaporkan ke pihak berwajib atas apa yang menimpa keluarganya sebelumnya.“Aku tidak menyangka, kamu akan menyiksaku sampai sejauh ini …” ucap Saryn dalam hatinya saat jari jemarinya mencengkram celana yang dipakai olehnya.“Hey~ kenapa kau terdiam …?” Tanya Clarissa.Saryn masih saja seperti sebelumnya, diam berpikir tentang Arga dan beberapa kenangan di antara mereka berdua, tentunya hal itu membuat dirinya merasa semakin sedih.“Percuma saja kau terdiam. Lebih baik kau segera berikan lahan mu kepada kami …” ucap Clarissa.“Tidak akan …” ucap Saryn.“Kau!” bentak Clarissa.Dulu mungkin Clarissa harus menghormati saryn karena bagaimanapun juga Saryn begitu dekat dengan Arga, Bos nya.Untuk saat ini Clarissa benar-benar akan bisa mengalahkan Saryn, serta m

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 69

    Ditempat Saryn berada, saat ini dia ternyata sedang bersama dengan seorang laki-laki dan juga bersama dengan adiknya.Laki-laki itu sepertinya tidak terpaut usia jauh dari dirinya sekitar 3 atau 4 tahun lebih tua.Saryn sedang berjalan kaki dari sebuah tempat, sepertinya dia baru saja pulang berbelanja.Itu terlihat dari dirinya dan laki-laki itu yang masing masing membawa sebuah kantong plastik besar entah berisi apa.Ternyata saat ini Saryn memiliki sebuah toko kue.Isi dari kantong-kantong plastik tadi adalah bahan-bahan yang digunakan olehnya untuk membuat kue.“Bagaimana dengan orang-orang yang mengganggumu akhir-akhir ini?” Tanya laki-laki yang sedang bersamanya itu.“Aku tidak tahu, yang jelas aku tidak akan menyerahkan lahan ku untuk pembangunan itu.” Jawab Saryn.Dapat diketahui saat ini jika pemilik lahan yang akan dibangun proyek perusahaan Arga ygn di bicarakan oleh Clarissa sebelumnya adalah Saryn.Dari sorot mata Clarissa yang saat ini dalam perjalanan untuk menuju ke te

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 68

    “Apa alasan dia menolaknya?” Tanya Arga kepada Clarissa.“Dari informasi yang saya dapatkan, wanita itu baru saja membeli tempat itu sekitar dua bulan yang lalu dan selain itu toko yang dia buka baru saja berkembang, karenanya dia tidak ingin pindah dari sana.” Papar Clarissa.“Bukankah perusahaan menawarkan kompensasi yang pas untuk lahan di daerah itu?” Tanya Arga.Clarissa kembali meyakinkan kepada atasannya jika semuanya sesuai dengan seharusnya.Bahkan sesuai dengan yang baru saja diucapkan oleh Arga jika harga yang diberikan oleh perusahaan Arga 20% lebih besar dari harga di pasar.Arga hanya diam dan sepertinya dia sedang memikirkan sesuatu tentang lahan untuk proyek terbaru mereka.“Apa tim yang diterjunkan benar-benar tidak bisa bernegosiasi dengan pemilik toko yang kamu bicarakan ini?” tanya Arga.“Kepala tim berkata jika orang lokal yang mereka percaya untuk mengurus semuanya berkata jika pemilik itu tidak bisa melepaskan lahannya.” Ucap Clarissa.“Kalau begitu sebaiknya ka

  • Rahasia Cinta sang Mafia   Bab 67

    Saryn membawa kopernya menuruni tangga.Medy sempat menggerakan badannya untuk membantu Saryn.Akan tetapi dia mengurungkan niatnya saat dirinya di tatap oleh Arga.Medy hanya bisa menarik kakinya yang tadi akan melangkah beberapa centi ke belakang.“Bahkan dia sekarang tidak mau membantuku.” Ucap Saryn dalam hatinya.Saat ini dengan tergopoh-gopoh Saryn akhirnya sampai di bawah anak tangga dengan menurunkan koper berat yang tadi ditenteng oleh dirinya.“Kalau begitu …” Ucap Saryn dengan ragu dengan menatap sayu kepada Arga.Arga menyergap Saryn dengan ucapannya, “Medy!”“Saya mengerti Tuan!” Ucap Medy dengan membungkuk kepada Arga.“Nona, Mari saya akan mengantarkan Nona ke suatu tempat.” Tambah Medy kemudian dengan melayangkan pandangannya kepada Saryn.“Iya …” Jawab Saryn.Sebelum itu, Saryn masih sempat memeluk miss Ririn untuk terakhir kalinya.“Jaga diri Nona baik-baik, setelah ini saya tidak ada disamping Nona untuk merawat Nona …” Jawab Miss Ririn dengan mata yang berkaca-kaca

Plus de chapitres
Découvrez et lisez de bons romans gratuitement
Accédez gratuitement à un grand nombre de bons romans sur GoodNovel. Téléchargez les livres que vous aimez et lisez où et quand vous voulez.
Lisez des livres gratuitement sur l'APP
Scanner le code pour lire sur l'application
DMCA.com Protection Status