LOGINBerawal dari penemuan ruang bawah tanah di ruang kerja suamiku, dari situ aku mengetahui rahasia besar yang selama bertahun-tahun dia sembunyikan dariku. Soal sosok yang selama ini ada diantara aku dan Mas Nata.
View More"Enak?" Yuna tersenyum melihat suaminya menghabiskan semangkuk mi instan ditambah satu piring nasi."Enak, Dek. Makasih ya.""Lain kali kalau Mas mau makan apapun bilang aja.""Nggak usah, Dek. Semoga aja besok udah bisa makan apapun lagi.""Oh ya, Mas. Aku hamil tau." Yuna memberitahu dengan santainya, bahkan tidak seperti istri lain yang memberikan kabar bahagia itu pada suaminya.Afnan terbelalak. "Kamu … hamil?"Yuna mengangguk pasti. "Iya. Kamu nggak seneng, Mas?" Ia masih memperhatikan raut wajah Afnan.Lelaki itu tampak kaget makanya diam membeku. Detik berikutnya malah berhambur memeluk sang istri seraya berulang kali mengucap syukur. Matanya sampai berkaca-kaca saking bahagianya.Rasanya tentu saja berbeda saat ia mendengar Yuna hamil anak pertama mereka. Saat itu keduanya belum menerima pernikahan yang ada. Berbeda dengan sekarang yang sudah saling mencinta meski tidak diungkap dengan kata."Mas seneng banget, sayang. Makasih ya."Berubahnya panggilan Afnan yang tiba-tiba be
“Ma, kenapa aku hamil lagi sih.” Pundak Yuna lemas.“Loh, kok tanya Mama sih? Takdirnya memang begini, harus kamu syukuri.”“Tapi Kia masih kecil, Ma. Kalau aku hamil lagi, siapa yang jagain Kia.”Hana terkekeh geli. “Kamu itu hamil, Yuna. Bukan sakit.”“Ya ... tetap aja, Ma.”Memang berat bagi Yuna, di usia muda ia sudah akan memiliki dua orang anak. Bahkan anak pertamanya saja belum genap satu tahun, sudah mendapatkan adik.Afnan belum tahu soal ini, ia sedang istirahat karena setelah makan tadi malah isi perutnya keluar lagi. Sedangkan ibu hamilnya malah tidak merasakan apa-apa, tidak seperti kehamilan pertamanya. Hanya saja lebih sensitif dan mudah marah.“Di kehamilan kedua, kamu dan Afnan berbagi. Dia yang ngalamin mualnya kamu yang hamilnya.”Yuna menghela napas panjang. “Pantes nggak ada tanda-tanda kayak dulu pas aku hamil Kia. Ternyata Mas Afnan yang merasakan tanda-tandanya.”“Kalian tinggal di sini dulu, sampai Afnan bisa beraktivitas normal lagi.”Yuna mengangguk. “Iya, M
Setelah kejadian itu, Afnan berhari-hari mengalami mual muntah sampai Yuna bingung sendiri karena berulang kali diperiksa dokter mengatakan Afnan baik-baik saja.“Nis, jangan-jangan abang kamu diguna-guna lagi,” celetuk Yuna dengan muka tak berdosanya.“Hush! Mbak, jangan percaya yang kayak begitu. Nggak boleh.” Nisa saja yang lebih muda sama sekali tidak percaya akan hal mistis yang Yuna curigai sebagai pemacu suaminya seperti ini.“Aku harus datangi si Rinda.” Yuna bangkit, menyerahkan Kiarra pada adik iparnya, “Titip ya.”“Mbak mau kemana?”“Ke rumah si Rinda, sejak minum kopi di sana. Abangmu jadi sakit begini.”Yuna sampai melarang Afnan keluar rumah, apalagi lelaki itu tampak lemah, letih, lesu.Orang tua Yuna sudah kembali ke kota, tapi mereka tetap menanyakan soal kabar Afnan yang sampai sekarang masih belum membaik.“Mau apa?”“Titip Kia pokoknya. Kalau Mas Afnan nanyain, bilang aku keluar sebentar.”Terbiasa jalan kaki, ia tidak merengek lagi untuk diantar kesana kemari.Gan
Karena kondisi Afnan yang menurut Yuna memprihatikan wanita itu memaksa suaminya untuk melakukan pemeriksaan dan hasilnya tidak ada yang mencurigakan. Dokter bilang Afnan tidak apa-apa, hanya demam biasa dan kelelahan.Apa jangan-jangan dia bohong karena mau berduaan sama Rinda? Tapi badannya kok bisa panas? Apa kebetulan.Pikiran negatif menguasai otak Yuna. Ia paling tidak bisa berpikir postif pada orang lain. Apalagi sudah dihadapkan sesuatu yang tidak disukainya.Memilih menginap di villa karena orang tua Yuna masih ingin bersama dengan cucu mereka sebelum nanti harus kembali ke kota. Kedepannya tidak akan mudah untuk mencuri waktu bertemu sang cucu karena kesibukan Nata. Pria paru baya itu bukan pengangguran, ia seorang pimpinan perusahaan yang tentu saja pekerjaannya menggunung.“Saya pulang saja, biar kamu sama Kia di sini.”Tatapan tajam Yuna menghunus. “Nggak, kamu harus di sini. Apa kata ibu nanti kalau aku biarin kamu yang sakit sendirian di rumah.”“Saya nggak apa-apa kok.












Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.
reviews