“Nyebelin banget sih kalian, kenapa harus seperti itu di depan orang jomlo” ucap Tania pada Rain dan Alana dan itu membuat Rain dan Alana tertawa bersama dengan santai
“Tania, aku kepikiran sama anak-anak tadi deh” ucap Rain pada Tania dengan santai
“Kepikiran bagaimana ?” tanya Tania dengan bingung pada Rain
<
“Siap Non, akan saya pastikan semua aman dan terkendali dan juga tidak ada masalah” ucap Penjaga tersebut dengan hormat pada Tania Dan setelah itu Tania melajukan mobilnya tepat di depan vila dan Alana mengambil dua payung untuk mereka pakai karena hari masih hujan deras, setelah mendapatkan payung Alana turun dan dia membuka pintu mobil Rain dan mengajaknya satu payung bersamanya, sementara Tania menggunakan payung yang satunya lagi, mereka bertiga berada di luar mobil, dan saat mereka ingin masuk ke dalam vila, Rain melihat pemandangan yang sangat indah dari atas itu, karena mereka berada di puncak paling atas yang la
“Di kunci gi mana nih” ucap Rain karena dia bingung harus apa karena pintunya terkunci dan tidak bisa di buka “Kita dobrak aja, aku penasaran banget” ucap Alana yang juga semakin penasaran “Oke” ucap Rain dan lanjut bilang “Baregan yah, hitungan ketiga” ucap Rain pada Alana dan Alana pun mengangguk.
“Iya sayang, kalian jangan sampai masuk ke dalam kamar itu, karena pemilik sebelumnya melarang siapa pun masuk ke dalam kamar itu, mangkanya kamar itu di kunci oleh pemilik sebelumnya” ucap Bunda Laura dengan serius dan lanjut bilang “Bahkan Bunda aja belum pernah masuk ke dalam kamar itu” ucap Bunda Laura dengan serius pada Tania “Bunda ini aku, apa Bunda tahu siapa pemilik sebelumnya ?” tanya Rain pada Bunda Laura dengan serius
“Kok mereka ada di sini sih” ucap Alana dengan bingung“Aku pun juga nggak tahu, kenapa mereka tahu tempat kita” ucap Rain yang juga bingung dan tidak tahu“Minggirin mobil elu kita mau lewat” ucap Tania dengan kesal karena bertemu dengan Anna
“Tania, apa rumah orang itu besar ?” tanya Anna dengan serius karena Tania tadi sudah bilang kalau Tania sudah mempelajarinya dan bahkan sudah melihat letak rumah tersebut“Engga terlalu besar, dan tidak terlalu kecil juga, rumah tersebut hanya satu lantai dengan tembok berwarna hitam kelam, dan di luarnya banyak barang-barang unik dan gantungan-gantungan unik seperti dari tulang hewan, dan di samping rumah tersebut ada pohon besar yang berbeda dari pohon lainnya, dan aku tidak tahu itu pohon apa” jawab Tania dengan serius pada Anna“Aku melihatnya tadi di maps, sebelum kita berangkat” ucap Tania pada yang lain, karena iu dia bisa tahu“Kita cari rumah itu” ucap Rain pada Tania. Dan pada saat mereka masuk ke dalam dengan santai ada dua jalan yang membuat mereka semua bingung termasuk Tania yang tadi sudah mempelajari mapsnya, mereka semua pun berhenti, karena masih ragu ingin mengambil jalan yang mana&ldquo
“ya udah ayo, kita cari sekarang” ucap Tania dengan serius dan setelah itu mereka bertiga pun mencari ke arah yang sebaliknya Sementara itu Anna pada saat tadi hujan, dia di pukul oleh seseorang dan hampir pingsan, dan di bawa oleh orang itu ke sebuah tempat seperti gubuk dan di ikat di sana, sementara itu Rain, dia di bawa oleh orang yang berhasil melumpuhkannya saat hujan tadi, dia di bawa ke gubuk yang berbeda dari Anna, mereka tidak tahu mereka ada di mana dan bahkan Rain saat ini kondisinya sedang pingsan dan tidak sadarkan diri. Sementara di luar gubuk ada empat orang yang menjaga dua gubuk itu dengan ketat dan ju
“Sebaiknya aku cari Alana dan Tania” ucap Diana setelah dia menunggu lama Alana dan Tania di tempat itu. Setelah itu dia pun berdiri dan bergegas untuk mencari Alana dan Tania di tengah gelapnya malam tanpa cahaya lampu, hanya ada cahaya dari bulan purnama saja yang sedang menerangi malamnya itu, pas Diana ingin mencari Alana dan Tania, dia mendengar suara orang yang sedang mendekat, dan itu langsung membuat dirinya siaga dan langsung berhati-hati, dia membawa kayu yang kokoh untuk memukul orang itu karena dia mengira kalau itu adalah musuh, semakin lama langkah itu semakin dekat dan Diana juga semakin bersiap-siap, dan pada saat langkah itu sudah berada di balik pohon tepat di depannya, dia pun maju dan langsung melayangkan pukulan kepada orang itu namun tiba-tiba saja saat kayu kokoh itu hampir kena o
“Jangan dulu, kamu emang nggak dengar apa kata Diana tadi, kalau kita nggak boleh kemana-mana sampai dia kembali, nanti kalau terjadi sesuatu akan susah buat dia dan kita, jadi mending kita tunggu dia dulu sampai kembali, setelah itu baru kita ke sungai untuk mengambil air” ucap Tania dengan serius, dia sangat mendengarkan apa kata Diana tadi, karena Tania sadar kalau dia bukan sedang di kota, melainkan dia sedang berada di dalam hutan yang sangat mencurigakan, jadi dia sangat mendengarkan kata-kata Diana tadi, karena dia juga seorang bodyguard yang tahu kapan mereka dalam bahaya dan tidak dan sekarang mereka sedang dalam bahaya, jadi mereka harus mendengarkan apa yang di katakan Diana tadi.