Share

Bab 235 - Pertarungan

Penulis: Murlox
last update Terakhir Diperbarui: 2025-08-02 11:00:04

Nampaknya, ruangan perbendaharaan itu tak lagi kuat atau mampu menahan dampak dari letupan energi spiritual kedua orang itu, sebuah pertarungan antara kultivator yang jauh melampaui level kultivator biasa.

Dan dalam sekejap, pusat kediaman klan Mu runtuh diiringi ledakan yang luar biasa dahsyat. Tanah berguncang, bangunan-bangunan ambruk, dan asap hitam serta debu bercampur serpihan tanah membumbung tinggi ke atas langit, menutupi setengah area klan Mu.

Namun, sedetik kemudian, asap debu itu hilang dalam sekejap oleh gelombang kekuatan yang luar biasa, seolah sebuah tangan raksasa tak kasat mata telah menyapu bersih area itu.

Di atas reruntuhan bangunan kediaman kepala klan, dua sosok bertarung dalam adu tinju yang membawa tekanan dahsyat. Kedua tinju mereka saling berbenturan, menciptakan gelombang kejut yang meretakkan udara di sekitar mereka.

Mu Xiong melesat di udara, posturnya tegak, dengan setengah tubuhnya diselimut
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terbaru

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 236 - Formasi Lima Tetua

    Di atas reruntuhan klan Mu. Tak sampai sepuluh menit, Zhu Long sudah menggunakan lebih dari lima teknik berbeda, memaksa Mu Xiong untuk terus bertahan. Sementara itu, Mu Xiong yang tampak berantakan setelah melewati pertarungan hidup dan mati di wilayah Laut Mati, ia hampir kehilangan sebagian besar energi dalam tubuhnya. Lukanya yang dia derita akibat bertarung dengan Kitsune dan Kera Salju masih terasa perih, dan kekuatannya tidak lagi pada puncaknya. "Membuka portal jiwa itu terlalu banyak menguras energi spiritual. Selain itu, aku tak mengira bocah ini begitu kuat dan cepat," batin Mu Xiong dengan ekspresi muram. Ia memandang Zhu Long dengan tatapan penuh kebencian, menyadari bahwa ia tidak bisa mengalahkan pemuda ini dalam kondisi saat ini. Namun, ia tidak mau menyerah. Tepat saat Mu Xiong mulai merasa terdesak, sebuah suara nyaring terdengar dari belakangnya. "Kepala Klan! Kami datang membantu!" ser

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 235 - Pertarungan

    Nampaknya, ruangan perbendaharaan itu tak lagi kuat atau mampu menahan dampak dari letupan energi spiritual kedua orang itu, sebuah pertarungan antara kultivator yang jauh melampaui level kultivator biasa. Dan dalam sekejap, pusat kediaman klan Mu runtuh diiringi ledakan yang luar biasa dahsyat. Tanah berguncang, bangunan-bangunan ambruk, dan asap hitam serta debu bercampur serpihan tanah membumbung tinggi ke atas langit, menutupi setengah area klan Mu. Namun, sedetik kemudian, asap debu itu hilang dalam sekejap oleh gelombang kekuatan yang luar biasa, seolah sebuah tangan raksasa tak kasat mata telah menyapu bersih area itu. Di atas reruntuhan bangunan kediaman kepala klan, dua sosok bertarung dalam adu tinju yang membawa tekanan dahsyat. Kedua tinju mereka saling berbenturan, menciptakan gelombang kejut yang meretakkan udara di sekitar mereka. Mu Xiong melesat di udara, posturnya tegak, dengan setengah tubuhnya diselimut

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 234 - Kemunculan Tak Terduga

    Ternyata, percikan jiwa yang ditinggalkan Mu Xiong tidak hanya berfungsi sebagai media kebangkitan dari kematian. Pengetahuan yang dimiliki Zhu Long mengenai teknik kuno itu sepertinya masih kurang lengkap. Percikan jiwa itu juga mampu menciptakan portal dimensi, sebuah lintasan instan yang dapat digunakan sebagai jalur teleportasi bagi pemiliknya. Sebuah kemampuan yang sangat langka namun juga berbahaya.Dan apa yang terjadi setelah Mu Xiong mengetahui segalanya adalah ia tiba-tiba muncul dari pusaran energi spiritual di dalam ruang rahasia itu. Dengan suara dentuman keras, portal itu memuntahkan Mu Xiong ke dalam ruangan yang sama dengan Zhu Long. Sebuah kejutan yang membuat Zhu Long terkejut. Di belakangnya, Mu Nier hanya bisa melongo, tak bisa berkata-kata, tubuhnya masih menegang tak berdaya."Hmp! Karena kau mengusik percikan jiwaku yang seharusnya menjadi rahasia tersembunyi, matilah kau bocah sialan!" geram Mu Xiong, suaranya dipenuhi amarah yang membara, memantul berat di r

