Share

Bab 54 - Gadis kecil dari Orleans, Part 4: Muhanov.

Meskipun proses persekutuan Kerajaan Suci Bismarck dan Kerajaan Warsawa berjalan baik, tapi melawan gempuran Kerajaan Vangarian masih saja kesusahan.

Jeanne d’Arc lalu diutus oleh Andreana untuk menuju ke Kerajaan Warsawa untuk mengawasi Kerajaan itu karena sepertinya ada desas desus kalau Kerajaan Warsawa akan mengkhianati Kerajaan Suci Bismarck. Montmorency juga diminta mendampingi Jeanne d'Arc oleh Grand Master Richard. 

Selama Jeanne d'Arc dan Montmorency di sana. Mereka lebih sering berada di sekitar wilayah istana. Kadang Montmorency keluar untuk jalan-jalan melihat isi kota Wisia. 

Suatu hari saat Montmorency pulang. Dia menceritakan sesuatu yang membuat Jeanne terkejut. Dia bergabung dengan sebuah serikat aneh yang berada di kota Wisia. Anehnya adalah ada Keluarga Tiga Bulan menjadi anggota di sana. Yaitu, Muhanov dan Andromeda. 

"Tunggu, siapa yang kau bilang? Muhanov?" tanya Jeanne d'Arc. 

"Ya. Aku heran kenapa Keluarga Tiga Bulan ada di sini. Apa mungkin kalau Kerajaan ini memang berkhi—" 

"Bawa aku kepadanya sekarang!" 

"Umm, apa?" 

"Pertemukan aku kepada Muhanov!" Jeanne d'Arc mulai mencekram kerah Montmorency

"Kenapa?" 

"Benar-benar Muhanov kan? Muhanov Merlinstone?" 

"Iya, Muhanov Merlinstone."

"Pertemukan aku kepadanya!" 

"Sekarang?" 

"Sekarang!" 

Karena dipaksa seperti itu. Montmorency lalu mengajak Jeanne d'Arc ke serikat tempat Muhanov berada. 

Serikat itu bernama Serikat Lycoris. Tempatnya berada agak jauh dari wilayah rumah-rumah orang kaya. Dimana serikat itu berada di wilayah perumahan yang agak kumuh. 

Saat Jeanne d'Arc sampai di tempat serikat yang dibicarakan Montmorency. Dia cukup terpana kalau serikat itu punya gedung apartemen sendiri. Lucunya gedung serikat itu ketika dilihat dari luar malah menjadi sebuah bar dan rumah bordil. 

Montmorency lalu membawa Jeanne masuk lewat pintu belakang. Setelah itu dia membawanya menuju ke lantai dua, tempat dimana para pemimpin serikat berada. Hanya saja, sesampainya di sana, cuman Andromeda yang sedang malas-malasan sambil merokok dan tidur-tiduran di sofa.

"Hei Andromeda." sapa Montmorency. 

"Montmorency.” balas Andromeda sambil mengepulkan asap dari mulutnya.

“Kemana, Muhanov?”

“Di belakang rak buku sana. Memangnya ada apa?”

“Ada seseorang yang ingin bertemu dengannya. Sedang apa dia?”

“Dia mungkin sedang….“ Andromeda bangun dan menoleh ke rak buku.

Tiba-tiba terdengar suara aneh dari balik rak buku tersebut. Suaranya seperti seorang perempuan yang sepertinya sedang mendesah. Rupanya dari balik rak buku itu ada Muhanov yang sedang menggerayangi seorang perempuan.

“Ahhhnnn, kumohon, hentikan—Ahhnnn! Jangan sentuh di situ.”

Perempuan itu seorang elf berambut hijau panjang dan berpakaian pelayan. Dia sekarang berusaha menahan dua tangan Muhanov yang meraba dua titik sensitifnya, yaitu buah dada dan kemaluannya. Tapi dia hanya bisa memegang kedua lengan Muhanov sambil sedikit mencakarnya karena tidak kuat menahan rasa geli dan nikmat yang diberikan oleh jari jemari Muhanov. Mereka juga sedikit terlihat dari sela-sela buku yang tertata di sana.

