Share

Pindah rumah

Tahun 1520

“Sepertinya aku harus segera kembali ke kerajaan. Aku harus memastikan siapa saja yang masih bertahan.”

 Albaret pun langsung bergegas pergi menuju ke kerajaan Hansai.

“Paduka, sampai saat ini kami belum bisa mendapatkan di mana putra kerajaan Hansai ... Pangeran Albaret berada. Seluruh pasukan juga sudah mencari ke beberapa tempat yang letaknya jauh dari kerajaan,” lapor pimpinan perang.

“Firasatku mengatakan jika ia berada tidak jauh dari medan perang. Kalian cari dia sampai dapat!” ujar Paduka.

“Baik, Paduka yang mulia. Kami akan melaksanakan titah Paduka.”

Sementara itu Albaret terus menuju ke istana.

“Tuan putri mau ke mana? Jangan jauh-jauh,” ujar salah satu pengawal putri raja.

“Tidak kok, saya hanya ingin berkeliling menggunakan casper saja,” ujar Dila laurent.

Casper merupakan kuda kesayangan putri Dila laurent. Ia sudah dilatih untuk beberapa hal khusus.

“Tapi … Tuan,” ucapanya dari pengawal tuan putri terpotong. Di saat putri raja memacu sebuah tali yang berada di leher kuda itu. Ia pergi dengan begitu santainya sembari mengatakan.

“Jangan bilang kepada Raja jika aku pergi berkeliling istana.”

****

Tahun 2020

    Tepuk tangan yang meriah bergema saat nama Dila Laurent dipanggil. Ia memang sudah menjadi seorang bintang yang sangat dicintai oleh para fansnya. Pesona Dila mampu membius semua mata yang memandang gadis cantik itu saat ia tampil dengan begitu elegan.

“Marilah kita sambut bintang kita ... Dila Laurent!” sambut Hots di acara tersebut.

    Di setiap acara yang dibintangi oleh Dilla Laurent pasti selalu ada Host yang terkenal. Hampir semua artis bangga bisa berada satu panggung dengan Dila. Sementara beberapa bodyguard tampak berdiri dengan siaga untuk menjaga Dilla dari serbuan para fans.

   Begitu pun dengan manager Dilla yang selalu mendampingi sang artis ke mana pun ia pergi.

 “Jus mangga?” ujar Dila laurent.

 Semua orang kaget termasuk beberapa bintang model yang duduk tak jauh dari tempat duduknya itu.

“Bukannya tadi kamu sudah minum? Bagiamana bisa kamu minum terus menerus,” tanya managernya.

“Ah … Aku haus! Bukanya kalau haus itu harus minum?” ujar Dila laurent.

     Manager Dilla hanya bisa geleng kepala tapi, ia pun segera berlari kecil untuk mendapatkan apa yang Dilla minta.

Tapi, tidak semua orang senang dengan kesuksesan yang diraih oleh Dilla. Ada saja orang-orang yang iri dan menyebarkan berita hoax tentang Dilla.

‘ARTIS YANG MEMBUAT MANAGER SEPERTI PEMBANTU’

Usai memposting berita tersebut, ratting hoax itu langsung naik. Hampir semua media gosip berisikan mengenai Dila laurent yang berada di hastag itu.

Beberapa akun media sosial yang aktif, ikut serta membagikan postingan itu. Hanya orang-orang tertentu saja yang ingin menjatuhkan martabat dan harga diri Dilla sebagai seorang artis.

    Sampai pada akhirnya, berita ini terdengar oleh presdir Gun pemilik agensi yang membayar Dila laurent.

“Manager Kay, bagaimana bisa berita ini tersebar sampai ke sini,” teguran PRESDIR kepada manager Dila laurent.

“Sudah kukatakan, jika di belakang kontes lebih erat lagi untuk mengawasinya. Kamu sudah tahu kan, bagaimana cerobohnya dirinya itu. Kalau kaya begini ratting kita bisa turun drastis bahkan orang-orang di luar sana bisa menertawakan dirinya.”