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Baab 233 - Kemarahan Mu Xiong

    Wilayah Laut Mati.Seorang pria paruh baya, dengan jubah mewah yang kini sobek dan kotor, tampak berantakan. Ekspresinya suram dan dipenuhi kemarahan yang membara. Itu tak lain adalah Mu Xiong, Kepala klan Mu, dan ia sedang berdiri di tengah medan pertempuran yang kacau, dikelilingi oleh batu karang hitam dan langit yang suram."Dasar bocah sialan! Beraninya dia mempermainkanku lalu kabur seenaknya!" geram Mu Xiong, suaranya parau karena amarah. Ia menyeka darah yang menetes dari luka sayat di dadanya, akibat cakar tajam dari Kitsune, si rubah iblis berekor sembilan.Setelah pertempuran sengit melawan Kitsune, Mu Xiong hampir saja memenangkan pertarungan dan membunuh binatang buas itu. Namun, siapa sangka Kera Badai Salju yang sebelumnya ia temui tiba-tiba muncul, membuat keadaan semakin runyam. Kera itu, dengan bulu putih seputih salju dan mata merah menyala, memiliki kekuatan yang hampir setara dengan Kitsune.Dalam kondisi yang terdesak setelah pertarungan panjang yang menguras ten

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 232 - Ruang Rahasia II

    Namun Zhu Long, yang familiar dengan pancaran aura dari dalam inti bulat itu, langsung mengernyitkan alisnya. Sebagai orang yang telah mencapai ranah kultivasi yang tinggi dan menguasai banyak rahasia kuno, ia langsung mengenali esensi di dalamnya."Sebuah inti bulat dengan ukiran simbol kuno samar di atas permukaannya..." gumam Zhu Long, matanya memindai detail halus pada inti itu. "Ini jelas adalah teknik terlarang, sebuah teknik kuno yang sangat berbahaya dan telah lama hilang dari dunia kultivasi." Alisnya berkerut dalam, menandakan betapa seriusnya penemuan itu. "Mu Xiong meninggalkan percikan kecil dari jiwanya sendiri di dalam benda semacam ini. Namun, dari mana dia bisa mengetahui teknik berbahaya seperti ini? Teknik yang seharusnya hanya hilang tertelan zaman?"Di dalam inti bulat itu terdapat nyala api biru tua yang berkobar, dan itu sebenarnya adalah apa yang Zhu Long maksud sebagai percikan jiwa. Itu adalah inti dari keberadaan Mu Xiong.Ukiran simbol kuno di atas permuk

  • Rainkarnasi Jiwa Pengembara: Kehidupan Setelah 10000 Tahun   Bab 231 - Ruang Rahasia

    Setelah mengumpulkan sebagian besar harta, pandangan Zhu Long jatuh pada sesuatu yang menarik. "Wah wah, apa lagi ini? Sebuah pintu rahasia?" ucap Zhu Long, langkahnya berhenti di depan sebuah pintu batu setinggi dua meter yang tersembunyi di balik rak-rak buku tua.Mu Nier yang mendengar suara itu langsung terkesiap, tatapan matanya membelalak melihat Zhu Long berdiri di depan pintu batu itu. Sebuah rasa takut yang lebih dalam dari sebelumnya muncul di wajahnya, jauh melampaui rasa takut akan harta yang telah dijarah."T-tunggu! Jangan sentuh pintu itu! Kumohon!" seru Mu Nier panik, suaranya bergetar hebat.Zhu Long menoleh dengan tatapan curiga, alisnya sedikit terangkat. "Huh? Memangnya kenapa? Toh ini hanyalah pintu brankas yang mungkin menyimpan lebih banyak harta, bukan?" ucap Zhu Long tak peduli, langkahnya justru semakin mendekati pintu itu."Bu-bukan begitu! Itu adalah pintu rahasia yang tak boleh disentuh oleh siapapun! Bahkan Kepala klan sendiri tak pernah memasukinya! Ad

Bab Lainnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status