Meskipun perempuan itu masih memakai bajunya, tangan kanan Muhanov meremas buah dadanya yang besar itu dengan kasar. tidak hanya itu, Muhanov juga  menarik puting buah dada perempuan itu dari balik bajunya sambil dipelintir dan ditarik sampai terasa sedikit linu. 

Bersamaan dengan itu, tangan kiri Muhanov menggerayangi bagian dalam kemaluan perempuan itu dengan menggaruk klitorisnya sambil menekan titik G-spotnya berkali-kali dengan kasar. 

“Aku sudah bilang kan, jangan memakai bra dan celana dalam. Kamu masih membangkang ya?”

“Ahhnn! Kumohon hentikan, sudah cukup…"

"Rasakan ini!" 

"—AHHHNNNNNN!”

Perempuan itu menjerit dengan keras saat dia sudah tidak bisa menahan rasa geli dan linu yang menjalan kepadanya. Tubuhnya mengejang saat dia mencapai orgasmenya. Setelah orgasme yang hebat itu, tubuhnya langsung menjadi lemas. Cairan orgasmenya juga keluar dengan deras dan membasahi paha dan celana dalamnya yang menggantung diantaranya. Tangan Muhanov juga ikut basah. 

Suara saat perempuan tersebut orgasme juga terdengar oleh Montmorency dan Andromeda.

Hanya saja perempuan itu mulai menjerit dan mendesah lagi ketika Muhanov menahan tubuhnya untuk tetap berdiri dan mulai menggerayangi titik sensitifnya dengan lebih kasar.

“Tu-tunggu—Ahhnn. Aku baru keluar… tubuhku masih sensitif—Ahhnn! Hentikan, sudah cukup…” 

“Jangan berpikir hukumanmu selesai dengan begitu saja. Tubuhmu ini harus didisiplinkan.”

“Ahhnn! Tidak, kumohon!”

Andromeda lalu menoleh kembali ke Montmorency, “Yah, sepertinya dia sedang menikmati mangsanya.”

“Bisakah kau memanggilnya. Ada orang yang benar-benar ingin bertemu dengannya.”

“Baiklah,” Andromeda lau menoleh ke arah rak buku, “Hei Muhanov! Berhenti! Ada tamu untukmu.”

Hanya saja jawaban yang diterima malah perempuan yang sedang digerayangi Muhanov.

“AHHHNNNN!” jerit perempuan itu lagi saat mendapatkan orgasmenya yang kedua, ”Ahh tidak! Kumohon jangan diteruskan. Rasanya sakit.” ucapnya ketika menyadari kalau Muhanov masih memainkan lagi titik sensitifnya setelah dia orgasme. 

"Sekarang telingamu ya!" balas Muhanov sambil menggigit dan mengemut telinga runcing milik perempuan itu. 

"AHHHHNNNN! Jangan telingaku….."

Telinga perempuan itu lalu bergerak-gerak mencoba lepas dari gigitan Muhanov. Tapi tidak bisa karena gigitan Muhanov yang begitu erat sampai telinga perempuan itu hanya bisa meronta tak berdaya. Telinga perempuan itu juga menjadi salah satu bagian paling sensitif, sehingga ketika buah dada, kemaluan dan telinganya diserang bersamaan, orgasmenya yang ketiga tidak bisa dibendung dan langsung klimaks bersamaan. Padahal dia baru saja orgasme yang kedua, baru beberapa detik sudah orgasme yang ketiga. 

Perempuan itu tidak sanggup berdiri lagi, kedua tangannya lemas dan terjatuh. Tapi Muhanov masih semangat menggerayanginya dan menahan tubuhnya untuk tetap berdiri. Perempuan itu hanya bisa pasrah saja membiarkan tubuhnya tak berdaya untuk dipaksa orgasme lagi. 

