Share

Bab 1

 

“Lepaskan aku!” Wanita yang sedang mendekap anak kecil tadi meronta meminta untuk dilepaskan.

 

“Siapa namau?” Tanya Arga kepada gadis itu.

 

“Perduli setan dengan namaku!!” Ucap gadis itu yang seolah tak takut kepada Arga.

 

“Siapa namamu?” Kini Arga dengan raut muka yang begitu dingin menyeramkan bertanya kepada bocah laki-laki yang di dekap oleh gadis tadi.

 

Karena ketakutan bocah laki-laki itu menjawab “Will—Willy," jawab bocah itu dengan terbatah.

 

“Med!, kesini!” Teriak Arga kepada seorang laki-laki dengan perawakan tinggi besae yang sekarang sudah mendekat kearahnya.

 

“Siap Tuan!” Ucap laki-laki yang ternyata bernama Medy itu.

 

Sekarang Arga berbisik ke telinga Medy dan tak ada seorangpun diruangan itu tau apa yang di bisikan oleh Arga.

 

“Siap Tuan!” Jawab Medy kemudian.

 

“Sini Kau!” Perintah Medy saat dia menarik tangan dari bocah laki-laki yang sedang di dekap kakaknya Tadi.

 

“Kakak! Tolong aku!" Teriak Willy saat dia dibawah keluar dari ruangan itu entah kemana.

 

“Willy!" Ucap gadis tadi, yang berusaha untuk mengejar adiknya, namun dia tidak bisa karena dia sedang dipegangi oleh beberapa laki-laki bertubuh kekar.

 

“Lepaskan AKU! Mau dibawa kemana Adik ku!"Teriak gadis cantik itu.

 

“Jika kamu ingin adikmu selamat turuti kata-kataku!!” Ucap Arga.

 

“Baik, Ba—ik! Aku akan menuruti semua perkataanmu, kembalikan Adikku!” Timpal Gadis cantik tadi.

 

“Tidak untuk sekarang, aku akan mengembalikan dia nanti, anggap saja Adikmu adalah Jaminan atas kesetiaanmu!” Ucap Arga dengan wajah tampan namun begitu dingin.

 

“Apa maumu!?" Tanya gadis tadi berteriak.

 

“Siapa Namamu?” Arga mengulangi pertanyaannya yang pertama di ajukan kepada gadis tadi.

 

“Saryn” Ucap gadis itu pelan.

 

“Siapa!?" Bentak Arga yang merasa gadis tadi berkata teralu pelan.

 

“Namaku Saryn!” Ucap gadis yang sekarang diketahui bernama Saryn itu dengan sedikit membentak kepada Arga.

 

“Aku belum Tuli” Timpal Arga dengan ekspresi dingin karena dibentak oleh Saryn.

 

“Bukannkah kau sendiri yang meminta untuk membesarkan suaraku!?” Ucap Saryn  dengan begitu keras yang seolah ngomong dengan orang tuli.

 

“Masukan dia kedalam mobilku!” Ucap Arga yang mengabaikan perkataan Saryn malah menyuruh orang-orangnya untuk membawa Saryn ke mobilnya.

 

Setelah beberapa menit perjalan gadis tadi tiba di bawah menuju sebuah rumah yang tampak begitu besar bagai sebuah istana.

 

Didalam rumah itu Saryn segera dibawa masuk ke dalam sebuah kamar oleh orangnya Arga; "Tinggalkan kami, dan panggil miss Ririn kesin i," ucap Arga kepada orang suruhannya tadi.

 

“Apa yang ingin kau lakukan?” Tanya Saryn yang merasa ketakutan.

 

Mendengar racauan Saryn, Arga hanya diam saja, dia hanya duduk di sebuah kursi sofa didalam kamar tersebut sambil memainkan ponselnya.

 

“Permisi Tuan," pamit seorang wanita tua yang memasuki kamar besar tersebut.

 

Wanita itu biasa dipanggil miss Ririn dia masih tampak cantik untuk wanita seusianya, dari postur dan wajah bisa dibilang usia miss Ririn sekitar 35 tahunan sementara usia aslinya adalah 47 tahun.

 

“Bersihkan dia," ucap Arga kepada miss Ririn.

Seketika miss Ririn memandangi wanita yang sekarang sedang bersimpuh meringkuk seolah sedeang ketakutan di dekat sandaran tempat tidur besar.

 

“Mari Nona," ucap miss Ririn dengan begitu lembut.

 

“Mau apa kamu?!" Ucap Saryn yang masih saja merasa ketakutan.

 

“Nona, tennangkan diri nona ..." Ucap miss Ririn dengan lembut, yang kemudian masih lanjut merayu Saryn: "Mari nona ikut saya."

 

“Tidak! Aku tidak mau!” Bentak Saryn kepada miss Ririn, dan kemudianSaryn menghadap kearah Arga dan kemudian berkata, “Hey, Kamu! Antarkan aku ke Adiku sekarang!!”

 

“Urus dia," ucap Arga kepada miss Ririn dan mengabaikan perkataan Saryn, namun Arga justru menatap Saryn dengan tatapan yang dingin seraya berkata; "Turuti perkataannya atau kau tak akan pernah bertemu dengan adikmu lagi," yang dimaksut disini adalah agar Saryn menuruti perkataan miss Ririn.

 

Setelahnya Arga meninggalkan ruangan itu dan pergi ke suatu tempat di rumah besar,
sementara Saryn yang sedari tadi ketakutan kini rasa takutnya sudah berangsur reda.

 

“Mari Nona, ikuti saya, saya tak akan berbuat jahat terhadap Nona," ucap miss Ririn kepada Saryn.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status