Semua Bab Rain: Bab 1 - Bab 10
202 Bab
Rain
Di saat mereka semua sedang ngumpul, dan tiba-tiba saja tanpa sebab Om Erik memarahi Rain dengan kesal“Rain, kamu itu bukannya cari kerja, bantuin kakak kamu, nyusahin aja kamu bisanya” Ucap Om Erik yang memarahi Rain dengan kesal karena Rain selalu menjadi beban keluarganya“Erik apa sih kamu, kamu engga ngaca kamu juga beban di sini, harusnya kamu juga ngaca, udah kerjanya bikin onar terus” Ucap Nenek Juli membela Rain“Tahu lu, bukannya mikir, udah kaya bos aja elu di sini” Ucap Om Lukman juga membela Rain“Emang dia engga tahu diri ok, udah erjanya cuman makan tidur aja, bantu beres-beres rumah engga, harusnya dia yang Mas Lukman marahin” Ucap Om Erik yang membuat Rain sakit hati. Mendengar itu semua, Rain memutuskan untuk keluar dari rumah itu dan mencari kerjaan untuk menjadi orang sukses.Rain masuk ke kamarnya dan merapihkan semua baju dan barang-brangnya dia yang masih b
Baca selengkapnya
Rain menolong seorang Wanita
Rain yang melihat itu yang tadinya dia tidak peduli, karena melihat kelakukan perampok itu, Rain tidak bisa diam saja, dia berpikir dia mempunyai tiga orang wanita di dalam keluarganya, Rain berpikir bagaimana jika itu terjadi pada mereka, Rain tidak bisa tida ikut campur, Rain langsung menghampiri orang tersebut dengan kesal, dan suasana yang sedang prustasi.Rain menghampiri para perampok itu dan menyuruh mereka untuk melepaskan wanita itu.“Lepaskan wanita itu” Ucap Rain dengan kesal karena melihat kelakuan para perampok itu yang kurang ajar terhadap wanita“Siapa kamu, lebih baik kamu pergi dari sini jangan sampai membuat kami marah, dan kalau sampai kami marah, kami pastian kamu tidak akan selamat, jadi lebih baik kamu pergi dari sini dan jangan ikut campur urusan kami ini” Ucap salah satu penjahat tersebut yang sedang memegang wanita cantik tersebut“Saya tidak takut dengan kalian, lagian juga kalau alian ingin membunuh
Baca selengkapnya
Wanita cantik
Semuanya gelap tidak kelihatan apapun, tidak ada yang bsia dia lihat sekarang, dan setelah beberapa saat dia pun menukan cahaya dari matanya, Rain perlahan bangun, namun Rain bangun di tempat berbeda, dia mengira kalau dia sudah di surga, namn Raian salah, dia sedang berada di sebuah ruangan yang penuh dengan pencahayaan yang cukup, Rain membua mata dan merasa lengan kiri dan kanan serta seluruh badannya terasa sangat sakit sekali.Rain terbangun dari kegelapannya, dan melihat di sekelilingnya sudah ada banyak orang serta perempuan yang memakaibaju perawat, dan yang lebih kagetnya lagi Rain melihat wanita cantik yang pada malam itu dia tolong.Dengan sisa-sisa tenaga Rain mencoba untuk duduk sambil memegang lengannya yang masih sakit, namun tidak bisa karena sekarang kondirinya Rain sangatlah lemah dan bahkan untuk dia duduk saja dia tidak bisa.“Saya di mana ?” Tanya Rain yang tidak tahu dia berada di mana sekarang.“Kamu berada di ruma
Baca selengkapnya
Tanggal dan bulan lahir yang sama