Hanya saja, Andromeda jadi jengkel karena Muhanov tidak menjawab dan malah masih melanjutkan lagi menggerayangi perempuan yang tidak berdaya itu. Dia lalu menghampiri Muhanov dibalik rak buku itu. Setelah itu dia menghentikan paksa kedua tangan Muhanov untuk melepaskan perempuan yang digerayanginya. Perempuan itu lalu jatuh ke bawah sambil memegang buah dada dan kemaluannya yang masih berdenyut-denyut.

Perempuan itu lalu menangis dengan wajah dan telinga yang semuanya memerah. Rasa malu dan nikmat yang bercampur aduk ada dipikirannya sekarang. 

“Apa sih, Andromeda? Mengganggu saja.” ucap Muhanov dengan jengkel.

“‘Mengganggu’? Apanya yang mengganggu?” Andromeda memukul dada Muhanov. “Ada tamu untukmu?”

“Tamu, siapa memangnya?” Muhanov lalu melirik dari sela-sela buku, “Oh, Gilles.”

“Lyra, pergi kamu sekarang!”

Perempuan elf bernama Lyra itu lalu berdiri dengan sedikit sempoyongan, “Ba-baik, Andromeda.”

“Heh, tunggu!” potong Muhanov, “Berikan bra dan celana dalammu!”

Muhanov lalu menarik bra Lyra dari belakang bajunya yang terbuka. Setelah itu dia  menarik celana dalam Lyra. Hanya saja, karena celana dalamnya masih dipakai oleh Lyra, Lyra sampai terjatuh saat celana dalamnya ditarik untuk lepas dari kedua kakinya. 

“Sekarang pergi kamu! Tapi jangan berpikir ini selesai, Lyra.” ucap Muhanov sambil menendang Lyra.

“Ba-baik, Muhanov.”

Lyra lalu bergegas berdiri. Dia lalu pergi meninggalkan ruangan pemimpin serikat sambil memegang buah dada dan kemaluannya yang masih berdenyut-denyut. Jalannya sedikit pelan  dan sempoyongan ketika dia meninggalkan ruangan itu. Apalagi cairan orgasmenya yang masih mengalir dari kemaluannya masih menetes ke lantai di mana dia berjalan.

Muhanov lalu berjalan keluar dari rak buku itu dan menyapa Montmorency.

“Gilles, ada apa? Aku sedang kehabisan stok anak kecil. Tidak ada yang bisa aku jual hari ini.”

“Aku tidak ke sini untuk itu.”

Muhanov lalu menghampiri perapian. Dia membuang bra dan celana dalam milik Lyra tadi di sana, “Jadi, ada apa?”

“Ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.”

“Ingin bertemu dengan orang aneh ini?” celetuk Andromeda, “Itu terdengar lucu.”

“Siapa dia, Gilles?”

“Sebentar, aku akan membawanya masuk.”

Montmorency lalu membawa Jeanne d’Arc masuk setelah dia menunggu agak lama di luar. 

“Aku perkenalkan kepadamu, ini Jeanne d’Arc.” ucap Montmorency.

Saat Jeanne d’Arc masuk ke dalam ruangan itu. Dia akhirnya bisa menemui pria yang selama ini dia ingin temu, Muhanov Merlinstone. Pada awalnya dia akan berpikir akan bertemu dengan Muhanov yang sama seperti di kehidupannya yang dulu. Tapi saat dia bertemu dengan Muhanov di semesta ini. Muhanov lumayan berbeda.

Muhanov yang ada di depannya memiliki rambut hitam dengan poni sederhana. Rambutnya juga berantakan dan terlihat jarang di sisir. Matanya berwarna biru dan sorot matanya lumayan tajam. Selain itu dia memakai jubah penyihir abu-abu yang terlihat sederhana. Tubuhnya juga atletis, tidak terlalu kurus, tapi sudah lumayan baik. 

