Bab 17Kania Takut?Tapi Dea berubah pikiran. Ia memilih mengirim pesan untuk Kemala di WA Grup keluarga.[Mbak Kemala lagi jalan ya, aku sudah melahirkan Mbak. Apa tidak mau menjenguk?] Dea mengirim pesan. Kemudian Dea menyertakan screenshot storry WA Kemala. Tak lama Kemala membalas pesan Dea.[Selamat ya Dea, sudah melahirkan. Mbak sudah tahu, nanti Mbak akan ke sana. Karena hari ini sedang menemani Cilla dia pengen jalan ke Mall.] balas Kemala.[Jangan lupa hadiahnya Mbak, oiya tapi di foto gak kelihatan Cilla ikut!] balas Dea kembali.[Ada di depan Mbak, cuma gak ikut foto. Tenang nanti Mbak bawain hadiah.] Kemala kembali membalas.[Itu storry Kemala, kenapa gak muncul ya di WA-ku?] Feli ikut membalas.[Apa aku kamu privasi, kenapa?] 2 pesan di kirim oleh Feli. [Masa sih Mbak, mungkin Mbak belum lihat aja. Storry nya juga sudah kuhapus.] jawab Kemala.[Tapi emang tadi gak ada, aneh ya.] Feli merasa curiga, kenapa Kemala mem-privasi storry darinya.Klekkk..!Pintu ruang rawat
Bab 18PoV (3)Kania tersenyum geli membaca pesan dari Kemala. Kemala yang mengancamnya dan dia berpikir jika ia akan takut dengan ancaman seperti ini, justru pesan dari Kemala itu bisa dijadikan bukti baru oleh Kania dan bahkan bisa menambah tuntutan pidana. Karena jika hanya tuntutan dengan perselingkuhan hukumannya sangat ringan.Setelah mendapat balasan dari Kania. Kemala tak ada membalas lagi."Apakah dia takut, aku ingin tahu bagaimana raut wajah Kemala saat membaca balasan pesan dariku!" gumam Kania sambil mengirim pesan pada Della."Besok Riko ulang tahun. Apa Ibu sudah bilang sama ayah?" ujar Riko menghampiri Kania yang sedang duduk di ruang tengah.Kania berada di rumah Mamanya sudah dua hari ini, dia menginap di sana bersama dengan Riko. Kania tertegun akan pertanyaan Riko barusan, putranya belum mengerti masalah apa yang sedang dihadapi kedua orang tuanya.Kania juga kasihan sekali melihat Riko menanyakan ayahnya terus. Dulu Adnan juga sangat dekat dengan Riko. Walau bebe
Bab 19Usai berkata seperti itu. Kemala hendak melangkah keluar kamar."Lipcream itu di temukan Farhan, di mobil suamiku. Sebenarnya aku tak memiliki lipcream berwarna merah!" ujar Feli menghentikan langkah Kemala."Maksud Mbak?" sahut Kemala tak mengerti."Tidak apa, ayo kita keluar!" Feli berjalan melewati Kemala yang masih terpaku, menatap mantan kakak iparnya keluar kamar.***Rombongan Farhan tiba di kediaman Orangtua Mayang. Mereka di sambut baik, apalagi Ibu Mayang gembar gembor kalau calon suami putrinya seorang pengusaha muda, mereka semakin terkesima ketika melihat banyaknya hantaran yang di bawa oleh pihak keluarga Farhan. Di rumah Mayang juga sudah di dekorasi dengan cukup mewah. Untuk acara engagement ia dan Farhan. Mayang tak ingin momen nya terlihat tidak berkelas, ia pasti ingin yang terbaik. Malam itu Mayang terlihat sangat cantik, dengan riasan makeup yang flawless. Menggunakan kebaya berwarna pink dusty dan rok kebaya yang ketat membuat lekuk tubuhnya yang langsi
Bab 20"Jelas suratnya ada, kan Ibu berikan juga!" Bu Sani keheranan kenapa bisa jadi emas imitasi. "Apa Ibu tuntut aja ya, ke toko emasnya. Kamu bilang sama Mayang untuk sabar. Nanti Ibu bakal datang ke toko itu lagi!" "Ahh...! Jika sampai aku gagal nikah sama Mayang, ini semua salah Ibu. Aku mau secepatnya Ibu ganti!" Brakkk...!! Farhan kembali masuk ke dalam kamar. "Farhan, kamu jangan marah begini. Situasi kita sedang sulit. Di luar sana ada yang mau usir kita dari rumah ini!" teriak Bu Sani hingga merasa tenggorokan nya terasa sakit karena terlalu sering, berteriak dari tadi.Tak ada respon dari Farhan. Bu Sani kembali ke ruang depan. Della masih di sana, untuk meminta keluarganya pergi mengosongkan rumah saat itu juga.Adnan tampak adu mulut dengan Della. "Ibu gak akan pergi dari sini, jika memang Kania yang menyuruh. Minta Kania yang datang sendiri kemari!" timpal Kemala yang masih ikut campur. "Kania sudah memberi wewenang padaku. Kenapa dia harus menghadapi coro-coro se