“Lalu habis dari sini kamu ingin ke mana ?” Tanya Tania“Tidak tahu, yang pasti aku akan berusaha untuk menjadi orang sukses dan kembali ke keluarga, untuk mengajak Kak Ara dan Mira pergi dari sana” Ucap Rain“Kalau begitu saya mau membantu kamu, kamu tinggal di sini menjadi anak saya dan buktikan ke keluarga kamu itu kalau kamu bisa sukses dan kamu ukan beban keluarga” Ucap Laura tanpa pikir panjang yang membuat Rain kaget dan bahkan dia tidak percaya kalau Laura bilang seperti itu pada dirinyaRain pun masih belum sadar atas keterkejutannya atas apa yang di bilang Laura ini, Bahkan Rain tidak menyangka akan di tolong oleh Laura dan sekarang dia di bkin terkejut lagi atas apa yang di bilang Laura tadi.Melihat Rain tidak menjawab dan masih terbengong Laura memanggil Rain beberapa kali“Rain” Ucap Laura Rain masih belum menyadarinya“Rain” Ucap Laura lagi dan lagi-lagi Rain tidak me
Baca selengkapnya
Rain di angkat anak oleh Laura
Dan Rain mendengar itu dia kecewa, ini tidak seuai yang dia harapkan, Bunda Laura malah menyukainya dan tidak ada masalah dengan itu, ini membuat Rain salah membuat keputusan“Jadi mulai sekarang Rain adalah anak Bunda sama seperti Tania, dan Rain harus memanggil dengan sebutan Bunda ya Rain” Ucap Bunda Laura dengan senyumDan Rain hanya mengangguk pelan saja, tanpa bicara karena hal ini yang dia tidak ingin kan,“Coba Bunda ingin dengan Rain menyebut Bunda sama Bunda” Pinta Bunda Laura dengan senyumDan Rain dengan trpaksa memanggil Bunda dengan pelan “Bunda” Ucap Rain dengan suara pelan yang membuat Bunda Laura dan Tania tersenyumDan setelah itu tiba-tiba saja ada sesuatu yang berbunyi, yaitu perut Rain, karena dari emarin siang Raian belum sempat makan, sampai dia harus kelelahan melawan para penjahat yang ingin merampok dan melecehkan Bunda Laura dan itu membuat Bunda Laura dan Tania tersenyum.&ldquo
Baca selengkapnya
Bibi Fetrin membawa Rain ke dalam lagi
Rain pun bingung kenapa mereka ada di sana, Rain pun berpikir kalau rumah sebesar ini pasti di pasangin CCTV, dia pun lengah dalam masalah ini, dan ternyata ini tidak semudah yang dia bayangkan.Namun dia tetap berusaha untuk keluar dari tempat ini, Rain berusaha tetap tidak terjadi apa-apa dan dia jalan dengan santai menuju Bibi Fetrin dan lainnya yang sudah menunggu di gerbang untuk menghalangi Rain keluar dari rumah besar dan mewah ini.“Hai” ucap Rain dengan senyum ramah, namun muka mereka semua sangat tegang dan bahkan sangst serius menatap Rain.Beberapa hari cukup untuk Bibi Fetrin mengenal Rain karena dia selalu membantu Rain karena itu perintah dari Laura, karena sekarang Rain adalah anak Bosnya yaitu Laura, mangkanya dia selalu membantu Rain untuk semua masalah ketika Rain di rawat, namun tidak untuk kali ini.“Mau ke mana Rain ?” tanya Bibi Fetrin dengan santai“Mau pergi Bi” jawab Rain dengan santai
Baca selengkapnya
Kamar yang megah dan mewah
Melihat Rain terdiam berdiri di depan pintu, Tania bertanya “Rain ada apa ?’ Tanya TaniaRain pun masih terdiam dan bahkan dia tidak sadar kalau dari tadi Tania memanggilnya“Rain” panggil Tania lagi dan Rain masih belum sadar jugaRain tersadar ketika pandangannya terhalang oleh wajah cantiknya Tania yang berada sangat dekat dengan wajahnya, Rain pun langsung kaget dan mundur beberapa langkah.“Kamu kenapa kok diam ?” Tanya Tania“Engga apa-apa” Jawab Rain yang sudah tersadar dari keterkejutannyaDan setelah itu Tania menjelaskan kamar canggih ini, kalau Rain membutuhan sesuatu dia tinggal menggunakan telefon yang ada di samping tempat tidurnya dan juga Tania menunjukan lemari yang sudha penuh dengan baju-baju yang sangat bagus dan pasti sangat mahal-mahal dan keluaran terbaru dari berbagai brand terkenal yang ada di dunia.“Ini baju-baju kamu” Ucap Tania menunjukan baju-baj
