Share

Part 12

Perlahan tapi pasti, kaki ini kubawa masuk ke dalam gubuk. Meski sudah ada matahari, suasananya tetap saja membuat bulu kuduk berdiri. Sengaja kubiarkan pintu terbuka lebar agar cahaya di luar bisa masuk dan memberikan penerangan di dalam gubuk. Meski sudah ada jendela tempat masuk bola yang ditendang Arsya tadi dengan sekuat tenaganya, tapi jendela itu tertutup tirai dan menghalangi cahaya masuk.

“Bismillah, ya Allah,” gumamku.

Aku mencari bola disekitaran  jendela. Bola itu masuk menembus tirai di jendela, pasti tidak jauh dari tempat itu.

Sambil mencari bola, aku melihat-lihat isi di dalam gubuk.

“Hanya ada barang-barang tak terpakai, kenapa ibu melarang masuk ke da

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ruswi Rahmalia
makanya nurut
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status