Jika diingat Muhanov di kehidupan lamanya. Wajahnya lebih sangar dengan rambut hitam yang poninya di tarik ke atas. Selain itu dia memiliki pakaian bangsawan yang lebih mewah serta tubuhnya lebih kekar.

“Seorang perempuan? Dapat dari mana ini, Muhanov?” celetuk Andromeda, “Oh, apa kamu mau minta pertanggung jawabannya setelah menggodamu? Jangan khawatir, aku akan pegang dia biar tidak lari.” ucapnya sambil memegang lengan Muhanov

“Hei, hei, hei. Aku tidak kenal dengannya. Dan kapan aku menggodanya. Lepaskan aku!” 

“Aku pegang dia, jika kau ingin—” 

Kalimat Andromeda terhenti. Dia mulai memandang dari atas dan bawah pakaian yang dipakai oleh Jeanne d’Arc. Jeanne d’Arc sekarang memakai sebuah jubah yang menutupi bajunya, hanya saja ada celah sedikit yang memperlihatkan sebuah garis berwarna merah di atas putih. Di saat itulah dia sadar, kalau perempuan yang ada di samping Montmorency adalah Templar.

“Cuih!” Andromeda meludah ke lantai, setelah itu dia berjalan menjauh dari Muhanov dari Muhanov, “Templar rupanya. Mau apa anjing busuk seperti dia datang ke serikat ini? Apa kau bisa menjelaskannya Montmorency?”

“Wow, kok sikapmu berubah seperti itu? Bukannya aku sendiri juga Templar?” jawab Montmorency.

“Kau bukan Templar. Kau itu—”

“Muhanov, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi!” ucap Jeanne d’Arc yang langsung berlari menuju Muhanov dan memeluknya, “Aku rindu kepadamu, sangat rindu.”

Muhanov jadi bingung kenapa perempuan berambut oranye ini tiba-tiba langsung memeluknya. Dan anehnya, kapan dia pernah bertemu dengannya?

Saat Jeanne d’Arc memeluknya. Ada rasa kangen yang langsung menjalar di seluruh tubuhnya. Meskipun Muhanov di dunia ini berbeda dengan kehidupannya yang lama, tapi rasa, bau, dan kesannya masih sama seperti Muhanov di kehidupannya yang lama. Jeanne d’Arc sampai menangis ketika memeluk Muhanov.

Muhanov masih tidak paham apa yang terjadi. Tapi entah kenapa dia merasa beruntung tiba-tiba ada perempuan yang tidak kenal tiba-tiba memeluknya. Menariknya perempuan yang bernama Jeanne d’Arc ini juga cantik dan manis. Selain itu, ases buah dadanya juga lumayan besar dan rasa empuknya bisa dia rasakan saat Jeanne d’Arc memeluknya. 

Tanpa melewatkan kesempatan, Muhanov lalu memegang dagu perempuan itu agar wajah mereka bisa saling bertemu.

“Ya ampun. Apakah hari ini menjadi hari keberuntunganku tiba-tiba dipeluk oleh gadis manis sepertimu?” ucap Muhanov dengan nada menggoda.

Jeanne d’Arc tiba-tiba terpana mendengar suara Muhanov. Entah kenapa jantungnya tiba-tiba mulai berdetak dengan kencang. Rasanya seperti ada perasaan jatuh cinta yang mulai menjalar di seluruh tubuhnya. Rasa jatuh cinta itu sama sekali tidak tertahankan dan ingin rasanya dia luapkan kepada pria yang sekarang memandanginya. 

Pikiran Jeanne d’Arc juga mulai terasa kosong. Matanya mulai memancarkan sesuatu yang aneh dimana ada seperti sebuah simbol hati muncul dari sana.

Ketika Muhanov melihat mangsanya sudah terlihat terpengaruh olehnya. Dia lalu mulai membungkuk untuk meraih bibir Jeanne d’Arc untuk menciumnya. 

