Share

Penguntit

Amar mengendarai mobilnya dengan sangat cepat membuat Joni yang duduk di sebelahnya teriak ketakutan.

"Mar pelan-pelan elah bawa mobilnya," jerit Joni panik.

"Gue kesal sialan," maki Amar.

"Lo kesel sama Zia tapi yang di ajak mati gue," jerit Joni.

"Kalau dia cowok udah gue adu aku nonton sejak lama," bela Amar tak mau kalah.

"Bacot lo, berhenti ga gue takut sialan," jerit Joni, tak perduli bila nantinya Amar akan meledek nya pengecut karena takut di bawa ngebut-ngebutan.

Sebenarnya bukan Joni yang takut tapi Amar yang mengemudikan mobilnya di atas rata-rata.

"Mar kita bisa kecelakaan kalau lo terus bawa mobilnya kaya gini, ingat Aruna Mar," ucap Joni mengeluarkan senjata andalannya.

Amar yang mendengar penuturan Amar segera menghentikan remnya mendadak, untung saja kini mereka berdua di jalan sepi, yang jarang sekali mobil lewat jalan ini.

''Lo benar-benar gila,'' bentak Joni.

''Sorry gue benar-benar kesal sama tuh cewek gila,'' ucap Amar kembali mengingat Zia yang sudah mem
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status