Bab 21"Geram aku mendengar pelakor itu selalu berusaha ikut campur dan bicara, memang gak punya malu! Dia gak sadar, sudah menghancurkan rumah tanggamu. Tapi seolah mempunyai hak!" ujar Della menyampaikan kekesalannya pada Kemala ketika bertemu kemarin.Kania menanggapi ucapan Della dengan tertawa kecil. Ia tak kaget lagi dengan sikap Kemala. Wanita pelakor itu memang resek."Jangan kaget dengannya, Kemala memang seperti itu. Entah apa yang membuat keluarga Mas Adnan menyukai pelakor itu," ucap Kania.dia pasti sangat pandai berakting dan bermuka dua sehingga disukai oleh keluarga Adnan aneh saja sekarang mereka sudah merasakan bagaimana rasanya setelah menghianatimu Kania menghela nafas benar kata Della. Apa yang dilakukan dia telah tepat, mengusir keluarga Adnan dan mengembalikan mereka pada posisi semula. Sidang pertama perceraian mereka akan berlangsung dua hari lagi. Adnan bilang tak akan menhadiri persidangan. Kania senang karena perceraian akan segera terjadi.Tapi kali ini a
Bab 22(PoV Kania)"Hanya itu permintaanku, aku tahu mudah bagimu memberiku uang sebanyak itu Kania. Dan mencabut tuntutan gampang kan, tinggal hubungi pengacaramu!" ujar Mas Adnan terdengar suaranya seperti cengengesan saat meminta hal itu padaku. Dengan entengnya ia meminta hal yang ia tahu pasti berat bagiku melakukannya. Aku belum bisa atau mungkin tak bisa memaafkan perbuatan dia dan keluarganya beserta Kemala. "Aku tak mau menuruti semua permintaanmu, apakah kamu sedang memerasku, Mas!""Tidak Kania, jangan berpikir negatif. Aku hanya ingin hubungan kita kembali baik, sebenarnya aku juga masih ingin rujuk denganmu. Agar keluarga kita lengkap, dan Riko tak merasa sedih dengan perpisahan ini jika terjadi!" jawab Mas Adnan. Dia pikir aku tak tahu maksudnya, ia minta rujuk karena hanya tak ingin hidup susah dan kembali menikmati hartaku."Hitung aja, sebagai kamu menolong keluargaku Kania. Keuanganku sudah menipis, sebentar lagi Farhan akan menikah, Ibu butuh biaya banyak untuk p
Bab 23(PoV 3)"Kenapa, Mas?" tanya Kemala yang melihat raut wajah Adnan kusut setelah menelpon Kania."Kania tak jadi mengirimkan uang itu padaku!" jawab Adnan mendengkus kesal dan mengusap wajahnya kasar."Kenapa tidak jadi? Lantas tentang laporan itu bagaimana?" tanya Kemala penasaran."Dia juga tak akan mencabut laporan itu," Adnan mencoba menghubungi Kania kembali tapi tak ada jawaban. Adnan berjalan menuju mobil. Ia meminjam mobil milik Erwin. "Mas, kita kemana?" ucap Kemala ketika Adnan membuka pintu mobil."Pulang, kemana lagi. Apakah kamu tidak jadi menghadiri acara ulang tahun anakmu? Kenapa semuanya bisa dibatalkan, bukankah kamu sendiri yang bilang jika Kania merengek untuk kamu datang!" cerocos Kemala. "Aku juga tidak tahu tiba-tiba di batalkan. Kania bilang jika Riko terima jika aku tidak datang dia tidak menginginkanku lagi!" Adnan dengan raut wajah marah masuk ke dalam mobil disusul dengan Kemala yang ikut masuk."Kenapa anakmu tidak mau kamu datang Mas? Padahal ke
Bab 24Hampir 15 menit Feli sadar dari pingsannya."Syukurlah kamu sadar, Ibu takut Fel," ujar Bu Sani mengucap syukur dan menoleh pada Farhan yang duduk di sudut sofa."Puas kamu, menganiaya Mbak-mu sendiri!" hardik Bu Sani melempar Farhan dengan bantal sofa dan hampir mengenai wajahnya, namun Farhan menghindar.Adnan kembali membawakan segelas air putih untuk Feli."Kurang aj*r kamu Farhan. Apakah kamu ingin membunuh, Mbak!" ucap Feli dengan suara yang parau. "Makanya jangan pernah ikut campur dengan hubunganku dan Mayang! Aku tak suka Mbak, bicara seperti itu!" bentak Farhan yang merasa tak bersalah. Feli duduk, dan meminum air hingga habis."Baiklah Mbak gak akan pernah ikut campur dengan urusanmu. Urus saja sendiri hidupmu itu, dan jangan pernah meminjam mobil Mbak lagi!" Feli bangkit dari duduknya."Mau kemana, Mbak?" tanya Adnan. "Pulang, gak betah berada di rumah orang itu!" ketus Feli melirik Farhan sekilas dengan sorot mata penuh kebencian. Feli sangat membenci adiknya it