Montmorency yang melihat itu langsung menghampiri Muhanov dan mulai melepaskan Jeanne d’Arc dari Muhanov sebelum dicium olehnya. Setelah itu Jeanne d’Arc dibawa menjauh. 

“Sialan, apa yang kamu pikirkan, Muhanov!” teriak Montmorency sambil membuat Jeanne d’Arc berlindung di belakangnya.

“Oh ayolah, dia dulu yang mulai kan? Jangan salahkan aku kalau ada gadis cantik seperti dia tiba-tiba mencariku dan memelukku.” ucap Muhanov dengan pura-pura kecewa, “Aku bahkan tidak tahu siapa dia.”

Jeanne d’Arc sesaat yang kehilangan kesadarannya mulai kembali sadar. Dia terkejut dan jantungnya sedikit berdebar-debar. Nafasnya juga terasa berat dan tubuhnya sedikit lelah. Dia lalu mencari sesuatu untuk dipegang agar dia tidak terjatuh. Setelah dia dapat, dia pegang dengan erat. 

Montmorency lalu menoleh ketika tangannya tiba-tiba dipegang oleh Jeanne d’Arc. Ternyata Jeanne d’Arc menggunakan tangannya untuk menopang dirinya. Montmorency lalu mencoba memeriksa keadaan Jeanne yang sekarang terlihat seperti orang yang sedang linglung. 

"Kamu nggak apa-apa Jeanne? Bertahanlah!" ucap Montmorency sambil menggoyangkan pundak Jeanne d'Arc. 

"Eh? Apa? Anu, eh?" Jeanne masih sedikit bingung dan masih sedikit pusing. 

"Kamu habis di hipnotis oleh Muhanov. Sadarlah."

"Muhanov? Eh, Muhanov…."

"Sekarang ayo kita pergi dari sini!" 

Jeanne d'Arc lalu ditarik keluar oleh Montmorency menuju ke pintu keluar. Tapi sesaat dia menoleh kembali ke Muhanov, dia lalu berhenti dan menarik tangan Montmorency untuk berhenti. 

"Tunggu, Montmorency! Apa yang kau lakukan?" 

"Kita pergi dari sini Jeanne. Kamu jangan berteman dengan pria buaya darat itu!" 

"Tunggu, lepaskan aku! Aku mau menemui Muhanov! "

"Jeanne, lupakan saja orang aneh ini—" 

"Dia tidak aneh!" Jeanne d'Arc mengeluarkan kapaknya dadi sabuknya dan mengangkatnya dengan satu tangannya, "Lepaskan tanganku atau aku akan memotong tanganmu dengan ini!" 

Montmorency Langsung melepaskan tangan Jeanne d'Arc. Dia juga mulai mundur saat kapaknya diacungkan kepadanya. 

Setelah melihat Montmorency patuh kepadanya. Jeanne lalu menjatuhkan kapaknya dan kembali memeluk Muhanov lagi. 

"Akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi, Muhanov! Aku rindu sekali kepadamu."

Muhanov masih bingung kenapa Jeanne d'Arc masih mau memeluknya setelah dia dihipnotis tadi. Apalagi kapan dia merasa pernah bertemu dengannya? Benar-benar gadis aneh. 

Muhanov lalu mencoba membuat pelukan Jeanne d'Arc lepas darinya. Bukan karena dia tidak suka. Tapi karena Montmorency melihat dia dengan tatapan marah yang penuh dengan kebencian. 

"Maaf, jujur saja. Aku tidak tahu siapa kamu. Bisakah jelaskan siapa kamu?" tanya Muhanov. 

"Kamu tidak ingat? Aku ini—" 

Kalimat Jeanne d'Arc terhenti ketika dia mulai melihat pemandangan Andreana yang sekarang menjadi Dewi Terraria. Dewi Terraria sekarang sedang mengkonsumsi semua makhluk hidup yang ada di dunia. 

