“Itu sama saja. Dan Andreana, bukannya aku sudah berkata kamu tidak boleh mengacungkan pedang ke temanku?” ucap Muhanov.
“Tapi, kamu hanya bilang itu untuk Andromeda.” balas Andreana.
“Kepada Andromeda—dan kepada semua anggota serikat di sini. Kamu tidak boleh mengacungkan senjatamu kepada mereka dan bahkan mencoba menyakiti mereka. Karena mereka semua yang ada di sini adalah temanku. Apa kamu mengerti?” Muhanov menatap dengan pandangan marah ke istrinya sekarang.
Andreana langsung takut melihat suaminya, dia lalu menarik pedangnya lagi dan memasukkan kembali ke sarungnya. Setelah itu dia menghilangkan senjatanya dan menunduk. “Baik, aku mengerti. Maafkan aku, suamiku.” ucapnya,
“Tidak apa-apa, istriku. Aku hanya tidak ingin kamu melukai Aegis lagi. Mau bagaimanapun
“Pffttttt.” Andromeda menahan tawanya mendengar itu.Muhanov kalah bersilat lidah dengan Albert sampai Muhanov tidak bisa menjawab apa-apa. Soalnya apa yang dikatakan Albert adalah benar.“Mungkin ini adalah karma untukmu yang suka mempermainkan wanita.” lanjut Aegis. “Kau seharusnya merasa jera setelah Aegis menyentuh istrimu.“Baiklah Albert. Aku mengakui perkataanmu. Mungkin itu juga karmaku karena sering mempermainkan wanita.” balas Muhanov.“Kalau begitu, ampuni Aegis.”“Tapi, asal kau tahu saja. Kau hanya memiliki satu suara di sini. Apapun yang kau katakan tadi juga tidak berguna.”“Apa?” Al
“Kau seharusnya memukulku, Albert.” ucap Andromeda sambil tersenyum mengejek. “Tirulah Muhanov.” “Dia benar, Albert. Pukul saja dia sepuasnya.” ucap Muhanov. “Aku tidak sepertimu, Muhanov!” ucap Albert dengan nada marah. Setelah itu dia kembali ke tempat duduknya dan mengarahkan kursinya ke dinding. “Aku senang bisa memilihmu, Albert.” balas Andromeda dengan tersenyum manis, setelah itu dia menghampiri Hudson lagi. “Jadi Hudson. Aku rasa kau sudah mengerti situasimu kan?” “A-aku akan dieksekusi?” tanya Mrs. Hudson gemetaran. “Apa? Tidak, tidak, tidak. Buat apa aku mengeksekusimu?” Andromeda mengacak rambut Mrs. Hudson dengan kasar, “Kamu adalah salah satu pria terbaik yang aku punya di serikat ini. Nggak seperti orang in
Andreana menatap suaminya ketika suaminya menggendong dirinya menuju ke apartemennya. Wajah suaminya kelihatan capek sekali, meskipun begitu wajah bernafsunya yang ingin menikmatinya dirinya tidak berubah. Andreana bisa membayangkan apa yang akan suaminya lakukan nanti di ranjang dan dia agak takut. Takut bukan karena bagaimana suaminya sering menikmati dirinya dengan kasar, tapi takut jika dia tidak bisa memuaskan suaminya karena tubuhnya yang kalah kuat staminanya di ranjang.Meskipun begitu, Andreana masih berharap kalau suaminya bisa menikmatinya lebih lembut. Soalnya dia sendiri tidak suka dinikmati dengan kasar oleh suaminya. Meskipun Andreana sendiri mengerti, dia tidak bisa menolak apa yang diinginkan suaminya. Tapi dia masih bisa membujuk suaminya.Andreana lalu mengangkat tangannya dan mengelus pipi suaminya sambil tersenyum.