Baca selengkapnya
Rain tidak sadar kan diri
“Aku tidak ingin makan, yang aku ingin sekarang adalah keluar dari rumah ini” Ucap Rain tanpa melihat ke Tania“Kalau kamu engga makan, nanti kamu sakit loh” Ucap Tania dengan lembut sambil duduk bersama Tania di depan kaca besar yang menghadap pemandangan yang indah di luar“Aku tidak peduli, biarkan aku mati di sini” Ucap Rain dengan putus asa yang masih melihat daun-daun yang seolah tersenyum padanya dan memberi tahu kalau ini adalah takdir kamu“Kamu jangan bicara seperti itu, itu tidak baik” Ucap Tania menasihati Rain“Aku tidak bisa menerima ini semua, ini bukan yang aku harapkan” Ucap Rain dengan mata yang berkaca kaca“Ini takdir kamu Rain” Ucap Tania dengan serius dan lanjut bilang “Rain dengar aku,” Ucap Tania namun tidak di tanggapi oleh Rain. Karena melihat dirinya di tanggapi oleh Rain, Tania langsung memalingkan wajahnya Rain hingga menghadap persis ke
Baca selengkapnya
Mengingat masa kecil mereka
Dan Dokter tersebut juga menjelaskan tentang Medical Xpress mejelaskan bahwa kmatian bisa terjadi pada hari ke empat puluh sampai enam puluh, tergantung daya tahan tubuh seseorang. Dan dokter itu bilang kematian dapat terjadi perlahan dan menyakitkan aibat kegagalan fungsi organ tubuh.Dan Bunda Laura yang mendengarkan itu pun menangis karena Rain hampir saja mati jia tidak mendapatkan pertolongan medis dengan cepat.Lalu Bunda Laura menyuruh dokter untuk merawat Rain dengan perawatan yang terbaik yang ada di rumah sakitnya dan doketr pun mengiyakan dan menyanggupi.Dan setelah itu Dokter tersebut mengebarkan rumah sakit miliknya langsung dan menyuruh mereka membawa alat-alat terbaik dan perawat terbaik yang ada di rumah sakitnya, dan juga rumah sakit yang dokter ini miliki adalah rumah sakit ternama di Indonesia dan bahkan rumah sakit terbagus yang ada di indonesia dan Asia.Dan setelah itu tidak lama kemudian semua yang di pesan dokter tersebut dan dokt
Baca selengkapnya
Daun-daun tersenyum
Mendengar itu Kak Ara pun langsung masuk ke kamar mandi dan menangis karena tidak menyangka kalau adik-adiknya akan melakukan itu, karena tadi pada saat mereka memberi uang itu mereka bilang mereka punya simpanan, ternyata itu hanya tipu daya mereka saja supaya Kak Ara mengambil uang yang mereka beri.Mengingat itu semua Kak Ara pun tidak tahan dan menangis kembali lalu di tenangkan oleh Mira kembali.Kak Ara menyesali karena dia tidak bisa menahan adiknya itu untuk tidak pergi, sementara Om Erik yang baru pulang entah dari mana itu melihat kalau Kak Ara menangis dan dia langsung masuk ke kamar Kak Ara dan bilang “Sudah lah engga usah anak engga berguna seperti itu di tangisin, orang kaya Rain itu tidak pantas di tangisin” Ucap Om Erik yang tidak sadar diri kalau dirinya lah beban keluarga sebenarnya dan bahkan dia selalu meminta uang pada Kak Ara.Dan Kak Ara hanya bilang “Ini bukan urusan Om Erik, jadi om Erik tidak usah ikut campur, lagian j
Baca selengkapnya
Sebelumnya
123456
...
21
DMCA.com Protection Status