Pemandangan itu mengerikan karena Dewi Terraria mengkonsumsi mereka menggunakan ular yang ada di rambutnya. Ular itu memakan kepala dan membuat tubuh makhluk hidup tersebut hancur sebelum nantinya menjadi abu. 

Terlihat juga Ratu Anastasia yang berusaha menyelamatkan Rak Maja yang mulai diserap oleh ular milik Dewi Terraria. Tapi tidak ada yang bisa dia lakukan dan akhirnya Ratu Anastasia juga ikut diserap olehnya. 

Jeanne d'Arc melihat pemandangan mengerikan yang pernah dia lakukan sendiri di kehidupan sebelumnya. Dia hanya bisa berdiri saja saat Andreana menyerap semua kehidupan yang ada di dunia tersebut. Terlihat juga mayat Muhanov yang sekarang dililit oleh ular di rambut Andreana. Dimana semua kehidupan yang diserap Andreana disalurkan kepada Muhanov. 

Entah apa yang akan dilakukan Andreana. Tapi Jeanne d'Arc mengerti kalau Andreana berusaha ingin menghidupkan kembali Muhanov. 

"Pemandangan yang menarik bukan?" 

Tiba-tiba ada suara yang bertanya di sampingnya. Jeanne d'Arc lalu menoleh dan melihat Dewi Narrum sekarang berdiri di sampingnya. 

"Pemandangan yang biasanya kau lakukan sekarang kau saksikan sendiri. Mengerikan bukan?" 

"Ke-kenapa?" 

"Kenapa? Bukannya karena ini masa depan Andreana? Masa depanmu nanti? "

"Bukan. Kenapa—kenapa kau bisa berbicara denganku?" 

"Karena nantinya kau akan melihat hal ini bersamaku. Dan di saat itu juga—"

Jeanne d'Arc lalu merasakan kepalanya mulai di tangkap oleh ular milik Andreana.

"—Dihisap oleh Andreana."

Pandangan Jeanne d'Arc lalu mulai kabur dan dia mulai teriak dengan keras. 

Teriakannya juga keluar saat Jeanne d'Arc kembali di masanya yang sekarang. Dia langsung pingsan dan tubuhnya mulai jatuh ke bawah. 

Untungnya Muhanov menangkap Jeanne d'Arc agar tidak jatuh ke lantai. 

Saat melihat itu Montmorency langsung berteriak ke Muhanov dan menghampirinya.

"Muhanov, apa yang sudah kau lakukan kepadanya! Aku tidak akan mengam—" 

"Hei, hei! Dia sendiri yang pingsan sendiri. Aku jangan disalahkan dong." 

Montmorency lalu merebut tubuh Jeanne d'Arc dari Muhanov dan menggendongnya sekarang. 

"Jangan khawatir, Jeanne. Aku akan membalaskan dendammu." bisik Montmorency. 

"Dia tidak mati, kau tahu?" balas Muhanov.

"Jangan seenaknya kau menyentuh gadis suciku!"

"Wow, sejak kapan kau memutuskan dia jadi milikmu?"

Montmorency tidak membalasnya. Dia langsung keluar dari ruangan serikat sambil membawa Jeanne d'Arc yang masih pingsan bersamanya. 

Andromeda lalu menghampiri Muhanov sambil menendang kakinya. 

"Masih suka membuat masalah kamu, Muhanov?" 

"Hmmm? Tentu saja tidak." Muhanov lalu mengelus kepala Andromeda, "Aku masih berharap aku bisa menyentuhmu."

Andromeda lalu menangkap tangan Muhanov dan melepaskannya dari kepalanya, "Berhenti! Kau mau kita dibunuh sama Dewi Narrum? Minta saja sana sama Lyra dan bayangkan wajahku saat kau melakukannya. Apalagi aku juga sudah jadi milik Albert."

"Iya, iya."

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status