Share

Lily yang Terluka

“Tim Apollo apakah ada orang di ruang pengendali siar?” tanya Apollo di radio komunikasi. Matanya tajam mengawaasi ruang itu. “Semua siaga, aku takut ini pengalihan.”

“Negatif,” kata salah segorang timnya yang sudah memeriksa di ruang pengendali itu.

“Aman?” Apollo mengkonfirmasi keadaan di sekitar. “Sebentar lagi peserta makan malam akan ke aula besar satu,” katanya lagi.

“Aman!” tim itu menjawab. Sambil mengecek ruangan itu untuk yang ketiga kalinya.

“Tim, pelan-pelan pindah ke aula satu,” perintah Apollo. “Tetap awasi Nyonya Margot, Lily dan Axel,” katanya lagi.

Mata Apollo tetap ada di kendali siar, tampaknya ada yang janggal. “Aku akan mengawasi dari ruang kendali siar,” katanya lagi.

***

Seperti kebiasaan dari tahun ke tahun, Billy Triton malam ini akan menghadiri pesta ulang tahun kantor.

“Apa kau yakin dengan niatmu?” tanya istrinya.

“Yakin. Aku bisa menyasar Axel. Dia harus mati malam ini,” tekadnya.

“Kau tidak perlu mengingat kejadian beberapa tahun silam. Aku sudah
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status