Share

Belum Usai

Sampai di rumah orang tuanya. Hanya ada sang papa dan Aura yang menangis tersedu-sedu.

“Pa-”

“Papa nggak mau main hakim sendiri, jadi ceritakan dari sisi kamu.” Nata menatap tajam pada menantunya.

Saat diminta istrinya datang ke sini, perasaan Arga sudah tidak enak. Ia bahkan tidak tahu ada Aura di sini. Dari gelagatnya sudah bisa ditebak jika Aura sedang melakukan sandiwara.

Laissa bahkan tidak menyangka Aura akan berani datang ke rumah ini. Wanita ular satu ini memang tidak tahu malu.

Arga menarik napas dalam-dalam, berdiri menghadap sang mertua.

“Aku mengaku salah, Pa. Hukum aku semau Papa tapi jangan pisahkan aku sama Laissa!” Dengan lantang Arga mengakui kesalahannya.

“Jadi benar kamu menghamili Aura?”

“Aku memang pernah tidur dengannya tapi nggak mungkin dia hamil, Pa.”

Nata menahan diri untuk tidak melayangkan kepalan tangannya menghantam wajah Arga.

“Om, aku bawa buktinya. Aku hamil anak Mas Arga,” kata Aura seraya tergugu.

Laissa tidak ikut berkomentar, ia hanya akan buka sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status