“Baik, saya yang akan mengurusinya nanti. Bapak jangan khawatir,” jawab manager Kay.

“Kay, aku mau pulang! Acaranya sudah selesai, kan?” tanya Dila yang sudah merasa sangat kecapean.

     Kay yang begitu kaget dengan kedatangannya langsung segera menutup telponnya itu. Ia tak ingin jika Dila laurent mengetahui perbincangan yang dibicarakan oleh presdir dan dirinya. Bisa-bisa jika ia mengetahuinya pasti akan bakal ngamuk, dan langsung mencabut kerja sama mereka.

“Pulang? Oh, tenang, mobil kamu sudah kusiapkan, kamu boleh pulang sekarang dan jangan lupa untuk minggu depan. Kamu harus menghadiri acara dan tampil di toxis, ingat itu.”

   Dilla hanya mengangguk sambil menyesap jus mangganya dan segera berjalan menuju mobilnya.

 “Astaga, apa-apaan ini! Bisa -bisanya mereka memotretku tanpa seiziin dan sepengetahuanku! Manusia tak berakal,” ujar Dila dengan sangat marah.

Ia nampak kesal dengan orang yang selalu membuat ia dalam masalah.

Kemarin, disaat dirinya tak sengaja menjatuhkan kaca mata dari saku bajunya, dan berusaha mengambilnya ke tanah. Dari situ lagi-lagi tangan yang tak bertanggung jawab itu memotretnya. Namun nama akun yang menguploadnya kini berbeda dengan yang sekarang.

Diberi hastag, “Dasar pemulung sampah orang! Kacamata yang harganya tak ternilai saja di punggut, apalagi yang berharga. Dasar wanita tak tahu diri!”

Yah, kata-kata itu sangat menyakitkan jika Dila mengingatnya kembali.

“Sudah kubilang, jangan aneh-aneh kalau sedang di luar. Kalau kamu mau macam-macam bisa kan, jika sudah ada di rumah!” tegur manager Kay.

Kedua asistennya juga mengatakan hal yang sama dengan apa yang dikatakan managernya itu.

“Awas saja, kalau aku dapat dia. Akan kupatahkan jari-jarinya, lehernya, giginya, kepalanya, dan isi otaknya bakal aku panggang dan kulemparkan untuk ayam-ayam di jalanan nanti,” seru Dila dengan sangat emosi.

“Sudah-sudah, jika kamu marah-marah urat-urat yang ada di wajahmu akan muncul,” ujar Mala, salah satu asistennya.

Ia sengaja mengatakan hal tersebut supaya Dila berhenti mengomel-ngomel padahal memang kenyataannya ini semua ulah Dila sendiri.

 Tak lama kemudian mereka sampai tak terasa perjalanan yang tadi telah berlalu.

“Oke, kita sudah sampai,” ujar Manager Kay.

Perlahan-lahan Dila menurunkan kacamatanya, ia tampak mengerutkan dahi dan menatap ke segala arah.

“Apa! Ini di mana?” tanya Dila yang begitu bingung, Manager kay langsung menjelaskan bahwa hari ini dia pindah rumah. Rumah lamanya telah dikosongkan dan semua barang-barang Dila sudah dipindahkan ke apartemennya yang baru.

“Kenapa bisa kalian mengambil tindakan seperti ini bukannya segala sesuatunya harus lewat persetujuan aku dulu? Tapi ... ah sudahlah semuanya bagus, kok. Aku suka di apartemen ini,” ujar Dila.

Dia pun segera masuk ke dalam. Hal ini sengaja dilakukan tanpa harus mengonfirmasi jawaban ia apa tidak dari Dila, karena semuanya dilakukan secara mendadak untuk berjaga-jaga agar tak terjadi apa-apa terhadap dirinya usai kejadian yang baru saja ia alami.

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status