Andreana terus diam digendong Muhanov. Muhanov yang melihat istrinya seperti itu jadi sedikit bingung apa istrinya kecewa atau sedih atau tidak peduli. Bahkan ketika dia sudah menggendong istrinya sampai di pintu apartemen, istrinya tetap diam.Tapi saat Muhanov menurunkan Andreana dan membuka pintu apartemennya, Andreana mulai bicara.“Kau boleh menikmatiku dengan kasar hari ini, suamiku. Bahkan sampai harus membuatku hampir mati.” ucap Andreana, “Aku akan mencoba bertahan agar aku tetap hidup nanti.”Ketika Andreana berkata seperti itu. Muhanov mengerti maksud dari istrinya. Andreana pasti iri dengan perempuan-perempuan lainnya—yang sering ditemui Muhanov, lebih kuat staminanya di ranjang. Seperti Lyra yang baru saja Andreana temui tadi. Andreana berkata seperti itu pasti agar M
Andreana menatap suaminya ketika suaminya menggendong dirinya menuju ke apartemennya. Wajah suaminya kelihatan capek sekali, meskipun begitu wajah bernafsunya yang ingin menikmatinya dirinya tidak berubah. Andreana bisa membayangkan apa yang akan suaminya lakukan nanti di ranjang dan dia agak takut. Takut bukan karena bagaimana suaminya sering menikmati dirinya dengan kasar, tapi takut jika dia tidak bisa memuaskan suaminya karena tubuhnya yang kalah kuat staminanya di ranjang.Meskipun begitu, Andreana masih berharap kalau suaminya bisa menikmatinya lebih lembut. Soalnya dia sendiri tidak suka dinikmati dengan kasar oleh suaminya. Meskipun Andreana sendiri mengerti, dia tidak bisa menolak apa yang diinginkan suaminya. Tapi dia masih bisa membujuk suaminya.Andreana lalu mengangkat tangannya dan mengelus pipi suaminya sambil tersenyum.
Andreana terus diam digendong Muhanov. Muhanov yang melihat istrinya seperti itu jadi sedikit bingung apa istrinya kecewa atau sedih atau tidak peduli. Bahkan ketika dia sudah menggendong istrinya sampai di pintu apartemen, istrinya tetap diam.Tapi saat Muhanov menurunkan Andreana dan membuka pintu apartemennya, Andreana mulai bicara.“Kau boleh menikmatiku dengan kasar hari ini, suamiku. Bahkan sampai harus membuatku hampir mati.” ucap Andreana, “Aku akan mencoba bertahan agar aku tetap hidup nanti.”Ketika Andreana berkata seperti itu. Muhanov mengerti maksud dari istrinya. Andreana pasti iri dengan perempuan-perempuan lainnya—yang sering ditemui Muhanov, lebih kuat staminanya di ranjang. Seperti Lyra yang baru saja Andreana temui tadi. Andreana berkata seperti itu pasti agar M
Kerajaan Vangarian atau lebih lengkapnya disebut sebagai Kerajaan Bersatu Vangarian Bumi Utara adalah sebuah negara berdaulat yang berada di belahan bumi utara. Vangarian adalah sebuah negara kesatuan yang diatur di bawah monarki konstitusional dan sistem parlementer, dengan kursi pemerintahannya berada di ibu kota Pravda. Terdapat tiga negara dalam kedaulatan Vangarian yang masing-masingnya berdiri sendiri: Kerajaan manusia, Rheim; Kerajaan Penjaga Hutan, Brurh; dan Kerajaan Beastman, Remiin. Sebagai sebuah Negara besar, Vangarian menguasai wilayah 70% di bumi utara. Wilayah itu melingkupi 4 hutan besar, laut timur, 3
Andreana sampai menjerit ketika tangannya diikat sangat kencang. Rasanya sedikit sakit ketika tali yang mengikatnya sampai menyerempet kulit tangannya. Ikatannya yang begitu ketat membuat Andreana sama sekali tidak bisa menggerakkan tangannya.“A-anu suamiku? Kenapa tanganku diikat?” tanya Andreana.Muhanov tidak menjawab dan langsung membalikkan tubuh Andreana dan membaringkannya di depannya. Pemandangan yang begitu indah terpampang di depan Muhanov ketika dia melihat buah dada Andreana membusung ke atas karena tangannya yang diikat di belakang. Muhanov langsung mendaratkan tangannya ke atas buah dada Andreana dan mulai meremasnya dengan kasar.“Ahhhnnn! Pelan-pelan, suamiku. Katamu kau akan menikmatiku dengan lembu—Ahhhnnn” ucap Andreana sambil mendesah.